You are on page 1of 8

Nama : Mita Rahmadewi

NPM : 1726040279

Kesehatan Andalas
Vol 4, No 2 (2015)

Hubungan Derajat Nyeri Dismenorea terhadap Penggunaan Obat Anti Inflamasi Non Steroid

Ayu, Mutya Restu


Alioes, Yustini
., Rahmatini
Published date:
01 May 2015

ABSTRACT

Abstrak. Dismenorea merupakan penyebab tersering masalah ginekologi pada wanita muda. Nyeri
dismenorea membutuhkan penjabaran derajat nyeri yang cermat guna pemilihan terapi yang sesuai.
Terapi yang paling banyak dipilih untuk mengatasi dismenorea adalah Obat Anti Inflamasi Non Steroid
(OAINS). Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai hubungan antara derajat nyeri dismenorea dan
penggunaan OAINS. Desain penelitian menggunakan cross-sectional study dengan populasi adalah
mahasiswi preklinik pendidikan dokter Universitas Andalas angkatan 2010-2012 sejumlah 555 orang.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sehingga subjek merupakan seluruh
populasi yang sudah memenuhi kriteria inklusi. Instrument dalam penelitian ini ialah kuisioner. Data
dianalisis dengan uji korelasi spearman rank dengan r < 0,05 untuk signifikansi. Hasil analisis univariat
menunjukkan derajat intensistas nyeri yaitu 84 responden (27,3%) nyeri ringan, 189 responden (61,4%)
nyeri sedang dan 35 responden (11,4%) nyeri berat. 70 responden (22,7%) memilih terapi OAINS.
Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai korelasi spearman rank 0,280 yang berarti adanya korelasi
yang cukup antara derajat nyeri dismenorea dengan penggunaan OAINS.

Kata kunci: dismenorea, derajat nyeri dismenorea, OAINS.

Abstract. Dysmenorrhea is the common cause of gynecological problems in young women. The pain
caused by dysmenorrhea requires a careful elaboration of the pain intensity level in order to choose the
appropriate therapy. The most chosen therapy is Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs). The
objective of this study was to assess the correlation between the pain intensity level of dysmenorrhea
with the use of NSAIDs. This was a cross-sectional study with the population of 555 preclinical
medical students in Medical Faculty of Andalas University class 2010-2012. The sampling technique
was total population sampling with fulfilled inclusion criteria. The instrument in this study was a
questionnaire. Data were analyzed with Spearman rank correlation test with r < 0.05 for significance.
The result of univariate analysis showed that the pain intensity level of dysmenorrhea was mild in 84
respondents (27.3%), moderate in 189 respondents (61.4%) and severe in 35 respondents (11.4%). 70
respondents (22.7%) chose NSAIDs as the therapy. The result of bivariate analysis showed that the
value of spearman correlation was 0.280 meaning that there was a quite correlation between pain
intensity level of dysmenorrhea and the use of NSAIDs.

Keywords: dysmenorrhea, the pain intensity level of dysmenorrhea, NSAIDs

http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=359496
Nama : Prasetyorini
NPM : 1726040109

MEDICINE JOURNAL
Vol 1, No 1 (2013): THE JAMBI MEDICAL JOURNAL

Hubungan Faktor Risiko Ibu Bersalin dengan Retensio Plasenta Di Bangsal Kebidanan
Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2011- 2012
Ratu, Mayang Notika

