Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
LABORATORIUM KONVERSI
ENERGI
JURUSANTEKNIKMESIN FAKULTASTEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Pompa ada beberapa macam tetapi yang sering digunakan dalam kegiatan
industri maupun rumah tangga adalah jenis pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal
mempunyai dua bagian penting, yaitu impeller yang berfungsi untuk memindahkan
tenaga mekanis dari poros pompa ke fluida dengan cara diputar sehingga timbul
gaya sentrifugal dan rumah pompa (cagging) yang mengarahkan fluida ke impeller
dan sekaligus mengubah tenaga kinetik fluida menjadi tenaga tekanan.
Pada operasi pompa disusun seri diasumsikan terjadi peningkatan head tekan
yanglebih besar dari pada pompa paralel, sedangkan pompa paralel diasumsikan
akan terjadi peningkatan kapasitas pompa lebih besar daripada pompa seri.
Dalam penelitian ini membuat alat peraga (alat uji kerja) pompa untuk
mengerti tentang karakteristik kerja pompa sentrifugal susunan seri dan paralel.
1.2.Sistem Susunan
A. Parallel
Tujuan pemasangan pompa secara parallel adalah agar kapasitas
yang diinginkan lebih besar. Apabila kapasitasnya menurun pada satu
pompa, maka sebagian pompa dapat dinonaktitkan, sehingga
efisiensinya maksimum.
B. Parallel
Pada gambar 2 dapat dililiat prinsip kerja dan cara pembacaan alat ukur
tekanan manometer U.
B. Prinsip Bernoulli
A. Head statik
Head statik merupakan perbedaan tinggi an tara sumber dan tujuan dari
cairan yang dipompakan. Head statik merupakan aliran yang independen.
Head statik pada tekanan tertentu tergantung pada berat cairan.
B. Head gesekan/friksi
C. Head tekanan
Head tekanan merupakan perbedaan tekanan yang terjadi pada kedua titik
tekanan yang berbeda.
D. Head kecepatan
V-Notch adalah suatu metoda yang digunakan untuk mengukur debit pada
saluran terbuka dengan ambang tajam segitiga. Bentuk penampang
pelimpah aliran dari ambang tajam segitiga yaitu penampang berbentuk segitiga
sarna kaki seperti hurufV yang puncak sudut ambang mengarah ke hilir
(ASTM D 5242-92).
METODOLOGI
2. Hidupkan pompa 1
8. Ulangi langkah 6 dan 7 untuk tiap kenaikan tekanan 0,2 bar hingga tekanan
menunjukkan anoka 2 bar
1. Buka penuh katup 4,5dan 6 serta dan tutup penuh katup yang lain
2. Hidupkan pompa 2
6. Ulangi langkah 4 dan 5 untuk tiap kenaikan tekanan 0,2 bar hingga tekanan
menunjukkan angka 2 bar
1. Buka penuh katup 1 dan 4 kemudian tutup penuh katup yang lain
8. Ulangi langkah 6 dan 7 untuk tiap kenaikan tekanan 0,2 bar hingga tekanan
menunjukkan angka 2 bar
1. Buka penuh katup 1, 4 dan 5 kemudian tutup penuh katup yang lain
8. Ulangi langkah 6 dan 7 untuk tiap kenaikan tekanan 0,2 bar hingga tekanan
menunjukkan angka 2 bar
Analisa:
PENUTUP
1. Hasil Pengujian
n h1 h2 g
P (pa) h 3 2 V (m3) t (s) Q (act)
o (m) (m) (kg/m ) (m/s )
1 25000 0,125 0,16 0,035 1000 9,81 90 0,001 3,6 0,000277778
2 50000 0,125 0,16 0,035 1000 9,81 90 0,001 3,2 0,0003125
3 75000 0,125 0,16 0,035 1000 9,81 90 0,001 3,4 0,000294118
