You are on page 1of 16

KAJIAN EMPIRIS HUBUNGAN KAUSALITAS PRAKTIK PELAPORAN

KEUANGAN BASIS INTERNET (INTERNET FINANCIAL REPORTING)


TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN GCG SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PADA 100 PERUSAHAAN
TERKEMUKA DI INDONESIA

Oleh:
Isworo Wulandari
Pembimbing : Emrinaldi Nur DP dan Yuneita Anisma

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : isworowulandari@yahoo.com

Empirical Studies Causality Internet Financial Reporting and Firm Value with
Good Corporate Governance as an Intervening Variable in
100 Indonesian Leading Companies

ABSTRACT

The aims of this research is to examine the direct effect and indirect effect
of voluntary disclosure on the internet and age of firm on the GCG mechanisms
consist of managerial ownership and independent commissioner. Collecting data
using a purposive sampling method for 100 companies listed in Kompas-100
Index in 2013 which analyse by path analysis. The result show that: (1) Voluntary
disclosure and firms age does not directly affect managerial ownership but both
of the variables have a direct effect on independent commissioner, (2) Voluntary
disclosure, firms age, firms size, industry sector and independent commissioner
has a direct effect on the firm value, (3) Voluntary disclosure and firms age does
not have a indirect effect on the firm value through the percentage of independent
commissioner.

Keyword: IFR, GCG, Voluntary, Size and Age


PENDAHULUAN (IFR). Penggunaan IFR membuat
pelaporan keuangan menjadi lebih
Perkembangan dari teknologi cepat dan mudah, sehingga dapat
informasi yang cepat telah diakses oleh siapapun, kapanpun,
menjadikan internet sebagai media dan dimanapun (Debreceny et al.,
utama penyampaian informasi. Pada 2002; Marston dan Polei, 2004).
bidang ekonomi, internet telah Laporan keuangan yang dapat
memberikan dampak yang besar disajikan yakni laporan keuangan
pada proses bisnis sebuah komprehensif, termasuk didalamnya
perusahaan, salah satunya seperti footnotes, bagian laporan keuangan,
pelaporan keuangan pada website financial highlights dan ringkasan
perusahaan. Penyajian laporan laporan keuangan (Ettredge et al.,
keuangan suatu perusahaan melalui 2002).
media internet tersebut disebut Penyajian laporan keuangan
dengan Internet Financial Reporting perusahaan di website termasuk

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 1


kedalam pengungkapan sukarela. prospek perusahaan dimasa yang
Menurut Hargyantoro (2010) akan datang (Healy dan Palepu,
pengungkapan yang dilakukan oleh 2001). Apabila prospek perusahaan
perusahaan bertujuan mengurangi dinilai baik, maka calon investor
asimetri informasi dan meningkatkan akan senantiasa untuk menanamkan
nilai perusahaan. Nilai perusahaan modal di perusahaan, sehingga
adalah persepsi investor yang selalu kemudian dapat meningkatkan nilai
dikaitkan dengan harga saham perusahaan. Tidak hanya mampu
(Sinaga, 2011). Apabila harga saham untuk meningkatkan nilai dari
tinggi, maka nilai perusahaan juga perusahaan, pengungkapan sukarela
akan meningkat, hal tersebut tidak juga dapat meningkatkan kualitas
hanya membuat pasar percaya akan dari tata kelola perusahaan yang
kinerja perusahaan saat ini, namun baik. Dimana perusahaan yang
juga prospek perusahaan dimasa dikelola dengan benar akan
yang akan datang (Hariani, 2012). melakukan pengungkapan sukarela
Pada proses memaksimalkan sebagai pelaksanaan dari salah satu
nilai perusahaan, suatu perusahaan prinsip GCG yakni transparansi.
akan dihadapkan dengan berbagai Terdapat berbagai faktor
kendala, salah satunya adalah yang dapat mempengaruhi nilai
masalah keagenan (agency conflict). perusahaan selain pengungkapan
Masalah keagenan yaitu perbedaan sukarela, yakni umur perusahaan.
atau ketidakseimbangan kepentingan Perusahaan yang telah lama berdiri
antara principal (pemilik/pemegang menunjukkan seberapa lama
saham) dan agen (pengurus). perusahaan dapat bertahan dan bukti
Menurut Emrinaldi (2012), salah satu perusahaan mampu bersaing dan
cara untuk mengatasi konflik mengambil kesempatan bisnis yang
keagenan tersebut adalah dengan ada dalam perekonomian.
menerapkan tata kelola perusahaan Perusahaan yang telah lama berdiri
yang baik (Good Corporate memiliki kemungkinan untuk
Governance). GCG juga dipandang menghasilkan laba yang lebih besar
dapat meningkatkan nilai jika dibandingkan dengan
perusahaan. Keberadaan GCG akan perusahaan yang baru saja berdiri
mendorong manajemen untuk (Limanto dan Juniarti, 2014). Umur
memenuhi keinginan para pemegang perusahaan juga dapat
saham, memudahkan pengendalian mempengaruhi penerapan praktik
dan dapat mempertanggungjawabkan GCG. Perusahaan yang telah lama
komitmen yang dibuat perusahaan berdiri mampu mengelola
untuk pemegang saham dan perusahaannya dengan baik karena
stakeholder untuk meningkatkan sistem manajemen yang telah tercipta
nilai perusahaan (Silva dan Luiz, sebagai hasil dari pengalaman dan
2004). pembelajaran yang cukup matang
Nilai perusahaan juga dapat (Pamungkas, 2013).
meningkat sebagai akibat adanya Menurut Herawaty (2008)
pengungkapan sukarela. faktor lain yang dapat mempengaruhi
Pengungkapan tersebut dilakukan nilai perusahaan adalah ukuran
untuk memberikan pandangan yang perusahaan. Hal tersebut dikarenakan
jelas kepada stakeholder mengenai semakin besar perusahaan maka akan
kondisi perusahaan saat ini dan semakin mudah untuk memperoleh

