You are on page 1of 53

Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga publikasi buku pedoman Pemanfaatan Aplikasi SIMOTANDI edisi 5 telah dapat
diselesaikan. Buku pedoman ini merupakan petunjuk operasional Aplikasi Sistem
Informasi Monitoring Peretanaman Padi (SIMOTANDI) bagi petugas pengelola data
pertanian untuk melaksanakan kegiatan verifikasi lapangan dan pendataan data pangan
(tanaman padi sawah) secara lebih akurat dan terus mengalami perbaikan sesuai dengan
pengembangan dan tambahan informasi yang di sajikan pada aplikasi ini. Informasi yang
di sajikan pada aplikasi ini yakni: 1) peta sebaran dan luas fase pertanaman padi sawah,
2) peta batas wilayah administrasi, 3) peta lahan baku sawah, 4) peta prakiraan curah
hujan 16 bulan ke depan, 5) peta dan table monitoring tinggi muka air (TMA) di 180
waduk/bendung, dan 6) penggunaan aplikasi Open Camera.
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku pedoman ini, kami
sampaikan ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya.
Jakarta, April 2017
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Dr. Ir. Suwandi, M.Si
NIP. 19670323.199203.1.003

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Halaman ini sengaja di kosongkan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

A. Latar Belakang

Berbagai upaya untuk memperbaiki kualitas pendataan pangan terus dilakukan. Selama ini,
metode perhitungan area luas tanam dan panen menggunakan metode konvensional (eye
estimate) dan sudah saatnya digantikan dengan metode yang lebih scientific. Salah satu
metode adalah pemanfaatan teknologi penginderaan jauh (remote sensing) yakni dengan
memanfaatkan data citra satelit Landsat-8 yang memiliki resolusi spasial 30mx30m dan
temporal 16 harian. Pemanfaatan citra Landsat-8 untuk memantau (monitoring) standing
crop tanaman padi pada beberapa fase pertanaman padi (fase penggenangan, tanam,
vegetatif-1, vegetatif-2, maksimum vegetatif, generatif-1, generatif-2, panen dan bera).
Peta dan tabel luas fase pertanaman padi hasil analisis citra Landsat-8 di sajikan pada
aplikasi berbasis webGIS dan setiap 16 harian sekali di lakukan update. Aplikasi Sistem
Informasi Monitoring Pertanaman Padi (SIMOTANDI) ini dapat digunakan sebagai alat
bantu praktis bagi petugas lapangan untuk melakukan verifikasi data luas tanam dan panen
sesuai dengan kondisi faktual lapangan. Selain itu, sistem aplikasi ini juga memuat
beberapa informasi yakni: 1) peta batas wilayah administrasi tingkat kecamatan, 2) peta
lahan baku sawah skala detail sampai sangat detail, 3) peta prakiraan curah hujan 16
bulan ke depan, 4) peta dan table monitoring tinggi muka air (TMA) di 180 waduk/bendung,
dan 5) penggunaan Open Camera untuk update peta lahan maupun pengumpulan data

1 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

kegiatan fisik pertanian.


Kelebihan SIMOTANDI adalah data relatif lebih akurat, minimalisir personal error,
transparan dan fairness dapat di validasi oleh semua pihak. Data hasil SIMOTANDI telah
diuji validitas dan kemantapan sistemnya dengan melakukan groundcek di beberapa
daerah oleh Tim Pusdatin Kementan, LAPAN, dan BPS.

B. Manfaat

1) Memudahkan perencanaan percepatan tanam padi baik level nasional, provinsi,


kabupaten, kecamatan maupun blok sawah,
2) Dapat digunakan mendeteksi sebaran sawah yang belum dimanfaatkan, luas potensi
tanam, kebutuhan air, alsintan, kebutuhan agro-input, prediksi panen dan antisipasi
pasokan, stok, harga dan lainnya,
3) SIMOTANDI dilengkapi prakiraan curah hujan 6 harian dan 1-6 bulanan ke depan
sehingga bermanfaat untuk rencana pola tanam padi dan komoditas lainnya.

