You are on page 1of 23

1.

1 Manajemen Proyek
Manajemen Proyek adalah sistem dimana setiap detail pekerjaan dapat
dianalisa dan direncanakan sebelum memulai pelaksanaan konstruksi. Kebutuhan
sumber daya atau faktor-faktor produksi pada saat pelaksanaan konstruksi, urutan
pelaksanaan, serta metode/teknologi yang diperlukan dan lainlain dapat ditentukan
pada tahap perencanaan kerja oleh pelaksana/pemborong/kontraktor, untuk
mendapatkan hasil yang optimal seperti penanaman modal yang minimum dan
memperoleh keuntungan yang maksimum, dengan tetap memenuhi syarat-syarat
teknis dan administrasi proyek, tanpa mengurangi mutu konstruksi jalan dan jembatan
tersebut.
Untuk mencapai tujuan proyek maka pada saat pelaksanaan konstruksi perlu
dilakukan pengawasan yang baik, sehingga proyek dapat diselesaikan pada batas
waktu yang ditetapkan dan memenuhi mutu yang disyaratkan. Dapat disimpulkan
definisi manajemen proyek sebagai berikut: manajemen proyek adalah merupakan
pengelolaan perencanaan (rencana kerja), pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi
suatu proyek dari awal pelaksanaan pekerjaan sampai selesainya proyek secara efektif
dan efisien, untuk menjamin bahwa proyek dilaksanakan tepat waktu, tepat biaya, dan
tepat mutu (Ervianto,2003).

1.2 Fungsi Manajemen Proyek


Pada suatu penyelenggaraan proyek, untuk mencapai tujuan proyek dilakukan
pendekatan yang disebut manajemen proyek, yaitu penentuan cakupan dan tahapan-
tahapan kegiatan proyek serta peranan/tugas penyelenggara proyek menyangkut hak
dan kewajiban antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Penerima hak kontrak jasa
pelaksanaan konstruksi sebagai penyedia jasa akan melakukan koordinasi menyiapkan
kebutuhan sumber daya konstruksi meliputi keuangan/dana, manusia/tenaga
kerja/ahli, material, peralatan dan menyusun metoda kerja. Umumnya pimpinan
pelaksana yang ditugaskan dilapangan telah berpengalaman melaksanakan pekerjaan
konstruksi, tetapi tidak berarti bahwa sudah menguasai manajemen proyek secara
menyeluruh dan mendetail, menganalisa secara teliti setiap kegiatan dan kesulitan
pelaksanaan konstruksi jalan dan jembatan. Adapun hubungan antara masing-masing
kegiatan dan fungsi dapat digambarkan merupakan suatu hubungan siklus manajemen
proyek sebagai berikut:
P

C O

Gambar 1. Fungsi Manajemen Proyek

Keterangan gambar :
- P = planning; perencanaan/rencana kerja
- O = organizing; organisasi kerja
- A = actuating; pelaksanaan pekerjaan
- C = controlling; kontrol/pengendalian kerja
a) Perencanaan/rencana kerja (planning) yaitu kegiatan menyiapkan rencana kerja
sesuai dengan metode konstruksi terhadap semua urutan kegiatan yang akan
dilakukan dan waktu yang diperlukan pada setiap kegiatan pelaksanaan proyek.
b) Organisasi kerja (organizing) yaitu kegiatan pembentukan organisasi kerja yang
akan ditugasi melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi yang dipimpin oleh
seorang ahli pelaksana jalan dan jembatan yaitu Pimpinan Pelaksana (General
Superintendent/ GS). Dalam organisasi ini, disamping General Superintendent/
GS ditentukan jabatan-jabatan lainnya seperti pimpinan-pimpinan divisi proyek
(peralatan, laboratorium, jalan, jembatan, pengukuran, logistik, umum, base
camp) bendahara proyek, pengawas pelaksanaan proyek, dan sebagainya. Setiap
jabatan diuraikan tugas, wewenang dan tanggungjawabnya dalam melaksanakan
pengendalian pelaksanaan konstruksi.
c) Pelaksanaan pekerjaan (actuating) yaitu merupakan aktualisasi pelaksanaan dari
perencanaan dan pengorganisasian yang telah diuraikan diatas dalam pelaksanaan
konstruksi.
d) Kontrol/pengendalian kerja (controlling) yaitu kegiatan pengawasan terhadap
pelaksanaan pekerjaan meliputi kegiatan: pemeriksaan, pengujian apakah
pelaksanaan konstruksi sesuai dengan prosedur dan rujukan yang telah ditetapkan
dalam pelaksanaan.