Published date:
14 Sep 2013

ABSTRACT

Latar Belakang : Retensio plasenta merupakan penyebab sebagian besar kasus perdarahan postpartum,
sedangkan perdarahan postpartum merupakan penyebab kematian maternal terbanyak di Indonesia.
Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30
menit setelah bayi lahir. Biasanya setelah janin lahir, beberapa menit kemudian mulailah proses
pelepasan plasenta disertai sedikit perdarahan. Bila plasenta sudah lepas dan turun ke bagian bawah
rahim, maka uterus akan berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian retensio plasenta pada ibu bersalin adalah umur, multiparitas, dan riwayat kehamilan dan
persalinan terdahulu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan umur, paritas dan riwayat
kehamilan dan persalinan terdahulu ibu bersalin terhadap retensio plasenta. Metode : Jenis penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan case control dan
data dikumpul secara retrospektif. Penelitian ini dilakukan di Bangsal Kebidanan RSUD Raden
Mattaher Jambi. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin di Bangsal Kebidanan RSUD Raden
Mattaher tahun 2011 - 2012 sebanyak 120 orang. Data dianalisis dengan uji chi square adalah analisis
univariat dan bivariat. Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan, responden yang mengalami retensio
plasenta, umur yang berisiko tinggi sebanyak 50,0%, Sebanyak 91,7% multipara, dan Terdapat 38,3%
yang memiliki riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2011
- 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara umur yang
berisiko tinggi (P=0,041, OR=2,158); multipara (P=0,00, OR=11,000); memiliki riwayat kehamilan
dan persalinan terdahulu (P=0,046, OR=2,247). Kesimpulan : Ibu bersalin dengan faktor risiko umur
ibu, multipara, dan riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu berisiko lebih tinggi mengalami
retensio plasenta.

Kata Kunci : Umur, Paritas, Riwayat Kehamilan dan Persalinan Terdahulu, Retensio Plasenta.
Nama : Rosmawati
NPM : 1726040052

Bidan Prada
Vol 6, No 01 (2015) : Jurnal Bidan Prada Edisi Juni 2015

DETERMINAN FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM


KARENA ATONIA UTERI
Purwanti, Sugi
Trisnawati, Yuli

Article Info
Published date:
03 Jul 2015

ABSTRACT

Most causes of maternal mortality are post-partum hemorrhage. Causes of postpartum hemorrhage is
uterine atony with percentage 50-60%, where risk factors include age, high parity, overdistension of
uterine . The objective knowing the correlation between maternal age, maternal parity, uterine
distension and postpartum hemorrhage due to atonic uterus. The research method was a quantitative
survey with case control approach. The population was all postpartum mothers in hospitals Margono
Soekarjo in January-December 2014. The population of puerperal women who experience bleeding due
to uterine atony of 459 cases. Sample cases were mothers with postpartum hemorrhage due to atonic
uterus by 80 respondents and the control sample was normal postpartum mothers by 80 respondents.
Univariate analysis used frequency distribution. Bivariate analysis used chi square. Results of the study
respondents age risk by 36.2%, parity amounted to 29.4% of respondents at risk, the risk of uterine
overdistension by 12.5%. The correlation between age and parity to hemorrhagic puerpuralis due to
atony with p value 0.033 and 0.037. The incorrelation between uterine overdistension to hemorrhagic
puerpuralis due to atonic uterus with p value 0.473. Conclusion The rcorrelation between age and
parity against hemorrhagic puerpuralis due to uterine atony. Puerperal women with risky age had 2.1
greater risk of experiencing hemorrhagic puerpuralis due to uterine atony. Puerperal women with risk
parity had 2.2 greater risk of experiencing hemorrhagic puerpuralis due to uterine atony. The
incorrelation between uterine overdistension to hemorrhagic puerpuralis due to atonic uterus

Keywords: Haemoragic post partum, atony uterine

Sebagian besar penyebab kematian ibu adalah perdarahan pascapersalinan. Penyebab perdarahan
pascapersalinan adalah atonia uteri dengan persentase 50-60%, dimana faktor risiko meliputi usia,
paritas tinggi, overdistension uterus. Tujuannya mengetahui hubungan antara usia ibu, paritas ibu,
distensi uterus dan perdarahan pascamelahirkan akibat rahim atonik. Metode penelitian adalah survei
kuantitatif dengan pendekatan case control. Populasi adalah ibu postpartum di rumah sakit Margono
Soekarjo pada bulan Januari-Desember 2014. Populasi wanita nifas yang mengalami pendarahan akibat
atonia rahim sebanyak 459 kasus. Kasus sampel adalah ibu dengan perdarahan postpartum akibat
atonik uterus oleh 80 responden dan sampel kontrol ibu postpartum normal sebanyak 80 responden.
Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi. Analisis bivariat menggunakan chi square. Hasil
penelitian responden usia berisiko sebesar 36,2%, paritas sebesar 29,4% responden beresiko, risiko
overdistension uterus sebesar 12,5%. Korelasi antara usia dan paritas terhadap pendarahan puerpuralis
karena atoni dengan nilai p 0,033 dan 0,037. Insorelasi antara overdistensi uterus terhadap pendarahan
puerpuralis karena rahim atonik dengan nilai p 0,473. Kesimpulan : Hubungan antara usia dan paritas
terhadap pendarahan puerpuralis karena atonia rahim. Wanita puerperal dengan usia berisiko memiliki
2,1 risiko lebih besar mengalami pendarahan puerpuralis karena atonia rahim. Wanita puerperal dengan
paritas risiko memiliki 2,2 risiko lebih besar mengalami pendarahan puerpuralis karena atonia rahim.
Tidak ada hubungan antara overdistensi uterus terhadap pendarahan puerpuralis karena rahim atonik

