Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2010).
lahirnya janin yang lamanya masa kehamilan normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
12 minggu)
b. Trimester II, bulan keempat sampai 6 bulan. (minggu ke-13 hingga ke-
27)
c. Trimester III, bulan ketujuh sampai 9 bulan. (minggu ke-28 hingga ke-
4
5
(Varney, 2007).
d) Terdapat balotement
4) Pemeriksaan ultrasonografi:
a. Sistem Reproduksi
1) Uterus
kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak disertai nyeri. Hal
multigravida.
tertekan. Ketiga tanda ini merupakan bukti yang terdapat pada usia
d) Warna merah atau kebiruan atau keunguan pada vulva dan vagina
pengaruh estrogen.
8
3) Payudara
a) Volume Darah
b) Sel Darah
fisiologis maka laju endap darah semakin tinggi, dan dapat mencapai 4
c) Protein darah
300 mg untuk janin dan 500 mg untuk penambahan eritrosit ibu. Dengan
b. Sistem Pencernaan
2) Jarang dijumpai pada bulan pertama gejala muntah. Hanya saja ibu
c. Traktus Urinarius
uterus yang mulaii membesar sehingga ibu hamil trimester I akan megalami
muncul pula dengan ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher
(Prawiroharjo, 2010).
e. Metabolisme
mOsm/kg yang diinduksi oleh makin rendahnya rasa haus dan sekresi
(Prawirohardjo, 2010).
waktu pagi hari sehingga dikenal dengan morning sickness. Kasus ini
dapat terjadi hampir 50% ibu hamil dan terbanyak terjadi pada umur
2010).
2.2.2 Patofisiologi
paling umum adalah pada 12-16 minggu pertama, yang pada saat itu, HCG
plasenta, HCG dapat terdeteksi dalam darah wanita dari sekitar tiga minggu
gestasi (yaitu satu minggu setelah fertilitas), suatu fakta yang menjadi dasar
terjadinya mual muntah. Dijelaskan oleh Tiran, 2008. Factor penyebab lain
12
estrogen dan progesterone, walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti
(Prawirohardjo, 2009).
ke-70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Kadar yang tinggi dalam
aliran darah dapat menyebabkan mual muntah, hormone ini dapat dideteksi
Studi membuktikan bahwa calon ibu yang makan makanan berprotein tinggi
mual berat. Keparahan mual pun berkaitan dengan gaya hidup calon ibu.
Kurang makan, kurang tidur atau istirahat, dan stress dapat memperburuk
Selain faktor fisik, faktor emosional juga punya andil yang besar
dalam menyebabkan mual dan muntah pada kehamilan. Para wanita yang
kehilangan control.
14
terlalu ramai.
5. Status gravida
1. Ringan
wanita hamil dan merupakan bentuk yang paling umum. Mual biasanya
terjadi pada pagi hari (morning sickness) tetapi dapat di provokasi oleh
muntah 1-3 kali per hari, tidak menganggu aktivitas dan produksi air liur
masih dirasakan normal oleh ibu. Biasanya frekuensi mual muntah 1-2
15
kali sehari. Ibu akan merasakan mual 1 jam sedangkan jumlah yang
2. Sedang
wanita yang menderita mual. Gejala dapat terjadi setiap waktu, siang
dehidrasi ringan. Frekuensi mual dan muntah 4-6 kali per hari dan
Mual pada derajat sedang ini muncul karena mencium aroma yang
memicu mual, sehingga produksi air liur juga meningkat saat mual
muncul. Frekuensi mual dan atau muntah berkisar 3-4 kali sehari. Setiap
mual terjadi 2-5 jam. Jumlah yang dikeluarkan lambung setiap muntah
sebanyak 1-2 gelas. Mual muntah sedang berada pada rentang 7-12
3. Berat
Mual bentuk ini tidak umum dialami oleh 1 dalam 1000 wanita
cepat mengalami dehidrasi dan asidoketotik. Ibu merasa eneg pada ulu
hati dan mual muncul 7 kali atau lebih setiap hari sehingga sangat
(Damayanti, 2011). Mual pada skala berat ini muncul secara tiba-tiba
16
tanpa factor pemicu ( aroma yang tidak disukai). Mual muntah terus-
menerus 5-6 kali setiap hari. Setiap mual terjadi selama 4-5 jam. Jumlah
yang dikeluarkan lambung setiap muntah 2-3 cangkir. Mual muntah berat
pengalaman subjektif, misalnya nyeri, mual dan sesak. Jenis ini dapat diukur
dengan menggunakan suatu garis dimulai dari garis paling awal (paling
(KMM) yang dimodifikasi dari Rhodes index nausea, vomiting and retching
sebagai alat untuk mengukur mual muntah yang popular sampai sekarang.
