You are on page 1of 3

Penanganan KTD, KTC, KPC, dan KNC

No. Dokumen : /SOP/BAB- IX/PHP/VI/2017


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : juni 2017
Halaman :1/2
UPT Puskesmas dr. Aulia Agustin
Hamparan NIP. 19690517 200701 1 043
Perak
1. Pengertian 1. Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien
lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil
2. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian
yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak
Diharapkan, Kejadian Tidak Cedera, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian
Nyaris Cedera.
3. Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
a. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
b. Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur atau tes, pelaksanaanterapi
c. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau followup yang
tidak sesuai pada suatu pengobatan
d. Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain
2. Tujuan 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD, KTC, KPC, dan KNC di Puskesmas
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
KTD
3. Kebijak Surat Keputusan Kepala Puskesmas Hamparan Perak Nomor /SK/UKP-
an IX/PHP/VI/2017 tentang Penanganan KTD, KTC, KPC, dan KNC.
4. Referens Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 Tahun 2011 tentang
i Keselamatan Pasien Rumah Sakit
5. Langkah 1. Pemberi pelayanan klinis yang mendapatkan KTD atau resiko medis melakukan
- langkah pertolongan dan penanganan awal sesuai kondisi.
2. Pemberi pelayanan klinis yang mengetahui adanya KTD, KTC, KPC dan KNC
melakukan pengaman berupa isolasi bukti, laporan dan lingkungan, selanjutnya
melaporkan kondisi tersebut kepada tim mutu pelayanan klinis dan petugas klinis
yang berkompeten.
3. Pemberi pelayanan klinis memberi tindakan medis dan observasi sesuai kondisi.
4. Ketua tim mutu pelayanan klinis melakukan identifikasi dengan mengumpulkan
informasi dan bukti yang menyangkut input, proses dan output terjadinya KTD,
KTC, KPC dan KNC. Semua hasil identifikasi di dokumentasikan dalam lembar
manajemen KTD, KTC, KPC dan KNC (formulir pelaporan insiden keselamatan).
5. Kepala puskesmas dan tim peningkatan mutu pelayanan mengadakan analisis
penyebab dan tindak lanjut penanganan.
6. Sosialisasi rencana tindak dan pelaksanaannya pada rapat rutin puskesmas.

Yang mendapatkan KTD melakukan pertolongan dan penanganan awal sesuai kondisi

Yang mengetahui adanya KTD, KTC,KPC, KNC melaporkan kondisi tersebut

Memberi tindakan medis dan observasi sesuai kondisi

Melakukan identifikasi dengan mengumpulkan informasi dan bukti

Mengadakan analisis penyebab dan tindak lanjut penanganan

Sosialisasi rencana tindak dan pelaksanaannya pada rapat rutin puskesmas


Bagan Alir

6. Unit 1. Kepala Puskesmas


terkait 2. Penanggung Jawab Klinis
3. Tim Mutu Pelayanan Klinis
4. Dokter
5. Perawat
6. Bidan
7. Analis Kesehatan
8. Sanitarian
7. Dokume 1. SK Kepala puskesmas
n terkait 2. Referensi
3. Blangko Manajemen KTD, KTC, KPC, KNC
9 Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
historis
perubahan

2
3

You might also like