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 2


sumber pendanaan baik yang bersifat sebagai variabel intervening pada
internal maupun eksternal. perusahaan yang terdaftar dalam
Pernyataan lain yang mendukung indeks Kompas-100.
pernyataan tersebut dikemukakan
oleh Hariani (2012) bahwa TINJAUAN PUSTAKA
perusahaan yang cukup besar sudah
berada di tingkat maturity dan akan Nilai Perusahaan (Firm Value)
memiliki prospek pembagian dividen Nilai perusahaan adalah
yang baik dimasa yang akan datang, harga yang bersedia dibayar oleh
serta pangsa pasar relatif yang calon pembeli apabila perusahaan
memperlihatkan daya saing dijual (Husnan, 2000). Nilai
perusahaan lebih tinggi sehingga perusahaan dapat dilihat dari
pada akhirnya dapat meningkatkan beberapa aspek, salah satunya harga
nilai perusahaan. pasar perusahaan, karena harga pasar
Faktor lainnya yang dapat menggambarkan penilaian investor
mempengaruhi nilai perusahaan terhadap seluruh ekuitas yang
adalah sektor industri perusahaan. dimiliki oleh perusahaan (Wahyudi
Tipe industri dapat mempengaruhi dan Pawestri, 2006). Dengan kata
nilai perusahaan karena tipe industri lain, nilai perusahaan merupakan
dapat digunakan untuk memprediksi penilaian investor terhadap
harga saham suatu perusahaan. perusahaan yang sering dikaitkan
Setiap tipe industri juga memiliki dengan harga saham.
tingkat resiko dan ketidakpastian
yang berbeda-beda, sehingga hal Pengungkapan Sukarela
tersebut dapat mempengaruhi (Voluntary Disclosure)
investor dalam mengambil keputusan Pengungkapan sukarela
investasi. Seperti penelitian yang (voluntary disclosure) adalah praktik
dilakukan oleh Silva dan Luiz (2004) yang dilakukan perusahaan dalam
yang menemukan bahwa perusahaan melaporkan dan menyediakan
yang bergerak dalam industri informasi yang memadai yang
manufaktur memiliki rata-rata nilai melebihi persyaratan minimum dari
pasar yang lebih tinggi dibanding peraturan pasar modal yang berlaku
industri lainnya. untuk mempengaruhi penilaian dan
Berdasarkan uraian diatas, keputusan pemakai (Nuswandari,
rumusan masalah yang dapat 2009).
terbentuk pada penelitian ini adalah
apakah pengungkapan sukarela dan Umur Perusahaan (Firms Age)
umur perusahaan berpengaruh Umur perusahaan adalah
terhadap nilai perusahaan dengan lama waktu hidup suatu perusahaan
GCG sebagai variabel intervening. yang menunjukkan bahwa
Dengan tujuan untuk menguji perusahaan tetap eksis, mampu
pengaruh langsung maupun tidak bersaing dalam dunia usaha dan
langsung praktik pelaporan keuangan mempertahankan kesinambungan
di internet (pengungkapan sukarela usahanya, serta merupakan bagian
dan umur perusahaan) terhadap nilai dari dokumentasi yang menunjukkan
perusahaan, dengan GCG tujuan dari perusahaan tersebut
(kepemilikan manajemen dan (Kusnia, 2013).
persentase komisaris independen)

