You are on page 1of 7

anatomi dan fisiologi ayam

1. Tatanama Organ Eksterior Ayam

Bagian organ ayam yang tampak dari luar terdiri dari bagian kepala, leher, terdapat paruh,
jengger, cuping, dan pial. Sementara tubuh bagian depan terdapat dada dan sayap. Dibagian
belakang terletak punggung, perut, ekor, paha, betis, dan cakar.

http://www.americancowboychronicles.com/

2. Organ Pelindung Tubuh


Kulit dan bulu berfungsi secara bersamaan membentuk organ pelindung tubuh yang berfungsi
melindungi tubuh dari pengaruh luar yang buruk.

A. Kulit
Fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
- Melindungi tubuh dari pengaruh temperatur lingkungan
- sebagai perlindungan terhadap masuknya mikroorganisme secara langsung ke dalam tubuh
- sebagai respirator untuk menerima pengaruh rangsangan dari luar.

1). Struktur kulit


- Epidermis adalah lapisan luar . Bulu, paruh, kuku, dan sisik merupakan perkembangan dari
lapisan epidermis
- Dermis merupakan bagian utama dari kulit. Perkembangan dermis ini membentuk jengger,
cuping dan pial

2). Jengger, cuping dan pial.


http://web.uconn.edu/

Organ ini merupakan kulit yang menjulur ke bagian luar. Pada ayam, umumnya epidermis kaya
akan pembuluh darah sehingga organ ini berwarna merah. Jengger terdapat di atas kepala.
Jengger ayam jantan lebih besar. Selain jengger terdapat juga pial pada bagian kedua sisi rahang
bawah di bagian basal paruh. Cuping telinga bersifat berdaging tebal yang terletak di bagian
bawah telinga. Warnanya bervariasi sesuai dengsn masing-masing bangsa ayam.

3). Paruh, kuku, paha dan cakar


Paruh, jari dan taji bersifat menulang, tersusun atas keratin. Kaki bagian bawah (shank) atau
cakar pada ummnya tertutup oleh sisik, tetapi pada bangsa tertentu terutama yang berbulu total
(seluruh tubuh), bagian cakar tertutup oleh bulu.
Kuku pada ayam sangat keras, kuku yang keras ini di sebabkan oleh keratin yang banyak
mengandung kalsium.

4). Warna Kulit


Warna kulit terbentuk karena adanya pigmen.

B. Bulu
Tubuh ayam hampir seluruhnya tertutup bulu. Pada ayam dewasa. bulu mengalami pertumbuhan
dan rontok secara alami. Kemudian bulu baru tumbuh kembali secara periodik sekitar setehun
sekali dengan pengaruh hormonal. Proses rontok bulu disebut meluruh atau molting Selama
ayam betina mengalami molting, produksi telur mulai berhenti. Fungsi bulu bagi ternak unggas
sebagai berikut :
1. sebagai isolator
2. Melindungi tubuh dari luka dan infeksi karena gesekan langsung dengan benda keras
3. sebagai sarana untuk terbang
4. sebagai reseptor dari luar
5. perhiasan untuk memikat lawan jenis (secundary sex feather)
6. dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi kesehatan dan menduga kemampuan bertelur.

Bulu tumbuh secara teratur di daerah tertentu yang disebut feather tract atau pterylae. Terdapat
10 pterylae yaitu, kepala, sayap, leher, perut, bahu, paha, dada, kaki, punggung, dan ekor.

a. Bagian-bagian bulu
b. Bentuk bulu
- 1. Plumae, bulu penutup tubuh paling luar.
- 2. Plumumae, bulu yang terletak di bagian bawah plumae
- 3. Filoplumae, bulu halus yang terletak diseluruh permmukaan tubuh.

c. Bagian Warna bulu


Warna bulu dan pola bulu adalah karakteristik genetis.

C. Kepala
Kepala ayam terdiri dari jengger, kelopak,mata, bola mata, telinga, daun telinga, pial dan paruh.

D. Kaki dan cakar


Cakar dan sebagian besar kaki tertutup sisik dengan berbagai warna. Bagian cakar dan kaki
adalah hock. Shnk atau tulang kering atau cakar, dan jari kaki atau toes. Kebanyakan ayam
memiliki 4jari kaki disetiap kakinya, tetapi ada beberapa bangsa yang memiliki 5jari.

3.Kerangka
kerangka adalah suatu kesatuan sistem yang tersusun dari banyak tulang yang berfungsi
menunjang terbentuknya tubuh sebagai tempat melekatnya otot.
Juga berfungsi melindungi beberapa organ vital. Karakteristik kerangka umggas bersifat khas
yaitu ringan dan berisa udara. Hal ini disesuaikan dengan kepentingan untuk bergerak cepat,
berjalan dan terbang.
(gambar)

4. Otot
Unggas seperti halnya mamalia, memiliki 3 jenis otot, yaitu :
1. Otot halus
Otot yang membangun organ yang tidak dapat di kontrol, misalnya saluran pencernaan
2. Otot kardiak
Otot yang membangun jantung
3. Otot skeletal
Otot skeletal terdiri dari :
- Serabut merah, membentuk daging merah
- Serabut putih, membentuk daging putih
- Serabut intermedier, mengandung serabut merah dan serabut putih
5. Sstem Respirasi

http://people.eku.edu/

6. Sistem Pencernaan

http://www.poultryhub.org/

1. Mulut (paruh)
paruh ayam berfungsi untuk mengambil makanan, lidah di dalam mulut akan mendorong
makanan ke saluran pencernaan.

