You are on page 1of 1

Kalium Klorida (KCl)

Sifat Fisika Kimia


- Pemerian : kristal putih atau serbuk kristal yang digunakan sebagai pengganti
elektrolit dalam pengobatan hipokalemi. Tidak berbau.
- Kelarutan : larut dalam gliserol, senyawa alkali, sedikit larut dalam alkohol, tidak
larut dalam eter, mudah larut dalam air.
- Log P : 0,2 . Log P<1 = hidrofilik.
- Titik leleh : 770oC
Bentuk Sediaan
- Secara umum, bentuk sediaan KCl adalah sediaan tablet oral, liquid oral, tablet
effervescent, dan IV infusion
- Pada makalah ini akan dibahas mengenai KCl dengan bentuk sediaan injeksi
intravena. Untuk pengobatan hipokalemia utamanya diberikan konsentrat kalium
klorida yang dilarutkan dalam pelarut yang sesuai.
Dosis KCl
- Pengobatan untuk hipokalemia tergantung pada kondisi klinis pasien. Umumnya,
untuk hipokalemi ringan sampai sedang (K > 2,5 mmol/L) diberikan dosis
tunggal 20 - 40mmol dengan infus IV selama 6 - 8 jam mungkin cukup untuk
mengobati defisiensi akut, untuk hipokalemi parah (K < 2,5 mmol/L) diberikan
20-40mmol (sebagai larutan 40mmol / L) melalui infus IV dengan laju maksimal 20
mmol/jam (10 mmol/jam adalah dosis yang biasa dipakai diarea bangsal umum) yang
diatur oleh status klinis dan hidrasi pasien, ulangi seperlunya berdasarkan data
biokimia pasien.
- Pencegahan hipokalemia dimana rute oral tidak tersedia, kebutuhan rata rata orang
dewasa 1 mmol/kg/hari dengan infus IV, dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 3
mmol/kg/hari jika terdapat kekurangan kalium yang besar pada saluran pembuangan,
dll.
Pelarut yang sesuai untuk KCl
- Pelarut yang digunakan untuk melarutkan KCl adalah NaCl 0,9%, D 5%, atau D 10%.
Stabilitas sediaan injeksi
- Sebelum sediaan steril dibuka dari kemasannya, stabilitasnya mengikuti tanggal
kadaluwarsa yang ditetapkan oleh pabrik.
- Setelah sediaan steril dibuka, maka ditetapkan BUD (Beyond use date) dimana
kondisi produk tersebut masih dalam rentang stabil dan dapat diberikan kepada
pasien, biasanya dalam jangka waktu 24 jam.

You might also like