Professional Documents
Culture Documents
A. PENGERTIAN
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari
luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses
pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat
cair yang terbantang mulai dari mulut (oris) sampai anus.
3. Esofagus
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya
25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung. Lapisan
dinding dari dalam ke luar, lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa,
lapisan otot melingkar sirkuler dan lapisan oto memanjang longitudinal.
5. Pankreas
Sekumpulan kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah
panjangnya kira-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum samapai ke limpa dan
beratnya rata-rata 60-90 gr. Terbentang pada vertebralumbalis I dan II di belakang
lambung.
Hati manusia
Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat sekresi. Hal ini
dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa
yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan
memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh
hati disebut proses detoksifikasi.
8. Usus Halus / Intestinum Minor
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak
di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua
belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), usus penyerapan (illeum). Pada usus
dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
13. Anus
Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum
dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis bagian posterior dari
peritoneum. Dindingnya diperkuat oleh 3 otot sfingter yaitu:
Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.
Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.
Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja sesuai kehendak.
ANATOMI FISIOLOGI : SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari
makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan
memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim
sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem
pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya
melewati anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan. Bagian dalamdari
mulut dilapisi oleh selaput lendir. Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang
mengalirkan isinya ke dalam mulut. Di dasar mulut terdapat lidah, yangberfungsi untuk merasakan
dan mencampur makanan. Di belakang dan dibawah mulut terdapat tenggorokan
(faring). Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Penciuman
dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam,
asin dan pahit.Penciuman lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong
oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian
kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari
makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.
Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi
dan kelainan lainnya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah
protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut
secara otomatis. Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan
ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak)
terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput
lendir. Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung. Makanan didorong melalui
kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik
yang disebut dengan peristaltik.
2. Lambung
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri
dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan
melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal,
sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi
sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan
enzim-enzim.
- lender
- asam klorida
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim. Setiap kelainan
pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori atau karena aspirin),
bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung. Asam klorida
menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah
protein.Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan
cara membunuh berbagai bakteri.
Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein. Pepsin merupakan satu-satunya
enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein dan kandungan utama dari
daging.Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol dan aspirin)
dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.
3. Usus halus
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian
pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah
yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung
untuk berhenti mengalirkan makanan. Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan
empedu dari hati. Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut
sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan. Gerakan
peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya
dengan zat yang dihasilkan oleh usus.Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin,
tetapi sisanya memiliki lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil
(mikrovili). Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum,
sehingga menambah jumlah zat gizi yang diserap. Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah
duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum. Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan
lemak dan zat gizi lainnya. Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri
dari lipatan-lipatan, vili dan mikrovili. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-
zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus)
dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga
melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui usus
halus. Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman
lambung.Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung
air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.
4. Pankreas
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam
darah. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran
ke dalam duktus pankreatikus. Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada
sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.
Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim
proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam
bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga
melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara
menetralkan asam lambung.
- Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).
5. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya
berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang
kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena
yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena
porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk
diolah.
- Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang
- Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat
gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari
makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu. Hati
juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.
Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari
penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam
lemak untuk membantu proses penyerapan
Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan
isinya
Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel
darah merah yang dihancurkan
Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh
Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.
Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali ke
dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik. Seluruh garam empedu di dalam
tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam
empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu
menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang
bersama tinja.
7. Usus besar
- Kolon transversum
Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di
kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus. Usus besar menghasilkan
lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus
berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Banyaknya bakteri yang
terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-
zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa
menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan
berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu
pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul
keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini,
tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting
untuk menunda buang air besar. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana
bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian
lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.