You are on page 1of 10

ANATOMY DAN FISIOLOGI SYSTEM IMUN

DAN HEMATOLOGI

A. Anatomi dan Fisiology Sistem Imun


Sistem imun adalah serangkaian molekul, sel dan organ yang bekerja sama dalam
mempertahankan tubuh dari serangan luar yang dapat mengakibatkan penyakit, sepert
bakteri,jamur dan virus. Kesehatan tubuh bergantung pada kemampuan sistem imun untuk
mengenali dan menghancurkankan serangan ini. jadi kalo kelainan sistem imun berart
kemampuan untuk mempertahankan kekebalan tubuh terganggu sehingga mudah diserang
penyakit. Sistem Imun (bahasa Inggris: immune system) adalah sistem pertahanan manusia
sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme,
termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan
terhadap protein tubuh dan molekul lain sepert yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan
sel yang teraberasi menjadi tumor.
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang
dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan
benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan
sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem
kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan
patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh.
Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem
ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
1. Nodus Limfe
Dalam tubuh manusia ada semacam angkatan kepolisian dan organisasi intel
kepolisian yang tersebar di seluruh tubuh. Pada sistem ini terdapat juga kantor-kantor polisi
dengan polisi penjaga, yang juga dapat menyiapkan polisi baru jika diperlukan. Sistem ini adalah
sistem limfatk dan kantor-kantor polisi adalah nodus limfa. Polisi dalam sistem ini adalah
limfosit.
Sistem limfatk ini merupakan suatu keajaiban yang bekerja untuk kemanfaatan bagi umat
manusia. Sistem ini terdiri atas pembuluh limfa-tk yang terdifusi di seluruh tubuh, nodus limfa
yang terdapat di beberapa tempat tertentu pada pembuluh limfatk, limfosit yang diproduksi
oleh nodus limfa dan berpatroli di sepanjang pembuluh limfatk, serta cairan getah bening
tempat limfosit berenang di dalamnya, yang bersirkulasi dalam pembuluh limfatk.
Cara kerja sistem ini adalah sebagai berikut: Cairan getah bening dalam pembuluh limfatk
menyebar di seluruh tubuh dan berkontak dengan jaringan yang berada di sekitar pembuluh
limfatk kapiler. Cairan getah bening yang kembali ke pembuluh limfatk sesaat setelah melaku-
kan kontak ini membawa serta informasi mengenai jaringan tadi. Infor-masi ini diteruskan ke
nodus limfatk terdekat pada pembuluh limfatk. Jika pada jaringan mulai merebak permusuhan,
pengetahuan ini akan diteruskan ke nodus limfa melalui cairan getah bening.
2. Lien (Limpa)
Anatomi Lien
Lien/ spleen/limfa merupakan organ RES (retculoendothelial system) yang terletak di
cavum abdomen pada regio hipokondrium/ hipokondriaka sinistra. Lien terletak sepanjang costa
IX, X, dan XI sinistra dan ekstremitas inferiornya berjalan kedepan sampai sejauh linea aksilaris
media. Lien juga merupakan ogan intra peritonial.
Morfologi Lien
Lien mempunyai 2 facies, facies diaphragmatca yang berbentuk konvex dan facies viscelais
yang berbentuk lebih datar. Facies diaphragmatca lin berhadapan dengan diphragma dan costa
IX-XI sinistra. Sedangkan facies viceralis memiliki 3 facies, yaitu facies renalis yang berhdapan
dengan ren sinistra, facies gstric yang berhadapan dengan gaster, dan facies colica yang
berhadapan dengan flexura coli sinistra.
Vaskularisasi Lien
Lien di vaskularisasi oleh arteri renalis yang merupakan cabang dari truncus coeliacus /
tripel hallery bersama arteri hepatca communis dan arteri gastric sinistra.tripel hallery sendiri
merupakan cabang dari aorta abdominalis yang di cbangkan setnngi vertebra thoracal XII
vertebra lumbal I
Innervasi Lien
Lien diinervasi oleh persyarafan simpats nervus sympatcus sngmen thoracal VI X dan
persarafan parasimpatsnya oleh nervus fagus.
Fisiologis Lien

