Professional Documents
Culture Documents
Kegiatan pengembangan sekolah model di LPMP Yogyakarta telah berlangsung dengan baik .
LPMP Yogyakarta mempunyai sekolah model sebanyak 4 sekolah di setiap Kab/Kota untuk
masing masing jenjang SD, SMP, SMA dan SMK sehingga sekolah model hanya berjumlah
20 untuk 5 Kab/Kota di Yogyakarta, ditambah sekolah imbas sebanyak 5 untuk masing masing
sekolah model atau 100 sekolah imbas.
LPMP Yogyakarta juga telah melaksanakan kegiatan kegiatan pengembangan sekolah model
sesuai dengan juknis dari pusat seperti melakukan Workshop, pendampingan dan
pengimbasan.
Pemenuhan dan peningkatan mutu berdasarkan SNP dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu (1)
mutu pengelolaan sekolah dan (2) mutu kurikulum dan pembelajaran. Merupakan kelanjutan
dari perencanaan yang sudah di laksanakan. Untuk Pelaksanaan implementasi harus disediakan
juga tools atau perangkat pendukung seperti adanya dokumen kebijakan mutu, manual mutu,
instruksi kerja dan ketersediaan borang/formulir formulir pendukung. LPMP Yogyakarta
melakukan penjaminan mutu dengan tools yang biasa di pergunakan dalam sistem manajemen
berbasis ISO, sehingga semua di lengkapi dengan formulir formulir dan dokumen dokumen.
Sistem manajemen berbasis ISO ini menghendaki untuk selalu mendokumenkan semua hal
yang di lakukan dalam manajemen, maka semua yang di lakukan harus di catat dan semua yang
di catat harus di lakukan.
Pelaksanaan Evaluasi diri menjadi siklus berikutnya dari SPMI setelah implementasi. Yaitu
untuk melihat sejauh mana capaian pelaksanaan program pemenuhan mutu yang sudah di
laksanakan oleh sekolah dalam pengelolaan manajemen atau dalam pengelolaan pembelajaran.
Audit mutu ini bisa di laksanakan bila sekolah model telah menjalankan system manajemen
mutu dalam jangka yang lama, untuk sekolah baru belum bisa di lakukan pendampingan
menyangkut audit mutu internal karena implementasi pemenuhan mutu baru bisa di laksanakan
di tahun berikutnya. Sehingga bila pemetaan dan penyusunan rencana pemenuhan mutu di
susun di tahun 2016 maka tahun 2017 baru bisa di lakukan audit mutu internal atau pemetaan
untuk siklus berikutnya.
Sekretaris:
1. Mempersiapkan administrasi SPMI.
2. Mengarsipkan dokumen SPMI.
3. Mempersiapkan fasilitas penyelenggaraan rapat SPMI.
4. Mencatat notulen rapat SPMI.
Bendahara:
1. Mengelola dana alokasi SPMI
2. Menyiapkan konsumsi rapat SPMI
Dari struktur yang sudah di susun SMAN 1 Kalasan di atas terlihat bahwa SMAN 1 Kalasan
telah mempersiapkan tim untuk pelaksanaan penjaminan mutunya dengan baik. Struktur yang
disusun masih cukup sederhana namun di harapkan dapat mengampu seluruh hal berkaitan
pelaksanaan SPMI di sekolah, sehingga pelaksanaan SPMI dapat terkoordinasi dan
terencanakan dengan sebaik baiknya. Struktur dan uraian tugas yang di susun oleh SMAN 1
Kalasan sangat baik bila dapat di ikuti oleh sekolah model di daerah lain.