You are on page 1of 10

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian

rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban penelitian. Desain penelitian

eksperimen dipilih jika tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan sesuatu atau

hubungan antara suatu dengan suatu lainnya dari suatu peristiwa yang terjadi

karena hasil tindakan (Intervensi) peneliti. Apabila penelitian di lapangan sulit

untuk dilakukan randomisasi, maka dapat digunakan Rancangan Eksperimen

Semu (Quasi Eksperiment), jenis desain dalam penelitian ini mengunakan Non

Equivalent Control Group Design (Notoatmodjo, 2010). Rancangan desain ini

Pre Test-Post Test Control Group Design. Adapun rancangan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Pre Test-Post Test Control GroupDesign

Pre test Perlakuan Post test

Kelompok Eksperimen 01 X 02

Kelompok Kontrol 03 - 04

46
47

B. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau

obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian ini yaitu semua lansia di Unit

Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran.

Berdasarkan dari data lansia bulan Januari tahun 2014 di Unit

Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran. Populasinya sejumlah 96

lansia dengan jumlah lansia laki-laki sebanyak 26 orang dan perempuan

sebanyak 70 orang.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi. Suatu penelitian dapat menggunakan

seluruh obyek atau hanya mengambil sebagian dari keseluruhan populasi.

Sampel yang baik adalah sampel yang representatif/mewakili populasi

(Notoatmodjo, 2010).

Tehnik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik

purposive Sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel dengan cara

memilih sample diantara populasi sesuai dengan yang dikehendakipeneliti

(tujuan atau masalah dalam penelitian), sehingga sample tersebut dapat

mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya

(Notoatmodjo, 2010).
48

Kriteria sampel dalam penelitian keperawatan dapat meliputi kriteria

inklusi dan kriteria eksklusi.

a. Kriteria Inklusi adalah karekteristik umum subjek penelitian dari populasi

target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2008). Peneliti

menetapkan beberapa kriteria sebagai berikut:

1) Responden yang berusia 60 80 tahun.

2) Belum pernah mendapatkan terapi musik klasik

3) Bersedia menjadi responden.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan

subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nursalam, 2008). Peneliti menetapkan kriteria sebagai berikut :

1) Responden yang mengalami gangguan mental

2) Responden yang mengalami gangguan pendengaran

3) Responden yang merokok, karena dapat mengganggu kosentrasi

pada lansia yang mengalami depresi

Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan

rumus Isaac dan Michael (Sugiyono, 2007) :

2 (1)
S= 2 (1)+2 .(1)

Ket :

S : Sampel dalam hitungan

: Nilai dalam tabel Z = 1,96


49

: Jumlah Populasi

: Proporsi 50 % (0,5)

2 : Taraf kesalahan yang besarnya ditetapkan 5 % (0,05)

1,962 .96.0,5(10,5)
S = 0,05(961)+1,962 .0,5(10,5)

48.1,92
S = 4,75+0,96

92,16
S= 5,71

S = 18

Jadi dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan 18 responden

untuk setiap masing-masing kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo

Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang pada tanggal 10-17 februari tahun

2014.

D. Pengumpulan Data

1. Alat pengumpulan data

Instrumen yang digunakan untuk intervensi penelitian adalah alat

pemutar musik dari perangkat MP3 Player yang dihubungkan dengan sound

system yang diputar selama 30 menit dan diberikan selama 7 hari. Daftar

pertanyaan SDG (Skala Depresi Geriatrik) dengan 15 item pertanyaan

digunakan untuk menilai tingkat depresi pada lansia. Alat ukur SDG

berisikan tentang perasaan seperti kesedihan, harapan, kekecewaan,

pesimisme, perasaan gagal, perasaan berharga, ketidakpuasan, perasaan


50

bersalah, ketidakpuasan pada diri sendiri, penarikan diri, ketidakmampuan

membuat keputusan, perubahan gambaran diri, kesulitan bekerja, kelemahan

dan anoreksia.

2. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi kegiatan

observasi dan wawancara. Adapun tahap yang dilakukan dalam pengumpulan

data yaitu:

a. Perijinan penelitian yang diperoleh dari akademik, kantor Kesbanglinmas

Kabupaten Semarang, Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Propinsi Jawa

Tengah, dan Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran.

b. Peneliti melakukan konfirmasi kepada pengasuh masing-masing wisma,

bahwa akan dilakukan penelitian dengan melibatkan beberapa lansia yang

berada di wisma Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran.

Sebagian lansia dilibatkan dalam penilaian tingkat depresi dan diberikan

terapi musik klasik selama 1 minggu sedangkan sebagian lansia hanya

dilibatkan dalam penilaian tingkat depresi akan tetapi tidak diberikan

terapi musik klasik.

c. Peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan tentang tujuan dan manfaat

penelitian kepada lansia dan pengasuh.

d. Peneliti mengajukan 15 item pertanyaan pada lansia kelompok perlakuan

dan kelompok kontrol pada hari pertama untuk menilai tingkat depresi

lansia yang kemudian dijadikan sebagai data pretest.


51

e. Lansia kelompok perlakuan dikumpulkan dalam suatu ruangan (aula)

untuk diberikan terapi musik klasik selama 1 minggu dan diberikan setiap

hari, dalam sehari diberikan 1 kali terapi musik klasik yaitu pada jam

13.30 WIB dengan durasi 30 menit. Pelaksanaan terapi musik klasik ini

dilakukan sendiri oleh peneliti.

f. Pada akhir penelitian, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol diajukan

kembali 15 item pertanyaan untuk menilai tingkat depresi lansia yang

kemudian dijadikan sebagai data postest.

g. Setelah penelitian semuanya selesai pada kelompok kontrol diberikan

terapi musik klasik supaya sama-sama mendapatkan keadilan.

E. Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin

kepada lembaga tempat penelitian melalui rekomendasi dari institusi pendidikan

(STIKES Ngudi Waluyo Ungaran). Selanjutnya pengisian kuesioner kepada

responden dengan menekankan kepada etika yang meliputi :

1. Sukarela (Voluntary)

Partisipasi responden sebagai subyek di dalam penelitian ini harus

secara sukarela atau tidak terdapat unsur paksaan, tekanan secara langsung

maupun tidak langsung atau paksaan secara halus atau adanya unsur ingin

menyenangkan dan sejenisnya. Untuk menjamin kesukarelaan responden

menjadi subyek penelitian ini maka dilakukan pengisian informed consent.


52

2. Informed Consent

Membuat surat persetujuan dengan responden untuk kesukarelaan

mereka menjadi subyek penelitian ini, setelah responden mendapatkan

penjelasan tentang maksud, cara pelaksanaan dan efek dari penelitian itu dan

izin tertulis.

3. Anonimity dan kerahasiaan

Penelitian ini tidak akan membuka identitas subyek penelitian baik

individu maupun kelompok demi kepentingan privasi atau kerahasiaan, nama

baik dan aspek hukum serta psikologis, secara langsung maupun tidak

langsung atau efeknya di kemudian hari.

4. Right to with drawl

Setiap responden memiliki hak untukmengundurkan diri, sehingga

responden dapat menyatakan untuk tidak diikutsertakan dalam penelitian

dengan alasan tertentu.

5. Justice

Penelitian harus adil kepada semua responden dengan cara memberikan

terapi musik klasik kepada kelompok kontrol setelah penelitian selesai.


53

F. Pengolahan data

Setelah data diperoleh kemudian dilakukan pengolahan dengan tahap-

tahap sebagai berikut :

1. Memeriksa data (Editing)

Tahap ini dilakukan dengan maksud memeriksa data, menghindari

pengukuran yang salah dari data yang telah dikumpulkan serta memperjelas

data yang diperoleh.

2. Pemberian kode (Coding)

Teknik ini dilakukan dengan memberikan tanda pada masing-masing kategori

dengan kode berupa angka. Kategori tidak depresi diberi kode 0, kategori

depresi ringan diberi kode 1, kategori depresi sedang diberi kode 2, dan

kategori depresi berat diberi kode 3.

3. Pemberian Skor (Scoring)

Pada tahap scoring ini peneliti memberi nilai pada data sesuai dengan skor

yang telah ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden.

Jawaban ya diberi skor 1, sedangkan jawaban tidak diberi skor 0 untuk

item 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15 dan sebaliknya jawaban ya diberi skor 0,

sedangkan jawaban tidak diberi skor 1 untuk item 1, 5, 7, 11, 13. Skor total

yang diperoleh dari skala ini setelah dilakukan modifikasi yaitu 0-15. Skor 0

menunjukkan tidak ada depresi, skor 1-5 menunjukkan depresi ringan, skor 6-

10 menunjukkan depresi sedang, dan skor 11-15 menunjukkan depresi berat.


54

4. Menyusun data (Tabulating)

Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan dan diproses dengan

menggunakan tabel tertentu menurut sifat dan kategorinya.

5. Memasukkan data (Entry data)

Merupakan suatu proses pemasukan data kedalam komputer untuk selanjutnya

dilakukan analisis data dengan menggunakan program SPSS.

6. Pembersihan data (Cleaning)

Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan

apakah ada kesalahan atau tidak.

G. Analisa Data

1. Analisa Univariat

Analisa ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan setiap

variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya.

Data katagorik digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar

deviasi (Notoatmodjo, 2010). Adapun variabel yang dianalisis adalah tingkat

depresi lansia sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik serta

perbedaan tingkat depresi lansia pada kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol.

2. Analisa Bivariat

Analisa ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji variabel-variabel

penelitian yaitu variabel independen dengan variabel dependen. Hal ini


55

berguna untuk membuktikan atau menguji hipotesis yang telah dibuat. Untuk

menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel apabila datanya berbentuk

nominal atau ordinal maka menggunakan uji statistik nonparametrik

(Sugiyono, 2007).

Guna mengetahui adanya pengaruh pemberian terapi musik klasik

terhadap tingkat depresi pada lansia di unit rehabilitasi sosial wening wardoyo

ungaran sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik, maka

menggunakan uji Wilcoxon, yang merupakan uji statistic non parametrik.

Penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon karena data yang dikumpulkan

berasal dari dua sampel yang saling berhubungan, artinya bahwa satu sampel

akan mempunyai dua data pre test dan post test. Dalam pengujian hipotesis,

kriteria untuk menolak atau tidak menolak Ho berdasarkan P-Value adalah

sebagai berikut: Jika P-Value (0,05), maka Ho ditolak, yang berarti ada

pengaruh terapi musik klasik terhadap tingkat depresi pada lansia di Unit

Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran.

Berdasarkan dari hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai Z hitung sebesar -

3,000 dengan p-value sebesar 0,003. Terlihat bahwa p-value 0,003 < (0,05),

ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan tingkat depresi lansia

sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik pada kelompok intervensi

di Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran.

You might also like