You are on page 1of 2

Tambalan amalgam, perlukah diganti?

Banyak bahan tambalan yang digunakan dokter-dokter gigi saat ini. Salah satunya adalah
amalgam. Amalgam merupakan salah satu bahan tambalan yang awet. Ada 2 pengertian
awet, yang pertama adalah lama penggunaannya yang sudah ratusan tahun sejak ditemukan
hingga saat ini. Pengertian yang kedua yaitu panjangnya usia amalgam yang sudah
ditumpatkan ke dalam lubang gigi, karena sifatnya yang mampu mempertahankan bentuk
meskipun mendapatkan tekanana kunyah yang tinggi.

Beberapa tahun belakangan, beredar isyu tentang bahaya merkuri dalam tambalan amalgam
yang dapat membahayakan kesehatan. Kadar merkuri yang tinggi di dalam darah memang
menimbulkan banyak akibat, mulai dari radang gusi, tremor, demam, cemas, depresi, hilang
ingatan hingga gangguan ginjal dan autisme. Kemudian orang lebih memilih ditambal dengan
bahan tambalan lain dibandingkan dengan amalgam.

Yang jelas hingga saat ini belum ada pihak yang membuktikan dampak bahaya dari amalgam.
Food and Drug Administration (FDA) Amerika juga mengatakan amalgam aman karena
kadar merkuri yang digunakan rendah. Campuran zat yang mengandung merkuri itu dinilai
hampir ideal dalam mengembalikan fungsi gigi karena cara penumpatannya yang mudah,
sedikitnya perubahan bentuk yang terjadi serta ketahanan terhadap tekanan kunyah yang
tinggi sehingga lebih awet. FDA menilai bahan tambalan gigi amalgam masih lebih besar
manfaatnya dibandingkan resiko ancaman menyertainya.

Penanganan yang tepat dalam membuat "adonan" amalgam sebelum ditumpatkan ke dalam
lubang gigi akan membuat bahan amalgam ini tidak membahayakan "pemilik gigi". Kalaupun
ada bahaya keracunan merkuri, hal ini akan lebih banyak mengenai operator (dokter gigi dan
asisten dokter gigi) yang mencampur alloy (campuran beberapa macam logam) dengan
merkuri. Kelebihan merkuri selama pengadukan di luar mulut, akan ditangani khusus
sehingga tidak meracuni sirkulasi udara dalam ruangan klinik dan juga lingkungan di sekitar
klinik.

Setelah ditumpatkan, merkuri di permukaan amalgam ada kemungkinan terlepas dan masuk
ke dalam sirkulasi darah. Namun jumlahnya sangat tidak adekuat untuk menjadi racun,
sekalipun ada 6-8 gigi yang ditambal amalgam.

Sampai di sini, terserah Anda untuk memilih amalgam atau bahan tambalan lainnya untuk
lubang pada gigi Anda.

Berikutnya, bagaimana dengan tambalan amalgam yang sudah ada di dalam mulut Anda
sejak belasan bahkan puluhan tahun yang lalu?

Bila tambalan itu masih baik, tidak ada kebocoran, tidak menyebabkan perubahan bentuk gigi
yang ditambal dan tidak mengganggu secara estetika, sebaiknya biarkan tetap di sana. Tidak
perlu diganti dengan tambalan lain. Jumlah merkuri di permukaan amalgam yang berusia
belasan tahun bisa dianggap 0 (=tidak ada), jadi tidak ada lagi kemungkinan terlepas dan
meracuni sirkulasi darah Anda. Merkuri yang berada di dalam (bukan di permukaan)
tambalan tidak akan terlepas lagi.

Proses pembongkaran amalgam dengan bur kecepatan tinggi (dan melepaskan panas, tentu
saja) justru akan membuat merkuri terlepas. Ada penyedot yang akan menyedot partikel-
partikel kecil hasil pembongkaran amalgam, termasuk merkuri. Namun, bukan berarti tidak
ada merkuri yang tertinggal di dalam rongga mulut dan tidak masuk ke dalam sirkulasi darah.
Kalau Anda termasuk golongan masyarakat yang kuatir keracunan merkuri akibat amalgam
sehingga menolak ditambal amalgam, berarti Anda harus menolak juga pembongkaran
tambalan amalgam.

Hingga saat ini, amalgam merupakan bahan tambalan yang paling kuat terhadap daya
kunyah. Jumlah merkuri dalam amalgam sangat kecil untuk menimbulkan keracunan, juga
pencemaran lingkungan. Tambalan amalgam yang sudah berusia belasan tahun sudah tidak
mengandung merkuri di permukaannya sehingga tidak akan terlepas dan masuk ke dalam
sirkulasi darah. Karena itu, bila tambalan amalgam Anda masih dalam kondisi baik dan Anda
tidak merasa ada masalah dalam estetika, tambalan amalgam tidak perlu dibongkar dan
diganti bahan tambalan lain.
Tulisan ini
Diposkan oleh Melinda pada hari Selasa, Februari 08, 2011 Label: amalgam, bahan tambalan
gigi 2 komentar
Silakan berbagi
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

You might also like