1.3 Unsur Manajemen Proyek


a) Manusia
Manusia sebagai sumber daya utama diartikan sebagai tenaga kerja baik yang
terlibat langsung maupun tidak terlibat langsung dengan pekerjaan konstruksi.
Tenaga yang terlibat langsung adalah tenaga kerja yang berada pada kelompok
pemberi pekerjaan (pengguna jasa), kelompok kontraktor (penyedia jasa), dan
kelompok konsultan (penyedia jasa). Berdasarkan kualifikasinya para tenaga
kerja tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tenaga ahli dan tenaga
terampil.
b) Uang
Uang dibutuhkan untuk :
Rekuitmen manusia (tenaga kerja)
Pengunaan jasa tenaga kerja (tenaga ahli, tenaga terampil, tenaga non skill)
Pengunaan peralatan (alat-alat berat maupun alat-alat laboratorium)
Pembelian bahan dan material
Uang didalam penyelenggaraan proyek adalah untuk :
Pembiayaan pelaksanaan konstruksi oleh kontraktor
Pembiayaan pengawasan konstruksi oleh konsultan
Pengendalian konstruksi oleh pengguna jasa dalam suatu kurun waktu yang
telah disepakati.
c) Peralatan
Peralatan dalam pekerjaan konstruksi diartikan sebagai alat lapangan (alat berat),
peralatan laboratorium, peralatan kantor (misalnya computer), dan peralatan
lainnya. Dengan menggunakan peralatan yang sesuai sasaran pekerjaan dapat
dicapai dengan ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi
teknis yang telah dipersyaratkan.
d) Bahan atau material
Bahan diartikan sebagai bahan baku natural maupun melalui pengolahan, dan
setelah diproses ditetapkan menjadi item pekerjaan sebagaimana dituangkan di
dalam dokumen kontrak. Bahan baku (tanah, batu, aspal, semen, pasir, besi beton,
dll.) dan bahan olahan (agregat, adukan beton, pofil baja dll.) merupakan sumber
daya yang harus diperhitungkan secara cermat, karena pengaruhnya di dalam
perhitungan biaya pekerjaan konstruksi sangat besar. Oleh karena itu lokasi bahan
baku perlu secara cermat ditetapkan berdasar jarak dan volume yang tersedia,
memenuhi syarat menjadi bahan olahan. Survai untuk mendapatkan informasi
lokasi bahan baku perlu dilakukan, guna mendapatkan data akurat sebagai
masukan bagi kontraktor dalam menyiapkan penawaran, maupun pada tahap
pelaksanaan pekerjaan.
e) Waktu
Beberapa jenis jadwal pekerjaan yang dapat digunakan, yaitu :
Critical path method
Bar charts
Financial progress schedule

1.4 Proses Manajemen


Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen oleh seorang manajer. Faktor-faktor
penting dalam proses manajemen :
a) Kepemimpinan (leadership)
b) Komunikasi
c) Pengambilan keputusan
d) Koordinasi

1.5 Manajemen Pengendalian Proyek


Pengendalian suatu proyek merupakan salah satu bagian dari siklus manajemen
proyek, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan, pelaksanaan dan
pengendalian. Pengendalian proyek dimaksudkan untuk menjaga agar pelaksanaan
suatu kegiatan dapat sesuai dengan tujuan proyek tersebut sehingga proyek dapat
diselesaikan secara tepat waktu, dengan biaya yang sesuai dan memenuhi persyaratan
kualitas yang diharapkan.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pengendalian proyek adalah sebagai
berikut:

Meningkatkan efisiensi dari pekerjaan sehingga dapat


meminimalkan pengeluaran proyek (pengendalian biaya).
Memperoleh kualitas bangunan yang sesuai dengan
perencanaan (pengendalian mutu).

Waktu pelaksanaan sesuai dengan time schedule sehingga pihak pemilik


proyek maupun pelaksana tidak merasa dirugikan karena adanya keterlambatan
(pengendalian waktu). Maka untuk dapat menciptakan tujuan-tujuan tersebut
diperlukan beberapa pertimbangan-pertimbangan agar mendapatkan rencana yang
baik, teliti yaitu sebagai berikut:

