Professional Documents
Culture Documents
Total Inv. Holding Cost = Inventory Holding cost bulan Januari +...+
= Inventory Holding cost bulan Mei
= $(5,3 + 7,6 + 8,4 + 7,2 + 12 )
= $40,5
Total Cost 5 Periode = Total Cost Bulan Januari + ... +
Total Cost Bulan Mei
= $ (1,685.30 +1,687.60+1,688.40+1,687.20
+1,692)
= $8,440.50
Setelah Mengetahui hasil dari metode Level Strategy yang terdiri atas
metode Constant Average Production dan metode Constant Regular Time
Employee melalui analisis hasil perencanaan dan analisis biayanya maka
dalam pembahasan ini dapat diketahui perbedaan yang spesifik dari kedua
macam metode tersebut. Perbedaan antara metode Constant Average
Production dan metode Constant Regular Time Employee yang paling terlihat
adalah pada bagian waktu produksi dan jumlah produksinya. Jika pada metode
Constant Average Production menjelaskan bahwa perencanaan produksi
direncanakan atas jumlah penawaran yang ditawarkan software WinQsb.
Misalkan dalam praktikum ini dengan menggunakan software WinQsb serta
keterangan informasi produksi yaitu ditawarkan adalah 1450. 1450 ini
menunjukkan angka penawaran dari program WinQsb. Kemudian anlisis biaya
yang dihasilkan dengan menggunakan metode ini yaitu berbeda pada baguan
Undertime. Undertime ini merupakan biaya yang diperoleh dari total jumlah
jam kerja pekerja jumlah waktu perakitan yang diperlukan x biaya undertime
= 840 (1450 x 0.5) x 1$ = (840 725) x 1$ = $115. Kemudian diketahui pula
dalam metode Constant Average Production ini nilai Undertime dari periode
ke periode adalah sama besar. Sedangkan pada metode Constant Regular Time
Employee , jumlah regular produksi disesuaikan dengan waktu total produksi x
jumlah pekerjanya x waktu perakitan per unit / pekerja , yaitu 140 jam x 6 x
2/jam= 1680. Selain itu terdapat pula perbedaan dari analisis biaya yang
dihasilkan dimana pada metode Constant Regular Time Employee tidak
disertakan keterangan Undertime. Sehingga tidak dapat diketahui biaya
Undertimenya dari masing masing periode. Pengertian dari biaya undertime ini
adalah biaya yang dikenakan untuk memenuhi kekurangan permintaan
produksi. Hal ini terjadi jika adanya permintaan melebihi jumlah kapasitas
produksi.
Dari hasil analisis biaya menggunakan 2 macam strategi level yaitu
metode Constant Average Production dan metode Constant Regular Time
Employee diketahui biaya yang paling optimal adalah meggunakan metode
Constant Average Production. Hal tersebut dapat dijelaskan dari syarat
perencanaan dikatakan memiliki biaya optimal ketika Total cost ( total biaya )
dari keseluruhan periode menghasilkan nilai biaya yang paling minimum atau
paling kecil. Alasannya adalah ketika biaya itu semakin mimimum maka
artinya tidak ada terjadi penumpukan biaya inventory atas kesalahan dalam
perencanaan agregat dalam memenuhi fluktuasi permintaan pasar. Berikut ini
adalah hasil perbandingan analisis biaya dari kedua metode tersebut:
Regular C
T o
i s
m t
e s
Total $7,25 $575 0 $8 0 0 $7.833,00
Berdasarkan dari data tabel di atas diketahui nilai hasil analisis biaya
dengan metode Constant Average Production lebih kecil daripada metode
Constant Regular Time Employee yaitu $7.833 < $8.440,50. Metode Constant
Regular dikatakan lebih optimal dalam strategy level untuk diterapkan.