1. Organ limfoid terbesar


2. Tempat pembentukan sel darah saat fetus
3. Tempat perombakan HB

Sewaktu janin limpa atau lien membentuk sel darah merah dan mungkin pada orang
dewasa juga masih mengerjakannya apabila fungsi sum-sum tulang rusak. Sel darah merah yang
telah rusak di pisahkan dari sirkulasi.Limpa juga menghasilkan limfosit yang berfungsi juga dalam
perlindungan terhadap penyakit dan mengasilkan zat-zat antbodi. Pada seluruh jaringan dan
organ-organ tubuh terdapat sel-sel tertentu yang dapat memakan (fagositose) benda- benda
asing dan bakteri atau virus. Mereka terutama berpusat dalam kelenjar limfe, lien, hat, dan sum-
sum tulang belakang. Sel-sel ini memiliki kemampuan besar untuk berkembng biak dan bertalian
dengan limfosit dan dengan organ-organ pembentuk darah yang bertugas dalam perlindungan
tubuh terhadap infeksi.
Lien atau limpa bukan organ yang sangat pentng untuk melangsungkan kehidupan.dalam
beberapa keadaan nemi hemolitk, limpa diangkat melalu operasi splenoktomi dan hasil dari
tndakan ini ialah bahwa kerapuhan sel darah merah berkurang dan dapat memperingan
penyakit.
Pemeriksaan fisik Lien
Meliput palpasi dan perkusi pada ndaerah abdomen.
Palpasi lien ; apabila lien mengalami pembesaran akan teraba pembesaran lien ke arah
caudomedioanerior. Oleh karena itu, palpasi lien dilakukan sepanjang garis schuffner, yaitu garis
yang terbentang dari spina ischiadica anterior superior (SIAS) dextra melewat imbilicus smp ke
arcus costae sinistra.
Perkusi lien ; untuk melakukan perkusi pada lien, kita dapat melakukan nya pada area
traube atau traubes space. Yaitu merupakan sebuah tempat yang terletak antara ICS(intercostae
space) terbawah pada linea aksilaris media. Normalnya akan terdengar suara tmpani, lalu kita
menyuruh pasien menarik dalam dan ditahan, lalu kita lakukan perkusi kembali, apabila tdak
didapatkan splenomegali, maka akan terdengar bunyi tmpani. Sedangkan bila di dapatkan
splenomegali akan terdengar bunyi redup/ pekak saat di perkusi.

3. Sumsum tulang
Sumsum tulang (bahasa Inggris: bone marrow, medulla ossea) adalah jaringan lunak yang
ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel
darah baru.
Ada dua jenis sumsum tulang:
a. Sumsum merah, dikenal juga sebagai jaringan myeloid. Sel darah merah, keping darah,
dan sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah.
b. Sumsum kuning. Sumsum kuning menghasilkan sel darah puth dan warnanya ditmbulkan
oleh sel-sel lemak yang banyak dikandungnya. Kedua tpe sumsum tulang tersebut
mengandung banyak pembuluh dan kapiler darah.

Sewaktu lahir, semua sumsum tulang adalah sumsum merah. Seiring dengan pertumbuhan,
semakin banyak yang berubah menjadi sumsum kuning. Orang dewasa memiliki rata-rata 2,6 kg
sumsum tulang yang sekitar setengahnya adalah sumsum merah. Sumsum merah ditemukan
terutama pada tulang pipih sepert tulang pinggul, tulang dada, tengkorak, tulang rusuk,
tulang punggung, tulang belikat, dan pada bagian lunak di ujung tulang panjang femur dan
humerus. Sumsum kuning ditemukan pada rongga interior bagian tengah tulang panjang.
Pada keadaan sewaktu tubuh kehilangan darah yang sangat banyak, sumsum kuning dapat
diubah kembali menjadi sumsum merah untuk meningkatkan produksi sel darah.
4. Tymus
Pada masa kanak-kanak, tymus merupakan organ yang mengisi sebagian besar mediastnum
superius. Tymus terdiri dari jaringan lymphoid berbentuk agak gepeng, mempunyai 2 lobi dan
tampak berbenjol-benjol. Letaknya di belakang os sternum, tetapi pada bayi baru lahir, dapat
mencapai daerah leher melewat aperturthoracis superior sehingga terdapat di depan pembuluh
darah besar. Pada anak yang lebih besar dan pubertas, thymus akan mengecil. Pada orang
dewasa hamper tdak dapat ditemukan lagi kecuali sebagai nodulus kecil terbungkus jaringan ikat
jarang. Thymus mendapat darah dari arteria thyroidea inferior dan arteria thoracica interna.
Fungsi thymus adalah membentuk T-lymphocytes yg berhubungan dengan proses imunologi.
5. C i n c i n w a l d e y e r
Merupakan jarin gan limfoid yang mengelilingi faring.
B a g i a n terpent ngnya adalah tonsil palat na dan tonsil faringeal (adenoid). Unsur
yang lain adalahtonsil lingual, gugus limfoid lateral faring dan kelenjar-kelenjar limfoid yang
tersebar dalamf o s a R o s e n m u l l e r, d i b a w a h m u k o s a d i n d i n g p o s t e r i o r f a r i n g
d a n d e k a t o r i fi s i u m t u b a eustachius.
6. GALT (Gutassosiated lymphoid tissue)
Sistem kekebalan saluran pencernaan yang sering disebut sebagai GALT (Gutassosiated
lymphoid tissue) dan bekerja untuk melindungi tubuh dari invasi. GALT adalah contoh dari
mukosa terkait jaringan limfoid.