Metode pelaksanaan sesuai dengan tender atau rencana yang telah


dibuat.
Dana dan tenaga kerja yang tersedia.
Bahan bangunan atau material dan peralatan yang tersedia.
Waktu yang telah ditentukan.
a) Pengendalian Biaya Proyek
Pengendalian biaya proyek adalah semua upaya yang dilakukan seluruh staff
proyek, untuk mencapai biaya pelaksanaan proyek sesuai dengan yang
diharapkan. Pengendalian biaya proyek sangat dipengaruhi oleh:
Pengendalian waktu pelaksanaan karena semakin bertambahnya waktu
pelaksanaan semakin besar biaya yang dikeluarkan.
Pengendalian mutu dan hasil pelaksanaan proyek karena jika hasil pelaksanaan
dan mutu tidak sesuai dengan rencana maka harus menambah biaya pekerjaan
ulang, finishing dan pembongkaran.
Pengendalian sistem manajemen operasional proyek yang bersangkutan yang
kurang baik atau tidak konsisten dalam pelaksanaanya atau penerapannya
dikarenakan in-efektivitas dari cara dan sistem kerja serta efisiensi realitas biaya
pekerjaan dari yang seharusnya yang direncanakan.
Pengendalian biaya proyek dilakukan secara rutin selama proyek berlangsung
dan hasilnya diwujudkan dalam bentuk laporan yang berisikan rincian pemasukan
dan pengeluaran operasional dan non-operasional.
b) Pengendalian Mutu Bahan
Pengendalian mutu bahan dalam proyek dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
pengawasan pekerjaan dan uji mutu dari setiap pekerjaan yang dilaksanakan.
Pengendalian mutu bahan sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil pekerjaan
yang diinginkan sesuai dengan spesifikasi dan mutu yang dapat dipertanggung
jawabkan.
c) Pengendalian Waktu Pelaksanaan
Pengendalian waktu proyek pada umumnya dilakukan dengan sistem
penjadwalan dengan pembuatan time schedule yang merupakan sistem
pengendalian waktu dengan menetapkan alokasi waktu untuk masing-masing
tahap pekerjaan yang disesuaikan dengan urutan logika pekerjaan.
Pengendalian waktu dilakukan dengan cara sebagi berikut:
Pengendalian jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan, apabila
terjadi sebuah keterlambatan maka diperlukan penambahan tenaga kerja atau
mengadakan jam kerja tambahan (kerja lembur).
Pengecekan pengadaan material dan alat yang selalu siap apabila suatu
pekerjaan akan berlangsung.
Menetapkan tenaga ahli pada tiap pekerjaan sesuai dengan keahlian masing-
masing sehingga akan tercipta keselarasan pekerjaan yang bagus dan saling
membantu.

1.6 Definisi Proyek


Proyek adalah suatu kegiatan investasi yang menggunakan faktor-faktor
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang diharapkan dapat memperoleh
keuntungan dalam suatu periode tertentu (Bappenas TA-SRRP, 2003).

1.7 Ciri-Ciri Proyek


Secara umum ciri- ciri proyek dapat dikelompokan kedalam 4 (empat) kelompok:
a) Proyek mempunyai tujuan yaitu menghasilkan barang dan jasa.
b) Proyek memerlukan input berupa faktor-faktor produksi atau sumber daya, seperti
modal, tanah dan material, peralatan, tenaga pegawai dan kepemimpinan.
c) Proyek mempunyai titik awal dan titik akhir.
d) dalam waktu tertentu setelah proyek selesai, mulai dapat menghasilkan.
1.8 Karakteristik Proyek
a) Melibatkan organisasi
Memiliki keragaman tujuan yang melibatkan sejumlah individu yang memiliki
keahlian yang bervariasi, perbedaan ketertarikan, kepribadian yang bervariasi dan
ketidak pastian.
b) Melibatkan sumber daya
Pekerja dan sesuatu (uang, mesin, metode, material)
c) Unik
Tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan sama persis, proyek bersifat sementara dan
group pekerja berbeda-beda.

1.9 Organisasi Proyek


Organisasi proyek adalah sistem hubungan kerjasama dari berbagai pihak
yang terlibat pada suatu proyek pembangunan dalam mengatur pelaksanaan berbagai
pekerjaan untuk mencapai suatu hasil yang sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan. Dengan adanya organisasi proyek ini maka kegiatan masing-masing pihak
yang terlibat dalam suatu proyek pembangunan jelas tidak berbenturan satu dengan
lainnya. Ada tugas dan wewenang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya masing-
masing yang harus dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak yang terkait, dalam
hal ini orang yang kedudukannya dalam organisasi berada diatasnya.

1.10 Struktur Organisasi Proyek


Struktur organisasi proyek merupakan perwujudan dari suatu sistem organisasi
dalam pelaksanaan suatu proyek pembangunan atau dengan kata lain merupakan suatu
kerangka penjabaran dari keseluruhan tugas dan tanggung jawab masing-masing
pihak yang terkait, sehingga jelas Batasan wewenang dan tanggung jawabnya.
Dengan adanya sistem dan struktur organasasi yang baik dan jelas, maka suatu
pekerajaan dapat dilaksanakan dengan baik dan tujuan pembangunan proyek dapat
tercapai sesuai dengan persyaratan waktu, biaya, dan mutu yang telah disepakati
sebelumnya.
Pemberi Tugas
(pemilik)

Konsultan MK Kontraktor Konsultan Supervisi

Gambar 2. Struktur Organisasi Proyek

a) Pemberi Tugas (pemilik)


