Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan
Oleh :
Muhammad Ilham
NIM. ST14040
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini dengan baik. Penyusunan skiripsi dengan judul Hubungan Antara
Dukungan Keluarga denganTingkat Kecemasan Pada Pasien Hipertensi di Ruamh
Rawat Inap RSUD Kota Surakarta ini disusun sebagai salah satu persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Keperawatan di STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Dalam penyusunan skiripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna bagi
penulis. Oleh karena itu penulis mengungkapkan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada :
1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Ketua STIKes Kusuma
Husada Surakarta
2. Ibu Atiek Murhayati, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua prodi S1 Keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta
3. Ibu Meri Oktariani, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku pembimbing utama yang dengan
sabar mendampingi, meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu dan
mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Galih Priambodo, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku pembimbing pendamping
yang dengan sabar mendampingi, meluangkan waktu dan tenaga untuk
membantu dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Aria Nurahman HK, M.Kep, sebagai penguji yang telah memberikan
masukan demi penyempurnaan skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan karyawan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah
membantu dengan berbagai cara sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini
7. Seluruh staf dan karyawan khususnya staf Ruang Rawat Inap RSUD Kota
Surakarta yang sudah bekerjasama selama peneliti melakukan penelitian.
iv
8. Responden yang telah memberikan data kepada peneliti saat melakukan
penelitian di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Surakarta
9. Keluarga tercinta, kedua orang tua dan keluarga besar yang senantiasa
memberikan dukungan doa, nasehat, motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangatlah peneliti harapkan sehingga dapat menyempurnakan skripsi ini.
Harapan peneliti semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
bagi peneliti sendiri serta bermanfaat bagi mahasiswa/i STIKes Kusuma
Husada Surakarta khususnya dan bagi Ilmu Keperawatan di Indonesia pada
umumnya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
vi
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
BAB V: PEMBAHASAN
BAB VI : PENUTUP
6.1 Kesimpulan................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
Kecemasan............................................................................................. 57
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
10. Surat Keterangan Telah Melakukan Uji Validitas dan Realibilitas di RSUD
Karanganyar.......................................................................................................
x
21. Hasil Uji Statistika (Spearman Rank)................................................................
xi
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2016
MUHAMMAD ILHAM
Abstrak
xii
BACHELOR OF NURSING PROGRAM
SCHOOL OF HEALTH SCIENCES OF KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2016
Muhammad Ilham
Abstract
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
sistoliklebihdari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kalipengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
hipertensi merupakan suatu keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta
hipertensi telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya, hal ini
menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah tinggi.Di kawasan
1
2
kisaran usia di atas 25 tahun. Jumlah penderita pria mencapai 42,7 persen,
sedangkan 39,2 persen adalah wanita. Dari data rekam medik RSUD Kota
Surakarta selama periode April- Juni 2015 terdapat 132 pasien dengan
membuat pasien dan keluarga cemas akan keadaan pasien (Sarkamo, 2008).
status ekonomi, keadaan fisik, sosial budaya, umur, lingkungan, dan jenis
kelamin.
3
preventif untuk mengurangi stress dimana pandangan hidup menjadi luas, dan
dan umpan balik yang dibutuhkan untuk menghadapi stres dan tekanan.
Data rekam medik RSUD Kota Surakarta selama periode April- Juni
2015 terdapat 132 pasien dengan hipertensi dan didapatkan rata-rata per bulan
keluarga, hal ini dibuktikan dengan keluarga yang secara bergantian menjaga
pasien selama menjalani perawatan 2x dalam sehari yaitu siang dan malam.
sebagai variasi makanan yang diberikan dari rumah sakit. Pasien juga tampak
rumah sakit yang menjaga pasien adalah tetangga. Pasien tampak gelisah dan
Surakarta
Kota Surakarta
masyarakat.
ini juga dapat menjadi motivasi bagi peneliti lain untuk melakukan
6
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Hipertensi
1. Pengertian hipertensi
2013).
7
8
2. Klasifikasi
2013).
3. Etiologi hipertensi
4. Manifestasi klinik
yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual
d. Gelisah/cemas
e. Muntah
f. Sesak nafas
10
5. Patofisiologi
perifer. Hal lain yang ikut dalam pengaturan tekanan darah adalah
6. Penatalaksanaan
2) Olahraga
4) Tidak merokok
5) Hindari stress
b. Penatalaksanaan farmakologis
1) Diuretika
distal. Golongan ini efektif sebagai obat lini pertama dan bisa
25 mg/hari.
serum.
takikardia).
