Professional Documents
Culture Documents
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TERIGAS
Jalan Terigas Nomor 01 Sambas 79462
Telepon 08115721177
E-mail: puskesmasterigas@gmail.com
TENTANG
Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien adalah menjadi tanggung jawab seluruh tenaga klinis di
Puskesmas;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a, dipandang perlu
menetapkan keputusan Kepala Puskesmas Terigas;
Di tetapkan di Sambas
pada tanggal 13 April 2017
SUPARDI
Lampiran
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Terigas
Nomor 053 Tahun 2017
Tentang kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan
mutu klinis dan keselamatan pasien
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM
wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi.
2. Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan klinis berperan aktif dalam meningkatkan
mutu pelayanan klinis.
3. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program mutu dan
keselamatan pasien yang diselenggarakan diseluruh jajaran Puskesmas.
4. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Terigas dengan pendekatan
multidisiplin, dan di koordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu.
5. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/ keluarga/ staf dengan
mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi dan kecendrungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan- kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien
yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM dan indikator klinis
yang meliputi indikator struktur proses, dan outcome.
f. Upaya- upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi
perancangan sistem, rancang ulang sistem peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
g. Penerapan manajemen resiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen resiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan kejadian potensi cedera.
i. Program dan kegiatan- kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien termasuk didalamnya program peningkatan mutu laboratorium
dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan permasalahan,
tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
6. Perancangan sistem/ proses pelayanan memperhatikan butir- butir dibawah ini :
a. Konsistensi dengan visi , misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan perencanaan
Puskesmas.
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf.
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM , pedoman praktik klinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupaun
panduan dari Kementrian Kesehatan.
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat.
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen resiko.
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas.
g. Dibangun bebasis praktik klinik yang baik.
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait.
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan.
7. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
8. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
9. Berdasrkan pertimbangan hasil keluhan pasien/ keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien:
1. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien
2. Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat kepada pasien
3. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan
4. Pengurangan terjadinya risiko infeksi di Puskesmas
5. Tidak terjadinya pasien jatuh
6. Tidak salah komunikasi
b. Pelayanan pendaftaran
c. Pelayanan farmasi
d. Pelayanan laboratorium
Di tetapkan di Sambas
pada tanggal 13 April 2017
SUPARDI