Fungsi
Para saluran pencernaan merupakan komponen pentng dari tubuh sistem kekebalan
[1]
tubuh . Bahkan, usus memiliki massa terbesar dari jaringan limfoid dalam tubuh manusia. The
GALT terdiri dari beberapa jenis jaringan limfoid yang menyimpan sel-sel kekebalan tubuh,
sepert T dan limfosit B, yang melakukan serangan dan membela terhadap patogen .
Penelitan baru menunjukkan bahwa GALT mungkin terus menjadi situs utama HIV
kegiatan, bahkan jika terapi obat telah mengurangi jumlah HIV dalam darah perifer.

Komponen

Jaringan limfoid di usus terdiri dari sebagai berikut:

Tonsil (cincin Waldeyer s)


Adenoid (tonsil faring)
Peyer ini patch
Limfoid agregat dalam lampiran dan usus besar

Limfoid jaringan terakumulasi dengan usia di perut


Kecil limfoid agregat dalam esofagus

Difus didistribusikan sel limfoid dan sel plasma dalam lamina propria usus

7. BALT (bronchial-associated lymphoid tissue)


Bronkus-Associated limfoid Tissue (BALT) adalah struktur limfoid yang dapat ditemukan di
daerah peribronchial, perivaskular dan interstsial paru-paru. Pembentukannya dapat dipicu di
paru-paru tkus dan manusia dengan pertemuan dengan antgen, infeksi atau peradangan, tetapi
tdak biasanya hadir dalam paru-paru yang sehat dari spesies ini . BALT terdiri dari agregat
limfosit yang menonjol, sering ditandai oleh proliferasi sel B dan germinal center, didukung oleh
jaringan dendritk folikular sel pusat. Sel T dan sel dendritk Interfollicular terletak di bawah
epitel folikel terkait (FAE) dan terletak di sekitar daerah sel B . Konsttuen pentng lainnya dari
jaringan limfoid khusus adalah limfatk dan venula endotel tnggi (HEVs) mengungkapkan
vaskular seluler-molekul adhesi-1 (VCAM-1).
Telah dilaporkan bahwa struktur serupa terbentuk sebagai akibat langsung dari penyakit
infeksi pernapasan tertentu pada model hewan percobaan. Virus influenza memicu
pembentukan apa yang dikenal sebagai BALT inducible (iBALT) pada tkus kekurangan organ
limfoid konvensional. Disarankan bahwa iBALT mungkin memainkan peran pentng dalam
perlindungan . Juga, paru-paru beberapa spesies hewan lain yang terinfeksi baik secara alami
atau eksperimental dengan sejumlah patogen bakteri dan virus daerah juga dikembangkan dari
folikel limfoid terorganisir -. Paru-paru pasien dengan komplikasi paru sindrom Sjogren (SS) dan
rheumatoid arthrits (RA) menunjukkan daerah daerah limfoid terorganisir, juga disebut sebagai
iBALT. Meskipun memiliki peran pentng dalam modulasi respon inflamasi lokal pada tkus
diinokulasi dengan Influenza (JRM komunikasi pribadi), fungsi spesifik dari iBALT dalam infeksi
dan kekebalan masih tetap kontroversial, mengingat bahwa jaringan ini hanya berkembang
sebagai konsekuensi dari penyakit menular tertentu, tetapi bukan orang lain.

