You are on page 1of 9

Tujuan Pemberian Insentif :

Meningkatkan dan menjaga motivasi pekerja dalam upaya meningkatkan


produktivitas kerjanya.
Efisiensi dalam pendayagunaan semua sumber-sumber produksi.

Upah Operator Yang Berprestasi :

Total Upah = Upah Dasar + Insentif


(Total Pay) (Base/ Regular Wage) (Bonus)

Dasar Penetapan Besarnya Insentif (Bagi Pekerja Langsung) :


Efisiensi kerja operator (output yang dihasilkan dibandingkan output standard).
Kehadiran (absensi)
Disiplin kerja.
Kreativitas.

Dasar Penetapan Besarnya Insentif (Bagi Pekerja Tak Langsung) :


Pendayagunaan fasilitas kerja (Equipment Utilization).
Pemanfaatan material yang dipakai dan menekan skrap/ waste.
Penghematan pemakaian energi.
Peningkatan kualitas output kerja.

TATA CARA PEMBAYARAN UPAH DAN INSENTIF KERJA

Tiga Faktor Yang Dipertimbangkan Pada Kebijakan Pemberian Insentif :


1. Besarnya bonus/insentif yang diberikan.
Besarnya bonus atau insentif minimal 20% dari upah dasar (base wage).
2. Frekuensi pemberian bonus/ insentif.
Frekuensi pemberian bonus/ insentif idealnya seminggu sekali.
3. Siapa yang berhak menerima (group atau individual bonus).
Kegiatan kerja berdasarkan prestasi kerja tiap operator maka bonus/insentif
dibayarkan secara individual. Kegiatan kerja dilaksanakan dan dikendalikan
2

secara kelompok maka bonus/insentif dibayarkan berdasarkan hasil kelompok


kerja tersebut. Efektif untuk kelompok kurang dari 20 orang.

Notasi Yang Digunakan Dalam Perhitungan Bonus/ Insentif :


X = Efisiensi kerja/ performans kerja.
Output yang dihasilkan (Actual Output)
Efisiensi (X) = Output Baku (Standard Output)

Waktu Baku (Standard Time)


Efisiensi (X) = Waktu Nyata (Actual Time)

Yw = Total penerimaan upah operator.


S = Ratio performance bila insentif akan mulai diberikan.
p = Ratio partisipasi kerja (bonus diberikan bila lebih dari nilai X =
1. Misalnya jika X = 1,50 maka nilai p = 50).

Metode Pembayaran Upah Dan Insentif Keja :

Incentive plan (plan 1) berdasarkan hari kerja (Day work dan Measurement day
work).

Day work :
Upah dasar dibayar tergantung jumlah jam kerja.
Besarnya upah dasar berdasarkan evaluasi jabatan.
Upah dasar diperbaiki dari bulan ke bulan berdasarkan efisiensi kerja yang
dicapai pada bulan sebelumnya.
Supervisor menjaga prestasi dan efisiensi kerja anak buah berada pada X = 1.
Tidak ada penetapan standard kerja dalam pemberian upah insentif.
Tidak ada upaya memotivasi pekerja bekerja lebih keras yang berkaitan
dengan upah insentif.
Laju kecepatan produksi cenderung lambat.
Jadwal produksi dan evaluasi sulit ditetapkan dengan tingkat keyakinan
tinggi.
Measurement day work :
Upah dasar dibayar berdasarkan standard kerja dan laporan periodik.
Pekerja bebas memberikan performans kerja terbaiknya.
Laju kecepatan produksi lebih tinggi.
Jadwal produksi dan estimasi biaya bisa lebih dipercaya.
3

Incentive plan (plan 2) berdasarkan unit hasil kerja yang dicapai (Piece Work
Incentive), pada X = 1.

Pembayaran upah berdasarkan unit kerja yang dihasilkan.


Pekerja mendapat upah minimal tanpa melihat performans kerja.
Pekerja mendapat bonus/ insentif bila performans kerja lebih dari output
standard.