Pemberi tugas adalah pihak yang mempunyai dana dan ingin mendirikan suatu
bangunan. Adapun pelaksanaan dari tujuan tersebut dapat dilakukan sendiri atau
dengan alasan tertentu dapat meminta pihak lain untuk melaksanakan sesuai
dengan yang diinginkan.
Pemberi tugas (pemilik) dapat perseorangan, badan/instansi/Lembaga baik
pemerintah ataupun swasta yang mempunyai dana untuk mendirikan bangunan
baik dengan dilaksanakan sendiri atau meminta pihak lain untuk melaksanakannya
sesuai dengan yang diinginkan.
Tugas dan kewajiban pemilik meliputi :
Menyediakan dan membayar semua biaya proyek sesuai dengan kebutuhan.
Menyediakan lahan atau tempat pembangunan proyek.
Mengadakan pembebasan lahan.
Mengusahakan izin yang diperlukan untuk pembangunan proyek konstruksi
tersebut (IMB).
Mengadakan pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
sesuai kontrak.
Melakukan pemilihan konsultan dan kontraktor dengan pelelangan maupun
penunjukan langsung serta mengadakan perjanjian dengan mereka
(kontrak).
Menyetujui dan menolak perubahan pekerjaan (tambahan/pengurangan
pekerjaan).
Memberikan keputusan dan instruksi yang berkaitanpada perubahan
pekerjaan, waktu dan biaya.
Menghadiri rapat-rapat koordinasi dengan pelaksanaan konsultan dan
pengawas proyek untuk mempelancar pelaksanaan proyek tersebut.
Wewenang pemilik meliputi :
Mengeluarkan SPK (Surat Perintah Kerja) kepada pihak konsultan
kontraktor dan Nominated Sub Contraktor (NSC).
Mengeluarkan instruksi kepada kontraktor mengenai pembangunan proyek
yang sesuai dengan dokumen kontrak.
Menandatangani perizinan (PLN, Telkom, PDAM, dll).
Menyetujui atau menolak perubahan pekerjaan.
Menerima proyek yang telah dikerjakan oleh kontraktor setelah selesai
dilaksanakan.

b) Konsultan manajemen proyek dan konsultan manejemen konstruksi (PM dan CM)
Konsultan manajemen proyek dan manajemen konstruksi adalah pihak yang
diberi kepercayaan oleh pemberi tugas (owner) untuk mengelola serta mengawasi
proses pelaksanaan pembangunan dari mulai sampai dengan akhir pelaksanaan
pekerjaan pembangunan. Dengan kata lain, konsultan manajemen proyek dan
manajemen konstruksi mewakili atau bertindak sebagai coordinator atas nama
pemberi tugas (owner) dalam mengelola pelaksanaan pembangunan dan
bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan pekerjaan kepada pemberi tugas
(owner).
Tugas dan wewenang meliputi :
Melakukan pengawasan secara berkala terhadap pelaksanaan pekerjaan
kontraktor dilapangan terutama standart mutu kesesuaian dengan
spesifikasi teknis, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) seperti yang
digariskan sebelumnya.
Melakukan proses pengawasan dan memberi penilaian terhadap laju
pelaksanaan dan tingkat perkembangan pekerjaan kontraktor dilapangan
serta ketepatannya dengan jadwal rencana penyelesaian.
Melakukan proses pengawasan produktivitas terhadap aspek waktu biaya
proyek, termasuk juga dampak yang ditimbulkan.
Melakukan pengawasan dan membuat persetujuan terhadap
kemungkinan adanya revisi-revisi, perubahan dan penyesuaian hasil
perencanaan baik berupa pertimbangan maupun permintaan owner supaya
mendapat hasil pekerjaan yang lebih baik.
Melakukan proses penelitian dan pemeriksaan terhadap hasil-hasil
pelaksanaan pekerjaan yang telah diselesaikan kontraktor dilapangan, baik
dari segi waktu, mutu maupun biaya.
Memberikan peringatan dan pengarahan kepada kontraktor jika terdapat
penyimpangan teknis maupun RKS dalam pelaksanaan pekerjaan
dilapangan.

c) Kontraktor
Kontraktor adalah pihak yang menerima dan menyelenggarakan pekerjaan
pembangunan proyek menurut biaya yang telah disepakati dan melaksanakan
sesuai dengan peraturan, syarat-syarat serta gambar-gambar rencana sesuai
dengan yang tertuang dalam kontrak. Kontraktor dapat berupa perseorangan
ataupun badan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pembangunan.
Tugas kontraktor meliputi :

Merealisasikan suatu rencana bangunan berdasarkan dokumen kontrak dengan


menggunakan material yang sesuai dengan standar kualitas yang disetujui
bersama.
Menyediakan segala bahan, tenaga kerja, peralatan kerja, serta segala sesuatu yang
diperlukan untuk menunjang kelancaran proyek.
Mempelajari gambar kerja dengan seksama dan melaporkan kepada pengawas
setiap ada perubahan.
Selalu berhubungan dengan perencana dan pengawas atau manajemen proyek dan
manajemen konstruksi bila terjadi perubahan pelaksanaan.