2 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

C. Ruang Lingkup

Aplikasi SIMOTANDI merupakan sistem informasi berbasis GIS (Geographic Information


System) dan memuat beberapa informasi yakni: 1) peta sebaran dan luas fase pertanaman
padi sawah seluruh wilayah Indonesia, 2) peta batas wilayah administrasi tingkat
kecamatan, 3) peta lahan baku sawah, 4) peta prakiraan curah hujan 16 bulan ke depan,
5) peta dan table monitoring tinggi muka air (TMA) di 180 waduk/bendung, dan 6)
penggunaan aplikasi Open Camera.
Peta sebaran dan luas fase pertanaman padi sawah disusun berdasarkan hasil analisis data
citra Landsat-8. Data citra Landsat-8 diperoleh dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (LAPAN) dan bersumber dari National Aeronautics and Space Administration
(NASA) bekerjasama dengan United State Geological Survey (USGS), memiliki resolusi
spasial 30mx30m dan temporal 16 harian. Tingkat akurasi fase pertanaman padi sawah
hasil analisis dari citra Landsat-8 berkisar 88-92%, dan tingkat akurasi hasil ini juga akan
berubah tergantung dari kondisi data citra yang tersedia baik dari tingkat keawanan (cloud
cover) dan kelengkapannya.
Peta batas wilayah administrasi Indonesia yang di informasikan adalah batas wilayah
administrasi tingkat kecamatan yang bersumber dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dan

3 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

di update nama dan batas wilayahnya berdasarkan dari masukan Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
Peta lahan baku sawah yang disajikan adalah peta skala 1:5.000 untuk pulau Jawa dan
skala 1:10.000 untuk luar pulau Jawa, serta di update tahun 2014 oleh BPN. Kondisi peta
lahan baku sawah ini kemungkinan ada beberapa ketidak sesuaian dengan kondisi
sekarang sehingga perlu dilakukan update lahan baku sawah. Salah satu tahapan dalam
pelaksanaan kegiatan update peta lahan baku sawah ini adalah penggunaan aplikasi Open
Camera.
Peta prakiraan curah hujan yang di sajikan di olah PUSDATIN, Kementerian Pertanian
menggunakan aplikasi Climate Predictability Tool (CPT) dengan menggunakan data-data
yang bersumber dari International Research Institute for Climate and Society (IRI) dan
BMKG.
Untuk kegiatan perencanaan pola tanam dan menghadapi Musim Kemarau (MK), aplikasi
ini memuat peta dan table monitoring tinggi muka air (TMA) di 180 waduk/bendung di
wilayah Indonesia yang bersumber dari Direktorat Jenderal Sumberdaya Air, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan informasi ini akan di update setiap bulan
sekali.

4 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

D. Konsep dan Definisi

1) Bera: lahan sawah yang belum dimanfaatkan sehingga petugas bisa menggerakan
petani untuk menanam padi atau komoditas lainnya dan disesuaikan dengan prakiraan
hujan yang ada pada aplikasi SIMOTANDI,
2) Penggenangan: lahan sawah yang ada airnya atau tergenang dan dapat diartikan ada
rencana aktivitas tanam padi serta dapat digunakan untuk perkiraan luas tanam padi
1-2 minggu ke depan,
3) Tanam: lahan sawah yang ada tanaman padi umur 1-15 hari setelah tanam (HST),
4) Vegetatif-1: kondisi tanaman padi umur 16-30 HST,
5) Vegetatif-2: kondisi tanaman padi umur 31-40 HST,
6) Maksimum-Vegetatif: kondisi tanaman padi umur 41-54 HST,
7) Generatif-1: kondisi tanaman padi umur 55-71 HST dan dijadikan dasar perkiraan
panen 1,5-2 bulan ke depan,
8) Generatif-2: kondisi tanaman padi umur 72-110 HST dan dijadikan dasar perkiraan
panen 1-3 minggu ke depan,
9) Panen: kondisi lahan sawah yang sudah dipanen dan dapat dijadikan dasar perkiraan
luas tanam 1-2 bulan ke depan.

5 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

D. Cara Pemanfaatan Aplikasi SIMOTANDI

Cara memanfaatkan aplikasi SIMOTANDI (Sistem Informasi Monitoring Fase Pertanaman


Padi) sebagai berikut:
1. Buka Di Web Browser (Internet explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome)
2. Masukan alamat website http://sig.pertanian.go.id/ atau website versi android
http://sig.pertanian.go.id/fasetanamanpadi/
3. Maka akan muncul tampilan seperti berikut :

6 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

7 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

8 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

4. Klik pada yang tampilan yang dilingkari warna merah (find address or place) untuk
mencari lokasi kecamatan/kabupaten/provinsi yang ingin diamati, kemudian ketik
kecamatan spasi nama spasi kabupaten nama spasi provinsi nama yang ingin diamati
dan kemudian enter.
Untuk memperbesar gambar, klik tampilan yang dilingkari warna kuning untuk zoom in
atau zoom out lokasi kecamatan/kabupaten/provinsi.