Contoh :
Upah dasar seorang operator untuk melaksanakan kegiatan tertentu
sebesar Rp 15.000,-/ jam. Dari hasil studi pengukuran waktu kerja tercacat
bahwa waktu standard yang diperlukan untuk menghasilkan 1 unit output adalah
sebesar 0,3 menit. Tentukan total peneriman operator untuk output per jam 150
unit, 175 unit, 200 unit, 220 unit, 240 unit, 260 unit dan 300 unit !
Jawab :

60 menit
Jumlah output per jam = 200 unit / jam
0,3 menit

atau 1/ 0,005 jam = 200 unit/ jam

Rp 15.000,
Upah kerja per unit (piece work) : Rp 75, / unit
200 unit

Total peneriman operator untuk berbagai unit :

Unit Output Upah Dasar Atas Upah Yang Diterima


Per Jam Insentif Per Jam
150 Upah dasar Rp 15.000,-
175 Upah dasar Rp 15.000,-
200 Upah dasar Rp 15.000,-
220 Insentif Rp 16.500,-
240 Insentif Rp 18.000,-
260 Insentif Rp 19.500,-
300 Insentif Rp 22.500,-

Incentive plan (plan 3) berdasarkan jam kerja standard (Standard hour


incentive).

Pembayaran upah berdasarkan jam kerja standard.


Pekerja mendapat bonus/ insentif bila performans kerja lebih dari jam kerja
standard.
4

Contoh :
Upah dasar seorang operator untuk melaksanakan kegiatan tertentu
sebesar Rp 6.000,-/ jam. Untuk suatu pekerjaan tertentu dimana hasil studi
pengukuran waktu kerja telah menetapkan waktu standard sebesar 0,3 menit/
unit output atau 0,005 jam/ unit. Tentukan total peneriman operator untuk output
per jam 160 unit, 180 unit, 200 unit, 220 unit, 240 unit, 260 unit dan 280 unit !

Jawab :

Jam kerja yang dipakai = unit output per jam x jam kerja per unit.

Total peneriman operator untuk berbagai unit :

Unit Output Upah Dasar Atas Jam Kerja Yang Upah Yang Diterima
Per Jam Insentif Dipakai (Jam) Per Jam
160 Upah dasar 0,8 Rp 6.000,-
180 Upah dasar 0,9 Rp 6.000,-
200 Upah dasar 1,0 Rp 6.000,-
220 Insentif 1,1 Rp 6.600,-
240 Insentif 1,2 Rp 7.200,-
260 Insentif 1,3 Rp 7.800,-
280 Insentif 1,4 Rp 8.400,-

Incentive plan (plan 4) berdasarkan The Halsey & Bedaux plan.

Incentive dimulai pada X = 1 dengan p < 1.


Bila Waktu standard diragukan ketelitiannya.
Bila standard tidak bisa ditetapkan dengan pasti dan teliti.
Harga faktor partisipasi (p) menurut Halsey p = 0,50 dan menurut Bedaux
p = 0,75; sisanya 25% untuk pekerja tidak langsung (supervisor).
Rumus :
- Bonus = (p (X 1)) x upah per jam x jam kerja
- Total penerimaan = bonus + (upah per jam x jam kerja)
Atau :
Yw = (1 + p (X 1)) x upah per jam x jam kerja
5

Contoh :
Dalam suatu kegiatan kerja tertentu diketahui data sebagai berikut :
- Rate of pay = Rp 8.000,-/ jam
- Jam kerja yang dilaksanakan = 20 jam
- Standard time per piece = 5 menit
- Jumlah produk yang dihasilkan pada akhir kerja = 420 unit
- Incentive Plan 4, faktor partisipasi p = 0,50
Hitunglah bonus dan total penerimaan dari operator tersebut !

Jawab :

20 x 60
Standard Output = 240 unit/ jam
5
Actual Output 420
Efisiensi (X) = Standard Output 1,75
240

Berdasarkan Incentive Plan 4 :


Bonus = (p (X 1)) x upah per jam x jam kerja
= (0,50 (1,75 - 1)) x Rp 8.000,- x 20 jam
= Rp 60.000,-
Total penerimaan operator = bonus + (upah per jam x jam kerja)
= Rp 60.000,- + (Rp 8.000,- x 20 jam)
= Rp 220.000,-

Atau :
Yw = (1 + p (X 1)) x upah per jam x jam kerja
= (1 + 0,50 (1,75 - 1)) x Rp 8.000,- x 20 jam
= Rp 220.000,-

Incentive plan (plan 5) dengan efisiensi rendah.

Incentive dimulai pada X < 1 dengan p < 1.


Semua operator tetap memperoleh bonus walau tingkat efisiensi kerja
kurang dari satu.