Wewenang kontraktor meliputi :


Melaksanakan pekerjaan konstruksi gambar kerja (shop drawing),
perhitungan dengan metode pelaksanaan dan peraturan- peraturan
yang telah ditentukan.
Melaksanakan pemeriksaan kembali ukuran dan kualitas semua
bahan yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan, apabila
kontraktor meragukan ukuran dan kualitas bahan yang dipakai tidak
sesuai dengan spesifikasi maupun gambar kerja (shop drawing).
Menyediakan fasilitas keselamatan kerja seperti yang diharuskan oleh
peraturan-peraturan maupun ketentuan yang berlaku, baik dari pihak
departemen tenaga kerja maupun dari pihak terkait lainnya.
Membuat laporan harian, mingguan maupun bulanan yang disetujui
oleh konsultan dan pemilik sekaligus mengadakan rapat-rapat
koordinasi dengan mereka.
Menyerahkan hasil pekerjaan apabila telah selesai secara keseluruhan
kepada pemilik.
Mengajukan permintaan pembayaran atas pekerjaan yang telah
dicapai sesuai waktu yang telah disepakati.
Mempunyai hak untuk meminta penjelasan pada konsultan bila
terdapat bagian yang tidak jelas dalam pelaksanaan proyek.
Adapun struktur organisasi dari Kontraktor yaitu sebagai berikut :

Gambar 3. Struktur Organisasi Kontraktor

General Manager
Tugas dan tanggung jawab meliputi :
Membuat julak termasuk RAPK
Melakukan presentasi pra pelaksanaan proyek
Memandu pelaksanaan proyek pada Tahap Persiapan, Tahap Konstruksi,
Tahap Akhir
Melakukan pembinaan SDM terutama personil inti proyek
Melakukan inovasi dengan menghasilkan minimal hasil satu jenis inovasi
terhadap tender yang terukur
Membuat laporan dan dokumentasi
Mempelajari administrasi kontrak
Project Manager (PM) dan Deputy Project Manager (DPT PM)
Project manager adalah penanggung jawab utama dalam hal menjamin bahwa
setiap persyaratan yang ditetapkan dalam project quality plan yang mungkin
diisyaratkan sesuai dengan syarat-syarat mutu untuk proyek.
Tugas dan tanggung jawab meliputi :

Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan


pekerjaan proyek yang berada dibawah wewenang dan tanggung jawabnya
Mempelajari dengan seksama kontrak dan prosedur proyek (intern maupun
ekstern)
Mengusulkan RAB proyek yang akan dilaksanakan
Merencanakan struktur organisasi skala/jenis proyek yang akan
dilaksanakan
Mempersiapkan / merencanakan dan mengoperasikan rencana dan metode
kerja secara lengkap meliputi hal hal :
Schedule
Metode pelaksanaan pekerjaan Personil
Kebutuhan proyek lainnya sesuai dengan jumlah dan kuantitasnya
Koordinasi dengan pemilik satuan kerja sebelum proyek dimulai guna
membahas prosedur, schedule, perhitungan program dan lain lain
Koordinasi dengan personil proyek yang telah ditunjuk guna menentukan
tugas masing masing
Mengajukan kebutuhan uang muka dan mempertanggungjawabkan
pemakaiannya
Melaksanakan pertemuan rutin dengan pemilik satuan kerja ataupun
personil proyek demi kelancaran jalannya proyek
Melaksanakan control atas keuangan, administrasi, personil, peralatan,
material, dan lain lain yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek
sehingga memperoleh mutu, waktu dan biaya pekerjaan sesuai dengan
rencana
Melakukan tagihan sampai dengan menghasilkan seluruh pembayaran
secara baik dan tuntas
Membuat laporan akhir proyek sesuai kebutuhan dan menyerahkan semua
berkas berkas proyek ke perusahaan
Melatih dan membimbing bawahan untuk meningkatkan keterampilan dan
kemampuan kerja
Menilai kondite dan prestasi kerja bawahan untuk bahan pengusulan
promosi
Mengendalikan pelaksanaan produksi proyek
Melaksanakan pembinaan hubungan kerja baik dengan direksi / pengawas
pekerjaan, pekerja dengan masyarakat di sekitar proyek.

Site Operation Manager (SOM)


