Professional Documents
Culture Documents
Susunan anatomi normal dari Temporomandibula joint ini dibentuk oleh bagian
bagian:
1. Fossa glenoidalis,
2. Prosesus kondiloideus
3. Ligamen
4. Rongga Synovial
5. Diskus artikularis
1. Fossa Glenoidalis atau fossa mandibularis dari tulang temporal. Bagian anterior berhubungan
dengan eminensia artikularis, merupakan artikulasi dari fossa glenoidalis. Bagian posterior
dari fossa glenoidalis merupakan dataran tympani dari tulang temporal.
2. Prosesus kondiloideus dari tulang mandibula. Merupakan tulang yang berbentuk elips yang
mempunyai kepala dan leher.
3. Ligamen. Fungsi dari ligamen yang membentuk Temporomandibula joint ini adalah sebagai
alat untuk menghubungkan tulang temporal dengan prosesus kondiloideus dari tulang
mandibula serta membatasi gerak mandibula membuka, menutup mulut, pergerakan ke
samping, dan gerakan lain. Ligament yang menyusun temporomandibula joint terdiri dari :
Pergerakan temporomandibula joint ini dibagi menjadi dua gerak utama yaitu :
a. Gerak Rotasi
Ketika caput processus condylaris bergerak pivot dalam kompartemen sendi bagian bawah
dalam hubungannya dengan discus articularis.
b. Gerak meluncur atau translasi
Dimana caput mandibula dan discus articularis bergerak disepanjang permukaan bawah Os.
Temporale pada kompartemaen sendi bagian atas. Kombinasi gerak sendi dan meluncur
diperlukan agar cavum oris dibuja lebar lebar. Gerak sendi pada individu dewasa yang
normal mempunyai kisaran 20 25mm antara gigi geligi anterior atas dan bawah. Bila
dikombinasikan dengan gerak meluncur kisaran gerak membuka mulut yang normal akan
meningkat menjadi 35 45mm7.
2.1 Definisi DisklokasiTemporomandibular Joint (TMJ)
Dislokasi temporomandibular joint (TMJ) adalah suatu gangguan yang terjadi karena
pergeseran sendi antara tulang temporang dengan tulang rahang (mandibula).
BAB III
TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI SKULL PADA
PASIEN DISKLOKASI TEMPOROMANDIBULAR JOINT
3.1 Indikasi Pemeriksaan
Berhubung materi kali ini adalah pemeriksaan radiograpy pada kasus dislokasi
temporomandibular joint, maka dapat disimpulkan indikasi atau tujuan umum dilakukannya
pemeriksaan radiografi untuk menegakkan diagnose akibat terjadinya dislokasi TMJ
3.2 Persiapan Pasien dan Persiapan Alat
a. Persiapan Pasien
Melepaskan benda-benda logam yang dikenakan pasien di daerah yang akan diperiksa seperti
: Perhiasan perhiasan logam atau piercing agar tidak merusak gambar radiografi.
Mempersilahkan pasien untuk mengganti pakaian yang dikenakan dengan baju khusus yang
telah dipersiapkan sebelumnya.
b. Persiapan Alat
Persiapan pada alat atau bahan yang akan digunakan pada saat pemeriksaan radiografi antara
lain :
Pesawat sinar X (factor eksposisi : kV, mA, S dan kondisi pesawat)
Kaset dan film yang sesuai dengan daerah yang akan diperiksa ( untuk pemeriksaan dislokasi
TMJ digunakan ukuran 18 cm x 24cm )
Market (pemberi tanda R : Right, L : Left)
Alat fiksasi ( mencegah pergerakan objek seperi : sand bag, spoon, dsb)
3.1 Teknik Pemeriksaan
3.3.1 Proyeksi AP Axial (Modified Towne Methode)
a. Posisi Pasien : Posisikan pasien dipposisi supine atau erect.
b. Posisi Objek :
Tempatkan pertengan kaset pada MSP (Mid Sagital Plane)
Letakkan lengan diposisi nyaman;
Atur bagu agar posisinya sama;
Atur kepala True AP maka MSP sejajar dengan IR;
Fleksikan leher agar orbitomeatal line tegak lurus dengan film.
c. Central Ray (CR) : Arahkan sinar ke caudal dengan sudut 350
d. Central Point (CP) : 3 inci atau 7,5 cm diatas nasion
e. FFD : 100 cm
f. Kriteria gambar :
Kepala tidak mengalami rotasi.
Tampak gambaran axial dari procesus condyloid dan mandibula fossae;
Condilus dan temoromandibular joint (TMJ) terlihat pada pemeriksaan open mouth.
Terjadi sedikit superposisi oleh condilus pada pemeriksaan close mouth.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penulisan makalah ini antara lain kita sebagai
mahasiswa calon radiographer mengetahui teknik pemeriksaan yang khususu digunakan
untuk pemeriksaan radiografi pada penderita dislokasi temporomandibular joint (TMJ).
Selain itu mahasiswa mengetahui perbedaan antara criteria gambar pada proyeksi AP Axial
dengan Proyeksi Axiolateral Oblique.
Pemeriksaan yang digunakan untuk menegakkan diagnose pada kasus dislokasi
temporomandibular joint (TMJ) adalah Proyeksi AP Axial dan Proyeksi Axiolateral Oblique.
Sehingga nantinya setelah terjun di dunia kerja mahasiswa dapat mengaplikasikan Proyeksi
tersebut kepada pasien penderita dislokasi temporomandibular joint (TMJ) dengan baik dan
benar.
4.2 Saran
Beberapa saran yang ingi kami utarakan selaku mahasiswa antara lain agar di waktu
mendatang dosen pengajar Teknik Radiograpy Dasar (TRD) II dapat membimbing
mahasiswa untuk menerapkan teknik pemeriksaan radiography skull pada kasus dislkasi
temporomandibula joint dengan baik dan benar. Sehingga dengan praktek yang benar
diharapkan nantinya saat diaplikasikan di dunia kerja mahasiswa sudah fasih dengan
penggunaan teknik Pemeriksaan AP Axial dan Axiolateral Oblique pada penderita dislokasi
temporomandibular joint (TMJ).
DAFTAR PUSTAKA
http://catatanradiograf.blogspot.com/2010/12/teknik-pemeriksaan-temporal-mandibula.html
http://www.scribd.com/doc/51105423/KELAINAN-SENDI-TEMPOROMANDIBULAR-2
http://www.lookfordiagnosis.com/images.php?term=Temporomandibular+Joint&lang=1
http://odlarmed.com/?p=3044
http://www.google.co.id/search?hl=id&biw=1366&bih=677&gbv=2&tbm=isch&sa=X&ei=1znZ
Tc3xNczsrQem6oGJBg&ved=0CDMQBSgA&q=dislocation+temporomandibular+joint&spell=
1
http://al-minangkabawi.blogspot.com/
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/05/dislokasi_mandibula_ke_arah_anterior.pdf