Kata kunci: Haemoragic post partum, atony uterine

http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=377423

Nama : Deka Sanusi


NPM : 1726040123

Jurnal Ilmu Kebidanan


Vol 2, No 2: Jurnal Ilmiah Bidan (JIDAN) Edisi Desember 2014

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum


Di Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa
Umboh, Hertje Salome ( Puskesmas Tompaso Kab. Minahasa)
Mamuaya, Telly ( Jurusan Kebidanan Poltekkes kemenkes Manado)
Lumy, Freike ( Jurusan Kebidanan Poltekkes kemenkes Manado)

Published date:
27 Jan 2015

ABSTRACT

Latar Belakang :Komplikasi kehamilan salah satunya adalah mual dan muntah atau dikenal dengan
Hiperemesis Gravidarum. Dampak Hiperemesis Gravidarum yaitu dehidrasi yangmenimbulkan
konsumsi O2 menurun, gangguan fungsi liver dan terjadiIkterus, terjadi perdarahan pada Parenkim
liver sehingga menyebabkangangguan fungsi umum alat-alat vital dan menimbulkan kematian.Tujuan
:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa.Metode :Jenis
penelitian merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Retrospektif study. Populasi dan
sampel yang digunakan adalah seluruh ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum yang tercatat dalam
buku register tahun 2011 - 2013 di Puskesmas Tompaso.Hasil penelitian :Hasil penelitian menunjukkan
uji statistik bahwa umur, pendidikan, paritas dan jarak kehamilan berhubungan dengan dengan kejadian
Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil (nilai p value < 0,005). Kesimpulannya adalah semua
variabel bebas mempunyai hubungan dengan dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu
Hamil. Berdasarkan penelitian ini hubungan yang paling bermakna adalah variabel pendidikan dengan
p value 0,000.Kesimpulan :1) Ada hubungan yang bermakna (p = 0,001) antara Umur dengan kejadian
Hiperemesis Gravidarum, 2) Ada hubungan yang bermakna (p = 0,000) antara Pendidikan dengan
kejadian Hiperemesis Gravidarum, 3) Ada hubungan yang bermakna (p = 0,001) antara Paritas dengan
kejadian Hiperemesis Gravidarum, 4) Ada hubungan yang bermakna (p = 0,001) antara Jarak
Kehamilan dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil di Puskesmas Tompaso,
Kabupaten Minahasa Induk.

Kata kunci : Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian, Hiperemesis Gravidarum

http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=402229

Nama : Heni Lestari Apriani


NPM : 1726040322

Kesehatan Reproduksi
Vol 5, No 2 Ags (2014)

PERSEPSI IBU HAMIL DAN NIFAS TENTANG ANEMIA DAN KONSUMSI TABLET TAMBAH
DARAH SELAMA KEHAMILAN : STUDI KUALITATIF DI KABUPATEN
PURWAKARTA DAN LEBAK
CR, Titaley ( Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, FKM UI)
RU, Wijayanti ( Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia)
D, Dachlia ( Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, FKM UI)
RA, Sartika ( Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia)
R, Damayanti ( Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, FKM UI)
A, Ismail ( Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, FKM UI)
A, Sanjaya ( Micronutrient Initiative)
E, Karyadi ( Micronutrient Initiative)