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 3


Ukuran Perusahaan (Firms Size) Dewan komisaris independen
Ukuran perusahaan adalah merupakan komisaris yang tidak
peningkatan dari kenyataan bahwa berasal dari pihak terafiliasi. Teori
perusahaan besar akan memiliki agensi memandang bahwa
kapitalisasi pasar yang besar, nilai kewajiban dewan komisaris untuk
buku yang besar dan laba yang mengontrol perilaku opportunistic
tinggi, dan sebaliknya. Ukuran pihak manajemen sehingga dapat
perusahaan juga memperlihatkan menyelaraskan kepentingan
seberapa besar kekayaan yang pemegang saham dan manajer.
dimiliki oleh perusahaan (Alfaiz,
2013). KERANGKA PEMIKIRAN DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Sektor Industri (Industry Sector)
Industri merupakan seluruh Hubungan Langsung dan Tidak
kegiatan manusia dalam bidang Langsung Pengungkapan Sukarela
ekonomi yang sifatnya produktif dan terhadap Nilai Perusahaan
komersial yang disebabkan dari Perusahaan secara sukarela
kegiatan ekonomi yang luas mengungkapkan informasi keuangan
(Limanto dan Juniarti, 2014). dan nonkeuangannya melalui internet
agar perusahaan dipandang memiliki
Good Corporate Governance nilai positif di masyarakat dalam
(GCG) menjalankan kegiatan bisnisnya.
Good Corporate Governance Nilai positif yang diperoleh tersebut
merupakan suatu sistem atau diharapkan akan dapat memberikan
mekanisme yang dibangun melalui pengaruh positif terhadap nilai
peraturan-peraturan dan faktor-faktor perusahaannya.
lain yang berpengaruh untuk Pengungkapan sukarela kian
mengarahkan dan mengendalikan diperlukan oleh perusahaan yang
jalannya perusahaan, serta menerapkan mekanisme GCG.
memastikan bahwa semua pihak Perusahaan dengan tata kelola yang
yang berkepentingan bertindak baik dan pengendalian yang tepat
sesuai dengan hak dan kewajibannya terbukti lebih mampu mendorong
(Emrinaldi, 2012). Pada penelitian manajemen untuk mengungkapkan
ini mekanisme GCG diproksikan informasi yang lebih banyak,
dengan dua indikator, yaitu: terutama informasi sukarela (Salteh
1. Kepemilikan manajerial et al., 2011).
Kepemilikan manajerial yaitu Penerapan mekanisme GCG
persentase saham yang dimiliki akan meningkatkan keyakinan calon
direksi, manajer dan dewan investor akan keadilan, transparansi,
komisaris. Perusahaan yang akuntabilitas dan tanggung jawab
terdapat kepemilikan manajerial pengelolaan perusahaan, sehingga
didalamnya akan menimbulkan dapat meningkatkan nilai pasar
dugaan bahwa nilai perusahaan perusahaan.
meningkat sebagai akibat H1a: Pengungkapan sukarela
kepemilikan manajemen yang berpengaruh terhadap nilai
meningkat. perusahaan.
2. Persentase komisaris independen

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 4


H1b: Pengungkapan sukarela H2b: Umur perusahaan berpengaruh
berpengaruh terhadap praktik terhadap GCG
tata kelola perusahaan H2c: Umur perusahaan secara tidak
H1c: Pengungkapan sukarela secara langsung berpengaruh terhadap
tidak langsung berpengaruh nilai perusahaan dengan GCG
terhadap nilai perusahaan sebagai variabel intervening
melalui GCG sebagai variabel
intervening. Hubungan Langsung Ukuran
Perusahaan terhadap Nilai
Hubungan Langsung dan Tidak Perusahaan
Langsung Umur Perusahaan Ukuran perusahaan
terhadap Nilai Perusahaan merupakan suatu keunggulan yang
Perusahaan yang telah lama dimiliki oleh perusahaan untuk
berdiri diasumsikan akan lebih berkompetisi dengan industri lain
dewasa dalam menemukan cara dan dapat dipakai dalam me-
untuk standarisasi, koordinasi, ngembangkan nilai perusahaan
transparansi dan mempercepat proses (Khaled, 2013). Hal tersebut
produksi, serta untuk mengatur biaya dikarenakan semakin besar suatu
dan meningkatkan kualitas kinerja perusahaan maka akan semakin
dari karyawan. Perusahaan yang mudah untuk memperoleh dana baik
telah lama berdiri diharapkan mampu dari pihak internal maupun eksternal.
untuk mempertahankan usahanya H3: Ukuran perusahaan berpengaruh
dan meningkatkan nilai perusahaan terhadap nilai perusahaan
(Samisi dan Ardiana, 2013).
Perusahaan yang telah lama Hubungan Langsung Sektor
berdiri mampu untuk mengelola Industri terhadap Nilai
perusahaan secara baik sebagai hasil Perusahaan
pengalaman dan pembelajaran yang Sektor industri perusahaan
cukup matang (Pamungkas, 2013). dapat mempengaruhi investor dalam
Semakin banyak investor dan tinggi- mengambil keputusan investasi. Hal
nya kepercayaan publik terhadap tersebut disebabkan karena pada
perusahaan menyebabkan perusahaan setiap tipe/sektor industri memiliki
harus selalu menerapkan praktik tingkat resiko dan tingkat ketidak-
GCG secara konsisten. pastian yang berbeda-beda. Sehingga
Perusahaan yang memiliki terdapat sektor industri yang dapat
usia matang akan memiliki meningkatkan nilai perusahaan, akan
pengalaman yang lebih banyak jika tetapi juga terdapat beberapa sektor
dibandingkan dengan perusahaan industri yang dapat menurunkan nilai
yang baru saja berdiri. Akibat dari perusahaan.
pengalaman tersebut, perusahaan H4: Sektor industri berpengaruh
memutuskan untuk menerapkan tata terhadap nilai perusahaan.
kelola perusahaan yang baik di
perusahaannya. Sejalan dengan METODE PENELITIAN
pelaksanaan program GCG tersebut,
perusahaan akan dapat meningkatkan Populasi penelitian ini adalah
nilai perusahaannya. seluruh perusahaan yang terdaftar
H2a: Umur perusahaan berpengaruh pada Bursa Efek Indonesia pada
terhadap nilai perusahaan bulan Januari sampai dengan