9 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Contoh :
Pada tampilan yang di lingkari warna merah (find address or place) di ketik Provinsi
Bali maka akan keluar peta Provinsi Bali.

10 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Klik tampilan yang dilingkari warna kuning untuk zoom in sampai level kecamatan.

11 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

5. Klik tampilan yang dilingkari warna merah pada pojok kiri atas untuk melihat layer yang
terdapat pada aplikasi SIMOTANDI, maka akan muncul tampilan seperti di bawah. Pada
layer tersebut terdapat pilihan layer yaitu: (a) batas administrasi, (b) lahan sawah, (c)
fase pertanaman padi Landsat-8, dan (d) prakiraan curah hujan.

12 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

a) Layer Batas Adminnistrasi


Untuk melihat batas administrasi, klik batas admin dan centang kotak batas
admin, maka akan terlihat batas administrasi sampai level kecamatan.

Contoh garis batas administrasi

13 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

b) Layer Lahan Sawah


Untuk melihat lahan baku sawah beserta luasannya, klik sawah dan centang kotak
sawah, maka akan terlihat lahan baku sawah beserta luasannya dengan satuan
hektar.

14 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

c) Layer Fase Pertanaman Padi Hasil Landsat-8


Untuk melihat fase pertanaman padi, klik padi Landsat-8 dan centang kotak padi
Landsat-8 maka akan terlihat fase pertanaman padi.

15 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

d) Layer Prakiraan Curah Hujan Bulanan


Untuk melihat prakiraaan curah hujan bulanan, klik Curah Hujan dan centang
kotak curah hujan, maka akan terlihat prediksi curah hujan bulanan (tersedia 1-6
bulan ke depan).

16 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Kemudian dicentang bulan yang ingin dilihat prakiraan curah hujannya

17 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Klik yang dilingkari merah pda pojok kiri untuk melihat legenda/keterangan dari
layer yang telah dicentang tersebut.

18 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

6. Untuk mengetahui titik koordinat, mengukur luasan, mengukur panjang, klik yang
dilingkari warna merah yaitu tulisan mesure untuk melihat titik koordinat, mengukur
luasan dan mengukur panjang.

Mengukur Melihat titik


panjang koordinat

Menghitung
luasan

19 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

7. Untuk melakukan verifikasi (groundcheck) lapangan, ada beberapa langkah yang harus
dilakukan, yaitu: a) melaksanakan pencetakan peta fase pertanaman padi pada tingkat
kecamatan, b) penentuan titik koordinat (latitude dan longitude) di peta dengan
memanfaatkan aplikasi SIMOTANDI di langkah no. 6, dan c) pencarian lokasi dengan
menggunakan koordinat (latitude dan longitude) dan masukkan koordinat tersebut pada
aplikasi Google Maps di handphone.

a) Pencetakan Peta Fase Pertanaman Padi


Untuk melakukan pencetakan peta fase pertanaman padi pada tingkat kecamatan,
masuk ke website http://sig.pertanian.go.id/fasetanamanpadi/ dan cari lokasi
kecamatan yang di pilih dengan cara klik dan gunakan kursor untuk memilih
lokasi kecamatan sampai muncul tampilan seperti contoh di bawah ini.

20 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

21 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Selanjutnya klik Add to Results pada daerah yang di beri tanda warna merah dan
contreng tandanya.

22 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

23 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Kemudian dibuat judul peta pada lokasi yang di tandai warna merah seperti contoh
di bawah ini.

24 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Selanjutnya klik Map Size dan pilih ukuran peta yang ingin di cetak (Small atau ukuran
kertas A-4, Medium atau ukuran kertas A-2, Large atau ukuran kertas A-0). Kemudian
klik Cetak Peta, dan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini.

25 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Selanjutnya cetak peta tersebut dengan cara: tekan tombol [Ctrl] [P] secara
bersamaan.
b) Penentuan Titik Koordinat
Setelah melakukan pencetakan peta fase pertanaman padi pada tingkat kecamatan
(seperti contoh), maka dilakukan penentuan koordinat (Latitude dan Longitude)
seperti contoh dibawah ini.

