You are on page 1of 4

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PUSKESMAS LEPAK
Jln.Moyot-Rambang Kn 5 Desa Lepak Kec.Sakra Timur 83674

KERANGKA ACUAN
PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

I. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan peningkatan pembangunan di segala bidang maka perubahan
sistem nilai di masyarakat semakin berkembang. Pengetahuan dan pendidikan yang
semakin meningkat menyebabkan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang
bermutu seperti pelayanan kesehatan semakin tinggi.
Selain sebagai persyaratan akreditasi bagi fasilitas kesehatan, meningkatkan
layanan yang mengutamakan keselamatan pasien akan berdampak positif terhadap
segala aspek, tidak hanya dari pasien akan tetapi dari semua lapisan masyarakat.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari sasaran keselamatan pasien adalah mendorong perbaikan spesifik
dalam keselamatan pasien.
Tujuan Umum:
- Meningkatkan mutu layanan Puskesmas melalui suatu sistem asuhan pasien
yang lebih aman
Tujuan Khusus :
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meningkatkan akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan Masyarakat
3. Terlapornya KTD,KPC dan KNC di Puskesmas
4. Terlaksananya program keselamatan pasien agar kasus yang menyangkut
keselamatan pasien tidak berulang

III. PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Penanggung jawab kegiatan ini adalah Tim peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien yang dibentuk melalui SK kepala puskesmas

IV. SASARAN DAN INDIKATOR KESELAMATAN PASIEN


Penyusunan sasaran keselamatan pasien mengacu kepada nine life-saving
Patient safety solutions dari WHO Patient safety (2007) yaitu:
1. Ketepatan Identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat pada pasien
4. Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan di puskesmas
6. Pengurangan resiko pasien jatuh

Berikut dijelaskan cara mengukur indikator sasaran keselamatan pasien tersebut:


1. Ketepatan identifikasi pasien
Kesalahan karena keliru dalam mengidentifikasi pasien dapat terjadi pada
hampir semua aspek/tahapan diagnosis dan pengobatan. Untuk menghindari hal
tersebut maka pada setiap unit layanan, identifikasi pasien yang tepat di puskesmas
aikmel adalah suatu keharusan meliputi 3 hal wajib yaitu nama, umur, alamat. Bila
terdapat kesamaan nama dan alamat pada saat yang sama, identifikasi ditambah
dengan melihat nama kepala keluarga yang tercantum pada rekam medis.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
teridentifikasi tepat yang di survey pada suatu unit pelayanan dibagi jumlah sampel
yang dilayani pada unit tersebut dikali 100%.

Ketepatan identifikasi pasien yang dilayani


X 100%
Jumlah sampel

Target: 100%

1
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
PUSKESMAS LEPAK
Jln.Moyot-Rambang Kn 5 Desa Lepak Kec.Sakra Timur 83674

2. Peningkatan komunikasi yang efektif


Komunikasi efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan yang dipahami oleh
pasien akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan keselamatan
pasien. komunikasi dapat berupa lisan, tertulis atau elektronik. Komunikasi yang
sering terjadi kesalahan sering terjadi pada saat perintah diberikan secara lisan atau
melalui telepon. Kesalahan yang sering terjadi di puskesmas adalah instruksi dokter
yang kurang/tidak jelas dibaca oleh perawat hingga tidak dilaksanakan, atau
dilaksanakan tapi tidak lengkap.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung instruksi dokter yang
dilaksanakan jelas/tepat oleh perawat pada kasus rawat inap dibagi dengan jumlah
sampel pasien rawat inap yang diberikan instruksi dikali 100%.
Instruksi dokter yang dilaksanakan secara tepat
X100%
Jumlah sampel

Target: 100%

3. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat pada pasien


Bila obat-obatan menjadi bagian dari rencana pengobatan pasien, puskesmas
harus berperan secara kritis untuk memastikan keselamatan pasien. obat-obatan
yang perlu diwaspadai adalah obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan,
atau obat obat yang kelihatan mirip baik rupa maupun penyebutannya (LASA/Look
alike sound alike).
Indikator pengukurannya dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
diberi obat dikurangi dengan kejadian kesalahan pemberian obat dibagi jumlah
sampel dikali 100%.
Jumlah pasien yang diberi obat - kejadian kesalahan pemberian obat
X100%
Jumlah sampel