Tugas dan tanggung jawab dari field coordinator meliputi :
Bertanggung jawab kepada Project Manager dan Deputy Project Manager
dalam pelaksanaan dilapangan dan sebagai wakil perusahaan di dalam
pelaksanaan proyek
Memimpin kegiatan pelaksanaan pekerjaan proyek
Menyelesaikan permasalahan dilapangan
Koordinasi dengan logistic, site engineering manager dalam pelakasanaan
proyek
Mengusulkan dan mengajukan dalam pengadaan subkon/mandor
Mengadakan pengawasan terhadap pekerjaan mandor / tukang / subkon
Mengupayakan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan schedule yang
dibuat
Memberikan usulan / masukan terhadap kondite tukang / mandor / subkon
Mengontrol kebutuhan material dan bahan yang dibutuhkan oleh pelaksana
Mengajukan laporan hasil inspeksi ke Inspector Quality Control
Mengajukan / membuat bon permintaan barang dan bon pinjaman peralatan
dan diajukan ke Site Manager
Membuat laporan harian dan mingguan dilapangan
Menyusun program konstruksi secara periodic
Menyusun rencana kerja mingguan dan bulanan
Membuat ijin ijin pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan
Mengkoordinasi pekerjaan di proyek
Mengkoordinasi tindakan pengaman terhadap kemungkinan hambatan dan
kegagalan dalam pelaksanaan
Mengendalikan penggunaan sumber daya.
Site Engineering Manager (SEM)
Tugas dan tanggung jawab meliputi :
Bertanggung jawab kepada Project Manager dan Deputy Project Manager
mengenai engineering project
Merencanakan teknik lapangan dan koordinasi dengan departemen terkait
Pemeriksaan dilapangan
Membuat progress dilapangan
Koordinasi dengan logistik, Site Operation Manager, Quality Control
Engineer dan man power
Menyusun volume pekerjaan
Bersama-sama Site Operation Manager dan Kepala Proyek mengontrol
penggunaan APP
Membuat metode pelaksanaan pekerjaan
Membuat rencana kerja mingguan dan bulanan
Progressing mingguan dan bulanan
Menyusun time schedule
Evaluasi gambar usulan
Membuat laporan bulanan
Mengadakan rapat koordinasi
Mengevaluasi hasil pekerjaan terhadap schedule yang sudah dibuat
Mengontrol dan bertanggung jawab atas terlaksananya laporan harian
Mengontrol terhadap jumlah man power yang ada dengan membandingkan
dengan man power rencana
Melakukan daily progress pekerjaan dari daily data report yang ada
Bekerja sama dengan staff/perangkat urusan teknik yang lain untuk
terlaksananya tugas tugas teknik terkait dengan yang bersangkutan
maupun dengan staf lain
Membuat dan bertanggung jawab atas terlaksananya weekly progress report,
monthly progress report dan mendapatkan approval/persetujuan dari owner
Menyiapkan back up yang diperlukan untuk item tersebut diatas
Mengevaluasi pekerjaan mandor dengan volume yang dibayar
Bekerjasama dengan staff urusan teknik yang lain untuk menyiapkan MC
(Monthly Certificate) for payment sebagai back up tagihan ke owner
Terselenggaranya administrasi kegiatan kegiatan yang berkaitan dengan
penanganan proyek sampai dengan progress pengendalian.
Terselenggaranya pengendalian mutu, waktu, biaya serta kualitas pekerjaan
Membuat review desain apabila ada penyimpangan dalam pelaksanaan
dilapangan
Menyiapkan time schedule dan network planning termasuk jadwal
penyediaan bahan, alat dan tenaga
Mempersiapkan perhitungan volume pekerjaan dan menyusun gambar revisi
untuk memperoleh persetujuan pengawas/direksi pekerjaan
Mengkoordinasi dan mengarahkan surat surat permintaan pelaksanaan
pekerjaan pada pengawas/direksi pekerjaan
Mengkoordinir dan mengarahkan tentang mutu bahan.

Site Administration Manager (SAM)


Tugas dan tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada Project Manager dan Deputy Project Manager,
Site Engineer Manager dan Site Operation Manager tentang kondisi
keuangan proyek dalam bentuk cash flow dan juga terhadap administrasi
proyek
Surat menyurat dengan owner
Mengetik surat surat dinas
Mengarsipkan semua lamaran yang baik yang diterima maupun
ditangguhkan
Mengarsipkan semua surat masuk dan keluar
Menyusun akomodasi proyek
Mengevaluasi uang muka dan pertanggung jawaban keuangan
Membuat weekly report
Membuat perhitungan gaji tenaga
Evaluasi laporan keuangan
Koordinasi dengan Site Engineer Manager, Site Operation Manager dan
Project Manager tentang keuangan
Membuat PJK (Pertanggung Jawaban Keuangan) dan pengajuan uang muka
Membuat laporan bulanan
Evaluasi progress dengan pengeluaran proyek/cash flow
Administrasi dan filling data personalia untuk mutasi tenaga kerja
Memonitoring dan mengevaluasi serta revisi pengeluaran proyek
Menyelenggarakan/mengkoordinasi kebutuhan akomodasi proyek
Menyelenggarakan akutansi dan pelaporan pertanggung jawaban atas dana
droping dari kantor pusat
Membuat absensi karyawan
Membuat semua pengeluaran yang ada sebagai back up pengajuan uang
muka
Membuat rencana anggaran belanja proyek untuk kerja tak langsung secara
baik dan benar
Memantau realisasi terhadap anggaran yang telah ditetapkan
Menyelenggarkan pembukuan kas dan memantau posisi saldo kas proyek

Quality Control Engineer (QC)


