Professional Documents
Culture Documents
PPKN
Ridho Pratama
1312011281
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dikenal didalam pidato Ir. Soekarno pada tanggal 1 juni 1945 di Jakarta. Pancasila
sebagai dasar negara asal mulanya itu dari pengambilan pancasila, panca=lima dan sila=asas
atau dasar, dan didirikannya negara Indonesia.
Presiden Soekarno menganggap bahwa pancasila sebagai dasar negara dari Negara
Republik Indonesia, ditegaskan oleh pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
1945, dan kemudian disusun oleh kemerdekaan Bangsa Indonesia itu dalam Undang-Undang
Republik Indonesia untuk mengatur pemerintahan negara dengan yang lain.
Bersumbernya dari segala hukum dan sumber tertib hukum yang secara konstitusional
mengatur negara publik Indonesia, asas kerohanian, kebatinan, dan cita-cita hukum.
Dari pemaparan diatasdapat di ketahui bagaimana arti pancasila itu secara umum, dan
anggapan pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
Republic Indonesia 1945 menurut Presiden Soekarno. Sehingga untuk lebih jelasnya tentang
pancasila sebagai dasar negara akan dibahas dalam bab selanjutnya.
Rumusan masalah
PEMBAHASAN
Istilah pancasila pertama kali dikenal di dalam pidato Ir. Soekarno sebagai
anggotaDoktrit zu Tyunbi Tjosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
1 juni 1945 di Jakarta, badan ini kemudian setelah mengalami penambahan anggota menjadi
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Dari uraian tersebut dinyatakan: Panca adalah
Lima,Sila adalah Asas atau Dasar. Untuk Lebih jelas dikutip bagian pidato beliau tersebut :
. . . . namanya bukan panca Dharma, tetapi nama ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli
bahasa namanya adalah Pantja Sila, Sila artinya asas atau dasar, dan diatas kelima dasar itu
mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi.
Perumusan pancasila itu menurut beberapa dokumen sejarah tidak sama sekali sama,
mengalami perubahan-perubahan baik urutannya maupun kata-katanya. Berturut-turut dapat
dilihat dalam :
1. Lahirnya pancasila,1 juni 1945
2. Piagam Jakarta, 22 juni 1945
3. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, 18 Agustus 1945 (berita Republik Indonesia II-7)
4. Mukaddimah konstitusi R. I. S. 31 Januari 1950 (Kepres R. I. S. tahun 1950 No. 48 L. N. 50-
3)
5. Mukaddimah Undang-undang Dasar sementara Republik Indonesia (Undang-undang 15
Agustus 1950 No. 7 L. N. 50-56)
6. Dekrit presiden 5 juli 1959 kembali kepada Undang-undang Dasar 1945
Yang padaalinea ke lima konsideran menyatakan bahwa :
bahwa kami berkeyakinan bahwa Piagam Jakarta tanggal 22 juni 1945 menjiwai undang-
undang dasar 1945, dan adalah merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan konstitusi
tersebut.
Lahirnya Pancasila
Adalah penamaan pidato Ir. Soekarno selaku anggota Dokuritsu Zunbi Tyoosakaiatau
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang diucapkan pada sidangnya
yang pertama 28 s/d 1 juni 1945 di Jakarta. Sidang itu dipimpin oleh ketuanya Dr. K. R. T.
Radjiman Wedyodiningrat yang atas permintaan beliau agar badan itu merumuskan dasar-dasar
dan tujuan filosofis dari negara yang akan merdeka itu.
Pada bagian pidato itu disebutkan :
saudara-saudara, apakah prinsip ke lima ? saya telah mengemukakan 4 prinsip ;
1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme, atau peri-kemanusiaan.
3. Mufakat, atau Demokrasi.
4. Kesejahteraan social.
Prinsip yang ke lima hendaknya : menyusun Indonesia Merdeka dengan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Sesuai dengan pengertian paham organisme tentang negara, yakni negara adalah
sesuatu yang hidup, tumbuh,mekar dan dapat mati atau lenyap, maka pengertian dasar negara
meliputi arti sebagai berikut :
a. Basis atau fundament negara
b. Tujuan yang menentukan arah negara
c. Pedoman yang menentukan cara bagaimana negara itu menjalankan fungsi-fungsinya
dalam mencapai tujuan itu.