Target : 100%

4. Tidak terjadi kesalahan prosedur medis dan keperawatan


Kesalahan prosedur medis maupun keperawatan adalah sesuatu hal yang
menghawatirkan dan tidak jarang terjadi di Puskesmas. Oleh karena itu dalam
melaksanakan tindakan medis dan keperawatan petugas harus selalu melaksanakan
sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien yang akan mendapatkan
tindakan medis maupun keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam pemberian prosedur.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung tindakan
medis/keperawatan yang dilakukan dikurangi dengan kejadian kesalahan prosedur
dibagi jumlah sampel dikali 100%

Jumlah tindakan medis/keperawatan yang dilakukan - kejadian kesalahan prosedur


Jumlah sampel X100%
Target: 100%

5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan di puskesmas


Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan tantangan terbesar dalam
tatanan pelayanan kesehatan. Pusat dari eliminasi infeksi ini maupun infeksi-infeksi
lain adalah cuci tangan (hand hygiene) yang tepat.
Agar tidak terjadi resiko infeksi , maka semua petugas puskesmas Lepak wajib
menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 7 langkah dengan
menggunakan sabun dan air mengalir atau bila keadaan tidak memungkinkan
dengan menggunakan cairan antiseptic, pada 5 keadaan:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sesudah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien

2
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
PUSKESMAS LEPAK
Jln.Moyot-Rambang Kn 5 Desa Lepak Kec.Sakra Timur 83674

5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

Pengukuran terjadinya resiko infeksi di puskesmas dilakukan dengan cara


menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan pakai sabun 7 langkah
pada 5 keadaan tersebut dibagi jumlah sampel dikali 100%.

Jumlah petugas yang melakukan CTPS pd 5 keadaan


Jumlah sampel X100%

Target : 75 %

6. Pengurangan resiko pasien jatuh


Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab cedera bagi pasien
rawat inap. Dalam konteks masyarakat yang dilayani maka Puskesmas harus
mengevaluasi resiko pasien jatuh terkait dengan pelayanan yang disediakan
maupun fasilitas yang dimiliki untuk mengurangi resiko cedera bila sampai jatuh.
Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Aikmel dilakukan pengkajian untuk
meminimalkan kejadian resiko jatuh dengan cara memberi tanda pasien yang
memiliki resiko jatuh, menaruh pasien resiko jatuh pada kamar yang dekat dengan
kamar mandi, memberikan informasi pada keluarga pasien untuk selalu menjaga
keluarga terutama apabila hendak berjalan serta mengusahakan agar lantai tidak
licin yang dapat memicu penyebab dari pasien jatuh.
Pengukuran indikator terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara
menghitung jumlah pasien yang dirawat pada kurun waktu tertentu dikurangi jumlah
kejadian pasien jatuh dibagi jumlah pasien yang dirawat pada kurun waktu tertentu
dikali 100%

Jumlah pasien yang dirawat kejadian pasien jatuh


X100%
Jumlah seluruh pasien yang dirawat %

Target : 75%

V. JADWAL KEGIATAN DAN EVALUASI


Kegiatan dan Evaluasi dari program sasaran keselamatan pasien ini dilakukan
bersama dengan program peningkatan mutu layanan klinis dibawah tanggung jawab
tim peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.

N Kegiatan TAHUN 2016


o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembentukan Tim mutu X
klinis dan keselamatan
pasien
2 Form Pencatatan & X
Pelaporan
3 Analisa masalah bila ada X X X X X X X X X X
KTD,KPC,KNC
4 Perencanan kegiatan X X X X X X X X X X
5 Rapat kordinasi X X X X X X X X X X

Evaluasi:
1. Setiap 3 bulan tim mutu layanan klinis melakukan penilaian terhadap indikator-
indikator mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien.

2. Setiap 3 bulan tim mutu layanan klinis dan keselamatan pasien melaksanakan rapat
evaluasi hasil penilaian indikator bersama dengan tim manajemen/Tinjauan mutu.
3. Setiap bulannya melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan peningkatan
mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien.

3
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
PUSKESMAS LEPAK
Jln.Moyot-Rambang Kn 5 Desa Lepak Kec.Sakra Timur 83674

VI. SUMBER DANA


Dana pelaksanaan kegiatan berasal dari Dana operasional Puskesmas.

Lepak, 03 Januari 2017

Mengetahui
Kepala Puskesmas Lepak

Muh Zaini Jauhari,S.Gz,M.Gz


NIP. 19711231199403 1 034

You might also like