Published date:
06 Apr 2015

ABSTRACT

Latar belakang: Salah satu intervensi yang dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi besi
pada ibu hamil adalah melalui pemberian tablet tambah darah (tablet besi-folat) selama kehamilan;
Tujuan: Memberikan gambaran persepsi ibu hamil dan nifas (42 hari setelah melahirkan) tentang
anemia dan pemberian tablet tambah darah selama kehamilan di Kabupaten Lebak dan Purwakarta.
Metode: Data dalam penulisan ini berasal dari studi kualitatif di Kabupaten Lebak dan Purwakarta pada
bulan Maret 2012. Informasi yang dianalisis bersumber dari 24 wawancara mendalam (WM) dan enam
diskusi kelompok terarah (DKT), melibatkan 46 ibu hamil dan 17 ibu nifas. Analisis konten dan
tematik dilakukan melalui identifikasi tema yang muncul dari hasil WM dan DKT; Hasil: Walaupun
pengetahuan ibu tentang penyebab dan cara mengatasi anemia di kedua daerah studi cukup baik,
persepsi yang keliru dengan menyamakan anemia dengan tekanan darah rendah masih kerap
ditemukan. Penjelasan tentang tablet tambah darah telah diberikan bidan, namun informasi terkait efek
samping tablet tambah darah masih dianggap kurang. Beberapa faktor pendorong minum tablet tambah
darah termasuk pengetahuan ibu tentang tablet tambah darah, manfaat yang dirasakan setelah minum
tablet tambah darah, anjuran tenaga kesehatan, serta dorongan anggota keluarga. Beberapa faktor
penghambat yang disebutkan termasuk efek samping minum tablet tambah darah, adanya pemahaman
yang keliru tentang manfaat minum tablet tambah darah, larangan paraji, dan akses yang sulit untuk
mendapatkan tablet tambah darah; Kesimpulan: Diperlukan upaya komprehensif untuk meningkatkan
kepatuhan ibu minum tablet tambah darah, termasuk program edukasi dan penguatan keterampilan
konseling bidan dan kader, peningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tablet tambah darah, serta
peningkatan keterlibatan suami dan paraji terutama bagi masyarakat daerah terpencil.

Kata kunci: Persepsi, pengetahuan, anemia, suplementasi besi/asam folat, studi kualitatif

http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=324876
Nama : Sri Wahyuningsih
NPM : 1726040282

Vol 5, No 1 (2016)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PRAKTIK BIDAN DALAM


PEMBERIAN MAGNESIUM SULFAT (MgSO4) PADA KASUS PRE EKLAMPSIA
DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014
Rahmawati, Fitri ( Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan)
Baroroh, Ida
Masyunah, Masyunah

Published date:
01 Mar 2016
ABSTRACT

Preeklampsia merupakan penyebab Angka Kematian Ibu (AKI) yang mendominasi di beberapa
kabupaten/kota di Jawa Tengah, termasuk menjadi penyebab terbesar kematian ibu Kabupaten
Pekalongan tahun 2012. Tujuan penanganan pada preeklampsia adalah mencegah kejang, perdarahan
intrakranial, mencegah gangguan fungsi organ vital, dan melahirkan bayi sehat. Pencegahan kejang
dalam preeklampsia dengan pemberikan obat anti kejang yaitu magnesium sulfat (MgSo4). Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan praktik bidan dalam pemberian
magnesium sulfat (MgSO4) pra rujukan pada preeklampsia di Kabupaten Pekalongan. Desain
penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang
digunakan adalah seluruh Bidan Praktik Mandiri di Kabupaten Pekalongan tahun 2013 sebanyak 186
bidan. Sampel yang diambil sebanyak 65 responden melalui tehnik porporsional random sample.
Instrumen menggunakan kuesioner dengan uji statistik menggunakan uji spearman rank. Hasil
penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dengan praktik bidan dalam pemberian
magnesium sulfat (MgSO4) pra rujukan pada preeklampsia (=0,000, rs 0,426). Bidan diharapkan
dapat lebih meningkatkan pengetahuan mengenai pemberian magnesium sulfat (MgSO4) sebelum
merujuk pada preeklampsia untuk dapat memberikannya sebelum merujuk sebagai upaya stabilisasi
pasien dengan preeklampsia.

Kata kunci : Tingkat pengetahuan, Praktik, Magnesium Sulfat, Pre Eklampsia

http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=447723

You might also like