Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK VI
Jakarta
05 Januari 2011
PENDAHULUAN
Kelangsungan hidup dan berfungsinya sel secara normal bergantung pada pemeliharaan
kosentrasi garam, asam, dan elektrolit lain di lingkungan cairan internal. Kelangsungan hidup
sel juga bergantung pada pengeluaran secara terus menerus zat-zat sisa metabolisme toksik
dan dihasilkan oleh sel pada saat melakukan berbagai reaksi semi kelangsungan hidupnya.
Traktus urinarius merupakan sistem yang terdiri dari organ-organ dan struktur-struktur yang
menyalurkan urin dari ginjal ke luar tubuh. Ginjal berperan penting mempertahankan
homeostasis dengan mengatur konsentrasi banyak konstituen plasma, terutama elektrolit dan
air dan dengan mengeliminasi semua zat sisa metabolisme.
STUDI KASUS
Tn. Reno, 42 tahun, datang ke praktik saudara dengan keluhan buang air kecil yang
berwarna merah dan sering kolik abdomen kiri atas. Tidak ada demam. Dianjurkan
melakukan BNO-IVP dan hasilnya terdapat banyak gambaran radiopague.
PEMBAHASAN
Masalah yang dihadapi oleh Tn. Reno adalah mengalami kolik abdomen atas dan saat
buang air kecil, urinnya berwarna merah. Setelah dilakukan pemeriksaan BNO-IVP terdapat
banyak radiopague sebagai tanda ada batu pada saluran urinariusnya, lebih tepatnya di ginjal
yang biasa disebut dengan batu ginjal. Traktus urinarius terdiri dari ginjal, ureter, vesica
urinaria, dan urethra.
Ginjal
Terletak di regio lumbalis dextra sampai sinistra dan setinggi vertebrae torakalis 11-12
sampai lumbalis 3 dan peritoneal. Dilindungi oleh costae 11-12 di belakangnya. Ginjal kanan
lebih inferior dari ginjal kiri. Setiap ginjal panjangnya 6-7,5 cm, dan tebal 1,5-2,5 cm. Pada
orang dewasa berat ginjal kira-kira 140 gram. Bentuk ginjal seperti biji kacang dan berwarna
merah tua. Bagian anterior ginjal permukaannya tidak rata sedangkan posteriornya rata. Di
atas setiap ginjal menjulang sebuah kelenjar suprarenal.1
Pada permukaan lateral adalah konveks, permukaan medialnya konkaf, terdapat
lapisan penyokong ginjal: capsula renalis (yang melekat dan memberi bentuk ginjal), capsula
adipose (sebagai lemak perirenal), fascia renalis, dan lemak pararenal.1
Bagian dorsal pada permukaan ginjal, bagian superior bersentuhan dengan diafragma,
bagian medial terletak pada crus lateral diaphragmatic, dan bagian lateral terletak pada
trigonum lumbosacralis.1
Bagian ventral dextra, sebagian besar tertutup peritoneum parietalis, kecuali: kutub
superior medial tertutup glandula adrenal, kutub superior lateral tertutup hepar, medial
tertutup pars descendens duodeni, kutub inferior tertutup oleh flexura coli dextra dan
permulaan mesoncolon transversum.1
Bagian ventral sinistra, kutub superior medial tertutup glandula adrenal, kutub
superior lateral tertutup lien, medial ventral daerah hilus bersentuhan dengan cauda pancreas,
kutub inferior lateral tertutup oleh flexura coli sinistra dan permulaan colon descendens,
kutub inferior medial tertutup oleh peritoneum parietalis dan bersentuhan dengan jejunum.1
PELVIS RENALIS
Pelvis renalis dibalut oleh epitel transisional yang khas, menopang pada propria-submukosa
yang terdiri dari jaringan ikat longgar. Pada kuda, propria-submukosa mengandung banyak
kelenjar tubule alveolar yang bersifat mukus. Tunika muskularis biasanya terdiri dari tiga
lapis: lapis dalam, lapis luar yang tersusun memanjang dan lapis tengah yang tersusun
melingkar. Tunika adventisia tipis dan terdiri dari jaringan ikat longgar yang mengandung
pembuluh darah dan sel-sel lemak1
Ureter
Ureter merupakan tuba muscular dengan panjang 25-30 cm dan diameter 3 mm,
dan terletak di lumbalis 2, sebagai lanjutan dari pelvis renalis. Ureter ada sepasang, kanan
dan kiri. Ureter letaknya retroperitoneal yaitu di belakang peritoneum dari bagian dorsal
cavum abdomen. Otot-otot halus pada dinding ureter berfungsi untuk melakukan kontraksi
terhadap gerak peristaltik untuk mengalirkan urine menuju ke vesika urinaria.1
Ureter mengalami tiga kali penyempitan yaitu saat ureteropelvic junction, menyilang
pada percabangan A. iliaca communis, masuk ke true pelvis, lalu saat masuk ke vesica
urinaria ureter berbentuk sedikit oblique, untuk mencegah terjadinya backflow.1
Vesica Urinaria
Vesika urinaria berada di posterior symphisis pubis, merupakan suatu kantung
muskular yang mampu mengembang dan mengempis, berfungsi untuk menyimpan dan
mensekresikan urin. Vesika urinaria berbentuk triangular yang disebut trigone. Ujung-ujung
dari trigone ini bermuara pada ureter dan urethra. Otot yang terdapat pada dinding vesika
urinaria ini disebut detrusor muscle. Pada laki-laki vesika urinaria terletak tepat di anterior
rektum, sedangkan pada perempuan pada anterior vagina.1