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 5


Desember 2013 yakni sebanyak 483 selisih total asset perusahaan dengan
perusahaan. Sedangkan sampel dari total kewajibannya.
penelitian ini adalah perusahaan yang
termasuk kedalam daftar Indeks Variabel Independen
Kompas-100 tahun 2013 yang Pengungkapan Sukarela (X1)
memiliki website dan melaporkan Pengungkapan sukarela (VD)
kegiatannya secara berkala. diukur dengan menggunakan
Penelitian ini menggunakan jenis indikator pengukuran IFR yang
data sekunder atau data yang berasal dikembangkan oleh Kelton dan Yang
dari informasi keuangan dan non (2008) sebanyak 36 item. Akan
keuangan yang dipublikasikan pada tetapi pada penelitian ini CONTENT
website perusahaan. Teknik Link to EDGAR or 10-K Wizard
pengumpulan data penelitian tidak digunakan karena konten
menggunakan teknik purposive tersebut hanya berlaku pada
sampling, yakni perusahaan yang perusahaan yang terdaftar pada
memiliki karakteristik seperti NYPE.
perusahaan yang terdaftar di Indeks
Kompas-100 yang memiliki website. Umur Perusahaan (X2)
Metode analisis data dalam Variabel ini diukur dengan
penelitian ini meliputi analisis rumus:
statistic deskriptif, uji asumsi klasik Umur perusahaan = tahun
(uji normalitas) dan path analysis pengamatan tahun pendirian
(analisis jalur) dengan model menurut akta terbaru.
dekomposisi.
Variabel Kontrol
Pengukuran Variabel Penelitian Ukuran Perusahaan (X3)
Variabel Dependen Nilai Ukuran perusahaan (SIZE)
Perusahaan (Z) dapat diukur dari logaritma total
Nilai perusahaan diukur aktiva. Hal tersebut dikarenakan
menggunakan rasio Tobins Q yang logaritma dapat digunakan untuk
dikembangkan oleh White et al., memperhalus asset karena nilai dari
(2002) dengan rumus: asset tersebut yang sangat besar
EMV D dibanding variabel keuangan lainnya
Q=
EBV D (Kusnia, 2013). Rumus yang
Keterangan: digunakan adalah:
Q = Tobins Q / Nilai perusahaan Ukuran perusahaan = ln total asset
EMV = Nilai pasar ekuitas (Equity
Market Value) Sektor Industri (X4)
EBV = Nilai buku dari total ekuitas Variabel sektor industri
(Equity Book Value) (SECT) diukur menggunakan
D = Total hutang klasifikasi industri yang dikeluarkan
EMV (Equity Market Value) oleh Bursa Efek Indonesia dalam
diperoleh dari hasil perkalian harga Fact Book yang terbagi dalam 9
saham penutupan (closing price) sektor industri.
akhir tahun dengan jumlah saham 1. Pertanian,
yang beredar pada akhir tahun. 2. Pertambangan,
Sedangkan EBV diperoleh dari 3. Industri dasar dan kimia,
4. Aneka industri,
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 6
5. Industri barang konsumsi, Tabel 1
6. Property dan Real Estate, Sub struktur 1a:
Koefisien
7. Infrastruktur, utilitas, dan Jalur Sig.
Path
transportasi, (X1) (Y1) -0,068 0,435
8. Keuangan, (X2) (Y1) -0,219 0,351
9. Perdagangan dan jasa investasi. Sumber : Pengolahan data SPSS, 2015

Tabel 2
Variabel Intervening GCG Sub struktur 1b:
Pada penelitian ini Koefisien
mekanisme GCG diproksikan Jalur Sig.
Path
dengan dua indikator, yaitu: (X1) (Y2) 0,043 0,025
1) Kepemilikan Manajerial (Y1) (X2) (Y2) 0,032 0,014
Variabel kepemilikan manajerial Sumber : Pengolahan data SPSS, 2015
(KEPMAN) diukur dari persentase
kepemilikan saham oleh Pada analisis jalur sub
manajemen struktur 2 mengamati hubungan
2) Dewan komisaris independen (Y2) variabel X1, X2, X3, X4, Y1 dan Y2
Variabel (KOMIN) ini diukur dari terhadap variabel Z.
persentase komisaris independen
terhadap jumlah keseluruhan Tabel 3
anggota dewan komisaris. Sub Struktur 2
Koefisien
Jalur Sig.
Path
HASIL PENELITIAN DAN (X1) (Z) 0,347 0,025
PEMBAHASAN (X2) (Z) 0,194 0,014
(X3) (Z) -0,431 0,004
Hasil Uji Asumsi Klasik Uji (X4) (Z) 0,142 0,029
Normalitas (Y1) (Z) 0,059 0,633
Dari hasil perhitungan model (Y2) (Z) 0,147 0,009
regresi penelitian ini telah memenuhi Sumber : Pengolahan data SPSS, 2015
asumsi normalitas.
Koefisien Determinasi Total
Analisis Jalur (Path Analysis) Nilai koefisien determinasi
2
Penelitian ini menggunakan (R ) menunjukkan persentase
analisis jalur model dekomposisi pengaruh seluruh variabel
yang membagi hubungan antar independen terhadap variabel
variabel menjadi 2 sub struktur. Pada dependen yang diteliti. Rumus
sub struktur pertama (sub struktur 1), persamaan jalur:
mengidentifikasi hubungan antara Sub Struktur 1 - Persamaan 1a:
variabel independen terhadap Y1 = y1x1 . X1 + y1x2 . X2 + 1
variabel intervening yakni GCG R2 = 0,483 1 = 1 0,483 = 0,72
yang diproksikan menjadi dua Y1 = -0,068 X1 0,219 X2 + 0,72
indikator, yaitu kepemilikan
manajerial dan persentase komisaris Persamaan 1b:
independen. Y2 = y2x1 . X1 + y2x2 . X2 + 2
Pada sub struktur 1 dibagi R2 = 0,643 2 = 1 0,643 = 0,60
menjadi 2 bagian, yakni subtruktur Y2 = 0,043 X1 + 0,032 X2 + 0,60
1a dan sub struktur 1b:

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 7


Substruktur 2 Persamaan 2 signifikan. Sehingga hipotesis yang
Z = zx1 . X1 + zx2. X2 + zx3. X3 + menyatakan pengungkapan sukarela
zx4. X4 + zy1 .Y1 + zy2 .Y2 + memiliki pengaruh langsung
3 terhadap nilai perusahaan terbukti
R2 = 0,436 3 = 1 0,436 = 0,75 kebenarannya.
Z = 0,347 X1 + 0,194 X2 0,431 X3 + Pengungkapan sukarela me-
0,142 X4 + 0,059Y1 +0,147 Y2 + lalui website yang dilakukan akan
0,75 meningkatkan ketransparanan sebuah
perusahaan, kemudian hal tersebut
Koefisien determinasi total akan memudahkan investor untuk
adalah total keragaman yang dapat menilai prospek dari perusahaan
dijelaskan oleh model penelitian. (Afifurrahman dan Hapsoro, 2008).
Total keragaman tersebut dapat Apabila investor memandang
dihitung dengan formula sebagai prospek perusahaan baik dan
berikut: mendatangkan keuntungan, maka
R2m = 1 (Pe1. Pe1) x (Pe2. Pe2) minat untuk berinvestasi akan
x (Pe3. Pe3) meningkat. Peningkatan minat
= 1 (0,72 . 0,72) x (0,60 . investasi oleh investor tersebut akan
0,60) x (0,75 . 0,75) mengakibatkan nilai perusahaan juga
= 1 (0,5184 x 0,3600 x meningkat.
0,5625)
= 1 (0,104976) Hipotesis 1b
= 0,895024 Hipotesis 1b1
= 89,50% Pengaruh pengungkapan
sukarela (X1) ke GCG yang diukur
Hasil perhitungan koefisien dengan kepemilikan manajerial (Y1)
determinasi total dari model yakni sebesar -0,068. Dan nilai
persamaan struktural yang diperoleh probabilitas yang > 0,05 sebesar
dari nilai R2m adalah sebesar 0,435, maka jalur tersebut tidak
89,50%. Artinya keragaman data signifikan. Sehingga hipotesis yang
yang dapat dijelaskan oleh model menyatakan pengungkapan sukarela
dalam penelitian ini adalah sebesar memiliki pengaruh langsung
89,50% atau dengan kata lain terhadap kepemilikan manajerial
informasi yang terkandung dalam tidak terbukti kebenarannya.
data, 89,5% sedangkan sisanya Pengungkapan sukarela
sebesar 10,50% dijelaskan oleh melalui website tidak ditujukan
variabel lain. untuk menarik investor internal,
melainkan untuk investor eksternal.
HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS Hal tersebut disebabkan oleh pihak
manajemen yang telah mengenal
Hasil Pengujian Hipotesis Pertama dengan baik kondisi perusahaan.
(H1) Sehingga, pihak manajemen tidak
Hipotesis 1a terpengaruh dengan adanya
Pengaruh pengungkapan pengungkapan sukarela informasi
sukarela (X1) ke nilai perusahaan (Z) keuangan perusahaan pada website
yakni sebesar 0,347. Dan nilai perusahaan.
probabilitas yang <0,05 yakni
sebesar 0,025 maka jalur tersebut