B. Anatomi dan Fisiologi Sistem Hematologi


HEMATOLOLOGI
Darah terdiri dari sel dan plasma darah. Sel darah terdiri dari sel d rah merah (eritrosit), sel darah
puth (leukosit) dan trombosit (platelet) leukosit terdiri dari dua jenis yaitu polimorfonuklear ( intnya
banyak), yaitu neutrophil, eosinophil, basophil. Lalu yang kedua mononuklear yang terdiri dari
monosit/makropag dan limfosit. S el darah ini pada orang dewasa di produksi pada sum2 tulang
panjang, sepert di paha atau di lengan atas. Lalu plasma darah, merupakan bagian yang cair dari
darah terdiri atas air dan protein 2 darah sert a faktor-fakto r pembekuan darah.
Fisiologinya
Eritrosit berfungsi mengikat oksigen untuk dibawa keseluruh tubuh leukosit sebagai imunitas tubuh
trombosit untuk pembekuan darah pada hemofilia,, ada gangguan pada pembekuan darah j adi harus
tau fisiologi pembekuan darah pembekuan darah normalnya saat seseorang mengalami pecah pembuluh
darah maka tubuh akan melakukan sistem pertahanan dengan membentuk gumpalan darah yang
berfungsi menutupi pembuluh darah yang pecah tersebut sehigga tdak terjadi perdarahan lebi h lanjut
hal ini dinamakan hemostasis ada dua mekanismenya . Hemostasis primer: respon tercepat saat terjadi
pecah pembuluh darah adalah menempelnya trombosit pada pembuluh darah tersebut dan ini akan
mencegah keluarnya darah dari pecahan tersebut, namun trombosit ini hanya bersifat sementara , tdak
dapat bertahan lama ia butuh tambahan pelekat berupa benang-benang fibrin yang berfungsi sebagai
pengikat antar trombosit. Apabila benang-benang fibrin tersebut tdak terbentuk maka sususnan
trombosit itu akan pecah dan peredaran kembali lagi.
Komponen Darah
1. Eritrosit
S e l d a r a h m e r a h ( e r i t r o s i t ) Bentuk dan ukuran sel darah merah tergantung dari
jenis hewan. Padamamalia sel darah merahnya tdak mempunyai int, bentuknya bulat (kecuali
padacamellidae bentuknya lonjong) dan bikonkaf. Sel darah merah pada
kebanyakanvertebrata yang lain mempunyai bentuk lonjong, berint dan bikonfeks.Pada
umumnya sel darah merah yang tdak berint mempunyai ukuranlebih kecil dibandingkan
dengan sel darah merah yang berint . Sel darah merah yang ukurannya paling besar
terdapat pada hewan amfibia. (Eckert, 1978)Pada manusia sel darah merahnya mempunyai
ukuran sebagai berikut :d i a m e t e r r a t a - r a t a 7 , 5 m i k r o n , s e d a n g k a n t e b a l n y a
a d a l a h 1 m i k r o n d i b a g i a n tengah dan 2 mikron di bagian tepi, dan luas
permukaannya adalah 120 mikron.D u l u d i a n g g a p s e b a g a i s u a t u s e l y a n g m a t ,
k a r e n a t d a k m e m p u n y a i i n t d a n konsumsi O2 -nya sangat sedikit. Tetapi eritrosit
melakukan proses metabolismedan juga membutuhkan O 2meskipun sedikit. Karena
alasan ini, dapat dianggap bahwa eritrosit merupakan jenis khusus dari sel hidup. Agak sukar
membedakansecara morfologi eritrosit manusia dengan hewan mamalia yang lain.
(Wulangi,1993)
Menurut strukturnya eritrosit terdiri atas membran sel yang merupakandinding
sel. Substansi sepert spons yang disebut stroma dan hemoglobin yangmenempat
ruang-ruang kosong dari stroma. Analisa kimia membukt kan bahwa dinding eritrosit
terdiri terutama dari 2 macam substansi yaitu protein dan lipida.Kombinasi protein dan lipida ini
disebut lipo-protein. (Maskoeri, 1989)1.1Eritrosit pada manusiaErirosit pada manusia
berbentuk kepingan bikonkaf yang diratakan dandiberikan tekanan di bagian tengahnya, dengan
bentuk sepert barbelljika dilihatsecara melintang. Bentuk ini (setelah nukei dan
organelnya dihilangkan) akanmengopt misasi sel dalam proses perukaran oksigen
dengan jaringan tubuh disekitarnya. Bentuk sel sangat fl eksibel sehingga muat
ket ka masuk ke dalam pembuluh kapiler yang kecil. Eritrosit biasanya berbentuk
bundar.Kepingan eritrosit manusia memiliki diameter sekitar 6-8 mikronmeter dan ketebalan 2
mikronmeter, lebih kecil daripada sel-sel lainnya yang terdapat p a d a t u b u h
m a n u s i a . E r i t r o s i t n o r m a l m e m i l i k i v o l u m e s e k i t a r 9 f e m t o l i t e r. Sekitar
sepert ga dari volume diisi oleh hemoglobin, total dari 270 juta molekul hemoglobin,
dimana setap molekul membawa 4 gugus heme. (Maskoeri, 1993)O r a n g d e w a s a m e m i l i k i
2-3 x 1013 eritrosit set ap waktu (wanita m e m i l i k i 4 - 5 j u t a e r i t r o s i t
p e r m i k r o l i t e r d a r a h d a n p r i a m e m i l i k i 5 - 6 j u t a . Sedangkan orang yang
tnggal di dataran tnggi yang memiliki kadar oksigen yangr e n d a h m a k a c e n d e r u n g
u n t u k m e m i l i k i s e l d a r a h m e r a h y a n g l e b i h b a n y a k ) . Eritrosit terkandung di