Tugas dan tanggung jawab meliputi :
Bertanggung jawab kepada Project Manager dan Deputy Project Manager
mengenai mutu proyek
Merencanakan teknik lapangan dan koordinasi dengan Site Engineering
Manager, Superintendent dan man power
Pemeriksaan dilapangan secara periodic
Membuat jadwal inspeksi lapangan
Koordinasi dengan logistik, Site Operation Manager, Site Engineering
Manager, Superintendent dan man power
Menyusun standart mutu dari setiap jenis pekerjaan
Menindaklanjuti customer complain dan melaporkan kepada Project
Manager
Mengevaluasi spesifikasi dan menuangkan ke dalam daftar inspeksi

Traffic and Safety Engineer (SHIO)


Tugas dan tanggung jawab meliputi :
Bertanggung jawab kepada Project Manager dan Deputy Project Manager
mengenai traffic management, safety dan program K3
Merencanakan teknik lapangan dan koordinasi dengan Site Engineer
Manager dan Site Operation Manager mengenai traffic management, safety
dan program K3 dilapangan
Melakukan koordinasi dengan instansi terkait mengenai traffic management
dilapangan
Melakukan koordinasi dengan instansi terkait mengenai safety dan program
K3 dilapangan
Menjamin traffic management, safety dan program K3 dilaksanakan dengan
baik dilapangan
Menyusun standart traffict, safety dan program K3 sesuai dengan instansi
terkait

General Superintendent (GSP)


Tugas dan tanggung jawab meliputi :
Bertanggung jawab kepada Project Manager dan Deputy Project Manager,
Site Engineer Manager dan Site Operation Manager dalam pelaksanaan
dilapangan dan sebagai wakil perusahaan didalam pelaksanaan proyek
Memimpin kegiatan pelaksanaan pekerjaan proyek
Membuat surat ijin untuk melaksanakan pekerjaan kepada owner
Menyelesaikan masalah dilapangan
Koordinasi dengan logistik, Site Engineering Manager dan dalam
pelaksanaan proyek
Mengusulkan dan mengajukan pengadaan subkon/mandor
Mengadakan pengawasan terhadap pekerjaan mandor, tukang dan subkon
Mengupayakan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan schedule yang
dibuat
Mengontrol kebutuhan material dan bahan yang dibutuhkan oleh pelaksana
Mengajukan laporan hasil inspeksi ke Inspektor Quality Control
Mengajukan/membuat bon permintaan barang dan bon peminjaman alat
dan diajukan ke Site Operation Manager untuk diteruskan ke bagian
peralatan
Membuat laporan harian dan mingguan dilapangan
Menyusun program konstruksi secara periodik dan menyusun rencana kerja
mingguan dan bulanan
Superintendent (SP)
Tugas dan tanggung jawab meliputi :
Bertanggung jawab langsung kepada General Superintendent dan Site
Operation Manager tentang jalannya pelaksanaan pekerjaan Bored Pile,
Bridge dan Drainage
Mengkoordinasi pekerjaan kepada sub kontraktor dan mandor
Mengatur tenaga kerja dan material dilapangan
Membuat laporan harian kepada kepala pelaksana
Membuat routing slip dan mengajukan kepada Inspector Quality Control
Membuat laporan hasil inspeksi dan mengajukannya kepada inspeksi
quality control
Membantu pihak inspektor dalam melaksanakan tugas sewaktu dilapangan
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknik
pekerjaan
Mengusulkan kepada pelaksana untuk kebutuhan alat, bahan dan tenaga
kerja
Melakukan pencatatan hasil kerja
Melakukan kegiatan lapangan sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi
teknik pekerjaan dan sesuai dengan yang ditugaskan pelaksana utama
Mencatat dan melaporkan kegiatan lapangan
Mengabsensi sub kontraktor dan man power serta mengatur pada tiap tiap
pos masing masing
Melaporkan semua permasalahan yang ada dilpaangan kepada Site
Operation Manager
Mengevaluasi hasil pekerjaan sub kontraktor dan mandor
Melaporkan kendala kendala yang ada dilapangan langsung kepada atasan
Mengevaluasi pekerjaan yang sudah dikerjakan dengan schedule yang ada
Membantu orang keuangan dalam hal pembayaran kepada tenaga kerja
harian
Chief Surveyor
Tugas dan tanggung meliputi :
Mengkoordinir kegiatan team dalam melakukan survey topografi dan
bathimetri serta mengumpulkan data primer.
Mengarahkan dan memberi petunjuk kepada surveyor topografi dan
bathimetri dalam pelaksanaan kegiatan lapangan.
Koordinasi dalam penentuan referensi yang digunakan dengan direksi
pekerjaan.
Memeriksa data lapangan dan membantu melakukan analisis data
pengukuran.
Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan topografi