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 8


Hipotesis 1b2 akibatkan manajemen belum merasa
Pengaruh pengungkapan ikut memiliki perusahaan karena
sukarela (X1) ke GCG yang diukur tidak seluruh keuntungan dapat
dengan persentase komisaris dinikmati manajemen. Selain itu,
independen (Y2) yakni sebesar 0,043. kepemilikan saham oleh manajemen
Dan nilai probabilitas yang < 0,05 yang rendah akan membuat kinerja
yakni sebesar 0,025 maka jalur manajemen cenderung rendah,
tersebut signifikan. Sehingga sehingga tidak dapat meningkatkan
hipotesis yang menyatakan nilai perusahaan.
pengungkapan sukarela memiliki
pengaruh langsung terhadap Hipotesis 1c2
persentase komisaris independen Tabel 5
terbukti kebenarannya. Hasil Pengujian Hipotesis 1c2
Dalam menjalankan praktik Variabel Sig. Keputusan
X1 Y2 0,025 H1c2
pengungkapan sukarela, perusahaan
Y2 Z 0,009 diterima
memerlukan pihak eksternal yang Sumber : Pengolahan data SPSS, 2015
dapat mengawasi kinerja pihak Pengungkapan sukarela yang
manajer, yaitu komisaris independen. dilakukan oleh perusahaan meng-
Semakin luas perusahaan melakukan indikasikan bahwa perusahaan
pengungkapan sukarela maka jumlah tersebut memiliki reputasi yang baik.
Salah satu dampak yang akan timbul
anggota komisaris independen akan
dari pengungkapan sukarela yakni
semakin tinggi. Semakin tinggi meningkatnya jumlah komisaris
persentase komisaris independen independen. Dengan semakin
makan akan dengan mudah untuk banyaknya anggota dewan komisaris
mengendalikan manajemen dan independen, maka tingkat integritas
monitoring yang dilakukan akan pengawasan terhadap dewan direksi
yang dihasilkan semakin tinggi,
semakin efektif.
dengan begitu maka akan semakin
Hipotesis 1c mewakili kepentingan stakeholder
Tabel 4 lainnya, selain daripada kepentingan
Hasil Pengujian Hipotesis 1c1 pemegang saham mayoritas dan
Variabel Sig. Keputusan dampaknya akan semakin baik
X1 Y1 0,435 terhadap nilai perusahaan.
H1c1 ditolak
Y1 Z 0,633
Sumber : Pengolahan data SPSS, 2015 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
Pengungkapan sukarela yang (H2)
dilakukan oleh perusahaan tidak Hipotesis 2a
bertujuan untuk meningkatkan Pengaruh umur perusahaan
persentase kepemilikan oleh (X2) ke nilai perusahaan (Z) yakni
manajerial. Sehingga pengungkapan sebesar 0,194. Dan nilai probabilitas
sukarela laporan keuangan melalui yang <0,05 yakni sebesar 0,014,
internet tersebut tidak mempengaruhi maka jalur tersebut signifikan.
manajemen untuk mengambil Sehingga hipotesis yang menyatakan
keputusan untuk berinvestasi di umur perusahaan memiliki pengaruh
perusahaan sendiri. langsung terhadap nilai perusahaan
Rendahnya saham yang terbukti kebenarannya.
dimiliki oleh manajemen meng- Umur perusahaan dapat
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 9
dijadikan salah satu pertimbangan (Y2) yakni sebesar 0,032. Dan nilai
oleh investor untuk menanamkan probabilitas yang < 0,05 yakni
modalnya. Perusahaan yang telah sebesar 0,014 maka jalur tersebut
lama berdiri menandakan bahwa signifikan. Sehingga hipotesis yang
seberapa lama perusahaan dapat menyatakan umur perusahaan
mempertahankan kesinambungan memiliki pengaruh langsung
usahanya dan bukti perusahaan terhadap persentase komisaris
mampu bersaing (Chisty et al., independen terbukti kebenarannya.
1996). Dengan demikian akibat dari Perusahaan yang telah lama
banyaknya pengalaman yang berdiri dianggap dapat bertahan lama
diperoleh, perusahaan tentunya dapat karena lebih berpengalaman dalam
mengetahui bagaimana cara untuk menghadapi kondisi yang
meningkatkan nilai perusahaannya. berhubungan dengan perkembangan
usaha. Berdasarkan pengalaman yang
Hipotesis 2b1 telah banyak diperoleh, maka
Pengaruh umur perusahaan perusahaan mempertimbangkan
(X2) ke GCG yang diukur dengan untuk memiliki jumlah dewan
kepemilikan manajerial (Y1) yakni komisaris independen yang banyak
sebesar -0,219. Dan nilai probabilitas atau lebih dari batas minimum
yang > 0,05 sebesar 0,351, maka ketentuan yakni 30%. Sedangkan
jalur tersebut tidak signifikan. pada perusahaan yang baru berdiri
Sehingga hipotesis yang menyatakan persentase komisaris independen
umur perusahaan memiliki pengaruh kecil karena struktur organisasi
langsung terhadap kepemilikan perusahaan muda belum terlalu
manajerial tidak terbukti kompleks.
kebenarannya.
Persentase kepemilikan oleh Hipotesis 2c1
manajer tidak dipengaruhi oleh usia Tabel 6
perusahaan, melainkan dapat Hasil Pengujian Hipotesis 2c1
dipengaruhi oleh peraturan Pasal 43 Variabel Sig. Keputusan
ayat (3) huruf a UU No. 40 Tahun X2 Y1 0,351
H2c1 ditolak
Y1 Z 0,633
2007. Pada pasal tersebut berisi
Sumber : Pengolahan data SPSS, 2015
kemungkinan perusahaan untuk
Umur perusahaan tidak dapat
melakukan penawaran saham kepada
mempengaruhi besarnya kepemilikan
karyawannya sendiri dalam rangka
manajemen, melainkan kebijakan
ESOP (Employee Stock Option
dividen. Perusahaan yang me-
Program). ESOP dilakukan sebagai
netapkan kebijakan dividen yang
bentuk penghargaan kepada
tinggi akan dapat meningkatkan
karyawan atas kinerja yang tinggi,
kepercayaan manajer terhadap
untuk mengenalkan pentingnya
tingkat pendapatan perusahaan. Para
seorang karyawan kunci, atau sistem
manajer tersebut percaya bahwa
penggajian baru di suatu organisasi
pendapatan perusahaan akan
(Wiratma dan Rudi, 2010).
meningkat, sehingga manajer
menginginkan keuntungan dari
Hipotesis 2b2
pembagian dividen dimasa yang
Pengaruh umur perusahaan
akan datang dan kemudian akan me-
(X2) ke GCG yang diukur dengan
ningkatkan kepemilikan sahamnya
persentase komisaris independen
(Vidyantie dan Handayani, 2006).
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 10
Rendahnya saham yang perusahaan terbukti kebenarannya.
dimiliki oleh manajemen Ukuran perusahaan
mengakibatkan pihak manajemen merupakan keunggulan yang dimiliki
belum merasa ikut memiliki perusahaan untuk berkompetisi
perusahaan dan membuat kinerja dengan industri lain dan dapat
manajemen juga rendah sehingga dipakai dalam mengembangkan nilai
tidak mempengaruhi nilai perusahaan perusahaan (Khaled, 2013).
(Ain dan.Herlin, 2013). Perusahaan yang berukuran besar
juga memiliki nilai Tobins Q yang
Hipotesis 2c2 tinggi.
Tabel 7
Hasil Pengujian Hipotesis 2c2 Hipotesis 4
Variabel Sig. Keputusan Pengaruh sektor industri (X4)
X2 Y2 0,014 H2c2 ke nilai perusahaan (Z) yakni sebesar
Y2 Z 0,009 diterima
0,142. Dan nilai probabilitas yang
Sumber : Pengolahan data SPSS, 2015
<0,05 yakni sebesar 0,029 maka
Perusahaan yang berumur
jalur tersebut signifikan. Sehingga
lebih tua memiliki pengalaman lebih