Rhodes INVR menggunakan 5 respon skala likert yaitu 0-4. Kriteria dari
Pada kuisioner INVR, untuk mengukur skala mual yang dialami ibu
hamil, responden diminta untuk memberikan centang pada skala yang sesuai
Delapan pertanyaan yang terdapat dalam skala Rhodes INVR antara lain
aktivitas ibu
3. Selama 12 jam terakhir, dari mual yang dialami menganggu aktivitas ibu
7. Selama 12 jam terakhir, mual yang ibu rasakan menggangu aktivitas ibu
Selama 12 jam terakhir, Ibu mengalami dehidrasi atau retching berapa kali
18
2.2.7 Penatalaksanaan
yaitu :
selama kehamilan :
1) Sebelum bangun tidur pada pagi hari, makan sedikit biscuit asin,
makan.
5) Coba sedikit jus apel, jus anggur atau minuman berkarbonasi saat
13) Minum akar jahe (Zingiber) sebanyak 800-1000mg 2 kali sehari dan
bila perlu.
14) Gunakan sea-band untuk mengatasi sakit bila bergerak, beri tekanan
muntah fisiologis :
2) Makan biscuit kering atau sepotong roti bakar sebelum bangun tidur
kali diinginkan.
siang.
Terapi yang dapat diberikan pada ibu hamil yang mengalami mual
muntah :
1) Nutrisional
2) Shiatsu
3) Aromaterapi
4) Refleksologi
5) Masase
6) Yoga, meditasi
8) Hipnoterapi
10) Obat
(Tiran, 2008)
2.3 Hubungan Status Gravida dan Usia Ibu dengan Emesis Gravidarum
(Rukiyah, 2010).
dan komunikasi yang buruk antara wanita dan pemberi asuhannya turut
emesis gravidarum.
optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi adalah usia
pasien kurang dari 19 tahun dan usia lebih dari 35 tahun serta perkawinan
timbul. Tetapi hal itu dapat diatasi dengan melakukan pelayanan antenatal
secara dini dengan pemeriksaan berdasarkan kondisi ibu saat itu (Manuaba,
2008).
22
Secara fisik dan mental usia yang baik untuk hamil berkisar antara 20-35
tahun. Usia tersebut baik karena alat reproduksi wanita telah berkembang
Wanita dibawah usia 20 tahun dan diatas 35 tahun kurang baik untuk
hamil, karena kehamilan pada usia ini memiliki resiko tinggi seperti
Wanita usia dibawah 20 tahun secara fisik dan mental belum siap untuk
hamil. Kondisi fisik mereka masih lemah untuk hamil, walaupn organ
wanita dapat menimbulkan resiko saat melahirkan. Hal ini terbukti dengan
usia. Berikut ini adalah gambaran resiko melahirkan sesuai dengan tingkatan
usia:
: 1.250
23
menjadi 1 : 952
melahirkan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lebih muda. Bagi
wanita yang berusia diatas 35 tahun, selain fisiknya mulai melemah juga
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau
antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin
diteliti (Soekidjo,2012).
a.Faktor predisposisi :
1) Primigravida
2) Mola hidatidosa
3) Kehamilan ganda
b. Peningkatan hormon juga
berpengaruh, termasuk juga
antara lain:
1) Riwayat hiperemesis
2) Status nutrisi : Obesitas
3) Faktor psikologis : Emosi dan EMESIS
Stress GRAVIDARUM
4) Faktor Konsentrasi HCG
c.Status gravida
- Primigravida
- Multigravida
d. Faktor usia
1) < 20 tahun dan > 35 tahun
2) 20-35 tahun
Keterangan :
= diteliti
= tidak diteliti
= ada pengaruh
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Hubungan Status Gravida dan Usia Ibu
dengan Kejadian Emesis Gravidarum Bulan Januari-Agustus 2017 di BPM
Veronika Kota Kediri
25
2.5 Hipotesis
(Notoatmodjo, 2012).
emesis gravidarum.