You are on page 1of 3

NO DOKUMEN : SPO-TND-11

SPO
TGL TERBIT : 01-04-2014

NOMOR REVISI : 00
Puskesmas PERAWATAN LUKA HALAMAN : 1/3
Cangkringan
Dibuat oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh
Koordinator Management Ka. Pusk Cangkringan
R.Tindakan Representative

Iwan Susanto,AMK dr. Dyah Arum R Maryadi, SKM


NIP. 19880617 201101 1 003 NIP. 19860512 201101 2 002 NIP. 19640209 198511 1 001

RUANG LINGKUP Prosedur ini mencakup Tindakan Perawatan Luka.


Memberikan perawatan luka yang tepat pada pasien untuk
TUJUAN mengurangi/memperkecil infeksi.

KEBIJAKAN Berlaku untuk semua pasien dewasa dan anak.


1. Dokter
PETUGAS
2. Perawat
PROSEDUR 1. Definisi
Luka adalah keadaan hilang/ terputusnya kontinuitas jaringan

2. Klasifikasi luka berdasarkan Penyebab


2.1. Ekskoriasi atau luka lecet atau gores adalah cedera pada
permukaan epidermis akibat bersentuhan dengan benda
berpermukaan kasar atau runcing
2.2. Vulnus scissum adalah luka sayat atau luka iris yang ditandai
dengan tepi luka berupa garis lurus dan beraturan.
2.3. Vulnus laseratum atau luka robek adalah luka dengan tepi yang
tidak beraturan atau compang-camping biasanya karena tarikan
atau goresan benda tumpul.
2.4. Vulnus punctum atau luka tusuk adalah luka akibat tusukan
benda runcing yang biasanya kedalaman luka lebih daripada
lebarnya.
2.5. Vulnus morsum adalah luka karena gigitan serangga
2.6. Vulnus combutio atau luka bakar
3. Klasifikasi luka berdasarkan ada tidaknya kehilangan jaringan.
3.1. Ekskoriasi
3.2. Skin avulsion
3.3. Skin loss
4. Derajat Kontaminasi
4.1. Luka bersih: luka sayat efektif, steril, tanpa kontak dengan
orofaring, fraktur respiratorius, fraktur alemantarius, fraktur
genitourinarius.
4.2. Luka bersih tercemar: kontak dengan orofaring, fraktur
respiratorius, dll, post apendectomi, operasi vagina.
4.3. Luka tercemar: laserasi, fraktur terbuka, luka penetrasi.
4.4. Luka kotor: akibat pembedahan yang sangat terkontaminasi,
perforasi visera, abses, trauma lama.

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas Cangkringan
NO DOKUMEN : SPO-TND-11
SPO
TGL TERBIT : 01-04-2014

NOMOR REVISI : 00
Puskesmas PERAWATAN LUKA HALAMAN : 2/3
Cangkringan
5. Anamnesis
PROSEDUR
5.1. Tanyakan bagaimana, di mana, dan kapan luka terjadi untuk
memperkirakan kemungkinan terjadinya kontaminasi dan
menentukan apakah luka akan ditutup secara primer atau
dibiarkan terbuka.
6. Pemeriksaan Fisik
6.1. Lokasi. Penting sebagai petunjuk kemungkinan adanya cedera
pada struktur yang lebih dalam
6.2. Eksplorasi. Dikerjakan untuk
6.2.1. Menyingkirkan kemungkinan cedera pada struktur yang
lebih dalam.
6.2.2. Menemukan benda asing yang mungkin tertinggal di
dalam.
6.2.3. Menentukan adanya jaringan yang sudah mati,
7. Penatalaksanaan
Dilakukan di kamar tindakan
Siapkan Alkes sesuai kasus pasien
Petugas kamar tindakan memberitahukan kepada pasien bahwa
akan dilakukantindakan (komunikasi)
Atur posisi pasien sehingga luka mudah dirawat
Tindakan antisepsis
Daerah yang diantisepsis harus lebih luas dari luka. Prinsipnya
dimulai dari tengah ke arah luar dengan pengusapan secara
spiral, daerah yang telah dibersihkan tidak boleh diusap lagi
menggunakan kassa yang telah dipakai. Larutan yang
dianjurkan adalah larutan fisiologis (NaCl 0,9%)..
Pembersihan Luka
a. Irigasi sebanyak-banyaknya dengan menggunakan cairan
garam fisiologis. Lakukan secara sistematis dari lapisan
superfisialis ke lapisan yang lebih dalam.
b. Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan
mati.
c. Berikan antiseptik.
d. Bila perlu tindakan ini dilakukan dengan pemberian
anestesi lokal.
Syarat Penjahitan Luka Terbuka
a. Luka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta
kurang dari 8 jam boleh dijahit primer
b. Luka yang terkontaminasi berat dan atau tidak berbatas
tegas dan lebih dari 8 jam sebaiknya dibiarkan sembuh
sendiri.
Berikan obat pada luka ( daryantule/ sufratulle )
Penutupan Luka
Luka ditutup dengan menggunakan kassa steril
Pembalutan
Fungsi balutan:
a. Sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi
b. Mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam
proses penyembuhan
c. Sebagai fiksasi
d. Efek penekanan (pressure): mencegah berkumpulnya
rembesan darah yang menyebabkan kematian.

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas Cangkringan
NO DOKUMEN : SPO-TND-11
SPO
TGL TERBIT : 01-04-2014

NOMOR REVISI : 00
Puskesmas PERAWATAN LUKA HALAMAN : 3/3
Cangkringan
Rapikan pasien
Bereskan alat dan kembalikan pada tempatnya
Catat tindakan yang dilakukan
6. Pasien diberikan informasi dan penyuluhan mengenai tindakan yang
sudah dilakukan :
Pasien kontrol kembali setelah 3 hari
Minum obat sesuai petunjuk dokter
Bila tidak ada perubahan, kontrol kembali
REFERENSI Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga jilid 2 hal 396-401, FKUI, 2001

Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas Cangkringan

You might also like