Kalium klorida (KCl) digunakan untuk mengobati hipokalemia. KCl hadir sebagai kristal putih yang larut dalam air dan digunakan sebagai konsentrat kalium yang dilarutkan dalam NaCl 0,9%, D5% atau D10% untuk infus intravena. Dosis KCl bergantung pada tingkat keparahan hipokalemia, namun umumnya 20-40 mmol selama 6-8 jam cukup untuk kasus ringan hingga sedang.
Kalium klorida (KCl) digunakan untuk mengobati hipokalemia. KCl hadir sebagai kristal putih yang larut dalam air dan digunakan sebagai konsentrat kalium yang dilarutkan dalam NaCl 0,9%, D5% atau D10% untuk infus intravena. Dosis KCl bergantung pada tingkat keparahan hipokalemia, namun umumnya 20-40 mmol selama 6-8 jam cukup untuk kasus ringan hingga sedang.
Kalium klorida (KCl) digunakan untuk mengobati hipokalemia. KCl hadir sebagai kristal putih yang larut dalam air dan digunakan sebagai konsentrat kalium yang dilarutkan dalam NaCl 0,9%, D5% atau D10% untuk infus intravena. Dosis KCl bergantung pada tingkat keparahan hipokalemia, namun umumnya 20-40 mmol selama 6-8 jam cukup untuk kasus ringan hingga sedang.
- Pemerian : kristal putih atau serbuk kristal yang digunakan sebagai pengganti elektrolit dalam pengobatan hipokalemi. Tidak berbau. - Kelarutan : larut dalam gliserol, senyawa alkali, sedikit larut dalam alkohol, tidak larut dalam eter, mudah larut dalam air. - Log P : 0,2 . Log P<1 = hidrofilik. - Titik leleh : 770oC Bentuk Sediaan - Secara umum, bentuk sediaan KCl adalah sediaan tablet oral, liquid oral, tablet effervescent, dan IV infusion - Pada makalah ini akan dibahas mengenai KCl dengan bentuk sediaan injeksi intravena. Untuk pengobatan hipokalemia utamanya diberikan konsentrat kalium klorida yang dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Dosis KCl - Pengobatan untuk hipokalemia tergantung pada kondisi klinis pasien. Umumnya, untuk hipokalemi ringan sampai sedang (K > 2,5 mmol/L) diberikan dosis tunggal 20 - 40mmol dengan infus IV selama 6 - 8 jam mungkin cukup untuk mengobati defisiensi akut, untuk hipokalemi parah (K < 2,5 mmol/L) diberikan 20-40mmol (sebagai larutan 40mmol / L) melalui infus IV dengan laju maksimal 20 mmol/jam (10 mmol/jam adalah dosis yang biasa dipakai diarea bangsal umum) yang diatur oleh status klinis dan hidrasi pasien, ulangi seperlunya berdasarkan data biokimia pasien. - Pencegahan hipokalemia dimana rute oral tidak tersedia, kebutuhan rata rata orang dewasa 1 mmol/kg/hari dengan infus IV, dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 3 mmol/kg/hari jika terdapat kekurangan kalium yang besar pada saluran pembuangan, dll. Pelarut yang sesuai untuk KCl - Pelarut yang digunakan untuk melarutkan KCl adalah NaCl 0,9%, D 5%, atau D 10%. Stabilitas sediaan injeksi - Sebelum sediaan steril dibuka dari kemasannya, stabilitasnya mengikuti tanggal kadaluwarsa yang ditetapkan oleh pabrik. - Setelah sediaan steril dibuka, maka ditetapkan BUD (Beyond use date) dimana kondisi produk tersebut masih dalam rentang stabil dan dapat diberikan kepada pasien, biasanya dalam jangka waktu 24 jam.