You are on page 1of 3

Isyarat listrik tubuh

Isyarat listrik ( elektrical signal ) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari tipe-tipe sel
tertentu. Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk
memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh.
Yang termasuk dalam isyarat listrik tubuh :
a) EMG (Elektromiogram),
Yaitu pencatatan potensial otot biolistrik selama pergerakan otot. Ada 25-2.000 serat otot(sel),
dihubungkan dengan syaraf via motor end plate. EMG bisa digunakan untuk mengukur sel otot
tunggal maupun pada beberapa serat otot. Elektrode permukaan diletakkan pada permukaan
kulit untuk mengukur isyarat listrik dari sejumlah unit motoris. Electrode jarum konsentris
dimasukkan ke dalam kulit untuk mengukur aktivitas unit motoris tunggal.
b) ENG (elektroneurogram)
Tujuannya untuk mengetahui keadaan lingkungan, untuk mengetahui kecepatan konduksi syaraf
motoris dan sensosris, untuk menentukan penderita miastenia gravis. Kecepatan normal
konduksi saraf motoris berkisar 40-60 m/detik. Apabila kecepatan < 10 m/detik merupakan
pertanda kelainan saraf.
c) ERG (Elektroretionogram)
Suatu pencatatan bentuk kompleks potensial biolistrik yang ada pada retina mata yang di
kerjakan melalui rangsangan cahaya pada retina. Isyarat ERG sangat kompleks, karena
merupakan sumasi efek yang terjadi di dalam mata. Bila gelombang B tidak tampak pada ERG,
berarti retina penderita mengalami retinitis pigmentosa.

d) EOG (Elektrookulogram)
Suatu pengukuran/pencatatan berbagai potensial pada kornea-retina sebagai akibat perubahan
posisi dan gerakan mata.
e) EGG (Elektrogastrogram)
Merupakan EMG yang berkaitan gerakan peristaltic traktus gastrointestinalis.
f) EEG (Elektroensefalogram)
Yaitu pencatatan isyarat listrik otot. Pencatatan potensial aksi listrik otak merupakan sumasi dari
potensial aksi sel saraf di dalam otak. Amplitudo dari isyarat EEG merupakan gelombang denyut
demi denyut (peak to peak) dengan jarak antara 10 mV-100mV pada frekuensi di bawah 1 Hz
sampai lebih 100 Hz. Pemeriksaan EEG bertujuan untuk menggantikan fungsi EKG sebagai alat
monitor saat operasi, mendiagnosis epilepsy dan klasifikasi epilepsy, menunjukkan tumor otak
(aktivitas listrik pada daerah tumor otak akan menurun). Frekuensi EEG berkisar 8-13 Hz, pada
penderita berjaga memiliki frekuensi di atas 13 Hz. Ada 4 grup frekuensi normal isyarat listrik
EEG, Delta (lambat ; 0,5-3,5 Hz), Teta (menengah ; 4-7 Hz), Alfa ( normal ; 8-13 Hz), Beta (cepat ;
> 13 Hz).

g) EKG (Elektrokardiogram)
Merupakan pencatatan isyarat biolistrik jantung, di lakukan pada permukaan kulit. Irama jantung
diatur oleh isyarat listrik yang dihasilkan oleh rangsangan spontan pada SA Node.
2.5 Jenis-jenis Alat Kedokteran yang Berkaitan dengan Teori Gelombang

a. EEG (Elektroensefalograf)

