Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga publikasi buku pedoman Pemanfaatan Aplikasi SIMOTANDI edisi 5 telah dapat
diselesaikan. Buku pedoman ini merupakan petunjuk operasional Aplikasi Sistem
Informasi Monitoring Peretanaman Padi (SIMOTANDI) bagi petugas pengelola data
pertanian untuk melaksanakan kegiatan verifikasi lapangan dan pendataan data pangan
(tanaman padi sawah) secara lebih akurat dan terus mengalami perbaikan sesuai dengan
pengembangan dan tambahan informasi yang di sajikan pada aplikasi ini. Informasi yang
di sajikan pada aplikasi ini yakni: 1) peta sebaran dan luas fase pertanaman padi sawah,
2) peta batas wilayah administrasi, 3) peta lahan baku sawah, 4) peta prakiraan curah
hujan 16 bulan ke depan, 5) peta dan table monitoring tinggi muka air (TMA) di 180
waduk/bendung, dan 6) penggunaan aplikasi Open Camera.
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku pedoman ini, kami
sampaikan ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya.
Jakarta, April 2017
Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Dr. Ir. Suwandi, M.Si
NIP. 19670323.199203.1.003
A. Latar Belakang
Berbagai upaya untuk memperbaiki kualitas pendataan pangan terus dilakukan. Selama ini,
metode perhitungan area luas tanam dan panen menggunakan metode konvensional (eye
estimate) dan sudah saatnya digantikan dengan metode yang lebih scientific. Salah satu
metode adalah pemanfaatan teknologi penginderaan jauh (remote sensing) yakni dengan
memanfaatkan data citra satelit Landsat-8 yang memiliki resolusi spasial 30mx30m dan
temporal 16 harian. Pemanfaatan citra Landsat-8 untuk memantau (monitoring) standing
crop tanaman padi pada beberapa fase pertanaman padi (fase penggenangan, tanam,
vegetatif-1, vegetatif-2, maksimum vegetatif, generatif-1, generatif-2, panen dan bera).
Peta dan tabel luas fase pertanaman padi hasil analisis citra Landsat-8 di sajikan pada
aplikasi berbasis webGIS dan setiap 16 harian sekali di lakukan update. Aplikasi Sistem
Informasi Monitoring Pertanaman Padi (SIMOTANDI) ini dapat digunakan sebagai alat
bantu praktis bagi petugas lapangan untuk melakukan verifikasi data luas tanam dan panen
sesuai dengan kondisi faktual lapangan. Selain itu, sistem aplikasi ini juga memuat
beberapa informasi yakni: 1) peta batas wilayah administrasi tingkat kecamatan, 2) peta
lahan baku sawah skala detail sampai sangat detail, 3) peta prakiraan curah hujan 16
bulan ke depan, 4) peta dan table monitoring tinggi muka air (TMA) di 180 waduk/bendung,
dan 5) penggunaan Open Camera untuk update peta lahan maupun pengumpulan data
B. Manfaat
C. Ruang Lingkup
di update nama dan batas wilayahnya berdasarkan dari masukan Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
Peta lahan baku sawah yang disajikan adalah peta skala 1:5.000 untuk pulau Jawa dan
skala 1:10.000 untuk luar pulau Jawa, serta di update tahun 2014 oleh BPN. Kondisi peta
lahan baku sawah ini kemungkinan ada beberapa ketidak sesuaian dengan kondisi
sekarang sehingga perlu dilakukan update lahan baku sawah. Salah satu tahapan dalam
pelaksanaan kegiatan update peta lahan baku sawah ini adalah penggunaan aplikasi Open
Camera.
Peta prakiraan curah hujan yang di sajikan di olah PUSDATIN, Kementerian Pertanian
menggunakan aplikasi Climate Predictability Tool (CPT) dengan menggunakan data-data
yang bersumber dari International Research Institute for Climate and Society (IRI) dan
BMKG.
Untuk kegiatan perencanaan pola tanam dan menghadapi Musim Kemarau (MK), aplikasi
ini memuat peta dan table monitoring tinggi muka air (TMA) di 180 waduk/bendung di
wilayah Indonesia yang bersumber dari Direktorat Jenderal Sumberdaya Air, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan informasi ini akan di update setiap bulan
sekali.