26 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Untuk melakukan verifikasi lapangan, maka lakukan pencatatan koordinat pada


beberapa lokasi seperti contoh dibawah ini.

c) Pencarian Lokasi Koordinat dengan Aplikasi Google Maps di Handphone


Setelah melakukan pencatatan koordinat, maka tahapan berikutnya adalah verifikasi
(groundcheck) lapangan dengan di pandu dari aplikasi Google Maps seperti contoh

27 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

dibawah ini. Caranya masukkan Latitude ketik koma dan masukkan Longitude, dan
kemudian klik gambar mobil dan Enter.

28 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Selain itu verifikasi (groundcheck) lapangan bisa dilakukan dari lapangan terlebih
dahulu dan setelah itu baru di cocokkan dengan fase pertanaman padi di aplikasi
SIMOTANDI. Caranya adalah sebagai berikut: a) pada saat di lapangan atau di lahan
sawah yang di amati, maka buka aplikasi Open Camera di handphone dan foto
fase tanam padi yang di amati, serta muncul koordinat seperti gambar di bawah ini.
Langkah-langkah penggunaan aplikasi Open Camera di handphone (HP) mulai
dari: a) proses download di play store, b) proses setting Open Camera, dan c)
penggunaannya akan di jelas secara detail pada tahapan tersendiri dibawah.

29 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

30 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Selanjutnya masukkan koordinat Longitude spasi Latitude yang ada pada foto
tersebut ke dalam aplikasi SIMOTANDI dan Enter. Tampilannya seperti gambar di
bawah ini.

31 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Pada aplikasi SIMOTANDI periode 5-20 Desember 2016 fase pertanaman padi di
lokasi tersebut adalah bera dan tanggal 25 Desember 2016 dilakukan penanaman
padi, sehingga tanggal 29 Desember 2016 umur tanaman padi adalah 5 hari setelah
tanam (HST).

8. Klik menu Data Tabular (yang dilingkari merah), lalu klik pada tulisan data tabular
Simotandi untuk melihat data luasan fase pertanaman padi tingkat provinsi,
kabupaten/kota dan kecamatan.

32 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

33 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Kemudian pilih dengan mengklik nama provinsi yang di pilih, maka akan keluar tabel
tingkat provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan dalam format PDF yang di inginkan
seperti tampilan di bawah.

34 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

9. Pemanfaatan tabel fase pertanaman padi untuk perhitungan luas tanam dan panen padi
adalah sebagai berikut: a) download tabel fase pertanaman padi untuk beberapa
periode dan b) lakukan perhitungan luas tanam dan panen padi seperti contoh untuk
Provinsi Aceh seperti pada tabel dibawah ini.
Contoh Perhitungan Luas Tanam dan Panen Padi (Ha) di Provinsi Aceh
Periode 21 Desember 2016 - 5 Januari 2017 (16 Harian) 6 - 21 Januari 2017 (16 Harian) 22 Januari - 6 Februari 2017 (16 Harian) 7 - 22 Februari 2017 (16 Harian)
Bulan Desember 2016 Januari 2017 Februari 2017
Tanggal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Luas Tanam (1-15 HST) - Ha 13.852 23.185 19.691 20.531
Tanggal 1 - 5 Jan. 2016 6 - 21 Januari 2017 22 - 31 Januari 2017 1 - 6 Januari 2017 7 - 22 Februari 2017
=(5/16)*13.852 =(16/16)*23.185 =(10/16)*19.691 =(6/16)*19.691 =(16/16)*20.531
4329 23185 12307 7384 20531
Luas Tanam (1-15 HST) - Ha 1 - 31 Januari 2017 1 - 22 Februari 2017
=4.329 + 23.185 + 12.307 =7.384 + 20.531
39.821 27.915
Luas Panen (1-15 HST) - Ha 24.269 12.269 50.160 24.135
Tanggal 1 - 5 Jan. 2016 6 - 21 Januari 2017 22 - 31 Januari 2017 1 - 6 Januari 2017 7 - 22 Februari 2017
=(5/16)*24.269 =(16/16)*12.269 =(10/16)*50.160 =(6/16)*50.160 =(16/16)*24.135
7.584 12.269 31.350 18.810 24.135
Luas Tanam (1-15 HST) - Ha 1 - 31 Januari 2017 1 - 22 Februari 2017
=7.584 + 12.269 + 31.350 =18.810 + 24.135
51.203 42.945

35 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

10. Untuk perencanaan pola tanam dan menghadapi Musim Kemarau, aplikasi ini juga
memuat informasi peta dan tabel monitoring tinggi muka air (TMA) di 180
waduk/bendung di wilayah Indonesia.
Langkah-langkah penggunaan informasi kondisi tinggi muka air (TMA) waduk/bendung
sebagai berikut:
a) Klik pada Data Tabular dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini,

36 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

b) Selanjutnya klik Data Monitoring Tinggi Muka Air Waduk/Bendungan dan akan
muncul informasinya seperti gambar dibawah ini.

