Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah
(dislipidemia) dimana kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl dan merupakan penyebab penyakit kardiovaskular seperti Penyakit Jantung Koroner yang mengakibatkan kematian terbanyak. Berdasarkan World Health Organization (WHO) tahun 2002, tercatat sebanyak 4,4 juta kematian karena PJK adalah akibat dari hiperkolesterolemia dan sebesar 7,9% dari jumlah kematian pada usia muda. Data Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional tahun 2001 menunjukkan 23,6% kematian orang Indonesia karena PJK dan penyakit pembuluh darah. Sensus nasional tahun 2001 menunjukkan bahwa kematian karena penyakit jantung koroner adalah 26,4% s. Statin merupakan obat yang sering digunakan namun sekarang telah diketahui menimbulkan efek samping pada fungsi hati dan ginjal.Oleh karena itu, alternatif pengobatan diperlukan.Salah satunya adalah dengan menggunakan air perasan jeruk nipis(Citrus aurantifolia) yang mengandung flavonoid hesperidin sebagai sebagai antioksidan diketahui dapat menurunkan kolesterol darah. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dengan post test control group design menggunakan 27 ekor tikus jantan galur wistar sebagai sampel.Tikus dibagi menjadi 3 kelompok dan diberi pakan kolesterol.Kelompok ke-1 hanya diberikan pakan kolesterol standar, kelompok tikus ke-2 diberikan pakan kolesterol standardan induksi hiperkolesterol sedangkan kelompok ke-3 diberikan pakan kolesterol standar, induksi hiperkolesterol dan terapi air jeruk nipis.Terapi dengan air jeruk nipis dilakukan melalui oral sebanyak 5 ml pada pagi hari setiap harinya selama 14 hari. Pemeriksaan kadar kolesterol dilakukan melalui metode CHOD PAP dengan prinsip spektrofotometri enzimatis. Penilaian terhadap kadar kolesterol tikus pada semua kelompok dilihat dari rata-rata kadar kolesterol masing-masing kelompok tikus.