Dalam keadaan kosong, vesika urinaria akan tampak kolaps dan terletak pada rongga
pelvis minor. Sedangkan saat penuh terletak di cavum abdomen. 1
Urethra
Uretra menyalurkan urine dari vesika urinaria menuju keluar. Sfingter uretra eksternus
terdiri dari otot-otot skelet dan di bawah kontrol. Pada wanita panjang uretra adalah 1-1,5 inci
dan letaknya di anterior vagina. Pada laki-laki, uretranya lebih panjang, yaitu 7-8 inci atau
17-20 cm. Bagian awalnya dikelilingi oleh kelenjar prostat. Selanjutnya, adalah membran
uretra. Dan bagian yang paling panjang adalah uretra carvenous atau penil uretra, yang
melewati jaringan carvenous atau penis. Uretra pada pria juga menyalurkan semen seperti
pada urin.1
Mikroskopis Ginjal
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut
medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula
dilihat adanya pyramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh
lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.2
Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu
juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air
dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian
mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan
lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme
pertukaran lawan arus dan kotransport. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut
urin.2
Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula
(badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus).2
Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang
berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen.
Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah
yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.2
Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman
terdapat tiga lapisan:2
Vaskularisasi Ginjal
Gambar Mikroskopis
Nefron dan
Vaskularisasinya
Ginjal menerima aliran darah secara langsung dari arteri renalis, cabang dari arteri
abdominalis. Arteri renalis bercabng menjadi lima A. Segmentalis yang dilanjutkan dengan A.
Lobaris, A. Interlobaris, A. Arcuata, A. Interlobularis, afferent arteriole ke glomerulus dan ke
efferent arteriole, kapiler peritubular dan vasa recta. Untuk pembuluh darah vena, dari vasa
recta menuju ke V. Interlobularis, V. Arcuata, V. Interlobaris, V. Renalis dan vena cava
inferior.3
A. renalis 5 A. segmentalis A. lobaris A. interlobaris A. arcuata A.
interlobularis Afferent arteriole Glomerulus Efferent arteriole Kapiler peritubuli
dan vasa recta V. interlobularis V. arcuata V. interlobaris V. renalis Vena Cava
Inferior.
Tahap Pembentukan Urin dan Proses Penyalurannya
1. Proses Filtrasi2
o Tekanan darah dalam kapiler glomeruler lebih tinggi dibanding di tempat lain.
Mekanisme penyaringan:
o Karena ada daya dorong (yaitu tekanan hidrostatik darah) yang mendorong
zat-zat tersaring keluar dari kapiler glomeruler masuk ke kapsul Bowman.
o Daya dorong itu memperoleh perlawanan dari:
2. Proses Reabsorbsi2
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium,
klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator
reabsorbsi) di tubulus proximal, sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan
sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi
fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
3. Proses Sekresi2
Sisa dari penyerapan kembali yang
terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla
renalis, setelah dari papilla renalis menuju
ke:
kalix minor kalix mayor pelvis renis
ureter vesica urinaria urethra.
Gamb
ar
Anato
mis
n
Kemi
h
Ansa Henle4
Lumen pada segmen tipis descendens lebar
TUBULUS KONTORTUS PROKSIMAL (C.S)
karena dindingnya terdiri dari sel epitel gepeng dengan inti yang hanya sedikit menonjol ke
dalam lumen.
TUBULUS KOLEKTIVUS
Dinding kalix minor, kalix mayor & pelvis renis:4
Tunika mukosa: epitel transisional
lamina propria
Tunika muskularis sirkularis
Tunika adventisia
Saat Isi
Ginjal adalah pengatur penting dari lingkup internal dalam tubuh kita. Komposisi dari
seluruh cairan tubuh yang langsung maupun tidak langsung di atur oleh ginjal untuk disekresi
menjadi urine yang berasal dari plasma darah. Ginjal juga organ yang sangat penting dalam
pengaturan derajat pH pada cairan tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA
1. Scanlon VC, Sanders T. Essentials of Anatomy and Physiology. 5th Ed. Philadelphia:
F.A Davis Company; 2007.
2. Sherwood L. Fisologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. 2nd ed. Jakarta: EGC;2001.
3. Arifin F, Kartawiguna E, Arkeman H, David. Diktat Histologi 2. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Trisakti; 2003.
4. Junquiera LC, Cameiro J. Histologi Dasar. Jakarta: EGC; 2004.