37 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

11. Langkah-langkah penggunaan aplikasi Open Camera adalah sebagai berikut:


a) Melakukan download aplikasi open camera di play store,
b) Pilih menu play store,
c) Ketik open camera pada kolom google play,

38 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

d) Pilih aplikasi Open Camera,


e) Pilih Install,
f) Pilih Accept maka akan memulai penginstalan Open Camera pada perangkat hp
anda,

39 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

g) Jika sudah terinstall, maka buka aplikasi Open Camera pada perangkat HP,
h) Pilih icon setting,
i) Kemudian pilih photo settings,

40 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

j) Pilih stamp photos, kemudian pilih stamp photos,

41 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

k) Pilih Datastamp format, kemudian pilih format dd/mm/yyyy yang sesuai format
tanggal di Indonesia,

42 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

l) Pilih Timestamp format, kemudian pilih default,

43 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

m) Pilih GPS Stamp format, kemudian pilih default,

44 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

n) Pilih Location settings, kemudian centrang semua pilihan,


o) Camera siap digunakan,

45 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

p) Untuk melakukan pengambilan gambar tekan,

q) Hasil dari pengambilan gambar akan terlihat titik koordinat dan waktu
pengambilan gambar.

46 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Contoh Pemanfaatan Tabel Luas Fase Pertanaman Padi:


1) Perencanaan kebutuhan benih padi. Pada periode tanggal 8 23 Maret 2016 terlihat
akan terjadi luas fase panen seluas 588.128 Ha, maka untuk melakukan percepatan
tanam akan dibutuhkan benih sebesar 14.703 ton (asumsi kebutuhan benih 25
kg/Ha).
2) Perencanaan kebutuhan pupuk urea. Pada periode tanggal 8 23 Maret 2016
terdapat luas fase tanam 0 Ha, vegetatif 1 126.775 Ha, vegetatif 2 132.544 Ha dan
maksimum vegetatif 528.164 Ha maka jumlah total seluas 787.483 Ha. Dengan
asumsi kebutuhan pupuk urea sebesar 225 kg/Ha (pemupukan ke-1 75 kg/Ha,
pemupukan ke-2 75 kg/ha dan pemupukan ke-3 25 kg/Ha) dan pupuk SP-36 sebesar
75 kg/Ha maka dibutuhkan pupuk urea 177,18 ribu ton dan pupuk SP-36 59,06 ribu
ton.
3) Perencanaan kebutuhan alsintan pengolahan lahan. Pada periode tanggal 8 23
Maret 2016 terlihat fase panen seluas 588.128 Ha, maka untuk melakukan
percepatan tanam akan dibutuhkan traktor roda dua sebesar 26.172 unit/minggu
dengan asumsi 1 unit traktor dua dapat menyelesaikan pengolahan tanah 3,2 Ha/Hari
dengan sistem bolak-balik dengan kedalaman pembajakan 10-20 cm.
4) Perkiraan produksi berdasarkan luas sebaran fase panen pulau Jawa periode 8 - 23
Maret 2016 seluas 588.128 Ha akan menghasilkan produksi padi sebesar 3,06 juta
ton GKG dengan asumsi produktivitas padi sebesar 5,2 ton/Ha.

47 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

12. Pada aplikasi SIMOTANDI ini juga bisa menambahkan layer dari Kementerian/Lembaga
lainnya, dengan meng klik pada tulisan add, kemudian klik pada search for layer
dan pada kolom pilih ArcGIS Server kemudian pada kolom URL kita bisa pilih
Kementerian/Lembaga yang ingin kita tambahkan data spasialnya.

48 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

Lalu akan muncul tampilan seperti berikut:

49 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Buku Pedoman Pemanfaatan Aplikasi Simotandi

35 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

You might also like