Professional Documents
Culture Documents
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan
menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang
terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa
kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena
revolusi pun dapat memakan waktu lama. Misalnya revolusi industri di Inggris yang memakan
waktu puluhan tahun, namun dianggap 'cepat' karena mampu mengubah sendi-sendi pokok
kehidupan masyarakat seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antara buruh dan majikan
yang telah berlangsung selama ratusan tahun.
Segala bentuk revolusi yang terjadi diawali dengan dilakukannya masa yang
menggembirakan untuk bangsa Indonesia yaitu proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal
17 Agustus 1945, hingga akhirnya setelah beberapa lama pihak Belanda mengakui kemerdekaan
bangsa Indonesia pada tanggal 29 Desember 1949. Akan tetapi selama empat tahun dari waktu
kemerdekaan bangsa Indonesia hingga pengakuan akan kedaulatan republik Indonesia oleh
Belanda tahun 1949.
Kemudian pihak Jepang juga membuat strategi jitu dengan mengambil hati rakyat
Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia, serta mengizinkan penggunaan
bahasa Indonesia di ruang publik. Hal seperti inilah yang menimbulkan munculnya berbagai
organisasi-organisasi perjuangan di seluruh negeri Indonesia.
a. Proklamasi dan pembentukan pemerintahan Indonesia
Pada akhir Agustus 1945, pemerintahan republik Indonesia telah berdiri di Jakarta,
Kemudian kabinet Presidensial dibentuk, dimana Soekarno sendiri sebagai pimpinan tertinggi.
Kemudian Komite Nasional Indonesia Pusat dibentuk, tujuannya untuk membantu Presiden,
serta memiliki fungsi yang hampir sama sebagai badan legislatif.
Dengan begitu, dalam keadaan politik seperti ini maka merupakan kesempatan untuk
membangun pemerintahan yang kuat. Pada September 1945, pemerintah republik yang dibantu
dengan berbagai organisasi rakyat telah mengambil alih kendali atas infrastruktur-infrastruktur
utama, diantaranya seperti stasiun kereta api dan trem di kota-kota besar di pulau Jawa.
Pada September 1945, golongan pemuda Indonesia menyatakan akan berikrar agar
kemerdekaan segera diwujudkan. Di sisi lain pihak Belanda melayangkan tuduhan kepada
Soekarno dan Hatta telah berkolaborasi dengan Jepang, adapun pemerintahan Hindia Belanda
sendiri disaat yang sama telah menerima dana besar sepuluh juta dolar dari pihak Amerika
Serikat untuk membantu Belanda dalam menjajah kembali Indonesia.
Situasi Belanda pada saat itu memang saat lemah karena kelelahan dari Perang Dunia
Kedua di wilayah Eropa. Adapun pihak Jepang tidak terlalu tertarik untuk kembali menduduki
wilayah Indonesia. Tentara Australia yang diikuti dengan pasukan Belanda bergerak cepat untuk
menguasai daerah-daerah yang sebelumnya dikuasai Jepang, karena tidak adanya perlawanan
berarti, maka pasukan yang terdiri dari dua divisi tentara Australia itu dengan mudah menguasai
beberapa daerah di bagian Timur Indonesia.
d. Perjanjian Linggarjati
Setelah Dicapailah suatu persetujuan pada tanggal 15 November 1946 yang isi pokoknya:
Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan meliputi
Sumatra, Jawa dan Madura. Belanda harus meninggalkan wilayah de facto paling lambat 1
Januari 1949,
Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama untuk membentuk Republik Indonesia
Serikat, yang salah satu bagiannya adalah Republik Indonesia
Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia - Belanda dengan Ratu
Belanda sebagai ketuanya.
Indonesia Serikat akan menjadi bagian Uni Indonesia-Belanda bersama dengan Belanda,
Suriname dan Curasao. Hal ini untuk memajukan kepentingan bersama dalam hubungan luar
negeri, pertahanan, keuangan, ekonomi serta kebudayaan. Indonesia Serikat akan mengajukan
diri sebagai anggota PBB. Setiap perselisihan yang timbul maka akan diselesaikan lewat
arbitrase.
Kedua delegasi Indonesia pulang ke Jakarta, dan Soekarno-Hatta kembali ke pedalaman dua hari
kemudian, tanggal 15 November 1946 di rumah Sjahrir, Jakarta, berlangsung musyawarah
tentang Perundingan Linggarjati, dimana Sjahrir menjadi penanggung jawab jika ada yang tidak
beres.