2. Esophagus
Esophagus atau kerongkongan berupa pipa tempat pakan melalui saluran ini dari belakang mulut
ke proventikulus.

3. Crop (tembolok)
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara.

4. Proventikulus
Suatu pelebaran dari esophagus sebelum berhubungan dengan ventrikulus.

5. Ventrikulus
Di ventrikulus partikel pakan akan di giling menjadi partikel kecil yang mampu melalui saluran
usus.

6. Usus Halus
- Organ pertama tempat berlangsungnnya pencernaan dan absorpsi produk pencernaan
- Terbagi menjadi 3 bagian :
1. Duodenum
2. Jejunum
3. Ileum

7. Ceca (usus buntu)


Tidak ada proses pencernaan.

8. Usus Besar
Usus besar merupakan rectum, bentuknya melebar terdapat pada bagian akhirusus halus ke
kloaka.

9. Kloaka
Saluran umum tempat saluran pencernaan dan reproduksi bermuara.

10. Vent (anus)


Lubang bagian luar kloaka.

11. Organ pencernaan tambahan


- Berfungsi membantu dalam pemprosesan pakan
- 1. pankreas
2. lever
3. kantong empedu

7. Sistem Reproduksi
1. Jantan
Sistem reproduksi jantan terdiei dari 2 testis. Testis tidak pernah turun ke dalam skorotum
eksternal seperti pada mamalia. Testis terdiei dari saluran tubulus seminiferus yang menuju ke
ductus deferent.

2. Betina
Sistem reproduksi betina terdiri dari ovarium dan oviduct
- Ovarium
Ovarium bertanggung jawab atas pembentukan kuning telur
-Oviduct
1. Infudibulum, berfungsi untuk menangkap kuning telur (15 menit), dan tempat terjadinya
fertilisasi
2. Magnum, memberi albumen, selama 3 jam
3. Isthmus, membentuk membran kerabangg bagian dalam dan bagian luar, selama1,5 jam
4. Uterus, terjadi klasifikasi kerabang telur, selama 18-20 jam
5. Vagina, penyimpanan kutikula di kerabang sehingga membentuk pori-pori, selama beberapa
menit saja

Proses pembentukan telur memerlukan waktu 23-26 jam dari proses pembentukan kuning telur
hingga terbentuknya telur yang siap dikeluarkan

8. Perkembangan Embrio
Perkembangan awal struktur pada ungggas berlangsung di dalam tubuh induk setelah terjadi
fertilisasi, saat telur dalam tubuh. Perkembangan berlanjut setelah telur di tetaskan atau di
eramiinduk. Ketika awal perkembangan terjadinya diferensi, terjasi tiga lapisan sel. Ketiga
lapisan swl tersebut akan di kembang kan menjadi berbagai organ dan sistem tubuh.

1. perkembangan telur sebelum keluar tubuh dan di luar tubuh


- Setelah fertilisasi, terbentuk zygote, perkembangan embrional di mulai
- Sekitar 5 jam setelah ovulasi pembelahan sel pertama berlangsung, pembelahan selanjutnya
20 menit kemudian
- Satu jam kemudian, saat telur meninggalkan isthmus pembelahan membentuk 16 sel
- Sekitar 4 jam berada di dalam uterus terebentuk 256 sel sebagai blastoderm
- Blastoderm berdiferensiasi menjadi :
1. Lapisan pertama, ektodermis (membentuk kulit, bulu, paruh, kukuy, sistem syaraf, lensa dan
retina mata, serta lapisan mulut dan vent)
2. Lapisan kedua, entodermis (membentuk organ saluran pencernaan dan respirasi serta
sektori)
3. Lapisan ketiga akan terbentuk pada saat telur ditetaskan atau di erami induk. Lapisan ketiga,
mesodermis (membentuk tulang, darah, serta organ reproduksi dan organ
ekskretori)

Oleh karena pada unggas embrio tidak memiliki hubungan langsung dengan induknya selama
perkembangan embrinal maka zat-zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan embrio
berasal dari telur itu sendiri. Penyerapan zat-zat makanan dan metabolisme selama
perkembangan embrio dalam telur dapat berlangsung karena adanya membran ekstraembrional.
Terdapat 4 membran ekstraembrional yang memiliki peranan penting selama perkembangan
embrional yaitu amnion dan chorion, yolk sac, dan allantois.

9. Dasar-dasar Perkawinan
Tujuan perkawinan yaitu untuk meningkatkan populasi dan meningkatkan atau meperbaiki
potensi genetik sifata produksi yang berguna bagi manusia. Secara teknis perkawinan pada
unggas terbagi menjadi kawin alami dan buatan.
1. Kawin alami, perkawinan yang terjadi secara alami tanpa bantuan manusia secara langsung.
- Flock matting, perkawinan antara sekelompok pejantan dengan sekelompok betina.
- Pen matting, perkawinan antara satu pejantan dengan sekelompok betina.
- Stud matting, perkawinan antara satu pejantan dengan satu betina.

2. Kawin buatan/inseminasi buatan, perkawinan antara betina dan jantan dengan bantuan
manusia dan menggunakan alat (insemination gun).

You might also like