Surveyor
Tugas dan tanggung jawab meliputi :
Bertanggung jawab terhadap data data survey yang dibuat dan
bekerjasama dengan pihak owner dalam joint survey
Melakukan pencatatan hasil kerja
Mengadakan dan mengkoordinasi pekerjaan pengukuran
Mencatat, menyimpan dan menyediakan hasil pengukuran
Orientasi area yang berhubungan dengan pekerjaan baru
Mempersiapkan pekerjaan yang akan dimulai
Mempersiapkan data yang berhubungan dengan pekerjaan baru
Koordinasi proses perihal kelancaran pekerjaan
Kontrol kepada alat yang dipakai
Cek dan orientasi terhadap revisi yang terjadi di lapangan
Membantu pelaksana dalam menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan
dengan data survey
Mengontrol mingguan terhadap alat yang dipakai dilapangan
Koordinasi dengan pihak divisi lain konsultan dan owner.
Construction Method Eng (SE METODE)
Tugas dan tanggung jawab meliputi :
Bertanggung jawab terhadap metode yang akan dilaksanakan dilapangan
dari segi keamanan dan keselamatan dalam pelaksanaan pekerjaan
dilapangan dan bertanggung jawab kepada SEM dan DPM
Melakukan evaluasi dari metode yang telah dijalankan
Mengadukan dan mengkoordinasi pekerjaan kepada Site Operation
Manager
Mencatat serta menyimpan kendala kendala dilapangan karena kondisi
lokal
Melakukan pengecekan sebelum pekerjaan dimulai
Koordinasi dengan pihak divisi lain konsultan dan owner

Planing and Scheduling Eng (QS)


Tugas dan tanggung jawab meliputi :
Bertanggung jawab terhadap shop drawing, engineering proyek laporan
harian, mingguan dan bulanan kepada Site Engineering Manager, Project
Manager dan Deputy Project Manager
Merencanakan rencana mingguan, bulanan dan koordinasi dengan Site
Operation Manager
Pemeriksa dilapangan
Membuat progress dilapangan
Progressing mingguan dan bulanan
Evaluasi gambar bulanan
Membuat laporan bulanan
Mengadakan rapat koordinasi
Mengevaluasi hasil pekerjaan terhadap schedule yang sudah dibuat
Mengontrol dan bertanggung jawab atas terlaksananya laporan harian
Melakukan daily progressing dari data daily report yang ada
Menyiapkan back up data yang diperlukan untuk item tersebut diatas
Mengevaluasi pekerjaan mandor dengan volume yang dibayar
Terselenggaranya pengendalian mutu, waktu, biaya dan kuantitas
pekerjaan
Membuat review desain apabila ada penyimpangan dalam pelaksanaan
dilapangan
Menyiapkan time schedule dan network planning termasuk jadwal
penyediaan bahan, alat dan tenaga
Mempersiapkan perhitungan volume pekerjaan dan menyusun gambar
revisi untuk memperoleh persetujuan pengawas/direksi pekerjaan
Koordinasi dan mengarahkan surat surat permintaan pelaksanaan
pekerjaan pada pengawas/direksi pekerjaan
Mengkoordinir dan mengarahkan tentang mutu bahan

Cost Control Eng (POP)


Tugas dan tanggung jawab meliputi :
Bertanggung jawab terhadap biaya, sub kontraktor supplier dan mandor
Site Engineer Manager, Project Manager dan Deputy Project Manager
Membuat evaluasi biaya pengendalian proyek
Membuat schedule pembayaran kepada sub kontrakor, supplier dan mandor
Melakukan negosiasi sub kontraktor, supplier dan mandor bersama-sama
dengan Site Engineering Manager dan Project Manager
Melakukan evaluasi terhadap sub kontraktor, supplier dan mandor
Mengendalikan biaya operasional proyek

Logistik
Tugas dan tanggung jawab meliputi :
Bertanggung jawab langsung dengan Site Engineering Manager, Project
Manager dan Deputy Project Manager tentang kondisi kebutuhan material
yang ada di proyek
Membuat Laporan Peneriman Barang (LPB) proyek maupun kantor
Mencatat keluar masuknya material proyek dan kantor
Cek material yang dating
Mempersiapkan laporan untuk PJK ke kantor pusat
Pengadaan material proyek
Mempersiapkan berkas-berkas untuk pengajuan uang muka
Merencanakan kebutuhan material yang diperlukan
Melaksanakan koordinasi dengan staff teknik tentang kebutuhan material
dan delivery time
Membuat laporan mingguan terhadap material yang dating dan keluar
Mengevaluasi uang muka material proyek, monitoring dan evaluasi
penggunaan material/alat atas realisasi dan budget untuk dilaporkan secara
berkala

Drafter
Tugas dan tanggung jawab meliputi :
Membuat gambar kerja (shop drawing)
Membuat gambar akhir pelaksanaan pekerjaan (asbuilt drawing)

Accounting
Tugas dan tanggung jawab meliputi :
Membuat laporan keuangan bulanan proyek dan bertanggung jawab kepada
Site Administration Manager dan Deputy Project Manager
Membuat laporan keuangan realisasi proyek
Evaluasi laporan keuangan
Membuat rencana anggaran belanja proyek untuk kerja tak langsung secara
baik dan benar
Memantau realisasi terhadap anggaran yang telah ditetapkan
Menyelenggarakan pembukuan kas dan memantau posisi saldo kas proyek

You might also like