hipotesis yang menyatakan sektor
banyak dan mengetahui kebutuhan
industri memiliki pengaruh langsung
atas pihak yang berasal dari luar
terhadap nilai perusahaan terbukti
perusahaan yang dapat mengawasi
kebenarannya.
proses bisnis perusahaan. Oleh
Sektor industri dapat
karena itu perusahaan memutuskan
mempengaruhi nilai perusahaan.
untuk memiliki jumlah dewan
Seperti pada perusahaan yang
komisaris independen yang banyak
bergerak pada sektor industri dasar
atau lebih dari batas minimum
dan kimia. Sektor industri tersebut
ketentuan yakni 30%.
juga disebut dengan mother of
Jumlah persentase komisaris
industry karena dianggap dapat
independen yang tinggi akan
dipergunakan sebagai bahan baku
meningkatkan integritas pengawasan
industri lainnya. Oleh karena itu,
terhadap dewan direksi yang
banyak investor yang memutuskan
dihasilkan semakin tinggi, dengan
untuk berinvestasi pada perusahaan
begitu maka akan semakin mewakili
yang bergerak pada sektor industri
kepentingan stakeholder lainnya
ini. Banyaknya investor yang
selain daripada kepentingan
menanamkan modal diperusahaan
pemegang saham mayoritas dan
tersebut akan dapat meningkatkan
dampaknya akan semakin baik
nilai perusahaan.
terhadap nilai perusahaan (Putri,
2011).
SIMPULAN DAN SARAN
Hipotesis 3
Tabel 8
Pengaruh ukuran perusahaan
Simpulan Penelitian
(X3) ke nilai perusahaan (Z) yakni
sebesar -0,431. Dan nilai probabilitas Simpulan Hasil
yang <0,05 yakni sebesar 0,004
maka jalur tersebut signifikan. Pengungkapan sukarela nilai H1a
Sehingga hipotesis yang menyatakan perusahaan Diterima
ukuran perusahaan memiliki Pengungkapan sukarela H1b1
kepemilikan manajemen Ditolak
pengaruh langsung terhadap nilai
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 11
Pengungkapan sukarela H1b2 Vol. 19, No. 1 April 2008: 1-
komisaris independen Diterima 14.
Pengungkapan sukarela
H1c1 Ain, Syarifa Hariri Hurul dan Herlin
kepemilikan manajemen
Ditolak
nilai perusahaan Tundjung Setijaningsih.
Pengungkapan sukarela Pengaruh Return On Assets
H1c2
komisaris independen nilai
Diterima (ROA) Return On Equity
perusahaan
Umur perusahaan nilai H2a (ROE) dan Kepemilikan
perusahaan Diterima
Manajerial terhadap Nilai
Umur perusahaan H2b1
kepemilikan manajemen Ditolak Perusahaan (Studi Empiris
Umur perusahaan H2b2 pada Perusahaan Manufaktur
komisaris independen Diterima di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Umur perusahaan
H2c1 Periode 2009-2011.
kepemilikan manajemen
Ditolak
nilai perusahaan Universitas Bina Nusantara.
Umur perusahaan Alfaiz, Dipo Rizkika. 2013.
H2c2
komisaris independen nilai
Diterima Pengaruh Karakteristik dan
perusahaan
Ukuran perusahaan nilai H3 Tata Kelola Perusahaan
perusahaan Diterima terhadap Tingkat
Sektor industri nilai H4
perusahaan Diterima Pengungkapan Informasi
Sumber : Hasil olahan, 2015 Keuangan dan Nonkeuangan
melalui Website Perusahaan di
Saran Indonesia. Skripsi. Universitas
Pada penelitian selanjutnya Diponegoro. Semarang.
sebaiknya sampel yang diteliti
Chisty, Muhammad R.K., Iftekhar
berasal dari indeks bursa yang
Hasan & Stephen D. Smith.
berbeda dan perluasan periode
1996. A Note on Underwriter
pengamatan perlu dilakukan.
Competition and Initial Public
Variabel-variabel yang diteliti
Offerings, Journal of Business
selanjutnya, sebaiknya menggunakan
Finance and Accounting, 23
pengukuran yang berbeda. Bagi
(5) & (6), July.
perusahaan, sebaiknya menyajikan
Debreceny, Roger,. Glen L. Gray,.
laporan keuangan yang cukup dan
Asheq Rahman. 2002. The
memadai agar dapat membantu pihak
Determinants of Internet
pemakai laporan keuangan.
Financial Reporting. Journal
of Accounting and Public
DAFTAR PUSTAKA
Policy 21 (2002) 371-394.
Emrinaldi Nur DP. 2012. Agency
Afifurrahman, Wahid dan Dody
Theory dan Corporate
Hapsoro. 2008. Pengaruh Governance, Laporan
Pengungkapan Sukarela Keuangan Media
Melalui Web Site terhadap Pertanggungjawaban yang
Nilai Perusahaan pada Disalahgunakan Persfektif
Perusahaan yang Terdaftar di Manajemen Laba. Pekanbaru:
Bursa Efek Jakarta. Jurnal Badan Penerbit Pusat
Pengembangan Pendidikan
Akuntansi dan Manajemen
Universitas Riau.
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 12
Ettredge, M., V. J. Richardson, and Kelton, Andrea S. and Ya-wen Yang.
S. Scholz. 2002. The Impact of Corporate
Dissemination of Information Governance on Internet
for Investors at Corporate Web Financial Reporting. Journal of
sites. Journal of Accounting Accounting and Public Policy
and Public Policy 21:357- 369. 27 (2008) 6287
Hargyantoro, Febrian. 2010. Kusnia, Giani. 2013. Pengaruh Umur
Pengaruh Internet Financial Perusahaan, Ukuran
Reporting dan Tingkat Perusahaan, dan Leverage
Pengungkapan Informasi
terhadap Intellectual Capital
Website Terhadap Frekuensi
Perdagangan Saham Disclosure. Skripsi.
Perusahaan. Skripsi Fakultas Universitas Pasundan.
Ekonomi Universitas Limanto, Anthomi Wibisono dan
Diponegoro: Semarang. Juniarti. 2014. Pengaruh Good
Hariani, Pipit Putri. 2012. Faktor- Corporate Governance
faktor yang Mempengaruhi terhadap Nilai Perusahaan
Nilai Perusahaan (Studi pada yang Terdaftar di Bursa Efek
Perusahaan yang Terdaftar di Indonesia 2007-2011. Business
Jakarta Islamic Index Periode Accounting Review, Vol. 2, No.
2007-2010). Tesis. Universitas 1, 2014
Sumatera Utara. Marston, C. L. and Polei, A. 2004.
Healy, Paul M., Krishna G. Palepu. Corporate reporting on the
2001. Information Asymmetry, internet by German
Corporate Disclosure, and the companies, International
Capital Markets: A Review of Journal of Accounting
the Empirical Disclosure Information Systems, Vol. 5,
Literature. Journal of pp. 285-311.
Accounting and Economics 31 Nuswandari, Cahyani. 2009.
(2001) 405440. Pengungkapan Pelaporan
Herawaty, Vinola. 2008. Peran Keuangan dalam Perspektif
Praktik Corporate Governance Signalling Theory. Jurnal
sebagai Moderating Variable
Ilmiah Kajian Akuntansi.
dari Pengaruh Earnings
Management terhadap Nilai Universitas Stikubank. Jakarta.
Perusahaan. Jurnal Akuntansi Vol. 1, No. 1, Hal: 47-50
dan Keuangan, Vol. 10, No.2, Pamungkas, Ichsan. 2013. Analisis
November 2008: 97-108. Faktor-Faktor yang
Husnan, Said dan Enny Pudjiastuti. Mempengaruhi Good
2004. Dasar-dasar Manajemen Corporate Governance Rating
Keuangan. UPP AMP YKPN. (Studi Kasus pada Perusahaan
yang Terdaftar Dalam Laporan
Yogyakarta.
Indeks CGPI Tahun 2009-
Khaled, Irfan. 2013. Pengaruh 2011). Skripsi Fakultas
Potensi Keunggulan dan Ekonomika dan Bisnis
Keterbatasan Perusahaan Universitas Diponegoro:
Terhadap Nilai Perusahaan. Semarang
Tesis. Universitas Pasundan.