1) Bera: lahan sawah yang belum dimanfaatkan sehingga petugas bisa menggerakan
petani untuk menanam padi atau komoditas lainnya dan disesuaikan dengan prakiraan
hujan yang ada pada aplikasi SIMOTANDI,
2) Penggenangan: lahan sawah yang ada airnya atau tergenang dan dapat diartikan ada
rencana aktivitas tanam padi serta dapat digunakan untuk perkiraan luas tanam padi
1-2 minggu ke depan,
3) Tanam: lahan sawah yang ada tanaman padi umur 1-15 hari setelah tanam (HST),
4) Vegetatif-1: kondisi tanaman padi umur 16-30 HST,
5) Vegetatif-2: kondisi tanaman padi umur 31-40 HST,
6) Maksimum-Vegetatif: kondisi tanaman padi umur 41-54 HST,
7) Generatif-1: kondisi tanaman padi umur 55-71 HST dan dijadikan dasar perkiraan
panen 1,5-2 bulan ke depan,
8) Generatif-2: kondisi tanaman padi umur 72-110 HST dan dijadikan dasar perkiraan
panen 1-3 minggu ke depan,
9) Panen: kondisi lahan sawah yang sudah dipanen dan dapat dijadikan dasar perkiraan
luas tanam 1-2 bulan ke depan.
4. Klik pada yang tampilan yang dilingkari warna merah (find address or place) untuk
mencari lokasi kecamatan/kabupaten/provinsi yang ingin diamati, kemudian ketik
kecamatan spasi nama spasi kabupaten nama spasi provinsi nama yang ingin diamati
dan kemudian enter.
Untuk memperbesar gambar, klik tampilan yang dilingkari warna kuning untuk zoom in
atau zoom out lokasi kecamatan/kabupaten/provinsi.
Contoh :
Pada tampilan yang di lingkari warna merah (find address or place) di ketik Provinsi
Bali maka akan keluar peta Provinsi Bali.
Klik tampilan yang dilingkari warna kuning untuk zoom in sampai level kecamatan.
5. Klik tampilan yang dilingkari warna merah pada pojok kiri atas untuk melihat layer yang
terdapat pada aplikasi SIMOTANDI, maka akan muncul tampilan seperti di bawah. Pada
layer tersebut terdapat pilihan layer yaitu: (a) batas administrasi, (b) lahan sawah, (c)
fase pertanaman padi Landsat-8, dan (d) prakiraan curah hujan.
Klik yang dilingkari merah pda pojok kiri untuk melihat legenda/keterangan dari
layer yang telah dicentang tersebut.
6. Untuk mengetahui titik koordinat, mengukur luasan, mengukur panjang, klik yang
dilingkari warna merah yaitu tulisan mesure untuk melihat titik koordinat, mengukur
luasan dan mengukur panjang.
Menghitung
luasan
7. Untuk melakukan verifikasi (groundcheck) lapangan, ada beberapa langkah yang harus
dilakukan, yaitu: a) melaksanakan pencetakan peta fase pertanaman padi pada tingkat
kecamatan, b) penentuan titik koordinat (latitude dan longitude) di peta dengan
memanfaatkan aplikasi SIMOTANDI di langkah no. 6, dan c) pencarian lokasi dengan
menggunakan koordinat (latitude dan longitude) dan masukkan koordinat tersebut pada
aplikasi Google Maps di handphone.
Selanjutnya klik Add to Results pada daerah yang di beri tanda warna merah dan
contreng tandanya.
Kemudian dibuat judul peta pada lokasi yang di tandai warna merah seperti contoh
di bawah ini.
Selanjutnya klik Map Size dan pilih ukuran peta yang ingin di cetak (Small atau ukuran
kertas A-4, Medium atau ukuran kertas A-2, Large atau ukuran kertas A-0). Kemudian
klik Cetak Peta, dan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini.
Selanjutnya cetak peta tersebut dengan cara: tekan tombol [Ctrl] [P] secara
bersamaan.
b) Penentuan Titik Koordinat
Setelah melakukan pencetakan peta fase pertanaman padi pada tingkat kecamatan
(seperti contoh), maka dilakukan penentuan koordinat (Latitude dan Longitude)
seperti contoh dibawah ini.
dibawah ini. Caranya masukkan Latitude ketik koma dan masukkan Longitude, dan
kemudian klik gambar mobil dan Enter.
Selain itu verifikasi (groundcheck) lapangan bisa dilakukan dari lapangan terlebih
dahulu dan setelah itu baru di cocokkan dengan fase pertanaman padi di aplikasi
SIMOTANDI. Caranya adalah sebagai berikut: a) pada saat di lapangan atau di lahan
sawah yang di amati, maka buka aplikasi Open Camera di handphone dan foto
fase tanam padi yang di amati, serta muncul koordinat seperti gambar di bawah ini.
