Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
Hipertensi adalah masalah kesehatan masyarakat. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat memicu
timbulnya penyakit degeneratif, seperti gagal jantungcongestive, gagal ginjal, dan penyakit
vaskuler. Hipertensi disebut silent killerkarena sifatnya asimptomatik dan telah beberapa tahun
menimbulkan stroke yang fatal atau penyakit jantung. Meskipun tidak dapat diobati, pencegahan
dan penatalaksanaan dapat menurunkan kejadian hipertensi dan penyakit
yang menyertainya.Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama di negara
berkembang tahun 2005 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, di perkirakan menjadi 1,15
milyar kasus di tahun 2005. Prediksi ini didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan
pertambahan penduduk saat ini.
Hipertensi terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi, dapat berlangsung cepat maupun
perlahan-lahan.
3. Makan berlebihan
4. Merokok
Semakin tua seseorang pengaturan metabolisme zat kapur (kalsium) terganggu, sehingga banyak
zat kapur yang beredar bersama darah. Banyaknya kalsium dalam darah (hypercalcidemia)
menyebabkan darah menjadi lebih padat, sehingga tekanan darah menjadi meningkat.
Agar kebutuhan darah di jaringan tercukupi, maka jantung harus memompa darah lebih kuat lagi.
Keadaan ini diperburuk lagi dengan adanya arteriosclerosis, tekanan darah menjadi semakin
meningkat.
Oleh karena pembuluh darah yang bermasalah pada orang tua adalah arteri, maka hanya tekanan
sistole yang meningkat tinggi. Tekanan sistole dan tekanan diastole pada orang tua memiliki
perbedaan yang besar.
Salah satu tugas saraf simpatis adalah merangsang pengeluaran hormon adrenalin. Hormon ini
dapat menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat dan menyebabkan penyempitan kapiler darah
tepi.Hal ini berakibat terjadi peningkatan tekanan darah. Saraf simpatis di pusat saraf pada orang
yang stres atau mengalami tekanan mental bekerja keras. Bisa dimaklumi, mengapa orang yang
stres atau mengalami tekanan mental jantungnya berdebar-debar dan mengalami peningkatan
tekanan darah. Hipertensi akan mudah muncul pada orang yang sering stres dan mengalami
ketegangan pikiran yang berlarut-larut.
Hal-hal yang membuat stres seperti : terjebak kemacetan, menemui permasalahan yang sulit
dipecahkan, mental merasa tertekan, menghadapi ujian/tes, suasana keluarga yang sering ribut,
suasana kerja/sekolah yang sering gaduh, suasana bising dan terburu-buru.
3. Makan Berlebihan
Jumlah lemak total yang diperlukan tubuh maksimum 150 mg/dl, kandungan lemak baik (HDL)
optimum 45 mg/dl dan kandungan lemak jahat (LDL) maksimum 130 mg/dl. Lemak baik masih
diperlukan tubuh, sedang lemak jahat justru merusak organ tubuh.
Makan berlebihan dapat menyebabkan kegemukan (obesitas). Kegemukan lebih cepat terjadi
dengan pola hidup pasif (kurang gerak dan olahraga). Jika makanan yang dimakan banyak
mengandung lemak jahat (seperti kolesterol), dapat menyebabkan penimbunan lemak di
sepanjang pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah ini menyebabkan aliran darah menjadi
kurang lancar.
Pada orang yang memiliki kelebihan lemak (hyperlipidemia), dapat menyebabkan penyumbatan
darah sehingga mengganggu suplai oksigen dan zat makanan ke organ tubuh. Penyempitan dan
sumbatan lemak ini memacu jantung untuk memompa darah lebih kuat lagi, agar dapat memasok
kebutuhan darah ke jaringan. Akibatnya tekanan darah menjadi meningkat, maka terjadilah
hipertensi.
4. Merokok
Rokok mengandung ribuan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh, seperti tar, nikotin dan gas
karbon monoksida.