PBB mengeluarkan resolusi untuk adanya gencatan senjata. Pada saat aksi militer ini
terjadi, tepatnya pada tanggal 9 Desember 1947, Pasukan Belanda membantai sangat banyak
warga sipil di wilayah Desa Rawagede (yang saat ini nama wilayahnya adalah Balongsari) di
Karawang, Jawa Barat.
Pada tanggal 18 September 1948, sebuah kelompok bernama Republik Soviet Indonesia
dibentuk di wilayah Madiun. Pendirinya adalah anggota PKI yang ingin melakukan
pemberontakan terhadap kepemimpinan Soekarno-Hatta. Pertempuran antara TNI dan PKI
akhirnya secara penuh dimenangkan oleh pihak TNI dalam beberapa minggu, dan pemimpinnya,
Muso, terbunuh dalam perang itu. Di dunia internasional, pihak Republik Indonesia
mengukuhkan kebijakan untuk anti komunis.
Perkiraan jiwa yang meninggal dalam peperangan di masa ini berkisar dari 100.000 hingga
200.000 jiwa baik itu dari pihak tentara maupun sipil. Adapun sekitar 1200 tentara dibunuh
ataupun hilang di Jawa dan Sumatera antara tahun 1945-1946. Adapun untuk Belanda sebanyak
5000 tentaranya tewas. Gerakan revolusi nasional Indonesia ini memberikan efek langsung pada
kondisi ekonomi dan sosial Indonesia itu sendiri, seperti kekurangan bahan makanan, dan bahan
bakar. Setelah itu secara perlahan pemerintahan Republik Indonesia mengatur kembali segala hal
di berbagai bidang, yang sebelumnya mengalami pemblokade-an oleh pihak Belanda.
B. Sejarah Reformasi 1998-sekarang
1. Pengertian Reformasi
Secara bahasa, reformasi berasal dari kata re-form, yang artinya perubahan bentuk.
Reformasi pada tahun 1998 secara sederhana dapat diartikan sebagai perubahan kembali bentuk
atau sistem ketatanegaraan Indonesia.
Perlunya reformasi adalah karena ada berbagai praktik pemerintah ketika itu yang menyimpang.
Misalnya suburnya praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dalam penyelenggaran
negara. Kolusi artinya praktik yang menguntungkan golongannya sendiri, dalam hal ini yaitu
kepentingan elit politik Orde Baru dan para pengusaha (konglomerat). Korupsi dalam hal ini
terkhusus pada penyelewengan dana keuangan dan fasilitas negara. Sedangkan nepotisme adalah
praktik penguasa yang lebih mementingkan anggota keluarga, kenalan atau golongannya untuk
memperoleh jabatan serta kesempatan-kesempatan dalam dunia usaha.
Perang dingin berdampak pada peta perpolitikan dunia pada saat itu, sehingga dunia
seolah terbagi menjadi tiga kelompok yaitu: negara-negara Blok Barat yang menganut paham
demokrasi, negara-negara Blok Timur yang menganut paham komunis dan negara-negara Non
Blok yang tidak memihak Blok Barat dan tidak memihak Blok Timur.
Pada masa Orde Baru politik luar negeri Indonesia lebih condong kepada negara-
negara Blok Barat dalam rangka mendapatkan pinjaman dana dari negera-negara tersebut untuk
memperbaiki ekonomi Indonesia yang hampir mengalami kebangkrutan. Dengan adanya
pinjaman ini secara tidak langsung Indonesia mulai dipengaruhi oleh Blok Barat yang tercermin
dari kebijakan-kebijakan luar negeri Indonesia yang cenderung pro-Barat, walaupun tetap
berusaha untuk netral dengan tidak memihak salah satu blok yang ada.
e. Krisis Ekonomi
Diawali krisis moneter yang melanda Asia Tenggara sejak bulan Juli 1997 berimbas pada
Indonesia, bangunan ekonomi Indonesia temyata belum kuat untuk menghadapi krisis global
tersebut. Krisis ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Nilai tukar rupiah turun dari Rp. 2.575,00 menjadi Rp. 2.603,00 pada 1 Agustus 1997. Tercatat
di bulan Desmeber 1997 nilai tukar rupiah terhadap dolar mencapai R. 5.000,00 perdolar, bahkan
mencapai angka Rp. 16.000,00 perdolar pada sekitar Maret 1997.
Sumber :