Bila ditempatkan electrode pada kulit kepala dan mengukur kegiatan elektris , akan ditemukan
sinyal elektris kompleks yang lemah. Potensial listrik dihasilkan melalui proses sinkronisasi
berselang-seling yang melibatkan syaraf pada permukaan otak (cortex), dengan kelompok-
kelompok berbeda menjadi sinkron pada waktu singkat yang berbeda. Rekaman sinyal inilah
yang disebut elektroensefalogram.
Alat yang digunakan untuk merekam sinyal ini disebut Elektroensefalograf. Elektrode yang
digunakan berupa disket kecil perak berklorida, terdiri dari dua macam ; electrode jarum
(permukaan kulit) dan electrode reference yang dipasang pada kedua daun telinga. Elektrode
dipasang di 10-20 saluran (standard internasional), secara rutin hanya 8-16 saluran electrode
yang dipakai & dicatat serentak, jarak tiap-tiap electrode dengan interval 10% dan 20%.
Frekuensi sinyal EEG tampak terikat pada aktivitas mental seseorang. Amplitudo EEG meningkat
dan frekuensi menurun seiring seseorang tertidur lebih lelap.
EEG yang diambil selama tidur menunjukkan pola frekuensi tinggi = paradoxical sleep atau Rapid
Eye Movement (REM) karena mata bergerak selama periode ini. Hal ini timbul berkaitan dengan
mimpi.
b. EKG (Elektrokardiograf)

Depolarisasi dan repolarisasi otot-otot jantung menyebabkan arus mengalir ke dalam


torso, menyebabkan potensial listrik pada kulit. Rekaman potensi jantung pada permukaan kulit
disebut elektrokardiogram (ECG). Alat yang digunakan untuk merekam potensial listrik jantung
disebut Elektrokrdiograf.
Permukaan electrode untuk mendapatkan gambaran EKG (terdiri dari 12 lead), diletakkan
di :
a. lengan kiri (LA)
b. lengan kanan (RA)
c. kaki kiri (LL)
d. V1 (Ruang iga IV pada garis sternal kanan)
e. V2 (Ruang iga IV pada garis sternal kiri)
f. V3 (Terletak di tengah antara V2 dan V4)
g. V4 ( Ruang iga V garis tengah Klavikula Kiri)
h. V5 ( Ruang iga V garis aksilla depan kiri)
i. V6 (Ruang iga V garis aksilla tengah kiri)
Masing- masing pencatatan EKG, memetakan proyeksi vector kutub elektris atau aktifitas
elektris jantung, melalui setiap bagian lingkarnya. Kegiatan elektris utama untuk siklus jantung
yang normal antara lain :
a. Depolarisasi serambi jantung yang memproduksi gelombang P
b. Polarisasi ulang serambi jantung yang jarang terlihat dan tidak
berlabel
c. Depolarisasi bilik jantung yang memproduksi kesatuan QRS
d. Polarisasi ulang bilik jantung yang memproduksi gelombang T
PR segment menunjukkan berhentinya impuls pada AV Node (Tidak ada transmisi impuls
di AV Node) ST Segment menunjukkan tidak adanya transmisi impuls disebabkan adanya periode
refrakter di sel miokardium Bentuk gelombang EKG ada yang positif dan negative tergantung
pada arah kutub vector elektris dan polaritas serta posisi elektroda dari alat pengukur.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa gelombang arus listrik juga berperan
penting dalam bidang kesehatan khususnya dalam pemeriksaan kesehatan.
Contoh alat kedokteran yang berhubungan dengan teori gelombang dan berperan penting
dalam pemeriksaan kesehatan antara lain:
a. EEG (Elektroensefalograf)
Pemeriksaan EEG bertujuan untuk menggantikan fungsi EKG sebagai alat monitor saat
operasi, mendiagnosis epilepsy dan klasifikasi epilepsy, menunjukkan tumor otak (aktivitas listrik
pada daerah tumor otak akan menurun).

b. EKG (Elektrokardiograf)
Merupakan pencatatan isyarat biolistrik jantung, di lakukan pada permukaan kulit. Irama jantung
diatur oleh isyarat listrik yang dihasilkan oleh rangsangan spontan pada SA Node.

DAFTAR PUSTAKA

http://fitrikhanavitamin.blogspot.com/2011/07/gelombang-arus-listrik.html (Di ambil pada


tanggal 11 Desember 2012 pukul 20.15 WIB)
http://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrik (Di ambil pada tanggal 10 Desember 2012 pukul 10.30
WIB)
http://jonadoctor.blogspot.com/2012/04/applied-of-waves-theory-of-electrical.html (Di ambil
pada tanggal 11 Desember 2012 pukul 20.30 WIB)
J.F. Gabriel. Fisika Kedokteran. Jakarta : EGC, 1996.

You might also like