You are on page 1of 3

Saraf otak ke VII mengandung 4 macam serabut, yaitu :

1. Serabut somato motorik, yang mensarafi otot-otot wajah (kecuali m. levator palpebrae
(n.III), otot platisma, stilohioid, digastrikus bagian posterior dan stapedius di telinga
tengah). (Lumbantobing, 2014)

2. Serabut visero-motorik (parasimpatis) yang datang dari nukleus salivatorius superior.


Serabut saraf ini mengurus glandula dan mukosa faring, palatum, rongga hidung,
sinus paranasal, dan glandula submaksilaris serta sublingual dan lakrimalis.
(Lumbantobing, 2014)

3. Serabut visero-sensorik, yang menghantar impuls dari alat pengecap di dua pertiga
bagian depan lidah. (Lumbantobing, 2014)

4. Serabut somato-sensorik, rasa nyeri (dan mungkin juga rasa suhu dan rasa raba) dari
sebagian daerah kulit dan mukosa yang dipersarafi oleh nervus trigeminus.
(Lumbantobing, 2014)

Nervus fasialis (N.VII) terutama merupakan saraf motorik yang menginervasi otot- otot
ekspresi wajah. Di samping itu saraf ini membawa serabut parasimpatis ke kelenjar ludah dan
air mata dan ke selaput mukosa rongga mulut dan hidung, dan juga menghantarkan sensasi
eksteroseptif dari daerah gendang telinga, sensasi pengecapan dari 2/3 bagian depan lidah,
dan sensasi visceral umum dari kelenjar ludah, mukosa hidung dan faring, dan sensasi
proprioseptif dari otot yang disarafinya. (Lumbantobing, 2014)

Secara anatomis bagian motorik saraf ini terpisah dari bagian yang menghantar sensasi
dan serabut parasimpatis, yang terakhir ini sering dinamai saraf intermedius atau pars
intermedius Wisberg. Sel sensoriknya terletak di ganglion genikulatum, pada lekukan saraf
fasialis di kanal fasialis. (Lumbantobing, 2014)

Sensasi pengecapan dari 2/3 bagian depan lidah dihantar melalui saraf lingual korda
timpani dan kemudian ke ganglion genikulatum. Serabut yang menghantar sensasi
ekteroseptif mempunyai badan selnya di ganglion genikulatum dan berakhir pada akar
desenden dan inti akar decenden dari saraf trigeminus (N.V). hubungan sentralnya identik
dengan saraf trigeminus. (Lumbantobing, 2014)
(Baehr, 2010)
DAFTAR PUSTAKA

Lumbantobing. 2014. Neurologi Klinik: Pemeriksaan Fisik dan Mental. Jakarta:FKUI

Baehr, Mathias dan Michael Frotscher. 2010. Diagnosis Topik Neurologi DUUS:
Anatomi, Fisiologi, Tanda dan Gejala. Jakarta: EGC

You might also like