You are on page 1of 5

Artikel popular

PERUBAHAN BUDAYA DAN PENGARUH ASING

Perubahan dirasakan oleh hampir semua manusia dalam masyarakat. Perubahan dalam
masyarakat tersebut wajar,Budaya di artikan juga sebagai seprangkat prilaku, perasaan dan
kerangka psikologis yang terinternalisasi sangat mendalam dan di miliki bersama oleh
organisasi(Osborn dan Plastrik,2000). Kalian akan dapat melihat perubahan itu setelah
membandingkan keadaan pada beberapa waktu lalu dengan keadaan sekarang. Perubahan itu
dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, seperti peralatan dan perlengkapan hidup, mata
pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, serta
religi/keyakinan.

Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan
mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan
lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya.
Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun
demikian Ros tylor seorang psikolog Inggris dalam bukunya the complete Mind Make over
(@2007) telah mengembangkan sebuah gaya unik dalam pemahaman mendalam dan pergeseran
dalam berpikir,serta menciptakan visi mendalam bagi kesuksesan pribadi dan bisnis. Perubahan
kebudayaan pribadi bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial. Pendapat tersebut
dikembalikan pada pengertian masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat adalah sistem hubungan
dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup
segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat
komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolik dan bukan warisan karena
keturunan (Davis, 1960). Apabila diambil definisi kebudayaan menurut Taylor dalam Soekanto
(1990), kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum adat istiadat dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga
masyarakat, maka perubahan kebudayaan dalah segala perubahan yang mencakup unsur-unsur
tersebut. Soemardjan (1982), mengemukakan bahwa perubahan sosial dan perubahan
kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu cara
penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi
kebutuhannya.

Pertama-tama perlu saya kemukakan bahwa masih banyak di antara masyarakat awam kita yang
mengartikan kebudayaan sebagai kesenian, meskipun sebenarnya kita semua memahami
bahwa kesenian hanyalah sebagian dari kebudayaan. Hal ini tentulah karena kesenian memiliki
bobot besar dalam kebudayaan, kesenian sarat dengan kandungan nilai-nilai budaya, bahkan
menjadi wujud dan ekspresi yang menonjol dari nilai-nilai budaya.

Dan di tengah Maraknya arus Globalisasi yang masuk ke Indonesia, melalui cara cara tertentu
membuat Dampak Positif dan Dampak Negatif nya sendiri Bagi Bangsa Indonesia. Terutama
dalam Bidang Kebudayaan. Karena semakin terkikisnya nilai nilai Budaya kita oleh pengaruh
budaya Asing yang masuk ke Negara kita.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka Pembangunan Nasional
perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan kesenian yang mampu melahirkan nilai-
tambah kultural. Pakem-pakem seni (lokal dan nasional) perlu tetap dilanggengkan, karena
berakar dalam budaya masyarakat. Melalui dekomposisi dan rekonstruksi, rekoreografi,
renovasi, revitalisasi, refungsionalisasi, disertai improvisasi dengan aneka hiasan, sentuhan-
sentuhan nilai-nilai dan nafas baru, akan mengundang apresiasi dan menumbuhkan sikap posesif
terhadap pembaharuan dan pengayaan karya-karya seni. Di sinilah awal dari kesenian menjadi
kekayaan budaya dan modal sosial-kultural masyarakat.

Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus
tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal
Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta
memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola
hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang
mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.

Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya
masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal
yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada
kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.

Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya
lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara
lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai
dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain
yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negranya.

Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga,
serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa
yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim
oleg negara lain.Berikut beberapa hal yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan budaya

Kekuatan

Perbedaan suku budaya lokal yang ada di Indonesia


Budaya khas daerah

Kelemahan

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga budaya


Kurangnya pembelajaran budaya msyarakat baik disekolah dan Lingkunga

Masuknya budaya asing menjadi tantangan tersendiri agar budaya lokal tetap terjaga. Dalam hal
ini, peran budaya lokal diperlukan sebagai penyeimbang di tengah perkembangan zaman.
Bahkan Museum Nasional pun tetap mempertahankan eksistensi dari kesenian tradisonal seperti
wayang kulit dengan mengadakan pagelaran wayang kulit tiap beberapa bulan sekali dan
pagelaran musik gamelan tiap satu minggu atau satu bulan sekali yang diadakan di aula
Kertarajasa, Museum Nasional.
Peran masyarakat dalam kebudayaan

Kita sebagai masyarakat harus aktif dan kreatif tentunya kita tidak ingin kebudayaan kita
menjadi pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari budaya-budaya luar.Masyarakat memiliki
kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni dan budaya daerah yaitu dengan

1. Formal 2. Informal

1. Jalur formal

Untuk mengoptimalkan ini peran Lembaga Pendidikan penting sekali dalam pelestarian seni dan
budaya daerah hal ini diperlukan adanya pemahaman dari siswa terhadap seni dan budaya
daerah. Tanpa adanya pemahaman yang baik terhadap hal itu, mustahil generasi Muda hususnya
para siswa ataupun masyarakat dapat menjalankan peran itu dengan baik.

2. Jalur Informal

Pembentukan dan pemanfaatan Unit Kegiatan Sanggar Sanggar seni daerah baik Kesenian
Jawa (Daerah Lainnya) merupakan langkah lain yang dapat ditempuh untuk mengoptimalkan
peran generasi muda ataupun remaja,siswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah.

Dari PenulisanArtikel ini saya dapat menyimpulkan Bahwa Perubahan arus Globalisasi yang
cepat kita sebagai bangsa indonesia yang memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang
memiliki kesadaran akan pentingnya peranan budaya lokal kita ini dalam memperkokoh
ketahanan Budaya Bangsa. Padahal sesungguhnya Budaya Lokal yang kita miliki ini dapat
menjadikan benteng bagi kita lebih bernilai dibandingkan bangsa lain karena betapa
berharganya nilai nilai budaya lokal yang ada di negara ini. Untuk itu seharusnya kita bisa
lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua kebudayaan yang ada di indonesia ini. Agar lebih
terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain. Karena kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai
harganya itu tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang
merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita ini untuk anak cucu.
Daftar pustaka

http://tiuii.ngeblogs.com/2009/10/23/peran-budaya-lokal-memperkokoh-ketahanan-budaya-
bangsa-2/

http://staff.undip.ac.id/sastra/dhanang/2009/07/23/peningkatan-kualitas-pembelajaran-sejarah-
dan/

http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-kebudayaan-
daerah/

Osborn dan Plastrik,2000.dalam redaksi focus.2015

Ros Taylor The Compelet Mind Make Over.2007

You might also like