Professional Documents
Culture Documents
Gambar 1.1. Bagian-bagian utama tubuh yang dipelajari dalam anatomi regional. Anatomi
dideskripsikan relatif terhadap posisi anatomis yang diilustrasikan.
Anatomi Sistemik
Anatomi sistemik memperkenalkan organisasi organ-organ tubuh menjadi
sistem-sistem atau aparatus kolektif yang bekerja bersama untuk melakukan
fungsi yang rumit; oleh karena itu, anatomi merupakan pelajaran sekuensial
tentang sistem fungsional tubuh. Sistem-sistem dasar dan bidang studi atau
pengobatan setiap sistem (dalam tanda kurung) adalah:
Sistem integumen (dermatologi) terdiri dari kulit (L. integumentum, suatu
lapisan) dan bagian tambahannya rambut, kuku, dan kelenjar keringat,
misalnyadan jaringan subkutan tepat di bawahnya. Kulit, suatu organ
sensorik yang luas, membentuk lapisan dan wadah pelindung luar.
Sistem skeletal {osteologi) terdiri dari tulang dan kartilago; sistem ini
memberikan bentuk dasar tubuh kita dan menopang tubuh. Sistem otot
bekerja pada sistem skeletal untuk menghasilkan gerakan. Sistem
tersebut juga melindungi organ-organ vital seperti jantung, paru, dan
organ-organ pelvik.
Sistem artikular (artrologi) terdiri dari persendian dan ligamen yang
terkait, yang menghubungkan bagian-bagian tulang pada sistem rangka
dan menjadi tempat untuk terjadinya gerakan.
PENGANTAR ANATOMI BERORIENTASI KLINIS
Sistem muskular (miologi) terdiri dari otot yang bekerja (kontraksi) untuk menggerakkan
atau memposisikan bagian-bagian tubuh (misalnva, tulang yang berartikulasio pada sendi).
Sistem saraf (neurologi) terdiri dari sistem sarafpusat (otak dan medulla spinalis) serta
sistem saraf perifer (saraf dan ganglia, bersama dengan ujung motorik dan sensoriknya).
Sistem saraf mengontrol dan mengkoordinasikan fungsi-fungsi sistem organ, yang
memungkinkan respons tubuh terhadap aktivitas di dalam lingkungannya.
Sistem sirkulasi {angiologij terdiri dari sistem kardiovaskular dan limfatik, yang berfungsi
dalam transpor cairan tubuh.
Sistem kardiovaskular (kardiologt) terdiri dari jantung dan pembuluh darah yang
mengeluarkan dan mengonduksi darah melalui tubuh, mengirimkan oksigen, zat
makanan, dan hormon-hormon ke sel-sel dan mengeluarkan produk buangannya.
Sistem limfatik adalah suatu jejaring pembuluh limfatik yang menarik cairan jaringan
berlebih (limfe) dari kompartemen cairan interstisial tubuh (interselular), menyaringnya
melalui kelenjar getah bening, dan membawa kembali ke aliran darah.
Sistem pencernaan arau alimentari (gastroenterologi) terdiri dari organ dan kelenjar yang
berhubungan dengan ingesti, mastikasi (mengunyah), deglutisi (menelan), digesti, dan
absorpsi makanan serta eliminasi feses (hasil buangan padat) yang menetap setelah zat
makanan diabsorpsi.
Sistem pernapasan (pulmonologi) terdiri dari pasase udara dan paru yang menyuplai oksigen
ke darah untuk respirasi cairan dan mengeliminasi karbon dioksida dari sistem tersebut.
Diaphragma dan larynx mengontrol aliran udara ke sistem, yang juga dapat menghasilkan
tonus dalam larynx yang selanjutnya dimodifikasi oleh lidah, gigi, dan bibir menjadi wicara.
Sistem urinari (urologi) terdiri dari ren (ginjal), ureter, vesica urinaria (kandung kemih), dan
urethra (urerra), yang menyaring darah dan akhirnya menghasilkan, membawa, menyimpan,
dan secara intermiten mengekskresi urin (hasil buangan cair).