5) Angonis alfa 2
6) Vasodilator
7) Penghambat alfa 1
7. Komplikasi
pegal atau pusing bisa disebabkan oleh gangguan lain. Oleh karena
8. Pemeriksaan Diagnostik
b. Pemeriksaan retina
1. Pengertian kecemasan
a. Teori psikoanalitik
b. Teori interpersonal
c. Teori perilaku
d. Teori keluarga
e. Teori biologis
a. Ansietas ringan
2) Kewaspadaan menignkat
menghasilkan kreativitas
b. Ansietas sedang
lebih tegang, banyak bicara dan lebih cepat, susah tidur, dan
c. Ansietas berat
tampak tegang
19
persepsi menyempit
d. Panik
motorik
orang lain
dapat berasal dari diri sendiri (faktor internal) maupun dari luar
a. Potensial stresssor
b. Maturitas
stresss.
d. Keadaan fisik
mengalami stress.
e. Sosial budaya
stresss.
f. Umur
tua.
g. Lingkungan
mengalami stresss.
h. Jenis kelamin
4. Indikator Kecemasan.
a. Gejala somatik
1) Keringat berlebih
nyeri punggung
parestesi
5) Iritabilitas kardiovaskuler
b. Gejala psikologis
sedih
mudah lupa
(defence mechanism)
realistis
ego yaitu usaha melindungi diri dari perasaan yang tidak adekuat.
sering terjadi.
diri, yaitu :
1) Denial
kenyataan tersebut.
2) Proyeksi
3) Represi
4) Regresi
5) Rasionalisasi
6) Fantasi
7) Displacement
8) Undoing
9) Reaction formation
keinginannya.
27
10) Kompensasi
11) Sublimasi
(severe).
1. Pengertian keluarga
dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan
budaya.
2. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
masyarakat.
d. Fungsi ekonomi
e. Fungsi biologis
f. Fungsi psikologis
g. Fungsi pendidikan
perubahannya.
keluarga.
tidak terjadi.
2010) yaitu:
a. Dukungan Emosional
memberikan semangat.
b. Dukungan Penghargaan
c. Dukungan Instrumental
d. Dukungan Informasi
tentang dokter, terapi yang baik bagi dirinya dan tindakan spesifik
35
individu dalam :
pekerjaan.
a. Faktor internal
1) Tahap perkembangan
berbeda-beda.
3) Faktor emosional
4) Spiritual
dalam hidup.
b. Faktor eksternal
1) Praktik di keluarga
sama.
2) Faktor sosioekonomi
penyakitnya.
mengalami kecemasan
Hipertensi
Dukungan
Keluarga:
Faktor-
Tanda dan gejala
faktor
hipertensi : - Emosional
Indikator Dukungan
- Sakit kepala
kecemasan : Keluarga:
- Kelelahan - Penghargaan
- Gelisah/cemas - Gejala somatik
- Gejala psikologis - Internal Dukungan
- Mual - Informasi
keluarga
- Muntah
- Eksternal dantingkatke
- Sesak nafas - Instrumental
Faktor faktor yang cemasan
mempengaruhi
pada pasien
kecemasan pada pasien
Mekanisme koping hipertensi
hipertensi :
- Potensial stresssor terhadap
- Maturitas kecemasan :
- Tingkat pendidikan - Strategi
dan status ekonomi pemecahan
- Keadaan fisik masalah
- Sosial budaya - Mekanisme
- Umur pertahan diri
- Lingkungan
- Jenis kelamin.
2.5 Hipotesis
Surakarta.
Surakarta.
BAB III
METODE PENELITIAN
kecemasan.
3.2.1 Populasi
April Juni 2015 diperoleh data rata-rata per bulan sekitar 44 pasien
3.2.2 Sampel
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
43
44
untuk populasi. Untuk sampel yang diambil dari populasi harus betul-
adalah pasien hipertensi yang berada di ruang rawat inap RSUD Kota
Surakarta.
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah
Krtiteria inklusi
ini dihitung berdasarkan rumus sampel untuk populasi kecil atau kurang
berikut :
N
n=
1+N(d)
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = ketepatan yang diinginkan
berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sampel yang diperoleh jika
44 44 44
n= = = = 40 pasien
1+44 (0,05) 1+44 (0,0025) 1+ 0,11
ruang rawat inap RSUD Kota Surakarta. Tempat ini juga belum
Maret 2016.