10000
4 0,125 0,16 0,035 1000 9,81 90 0,001 3,5 0,000285714
0
Heat
H (m) kn He Qtheo
total
2,54842 0,0008 0,0358 0,000573 2,58422
5,09684 0,0008 0,0358 0,000573 5,13264
7,6452599 0,0008 0,0358 0,000573 7,68106
10,19368 0,0008 0,0358 0,000573 10,22948
h1 h2 g
no P (pa) h 3 2 V (m3) t (s) Q (act)
(m) (m) (kg/m ) (m/s )
1 25000 0,125 0,16 0,035 1000 9,81 90 0,001 2,6 0,000384615
2 50000 0,125 0,165 0,04 1000 9,81 90 0,001 2,8 0,000357143
3 75000 0,125 0,165 0,04 1000 9,81 90 0,001 3,5 0,000285714
4 100000 0,125 0,165 0,04 1000 9,81 90 0,001 3,6 0,000277778
Heat
H (m) kn He Qtheo
total
2,54842 0,0008 0,0358 0,000573 2,58422
5,09684 0,0008 0,0408 0,000794 5,13764
7,6452599 0,0008 0,0408 0,000794 7,68606
10,19368 0,0008 0,0408 0,000794 10,23448
Data Pompa Seri
h1 h2 g
no P (pa) h 3 2 V (m3) t (s) Q (act)
(m) (m) (kg/m ) (m/s )
1 25000 0,14 0,165 0,025 1000 9,81 90 0,001 2,4 0,000416667
2 50000 0,14 0,165 0,025 1000 9,81 90 0,001 2,7 0,00037037
3 75000 0,14 0,165 0,025 1000 9,81 90 0,001 2,7 0,00037037
4 100000 0,14 0,164 0,024 1000 9,81 90 0,001 2,7 0,00037037
Heat
H (m) kn He Qtheo
total
2,54842 0,0008 0,0258 0,000253 2,57422
5,09684 0,0008 0,0258 0,000253 5,12264
7,6452599 0,0008 0,0258 0,000253 7,67106
10,19368 0,0008 0,0248 0,000229 10,21848
h1 h2 g
no P (pa) h 3 2 V (m3) t (s) Q (act)
(m) (m) (kg/m ) (m/s )
1 25000 0,17 0,175 0,005 1000 9,81 90 0,001 1,7 0,000588235
2 50000 0,17 0,175 0,005 1000 9,81 90 0,001 1,6 0,000625
3 75000 0,17 0,175 0,005 1000 9,81 90 0,001 1,5 0,000666667
4 100000 0,17 0,175 0,005 1000 9,81 90 0,001 1,7 0,000588235
Heat
H (m) kn He Qtheo
total
6,05E-
2,54842 0,0008 0,0058
06 2,55422
6,05E-
5,09684 0,0008 0,0058
06 5,10264
6,05E-
7,6452599 0,0008 0,0058
06 7,65106
6,05E-
10,19368 0,0008 0,0058
06 10,19948
Grafik Perbandingan Q Terhadap H Total Pada
Pompa Tunggal 1
0,0007
0,0006
Debit (m3/s)
0,0005
0,0004
0,0003
0,0002
0,0001
0
0 2 4 6 8 10 12
Head Total (m)
Q act Q theo
0,0006
0,0005
0,0004
0,0003
0,0002
0,0001
0
0 2 4 6 8 10 12
Head Total (m)
Q Act Q theo
Grafik Perbandingan Q Terhadap H Total Pada
Pompa Seri
0,00045
0,0004
0,00035
Debit (m3/s)
0,0003
0,00025
0,0002
0,00015
0,0001
0,00005
0
0 2 4 6 8 10 12
Head Total (m)
Q act Q theo
0,0006
Debit (m3/s)
0,0005
0,0004
0,0003
0,0002
0,0001
0
0 2 4 6 8 10 12
Head Total (m)
Q act Q theo
2. Kesimpulan
1.Berdasarkan data Grafik Pada Pompa 1 Untuk Q Act mengalami kenaikan debit dari
debit awal kemudian cendrung stabil sedangkan untuk Q theo tidak mengalami
2.Berdasarkan grafik untuk Pompa tunggal 2 untuk Qact Mengalami penurunan debit dari
debit awal sedangkan untuk Q the mengalami kenaikan yang cukup Sigifikan
3.Berdasarkan grafik yang di dapat untuk pompa seri Q act debit air mengalami penurun
kemudian cendrung stabil sedangkan untuk Qtheo dari awal stabil kemudian mengalami
4.Berdasarkan Analasia grafik untuk pompa parallel untuk Qact Mengalami stabil
kemudian ada kenaikan dan penurunan level debit sedangkan pada Qthe tidak
mengalami perubahan