darah dalam jumlah yang t nggi dibandingkan dengan part kel darah yang lain,
sepert misalnya sel darah put h yang hanya memilikisekitar 4000-11000 sel darah
put h dan platelet yang hanya memiliki 150000- 400000 di setap mikroliter dalam darah
manusia. (Eckert, 1978)Morfologi sel darah merah yang normal adalah bikonkaf.
Cekungan(konkaf) pada eritrosit digunakan untuk memberikan ruang pada hemoglobin
yangakan mengikat oksigen
2. Leukosit
S e l d a r a h p u t h ( l e u k o s i t ) Sel darah put h yang dikenal juga sebagai
leukosit terdapat di dalamdarah dan cairan limfa, tetapi sering juga terdapat di
cairan jaringan. Sel darah p u t h y a n g t e r g o l o n g g r a n u l o s i t d i b u a t d i d a l a m
s u m s u m t u l a n g , s e d a n g k a n limfosit dan monosit dibuat di nodus limfatkus.
Se l da ra h p u t h b e rb ed a d a ri se l d a ra h me ra h da la m ha l ba hwa ad a
beberapa ciri yang dimiliki oleh sel darah puth yaitu : mempunyai nukleus, tdak m e n g a n d u n g
h e m o g l o b i n , m e m p u n y a i u k u r a n y a n g r e l a t v s l e b i h b e s a r, d a n jumlahnya
lebih sedikit dibandingkan dengan sel darah merah. Kecuali ciri-ciri tersebut masih
ada beberapa sifat pentng yang dimiliki oleh sel darah puth yaitu p e r g e r a k a n n y a y a n g
sepert a m oe b a . S e l da ra h p u t h d a p at b e rge ra k d a r i s at u te m p at ke
tempat lain dengan ca ra menjulurkan sitoplasmanya ke a ra h
y a n g dikehendaki. (Wulangi, 1993)
Sel darah puth dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu granulosit dan aranulosit : dari
kedua kelompok tersebut terdapat 5 jenis sel darah puth yangdapat dibedakan satu dengan
yang lainnya dari ukuran, bentuk, dan ada tdaknyagranula yang terdapat di
sitoplasmanya. Ciri-ciri granulosit adalah nukleusnya terdiri dari beberapa lobus
dan sitoplasmanya mengandung granula. Ada 3 jenis sel darah puth yang tergolong
granulosit yaitu neutrofil, eosinofil, dan basofil. Neutrofil mempunyai ciri-ciri sepert nukleusnya
terdiri dari 3 sampai5 l o b u s , s i t o p l a s m a n y a m e n g a n d u n g g r a n u l a y a n g h a l u s ,
u ku ra n nya b e rkisa r a nta ra 9 sa mpa i 1 2 mikron da n ju mla h nya pa lin g
b a n y a k d i a n t a r a s e s a m a s e l darah put h yaitu antara 65 sampai 75% dari seluruh
sel darah put h. (Maskoeri,1989)
Eosinofi l memiliki ciri-ciri sebagai berikut : nukleusnya terdiri dari 2 l o b u s ,
s i t o p l a s m a n y a m e n g a n d u n g g r a n u l a y a n g b e s a r d a n k a s a r, u k u r a n n y a
be rkisa r a nta ra 9 sa mpa i 1 2 mikron d an ju mla h nya a nta ra 2 samp a i 12 %
d a r i seluruh sel darah puth. (Eckert, 1978)
Basofil merupakan sel darah puth yang paling sedikit jumlahnya yaitusekitar 0,5% dan
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : nukleusnya relat v besar, t e t a p i b a t a s - b a t a s
l o b u s n y a t d a k j e l a s d a n u k u r a n n y a r a t a - r a t a 1 0 m i k r o n . (Wulangi, 1993)
Dari namanya, agranulosit menunjukkan t dak memiliki granula
disitoplasmanya dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : dapat memperbanyak
dengan jalan mitosis dan mempunyai kemampuan untuk bergerak sepert amubad a n d a p a t
menembus dinding k a p i l e r. Ada dua jenis sel darah put h
y a n g tergolong agranulosit yaitu limfosit dan monosit.
Limfosit mempunyai ciri-ciri sepert nukleusnya besar dan hampir
menempat sebagian besar dari sel, ukurannya antara 8 sampai 12 mikron dan
jumlahnya berkisar antara 20 sampai 25% dari seluruh sel darah puth.Monosit mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut : nukleusnya besar dan b e r b e n t u k s e p e r t s e p a t u k u d a ,
u k u r a n n y a a n t a r a 1 2 s a m p a i 1 5 m i k r o n d a n jumlahnya berkisar antara 3
sampai 8% dari seluruh sel darah put h. (Wulangi, 1993)3 .
3 . Tro m b o s i t
Tr o m b o s i t a t a u d i s e b u t j u ga ke p i n g d a ra h m e r u p a k a n s e l y a n g
berbe ntuk agak bulat , t dak mengandung int , t dak berwarna, berat
j e n i s n y a rendah dan berukuran kecil dengan diameter antara 1 sampai 4 mikron.
Volumes e t a p trombosit a nta ra 7 sampai 8 mikron 3 dan jumlahnya
bervariasai antara150000 sampai 400000 per mm, tetapi jumlahnya rata-ratanya adalah
250000 per mm . dinding trombosit bersifat sangat rapuh dan cenderung untuk melekat pada
permukaan kasar sepert pada pembuluh darah yang robek. Setelah banyak
yangm e l e k a t pada permukaan k a s a r, trombosit ke mu d i a n mengalami
a g l u t n a s i . (Wulangi, 1993)