Rumus :
- Bonus = (p (X/S 1)) x upah per jam x jam kerja
- Total penerimaan = bonus + (upah per jam x jam kerja)
6

Atau :
Yw = (1 + p (X/S 1)) x upah per jam x jam kerja

Contoh :
Dalam suatu kegiatan kerja tertentu diketahui data sebagai berikut :
- Rate of pay = Rp 4.000,-/ jam
- Jam kerja yang dilaksanakan = 40 jam
- Standard time per piece = 6 menit
- Jumlah produk yang dihasilkan pada akhir kerja = 520 unit
- Incentive Plan 5, bonus dimulai pada S = 0,75 dan faktor partisipasi p = 0,60
Hitunglah bonus dan total penerimaan dari operator tersebut !

Jawab :

40 x 60
Standard Output = 400 unit/ jam
6
Actual Output 520
Efisiensi (X) = Standard Output 1,3
400

Berdasarkan Incentive Plan 5 :


Bonus = (p (X/S 1)) x upah per jam x jam kerja
= (0,6 (1,3/ 0,75 - 1)) x Rp 4.000,- x 40 jam
= Rp 70.400,-
Total penerimaan operator = bonus + (upah per jam x jam kerja)
= Rp 70.400,- + (Rp 4.000,- x 40 jam)
= Rp 230.400,-

Atau :
Yw = (1 + p (X/S 1)) x upah per jam x jam kerja
= (1 + 0,6 (1,3/ 0,75 - 1)) x Rp 4.000,- x 40 jam
= Rp 230.400,-

Incentive plan (plan 6) berdasarkan The Rowan Plan.


7

Incentive dimulai pada X = 1 dengan S < 1 (0,625).

Rumus :
- Bonus = (1 S/X) x upah per jam x jam kerja
- Total penerimaan = bonus + (upah per jam x jam kerja)
Atau :
Yw = (2 S/X) x upah per jam x jam kerja

Contoh :
Dalam suatu kegiatan kerja tertentu diketahui data sebagai berikut :
- Rate of pay = Rp 5.000,-/ jam
- Jam kerja yang dilaksanakan = 50 jam
- Standard time per piece = 6 menit
- Jumlah produk yang dihasilkan pada akhir kerja = 510 unit
- Incentive Plan 6, bonus dimulai S = 0,625
Hitunglah bonus dan total penerimaan dari operator tersebut !

Jawab :

50 x 60
Standard Output = 500 unit/ jam
6
Actual Output 510
Efisiensi (X) = Standard Output 1,02
500

Berdasarkan Incentive Plan 6 :

Bonus = (1 S/X) x upah per jam x jam kerja


= (1 0,625/1,02) x Rp 5.000,- x 50 jam
= Rp 96.750,-
Total penerimaan = bonus + (upah per jam x jam kerja)
= Rp 96.750,- + (Rp 5.000,- x 50 jam)
= Rp 346.750,-
Atau :
Yw = (2 S/X) x upah per jam x jam kerja
= (2 1/ 1,02) x Rp 5.000,- x 50 jam
= Rp 346.750,-

Incentive plan (plan 7) berdasarkan prestasi kerja kelompok (Group Incentive).


8

Incentive dimulai pada X = 1 dengan S = 1.


Pemberian insentif berdasarkan output produksi yang dihasilkan kelompok.
Keuntungan, masalah kelompok akan terjaga dan ketegangan persaingan
bisa dihindari.
Kerugian, individu merasa tidak puas karena insentifnya sama.

Rumus :
- Bonus = (1 1/X) x upah per jam x jam kerja
- Total penerimaan = bonus + (upah per jam x jam kerja)
Atau :
Yw = (2 1/X) x upah per jam x jam kerja

Contoh :
Dalam suatu kegiatan kerja tertentu diketahui data sebagai berikut :
- Rate of pay = Rp 5.000,-/ jam
- Jam kerja yang dilaksanakan = 50 jam
- Standard time per piece = 6 menit
- Jumlah produk yang dihasilkan pada akhir kerja = 510 unit
- Incentive Plan 7, bonus dimulai pada X = 1.
Hitunglah bonus dan total penerimaan dari operator tersebut !

Jawab :

50 x 60
Standard Output = 500 unit/ jam
6
Actual Output 510
Efisiensi (X) = Standard Output 1,02
500

Berdasarkan Incentive Plan 7 :

Bonus = (1 1/X) x upah per jam x jam kerja


9

= (1 1/ 1,02) x Rp 5.000,- x 50 jam


= Rp 5.000,-
Total penerimaan = bonus + (upah per jam x jam kerja)
= Rp 5.000,- + (Rp 5.000,- x 50 jam)
= Rp 255.000,-
Atau :
Yw = (2 1/X) x upah per jam x jam kerja
= (2 1/ 1,02) x Rp 5.000,- x 50 jam
= Rp 255.000,-

You might also like