Sistem reproduksi atau genital [ginekologi untuk perempuan; andrologi untuk laki-laki)
terdiri dari gonad (ovarium dan testis) yang menghasilkan oosit (telur) dan sperma, duktus
yang membawanya, dan genitalia yang memungkinkan penyatuannya. Setelah konsepsi,
saluran reproduksi perempuan mengandung dan melahirkan janin.
Sistem endokrin (endokrinologi) terdiri dari kelenjar tanpa duktus diskret (seperti kelenjar
tiroid) serta sel-sel tersendiri dan berkelompok pada usus dan dinding pembuluh darah serta
ujung saraf yang khusus yang menyekresi hormon-hormon. Hormon adalah molekul organik
yang dibawa oleh sistem sirkulasi ke sel-sel efektor yang terletak jauh pada semua bagian
tubuh. Oleh karena itu, pengaruh sistem endokrin didistribusikan secara luas sama seperti
sistem saraf. Kelenjar-kelenjar tersebut mempengaruhi metabolisme dan proses-proses lain,
seperti siklus menstruasi.
Sistem artikular dan skeletal yang pasif serta sistem muskular yang aktif, secara
bersama-sama merupakan suatu supersistem, aparatus atau sistem lokomotor (ortopedik),
karena harus bekerja bersama-sama untuk menghasilkan lokomosi tubuh. Meskipun
struktur yang secara langsung menghasilkan lokomosi adalah otot, tulang, sendi, dan
ligamen ekstremitas, namun sistem-sistem lain secara tidak langsung terlibat juga: arteri
dan vena sistem sirkulasi menyuplai oksigen dan zat makanan dan mengeluarkan hasil
buangan dari struktur-struktur tersebut, dan saraf pada sistem saraf merangsangnya bekerja.
Sebenarnya, tidak ada sistem yang berfungsi sendiri.
Anatomi sistemik adalah pendekatan yang dilakukan oleh sebagian besar pelatihan
(pengenalan) yang tidak melibatkan diseksi dan digunakan ketika seluruh kurikulum
mengikuti suatu pendekatan sistemik.
Anatomi Klinis
Anatomi klinis (terapan) menekankan aspek struktur dan fungsi tubuh yang penting
dalam praktik kedokteran, kedokteran gigi, dan ilmu kesehatan terpadu. Anatomi klinis
menggabungkan pendekatan regional dan sistemik untuk mempelajari anatomi dan
menekankan aplikasi klinis. Teknik endoskopik dan pencitraan (misalnya, pemeriksaan
bagian dalam lambung) juga memperlihatkan anatomi hidup.
Dalam mempelajari anatomi klinis sering terjadi pemutarbalikan proses berpikir
yang secara khas diikuti saat mempelajari anatomi regional atau sistemik. Misalnya,
bukan berpikir bahwa, "Kerja otot ini adalah untuk ...", anatomi klinis malah bertanya,
"Bagaimana manifestasi tidak adanya aktivitas otot ini?" Bukan memperhatikan bahwa,
"Saraf .... memberikan inervasi ke area kulit ini," anatomi klinis bertanya, "Mati rasa di
area ini menunjukkan suatu lesi pada saraf yang mana?" Anatomi klinis menyenangkan
untuk dipelajari karens perannya dalam menyelesaikan masalah klinis. "Kotak korelasi
klinis (biru)" (deskripsi pada kolom berwarna biru) dalam buku ini menjelaskan aplikasi
praktis anatomi.
Posisi Anatomis
Semua penjelasan anatomis diekspresikan berhubungan dengan satu posisi anatomis yang
konsisten, yang memastikan bahwa penjelasan tidak ambigu (Gbr. I.l dan 1.2). Posisi
anatomis menunjukkan posisi tubuh seolah-olah orang berdiri tegak, tanpa memandang
posisi atau postur sebenarnya, dengan:
Kepala, pandangan (mata), dan ibu jari yang mengarah ke anterior (ke depan).
Permukaan lengan yang terletak satu sisi dengan telapak tangan menghadap ke anterior.
Ekstremitas bawah merapat dengan kaki sejajar dan ibu jari menghadap ke anterior.
Posisi anatomis tersebut diadopsi secara global untuk deskripsi anatomikomedis.