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 13


Salteh, Heidar Mohammadzadeh, Wiratma, Tomy dan Rudi Suryo
Younes Badavar Nahandi, Kristanto. 2010. Analisis
Hadi Khoshbakht. 2011. pengaruh ESOP (Employee
Stock Ownership Program)
Evaluating The Relationship
terhadap kinerja perusahaan di
between Corporate Governance Bursa Efek Indonesia. Jurnal
and Voluntary Disclosure in Prestasi Vol. 6 No. 1 Juni
Level Automotive and 2010.
Manufacturing Industries,
Basic Metals and Food and
Pharmaceutical Products.
Business and Management
Review Vol. 1(10) pp. 46 57
December, 2011
Samisi, Komang dan Putu Agus
Ardiana. 2013. Pengaruh
Struktur Pendanaan terhadap
Nilai Perusahaan dengan
Kepemilikan Manajerial
sebagai Variabel Pemoderasi.
E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 5.2 (2013): 451-469.
Sinaga, Mahaitim Hasohan. 2011.
Pengaruh Perputaran Aset
terhadap Nilai Perusahaan
dengan Profitabilitas sebagai
Variabel Mediating pada
Perusahaan Industri yang
Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Tesis. Universitas
Sumatera Utara.
Silva, Wesley Mendes and Luiz
Alberto de Lira Alves. 2004.
The Voluntary Disclosure of
Financial Information on the
Internet and The Firm Value
Effect in Companies across
Latin America.
Wahyudi, Untung dan Hartini P.
Pawestri. 2006. Implikasi
Struktur Kepemilikan terhadap
Nilai perusahaan: dengan
Keputusan Keuangan sebagai
Variabel Intervening.
Simposium Nasional
Akuntansi (SNA) IX Padang.

Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 14


Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 15
Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 16

You might also like