Tar merupakan bahan yang dapat meningkatkan kekentalan darah, sehingga memaksa jantung
untuk memompa darah lebih kuat lagi. Nikotin dapat memacu pengeluaran zat catecholamine
tubuh seperti hormon adrenalin.
Hormon adrenalin memacu kerja jantung untuk berdetak 10 sampai 20 X per menit, dan
meningkatkan tekanan darah 10 sampai 20 skala. Hal ini berakibat volume darah meningkat dan
jantung menjadi cepat lelah.
Karbon monoksida (CO) dapat meningkatkan keasaman sel darah, sehingga darah menjadi lebih
kental dan menempel di dinding pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah memaksa
jantung memompa darah lebih kuat lagi, sehingga tekanan darah meningkat.
Selain orang yang merokok (perokok aktif), orang yang tidak merokok tetapi menghisap asap
rokok juga memiliki resiko hipertensi. Orang ini disebut perokok pasif. Resiko perokok pasif
bahayanya 2X dari perokok aktif.
Alkohol dapat merusak fungsi saraf pusat maupun tepi. Apabila saraf simpatis terganggu, maka
pengaturan tekanan darah akan mengalami gangguan pula. Pada seorang yang sering minum
minuman dengan kadar alkohol tinggi, tekanan darah mudah berubah dan cenderung meningkat
tinggi.
Alkohol juga meningkatkan keasaman darah. Darah menjadi lebih kental. Kekentalan darah ini
memaksa jantung memompa darah lebih kuat lagi, agar darah dapat sampai ke jaringan yang
membutuhkan dengan cukup. Ini berarti terjadi peningkatan tekanan darah
Hipertensi dapat karena adanya penurunan massa ginjal yang dapat berfungsi dengan baik,
kelebihan produksi angiotensin dan aldosteron serta meningkatnya hambatan aliran darah dalam
arteri ginjal.Ginjal yang mengalami penurunan fungsi dalam menyaring darah, menyebabkan sisa
metabolisme yang seharusnya dibuang ikut beredar kembali ke bagian tubuh yang lain.
Akibatnya volume darah total meningkat, sehingga darah yang dikeluarkan jantung juga
meningkat. Dengan demikian darah yang beredar melalui kapiler jaringan akan meningkat
sehingga terjadi pengkerutan sfingter prekapiler. Peningkatan volume darah total yang keluar
dari jantung dan peningkatan hambatan pada pembuluh darah tepi yang mengkerut,
menyebabkan tekanan darah meningat
3.1 Pengobatan
Olah raga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi, karena olah raga isotonik
(spt bersepeda, jogging, aerobic) yang teratur dapat memperlancar peredaran darah sehingga
dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga juga dapat digunakan untuk mengurangi/ mencegah
obesitas dan mengurangi asupan garam ke dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan
mengeluarkan garam lewat kulit).
Ciptakan keadaan rileks Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat
mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.
Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4
kali seminggu.
Obat-obatan antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini.
Diuretik
Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing)
sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi
lebih ringan.
Penghambat Simpatetik
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja pada
saat kita beraktivitas ).
Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung. Jenis
betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan
seperti asma bronkial.
Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala hipoglikemia
(kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah yang bisa berakibat bahaya
bagi penderitanya). Pada orang tua terdapat gejala bronkospasme (penyempitan saluran
pernapasan) sehingga pemberian obat harus hati-hati.
Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot
pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin. Efek
samping yang kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit kepala dan
pusing.
Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek samping yang mungkin timbul
adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.
Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat kontraksi jantung
(kontraktilitas). Yang termasuk golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil.
Efek samping yang mungkin timbul adalah : sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.
Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat Angiotensin II pada reseptornya
yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Obat-obatan yang termasuk dalam
golongan ini adalah Valsartan (Diovan). Efek samping yang mungkin timbul adalah : sakit
kepala, pusing, lemas dan mual. Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari
faktor resiko terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.
4.1 KESIMPULAN
Definisi Hipertensi :Hipertensi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah seseorang
tekanansistoliknya 140 mmhg atau lebih atau tekanan diastoliknya 90 mmhg atau lebih atau
sedang memakai obat anti hipertensi.