Dengan menggunakan posisi dan terminologi yang tepat ini, Anda dapat menghubungkan
setiap bagian tubuh secara tepat dengan bagian yang lain. Meskipun gaya gravitasi
menyebabkan pergeseran organ-organ internal ke bawah pada posisi berdiri, kita perlu
menjabarkan posisi organ-organ pada posisi telentang karena biasanya merupakan posisi
tubuh orang saat diperiksa. Memvisualisasikan posisi anatomis melalui mata Anda ketika
menjabarkan pasien (atau kadaver), apakah berbaring miring, telentang (berbaring, wajah
menghadap ke atas), atau tengkurap (wajah menghadap ke bawah).
Bidang Anatomis
Penjabaran anatomis didasarkan pada empat bidang imajinasi (median, sagital, frontal, dan
transversa) yang memotong tubuh pada posisi anatomis (Gbr. 1.2):
Bidang median, bidang vertikal yang berjalan longitudinal melalui tubuh, membagi
tubuh menjadi separuh kanan dan kiri. Bidang median memotong garis tengah
permukaan anterior dan posterior tubuh. Garis tengah {midline) sering salah digunakan
sebagai suatu sinonim untuk bidang median.
Bidang sagital adalah bidang vertikal yang berjalan melalui tubuh sejajar dengan
bidang median. Bidang-bidang tersebut membantu memberikan suatu titik referensi
dengan menyebutkan suatu struktur yang dipotong oleh bidang yang Anda inginkan,
seperti bidang sagital melalui titik tengah clavicula. Istilah bidang midsagital adalah
suatu istilah yang berlebih untuk bidang median (O'Rahilly, 1997). Parasagital, sering
digunakan oleh ahli neuroanatomi dan ahli saraf, juga tidak diperlukan karena setiap
bidang sejajar dan berdasarkan definisi terhadap setiap sisi bidang adalah sagital.
Namun, suatu bidang yang sejajar dan dekat dengan bidang median dapat disebut bidang
paramedian.
Bidang frontal (koronal) adalah bidang vertikal yang berjalan melalui tubuh tegak
lurus terhadap bidang median, yang membagi tubuh menjadi bagian anterior (depan)
(A) Bidang (B)
median Bidang
frontal
(koronal)
Bidang
sagital
Bidang
transversa
(aksial)
Bidang
median
pada tangan
Bidang
frontal
Bidang (koronal)
median pada kaki
pada kaki
(C
)
Gambar 1.2. Bidang-bidang anatomis. Ilustrasi bidang-bidang utama referensi pada tubuh.
dan posterior (belakang). Sekali lagi, suatu titik referensi diperlukan untuk menunjukkan posisi
bidang (misalnya, bidang frontal melalui caput mandibulae).
Bidang transversa adalah bidang yang berjalan melalui tubuh tegak lurus terhadap bidang
median dan frontal, yang membagi tubuh menjadi bagian superior (atas) dan inferior (bawah).
Bidang tersebut membantu memberikan titik referensi untuk mengidentifikasi level bidang,
seperti "bidang transversa melalui umbilicus" atau melalui vertebra tertentu. Ahli radiologi
menyebut bidang transversa sebagai transaksial, yang sering disingkat menjadi bidang aksial.
Seringkali potongan tubuh pada bidang frontal dan transversa bersifat simetris, berjalan melalui
kedua struktur yang berpasangan di kanan dan kiri, yang memungkinkan terjadi beocrapa
perbandingan. jumlah bidang sagital, frontal, dan transversa tidak terbatas. Penggunaan utama
bidang anatomis adalah untuk menjabarkan potongan-potongan. Ahli anatomi menciptakan
potongan tubuh dan bagian-bagiannya secara anatomis(Gbr. 1.3) dan para klinisi menciptakannya
dengan teknik pencitraan planar, seperti CT, untuk menjabarkan atau memperlihatkan
struktur-struktur internal. Potongan pandangan tubuh seolah-seolah dipotong ; bidang tertentu.
Potongan longitudinal berjalan sejajar dengan sumbu panjang tubuh atau setiap
bagian-bagiannya, dan istilah ini digunakantanpa memandang posisi tubuh.