c) Bulan Maret
Reguler production = demand
Total demand = d1+d2+d3+d4+d5
= 1400 + 1450 + 1600 + 1800 + 1200
= 7450
Ending Inventory = ( Regular production Demand ) + jumlah inventori periode
sebelumnya
= ( 1600 1600) + 50
= 50
Total Production = Jumlah produksi seluruh periode
= 1200 + 1450 + 1600 +1800 + 1200 = 7250
Total Ending Inventory = Jumlah inventory seluruh periode
= 50 + 50 + 50 + 50 + 50
= 250
Jumlah Pekerja = (Regular Prod. X Waktu perakitan per Unit ) / Regular
time capacity in hours per employee
= ( 1600 x 0,5 ) / 140 = 5,714 = 6 Pekerja
Hiring = Jumlah pekerja periode yang dibutuhkan -
jumlah pekerja periode sebelumnya
= 6 6= 0
Dismissal = Jumlah pekerja periode sebelumnya -
jumlah kebutuhan pekerja yang baru
= 0 ( tidak ada yang dipecat )
d) Bulan April
Reguler production = demand
Total demand = d1+d2+d3+d4+d5
= 1400 + 1450 + 1600 + 1800 + 1200
= 7450
Ending Inventory = ( Regular production Demand ) + jumlah inventori periode
sebelumnya
= ( 1800 1800) + 50
= 50
Total Production = Jumlah produksi seluruh periode
= 1200 + 1450 + 1600 +1800 + 1200 = 7250
Total Ending Inventory = Jumlah inventory seluruh periode
= 50 + 50 + 50 + 50 + 50
= 250
Jumlah Pekerja = (Regular Prod. X Waktu perakitan per Unit ) / Regular
time capacity in hours per employee
= ( 1800 x 0,5 ) / 140 = 6,428 = 7 Pekerja
Hiring = Jumlah pekerja periode yang dibutuhkan -
jumlah pekerja periode sebelumnya
= 7-6=1
Dismissal = Jumlah pekerja periode sebelumnya -
jumlah kebutuhan pekerja yang baru
= 0 ( tidak ada yang dipecat )
e) Bulan Mei
Reguler production = demand
Total demand = d1+d2+d3+d4+d5
= 1400 + 1450 + 1600 + 1800 + 1200
= 7450
Ending Inventory = ( Regular production Demand ) + jumlah inventori periode
sebelumnya
= ( 1200 - 1200) + 50
= 50
Total Production = Jumlah produksi seluruh periode
= 1200 + 1450 + 1600 +1800 + 1200 = 7250
Total Ending Inventory = Jumlah inventory seluruh periode
= 50 + 50 + 50 + 50 + 50
= 250
Jumlah Pekerja = (Regular Prod. X Waktu perakitan per Unit ) / Regular
time capacity in hours per employee
= ( 1200 x 0,5 ) / 140 = 4,286 = 5 Pekerja
Hiring = Jumlah pekerja periode yang dibutuhkan -
jumlah pekerja periode sebelumnya
= 0
Dismissal = Jumlah pekerja periode sebelumnya -
jumlah kebutuhan pekerja yang baru
= 7 -5 = 2
b) Bulan Februari
Regular Production = waktu Produksi x Produksi unit/jam x
Jumlah pekerja
= 140 jam x 2 unit / jam x 5
= 1.400
Overtime Production = Total production regular Production
= 1450 1400
= 50
Ending Inventory = ( Total production Demand ) + jumlah
inventori periode sebelumnya
= ( 1400 1450 ) + 50
= 0
Jumlah Pekerja dibutuhkan = ( Reg. Production x waktu perakitan per
Unit ) / reg. Time cap. In hours/employee
= (1400 x 0,5) / 140 = 5 Pekerja
Hiring = Jumlah pekerja periode yang dibutuhkan -
jumlah pekerja periode sebelumnya
= 5-4 = 1
Dismissal = Jumlah pekerja periode sebelumnya -
jumlah kebutuhan pekerja yang baru = 0
c) Bulan Maret
Regular Production = waktu Produksi x Produksi unit/jam x
Jumlah pekerja
= 140 jam x 2 unit / jam x 5
= 1.400
Overtime Production = Total production regular Production
= 1600 1400
= 200
Ending Inventory = ( Total production Demand ) + jumlah
inventori periode sebelumnya
= ( 1600 1600 ) + 50
= 50
Jumlah Pekerja dibutuhkan = ( Reg. Production x waktu perakitan per
Unit ) / reg. Time cap. In hours/employee
= (1400 x 0,5) / 140 = 5 Pekerja
Hiring = Jumlah pekerja periode yang dibutuhkan -
jumlah pekerja periode sebelumnya
= 5-5 = 0
Dismissal = Jumlah pekerja periode sebelumnya -
jumlah kebutuhan pekerja yang baru
=0
d) Bulan April
Regular Production = waktu Produksi x Produksi unit/jam x
Jumlah pekerja
= 140 jam x 2 unit / jam x 5
= 1.400
Overtime Production = Total production regular Production
= 1800 1400
= 400
Ending Inventory = ( Total production Demand ) + jumlah
inventori periode sebelumnya
= ( 1800 1800) + 50
= 50
Jumlah Pekerja dibutuhkan = ( Reg. Production x waktu perakitan per
Unit ) / reg. Time cap. In hours/employee
= (1400 x 0,5) / 140 = 5 Pekerja
Hiring = Jumlah pekerja periode yang dibutuhkan -
jumlah pekerja periode sebelumnya
= 0
Dismissal = Jumlah pekerja periode sebelumnya -
jumlah kebutuhan pekerja yang baru
= 5-5 = 0
e) Bulan Mei
Regular Production = waktu Produksi x Produksi unit/jam x
Jumlah pekerja
= 140 jam x 2 unit / jam x 4
= 1120
Overtime Production = Total production regular Production
= 1200 - 1120
= 80
Ending Inventory = ( Total production Demand ) + jumlah
inventori periode sebelumnya
= ( 1200 - 1200) + 50
= 50
Jumlah Pekerja dibutuhkan = ( Reg. Production x waktu perakitan per
Unit ) / reg. Time cap. In hours/employee
= (1120 x 0,5) / 140 = 4 Pekerja
Hiring = Jumlah pekerja periode yang dibutuhkan -
jumlah pekerja periode sebelumnya
= 0
Dismissal = Jumlah pekerja periode sebelumnya -
jumlah kebutuhan pekerja yang baru
= 5-4 = 1