Keseimbangan Sel-Sel Darah dan Transportasi Darah

Da ra h b e ra da d id a lam p e mb u lu h d a ra h ka re n a p e n g a r u h d u a j e n i s
gaya yang seimbang yaitu gaya yangmendorong cairan darah
keluar dari pembuluh, dan gaya yang menahan cairan untuk tetap berada
didalam pembuluh.D a l a m ke a d a a n seimbang ca ira n d a ra h mengalir
d e n g a n kecepatan sangat tnggi dipompa oleh jantung dengan cairan d a r a h b e r a d a
d i b a g i a n t e p i p e m b u l u h s e d a n g s e l - s e l d a r a h dan but r pembeku ada dibagian
tengah aliran. Darah bersihy a n g m e n g a n d u n g e k s t r a k m a k a n a n d a r i u s u s d a n
o k s i g e n serta gas yang bermanfaat dipompa oleh jantung dand i a l i r k a n melalui
p e m b u l u h a r t e r i ke s e l u r u h b a g i a n t u b u h u n t u k m e n s u p l a i n u t r i s i s e l ,
s e m e n t a r a s e k a m b a l i n y a d a r i jantung, dan sekembalinya dari ja r i n g a n a k a n
m e m b a w a s i s a m e t a b o l i s m m e l a l u i p e m b u l u h vena ka jantung. Kemudian, darah
kotor tersebut dipompa kep a r u u n t u k d i b u a n g g a s y a n g t d a k b e r g u n a
u n t u k d i g a n t dengan gas yag dibutuhkan tubuh. Darah selalu dalamkeadaan seimbang.
Cairan darah yang rusak atau hilang akan digant dengan yang baru demikian pula sel darah yang
mat,melalui pabriknya dibentuk stem sel yang akan membentuk sel darah baru.

You might also like