Potongan transversa. Atau potongan menyilang, adalah irisan tubuh atau bagian-bagiannya yang
dipotong tegak
lurus terhadap sumbu longitudinal tubuh atau setiap bagiannya; karena sumbu panjang kaki
betjalan horizontal, potongan transversa kaki terletak pada bidang frontal (Gbr. 1.2 C).
Potongan oblik adalah irisan tubuh atau setiap bagiannya yang tidak memotong sepanjang salah
satu bidang anatomis yang telah disebut sebelumnya. Dalam praktik, banyak citra radiografik dan
potongan anatomis tidak terletak tepat di bidang-bidang sagital, frontal, atau transversa; seringkali
agak oblik.
Gambar 1.3. Potongan ekstremitas. Potongan dapat diperoleh dengan pemotongan anatomis atau teknik pencitraan medis.
Posterior (dorsal) menunjukkan permukaan belakang tubuh arau lebih dekar dengan
punggung. Anterior (ventral) menunjukkan bagian depan permukaan tubuh. Rostral lebih sering
digunakan daripada anterior ketika menjabarkan bagian-bagian otak; rostral berarti ke arah rostrum
(L. dari paruh); namun, pada manusia menunjukkan lebih dekat dengan bagian anterior kepala
(misalnya, lobus frontalis otak terletak rostral terhadap serebelum).
Inferior menunjukkan suatu struktur yang terletak lebih dekat dengan telapak kaki. Kaudal (L.
cauda, ekor) adalah istilah arah yang berguna yang berarti ke arah regio ekor, direpresentasikan
pada manusia dengan koksigeus, tulang kecil di ujung inferior (kaudal) kolumna vertebralis. Istilah
kaudal digunakan dalam embriologi karena embrio manusia memiliki eminensia kaudal seperti
ekor sampai pertengahan minggu ke-8 (Moore dan Persaud, 2003). Superior menunjukkan suatu
struktur yang lebih dekat dengan verteks, titik paling tinggi di kranium. Kranial berkaitan dengan
kranium (L. Mediev. tengkorak) dan merupakan suatu istilah arah yang berarti ke arah kepala.
Istilah-istilah kombinasi menjelaskan susunan posisional: inferomedial berarti lebih
dekat dengan kaki dan bidang medianmisalnya, bagian anterior iga berjalan inferomedial;
superolateral berarti lebih dekat dengan kepala dan lebih jauh dari bidang median.
Proksimal dan distal, masing-masing secara berturut-turut digunakan untuk
membandingkan posisi yang lebih dekat atau lebih jauh dari pelekatan ekstremitas atau aspek pusat
suatu struktur linear. Dorsum biasanya menunjukkan permukaan superior atau posterior
(punggung) setiap bagian yang menonjol ke anterior dari tubuh, seperti dorsum lidah, hidung,
penis, atau kaki. Dorsum juga digunakan untuk menjelaskan punggung tangan. Lebih mudah untuk
memahami mengapa permukaan-permukaan tersebut dianggap posterior jika memikirkan hewan
berkaki empat yang berjalan dengan telapak kaki dan telapak tangannya, seperti seekor
beruang. Telapak kaki menunjukkan aspek inferior atau bagian bawah kaki, sebagian besar
bersentuhan dengan tanah bila berdiri dengan kaki telanjang. Telapak tangan menunjukkan
bagian tangan yang rata, khususnya ibu jari dan jari lain, dan berlawanan dengan bagian dorsum
tangan.
Istilah Lateralitas
Struktur-struktur berpasangan yang memiliki anggota kanan dan kiri (misalnya, ginjal) disebut
bilateral, sedangkan yang terdapat hanya pada satu sisi (misalnya, limpa) disebut unilateral.
Ipsilateral menunjukkan sesuatu yang terdapat pada sisi tubuh yang sama seperti struktur lain;
misalnya, ibu jari tangan kanan dan ibu jari kaki kanan terletak ipsilateral. Kontralateral
menunjukkan yang terdapat pada sisi tubuh berlawanan yang relatif terhadap struktur lain; tangan
kanan kontralateral terhadap tangan kiri.