Langkah-langkah penggunaan aplikasi Open Camera di handphone (HP) mulai
dari: a) proses download di play store, b) proses setting Open Camera, dan c)
penggunaannya akan di jelas secara detail pada tahapan tersendiri dibawah.
Selanjutnya masukkan koordinat Longitude spasi Latitude yang ada pada foto
tersebut ke dalam aplikasi SIMOTANDI dan Enter. Tampilannya seperti gambar di
bawah ini.
Pada aplikasi SIMOTANDI periode 5-20 Desember 2016 fase pertanaman padi di
lokasi tersebut adalah bera dan tanggal 25 Desember 2016 dilakukan penanaman
padi, sehingga tanggal 29 Desember 2016 umur tanaman padi adalah 5 hari setelah
tanam (HST).
8. Klik menu Data Tabular (yang dilingkari merah), lalu klik pada tulisan data tabular
Simotandi untuk melihat data luasan fase pertanaman padi tingkat provinsi,
kabupaten/kota dan kecamatan.
Kemudian pilih dengan mengklik nama provinsi yang di pilih, maka akan keluar tabel
tingkat provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan dalam format PDF yang di inginkan
seperti tampilan di bawah.
9. Pemanfaatan tabel fase pertanaman padi untuk perhitungan luas tanam dan panen padi
adalah sebagai berikut: a) download tabel fase pertanaman padi untuk beberapa
periode dan b) lakukan perhitungan luas tanam dan panen padi seperti contoh untuk
Provinsi Aceh seperti pada tabel dibawah ini.
Contoh Perhitungan Luas Tanam dan Panen Padi (Ha) di Provinsi Aceh
Periode 21 Desember 2016 - 5 Januari 2017 (16 Harian) 6 - 21 Januari 2017 (16 Harian) 22 Januari - 6 Februari 2017 (16 Harian) 7 - 22 Februari 2017 (16 Harian)
Bulan Desember 2016 Januari 2017 Februari 2017
Tanggal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Luas Tanam (1-15 HST) - Ha 13.852 23.185 19.691 20.531
Tanggal 1 - 5 Jan. 2016 6 - 21 Januari 2017 22 - 31 Januari 2017 1 - 6 Januari 2017 7 - 22 Februari 2017
=(5/16)*13.852 =(16/16)*23.185 =(10/16)*19.691 =(6/16)*19.691 =(16/16)*20.531
4329 23185 12307 7384 20531
Luas Tanam (1-15 HST) - Ha 1 - 31 Januari 2017 1 - 22 Februari 2017
=4.329 + 23.185 + 12.307 =7.384 + 20.531
39.821 27.915
Luas Panen (1-15 HST) - Ha 24.269 12.269 50.160 24.135
Tanggal 1 - 5 Jan. 2016 6 - 21 Januari 2017 22 - 31 Januari 2017 1 - 6 Januari 2017 7 - 22 Februari 2017
=(5/16)*24.269 =(16/16)*12.269 =(10/16)*50.160 =(6/16)*50.160 =(16/16)*24.135
7.584 12.269 31.350 18.810 24.135
Luas Tanam (1-15 HST) - Ha 1 - 31 Januari 2017 1 - 22 Februari 2017
=7.584 + 12.269 + 31.350 =18.810 + 24.135
51.203 42.945
10. Untuk perencanaan pola tanam dan menghadapi Musim Kemarau, aplikasi ini juga
memuat informasi peta dan tabel monitoring tinggi muka air (TMA) di 180
waduk/bendung di wilayah Indonesia.
Langkah-langkah penggunaan informasi kondisi tinggi muka air (TMA) waduk/bendung
sebagai berikut:
a) Klik pada Data Tabular dan akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini,
b) Selanjutnya klik Data Monitoring Tinggi Muka Air Waduk/Bendungan dan akan
muncul informasinya seperti gambar dibawah ini.
g) Jika sudah terinstall, maka buka aplikasi Open Camera pada perangkat HP,
h) Pilih icon setting,
i) Kemudian pilih photo settings,
k) Pilih Datastamp format, kemudian pilih format dd/mm/yyyy yang sesuai format
tanggal di Indonesia,
q) Hasil dari pengambilan gambar akan terlihat titik koordinat dan waktu
pengambilan gambar.
12. Pada aplikasi SIMOTANDI ini juga bisa menambahkan layer dari Kementerian/Lembaga
lainnya, dengan meng klik pada tulisan add, kemudian klik pada search for layer
dan pada kolom pilih ArcGIS Server kemudian pada kolom URL kita bisa pilih
Kementerian/Lembaga yang ingin kita tambahkan data spasialnya.