You are on page 1of 3

KONSEP PERKALIAN BILANGAN CACAH

Bilangan cacah didefinisikan sebagai bilangan yang digunakan untuk menyatakan cacah
anggota atau kardinalitas suatu himpunan. Jika suatu himpunan yang karena alasan tertentu
tidak mempunyai anggota sama sekali, maka cacah anggota himpunan itu dinyatakan dengan
nol dan dinyatakan dengan lambang 0. Jika anggota dari suatu himpunan hanya terdiri
atas satu anggota saja, maka cacah anggota himpunan tersebut adalah satu dan dinyatakan
dengan lambang 0. Demikian setersnya sehingga kita mengenal barisan bilangan asli
pencacahan himpunan yang dinyatakan dengan lambang sebagai berikut :
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12, ....dst. Bilangan-bilanagn 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,...dst. merupakan
bilangan-bilangan cacah. Adapun lambang bilangan cacah sering dituliskan sebagai C
sehingga himpunan yang unsur-unsurnya semua bilangan cacah disebut himpunan bilangan
cacah, yaitu C = {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,...dst.}. Dalam bahasa Ingris, bilangan cacah disebut,
Whole Number, dengan lambang N-0.

Perkalian bilangan cacah pertama kali diajarkan pada siswa kelas II SD. Dari hasil
observasi yang telah dilaksanakan diketahui bahwa siswa kelas II belum begitu memahami
konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang a x b = b + b sebanyak ax. Siswa cenderung
menyamaartikan perkalian sebagai penjumlahan karena dalam pembelajarannya guru
menggunakan media konkret dan hanya menggunakan buku paket saja.

Matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat cabang ilmu pasti lainnya.
Oleh karena itu penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan dan konsep-konsep
matematika harus dipahami dengan betul dan benar sejak dini. Hal ini karena konsep-konsep
dalam matematika merupakan suatu rangkaian sebab akibat. Sehingga pemahaman yang
salah terhadap suatu konsep, akan berakibat pada kesalahan pemahaman terhadap konsep-
konsep selanjutnya. Konsep dasar perkalian adalah penjumlahan yang berulang, inilah yang
menyebabkan AxB berbeda dengan BxA, sebab AxB = B+B+B+B (sebanyak Ax), sedangkan
BxA = A+A+A+A (sebanyak Bx). Misalnya saja pada aturan pemakaian suatu obat, biasanya
ditulis 3x1 tablet sehari. Ini menunjukkan bahwa obat itu tidak diminum 3 tablet sekaligus,
melainkan 1 table setiap kali minum sebanyak 3 kali (pag/siang/sore). Contoh lainnya ;

6x4 = 4+4+4+4+4+4 sedangkan 4x6 = 6+6+6+6,

Kenapa Berbeda??
Sebagian besar dari kita umumnya tidak mengerti perbedaan pengertian antara AxB dengan
BxA, dengan alasan menghasilkan angka akhir yang sama karena sifat Komutatif pada
operasi bilangan bulat. Tapi kita tidak menyadari bahwa sifat Komutatif ini hanya
berorientasi pada hasil akhir, sedangkan pada konsep keduanya berbeda. Hal ini berbeda pada
oprasi penambahan yang memang memiliki konsep bersifat Komutatif.

Kenapa diajarkan pada siswa SD?

Dalam belajar Matematika, ada dua macam pengetauan yang berbeda :

1. Pengetahuan Prosedural, dan


2. Pengetahuan Konseptual.

Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan yang berkaitan dengan simbol-simbol, bahasa


dan aturan operasi perhitungan. Sedangkan pengetahuan konseptual adalah pemahaman
terhadap konsep dasar dari operasi perhitungan tersebut.

Misalnya saja seorang anak diminta menghitung 45x25, cara menghitung anak itu adalah

1. 45
25
----- x

2. 225
90
------x

Anak tersebut sudah dikatakan memiliki pengetahuan prosedural operasi perkalian.


Namun hal ini tidak menjamin anak tersebut mengerti kenapa 45 harus dikali 5 dulu baru
dikalikan dengan 2, atau kenapa hasil perkalian 45*5 harus ditambahkan dengan 45*2. Itulah
sebabnya pengetahuan konseptual harus dijelaskan dengan benar, sehingga ketika ditanya
hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural, anak tersebut mampu menjawab
dengan benar pertanyaan-pertanyaan tersebut.
http://a9oes.blogspot.co.id/2012/01/konsep-operasi-pada-bilangan-cacah.html

You might also like