Istilah presiden soekarno ialah dasar statis dan Leitsatar dinamis di kutip sebagai
berikut :
. . . bahwa bagi Republik Indonesia, kita memerlukan satu dasar yang bisa menjadi dalam
statis dan yang bisa menjadi Leitstar dinamis. Leitstar, bintang pimpinan
Dasar formal kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia tersimpul
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang bunyinya sebagai berikut :
. . . . . . maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Pengertian kata . . . Dengan berdasar kepada . . . hal ini secara yuridis memiliki makna
sebagai dasar negara. Walaupun dalam kalimat terakhir Pembukaan UUD 1945 tidak tercantum
kata Pancasila secara eksplisit namun anak kalimat . . . dengan berdasar kepada . . . . ini
memiliki makna dasar negara adalah Pancasila. Hal ini didasarkan atas interpretasi historis
sebagaimana ditentukan oleh BPUPKI bahwa dasar negara Indonesia itu disebut dengan istilah
Pancasila.
Dalam proses reformasi dewasa ini MPR melalui Sidang Istimewa tahun 1998,
mengembalikan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia yang tertuang
dalam tap. No. XVIII/MPR/1998. Oleh karena itu segala agenda dalam proses reformasi, yang
meliputi berbagai bidang selain mendasarkan pada kenyataan aspirasi rakyat (sila IV) juga harus
mendasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Reformasi tidak mungkin
menyimpang dari nilai Ketuhanan.Kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan, bahkan
harus bersumber kepadanya.
Simpulan
Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum
Indonesia.Pancasila merupakan asas kerokhanian dalam pembukaan UUD 1945 dijelma dalam 4
pokok pikiran meliputi :
- Suasana kebatinan dari UUD 1945
- Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis).
- Mengandung norma yang mengharuskan UUD yang mewajibkan pemerintah dll,
penyelenggara negara memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur, bunyinya sebagai
berikut :
Negara berdasarkan atas ketuhanan yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab.
- Merupakan sumber semangat dengan perkembangan zaman dan dinamika masyarakat
dengan semangat yang bersumber pada asas kerokhanian negara, sebagai pandangan hidup
bangsa, maka dinamika masyarakat dan negara akan tetap diliputi dan di arahkan atas
kerohanian negara.
Pancasila menurut Piagam Jakarta yang disahkan pada tanggal 22 Juni 1945
rumusannya sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya;
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan;
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia;
Kesimpulan dari bermacam-macam pengertian pancasila tersebut yang sah dan benar
secara Konstitusional adalah pancasila yang tercantum dalam Pembukaan Uud 45, hal ini
diperkuat dengan adanya ketetapan MPRS NO.XXI/MPRS/1966 dan Inpres No. 12 tanggal 13
April 1968 yang menegaskan bahwa pengucapan, penulisan dan Rumusan Pancasila Dasar
Negara RI yang sah dan benar adalah sebagai mana yang tercantum dalam Pembukaan Uud
1945.
KELEBIHAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai ideologi nasional. Ia adalah cara
pandang dan metode bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mencapai cita-citanya, yaitu masyarakat yang
adil dan makmur. Pancasila adalah ideologi kebangsaan karena ia digali dan dirumuskan untuk
kepentingan membangun negara bangsa Indonesia. Pancasila yang memberi pedoman dan pegangan
bagi tercapainya persatuan dan kesatuan di kalangan warga bangsa dan membangun pertalian batin
antara warga negara dengan tanah airnya
Pandangan Soekarno yang demikian ini merupakan pengulangan dari apa yang pernah ia ucapkan pada
Pidato 1 Juni, Hari Lahirnya Pancasila.
Bukti bahwa ideologi pancasila lebih baik dari dua ideologi itu karena
Dewasa ini, alih-alih Pancasila bisa diterima bangsa-bangsa di dunia, nasib ideologi Pancasila pun
di dalam negeri masih dalam pertaruhan. Penyelewengan terhadap Pancasila mulai kentara di era Orde
Baru. Pancasila telah dijadikan instrumen politik untuk menjaga status quo. Pancasila telah dijadikan
asas tunggal. Yaitu satu-satunya asas yang menjadi dasar untuk hidup berbangsa, bernegara,
bermasyarakat, termasuk dalam asas Politik.
Pancasila kemudian dijadikan tafsir yang bersifat monolitik, direktif, kaku, dan berorientasi
menghukum lawan-lawan politik pemerintah. Ada usaha, memang, untuk mengembalikan Pancasila
berikut tafsirnya, sesuai dengan semangat para pejuang kemerdekaan, Pancasila yang dikehendaki
Soekarno, Pancasila yang ditawarkan ke Sidang Umum PBB 30 September 1960. Tetapi, kondisi sekarang
sudah berbeda dengan kondisi ketika Soekarno masih berkuasa. Indonesia sekarang, bahkan mulai Orba
berkuasa, sudah dicengkram oleh kekuatan Neoliberalisme (penjajah baru yang lebih masif dan canggih
dibandingkan dengan nenek moyangnya, Imperialisme dan Kapitalisme).
DAFTAR PUSTAKA
- Nopirin. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta: Pancoran
Tujuh.