3.4.1 Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
Variabel
Dependen
2 Tingkat Merupakan Observasi < 14 : Ordinal
kecemasan gejolak emosi dengan tidak ada
seseorang yang mengguna-kan kecemasa
n
berhubungan HRS-A
14 20
dengan sesuatu (Hamilton :
diluar dirinya Rating Scale kecemasa
dan mekanisme for Anxiety) n ringan
diri yang 21 27
digunakan dalam :
mengatasi kecemasa
n sedang
permasalahan
28 41
:
kecemasa
n berat
42 56
: berat
sekali
48
kecemasan.
dukungan instrumental.
gejala diberi penilaian angka (score) antara 0-4 (0= tidak ada
mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji
baik yang berbintang satu (*) atau bertanda bintang dua (**)
valid.
tidak digunakan dalam penelitian ini karena nilai r hitung < r tabel
dua kali atau lebih dengan alat ukur yang sama (Hastono, 2007).
adalah 0,856. Hal ini menunjukkan nilai alpha diatas 0,7 sehingga
langkah berikut :
responden
1. Editing
ternyata masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan
kuisioner tersebut.
2. Coding
3. Entry
4. Cleaning
1. Analisa univariat
2. Analisa bivariat
berikut :
Keterangan :
Batas signifikasi jika p value < 0,05 maka hasil hitungan bermakna
sebaliknya jika p value > 0,05 maka hasil hitungan tidak bermakna
(Setiawan, 2011).
lembar alat ukur dan hanya menulis kode pada lembar pengumpulan
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukandi Ruang Rawat Inap RSUD Kota Surakarta pada bulan
Februari-Maret 2016. Responden pada penelitian ini adalah pasien hipertensi yang
di rawat di ruangan dengan jumlah 40 responden. Uji analisa data yang digunakan
mempunyai jumlah yang paling banyak yaitu 21 responden (53%) dari total
menpunyai jumlah yang paling sedikit yaitu 19 responden ( 47%) dari total
58
59
dari total 40 responden dan yang paling sedikit adalah pendidikan SMP
4.1.3 Pekerjaan
dari total 40 responden dan yang paling sedikit adalah pekerjaan sebagai
dari total 40 responden dan ada 3 resonden (8%) yang memiliki dukungan
keluarga cukup.
dengan program SPSS dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut :
menunjukkan nilai p-value lebih kecil dari 0,05 (0,000<0.05) maka hasil
pasien hipertensi.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Univariat
1. Umur
5.1.2 Pendidikan
SMA 9 orang (23%). Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan
63
64
5.1.3 Pekerjaan
pada pasien hipertensi di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Surakarta adalah
Ruang Rawat Inap RS. Baptis Kediri yang menunjukkan dari 25 responden
secara bergantian menjaga responden 2x sehari yaitu pada siang dan malam
memberikan perawatan.
66
(Wulandhani, 2014).
dengan dukungan informasi dari keluarga. Pada tabel 4.2 sebagian besar
(Rinto, 2012).
Inap RSUD Kota Surakarta diperoleh bahwa tingkat kecemasan pada pasien
responden, kategori cemas sedang 5 (14%), tidak cemas 2 (4%) dan terdapat
yang dirasakan. Dari raut wajah terlihat rileks, lebih tenang dan tidur
koping responden sudah cukup baik, namun belum mampu mengatasi rasa
cemas yang dialaminya. Responden tampak tegang, tapi tidak gelisah dan
bisa tidur nyenyak. Untuk kategori tidak cemas, hal ini dikarenakan
dirasakan. Responden tampak gelisah, tidak tenang, mudah marah, dan tidak
bisa tidur dengan tenang. Pada penelitian yang dilakukan oleh Nur (2010),
didapatkan hasil yang sama yaitu cemas ringan dengan jumlah tebanyak
(64,5%).
bahaya yang tidak diketahui asalnya oleh individu. Rasa cemas merupakan
keadaan mental yang tidak enak berkenaan dengan sakit yang mengancam
perasaan tidak baik yang tidak dapat dihindari, disertai perasaan tidak
68
5.2 Bivariat
5.2.1 Hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien
hipertensi.
tingkat kecemasan ringan. Hal ini dikarenakan dukungan keluarga yang baik
selama menjalani perawatan. Hal inilah yang akan mengurangi rasa cemas
kategori baik 53,2% dan paling sedikit adalah kategori kurang 17,7%. Untuk
tingkat kecemasan kategori tertinggi adalah ringan 46,8% dan yang paling
mengurangi stress dimana pandangan hidup menjadi luas, dan tidak mudah
kecemasan berat. Hal ini terjadi karena anggota keluarga jarang menjenguk
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
71
72
0,000 <0,05.
6.2 Saran
dan budaya.