Istilah Gerakan
Berbagai istilah menjelaskan gerakan ekstremitas dan bagian tubuh lainnya (Gbr. 1.5). Sementara
itu, sebagian besar gerakan terjadi pada sendi tempat artikulasi dua atau lebih tulang atau kartilago
satu sama lain, beberapa struktur non-skeletal memperlihatkan gerakan (misalnya, lidah, bibir,
kelopak mata).
Fleksi menunjukkan membeloknya atau berkurangnya sudut antara tulang-tulang atau
bagian-bagian tubuh. Untuk sebagian besar sendi (misalnya, siku), fleksi biasanya melibatkan
gerakan pada arah anterior; namun, fleksi pada sendi lutut melibatkan gerakan posterior.
Dorsifleksi menjelaskan fleksi pada sendi pergelangan kaki, dan terjadi ketika berjalan jinjit atau
mengangkat ibu jari dari tanah. Plantarfleksi membalikkan kaki atau ibu jari kaki ke arah
permukaan plantar (misalnya, ketika berdiri pada jari kaki Anda).
Ekstensi menunjukkan lurusnya atau bertambahnya sudut antara tulang-tulang atau
bagian-bagian tubuh. Ekstensi biasanya terjadi pada arah posterior, tetapi ekstensi sendi
(bersambung ke him. 11)
8 PENGANTAR ANATOMI BERORIENTASI KLINIS
Intermedia
Antara struktur
superfisial dan profunda
Otot biseps terletak
intermedia antara kulit
dan humerus
Profunda
Lebih jauh dari
permukaan
Humerus terletak profunda
terhadap otot lengan
Posterior (dorsal)
Lebih dekat dengan
belakang/punggung
Tumit terletak di sebelah
posterior jari kaki Anterior (ventral)
Inferior (kaudal)
Lebih dekat dengan kaki
Pergelangan tangan terletak
distal terhadap siku, dan
bagian distal ekstremitas
atas adalah tangan
Lambung terletak inferior
terhadap jantung
Gambar 1.4. Istilah hubungan dan perbandingan. Istilah-istilah tersebut menjelaskan posisi satu struktur relatif terhadap struktur lain.
Ekstensi 7_J Vl Fleksi Ekstensi /^' 0\
Fleksi
^
Ekstensi Fleksi
Fleksi dan ekstensi
ekstremitas atas pada sendi bahu
dan ekstremitas bawah pada sendi
panggul Fleksi
Fleksi
Ekstensi
Fleksi
Ekstensi
Oposisi dan reposisi
Fleksi dan ekstensi tangan pada Fleksi dan ekstensi jari pada ibu jari dan jari Pronasi dan supinasi lengan
sendi pergelangan tangan sendi metakarpofalangeal kelingking bawah pada sendi radioulnar
dan interfalangeal
Ekstensi
Fleksi
Ekstensi
Fleksi dan ekstensi tangan pada Fleksi dan ekstensi jari pada Oposisi dan reposisi Pronasi dan supinasi lengan
sendi pergelangan tangan sendi metakarpofalangeal ibu jari dan jari bawah pada sendi radioulnar
dan interfalangeal kelingking
lateral medial Abduksi, adduksi, ekstensi,
dan fleksi ibu ari
Abduksi jari ketiga Abduksi dan adduksi J
jari pertama, kedua,
keempat, dan kelima
Gambar 1.5 Istilah gerakan. Istilah-istilah tersebut menjelaskan gerakan ekstremitas dan bagian lain tubuh; gerakan terjadi pada sendi,
tempat artikulasi dua atau lebih tulang atau kartilago satu sama lain.
Abduksi dan adduksi ekstremitas kanan dan Sirkumduksi (gerakan memutar) Inversi dan eversi kaki pada sendi
rotasi ekstremitas kiri masing-masing secara ekstremitas bawah pada sendi subtalar dan talar transversa
berturut-turut pada sendi glenohumeral dan panggul
nanaaul
Abduksi dan adduksi ekstremitas kanan dan Sirkumduksi (gerakan memutar) Inversi dan eversi kaki pada sendi
rotasi ekstremitas kiri masing-masing secara ekstremitas bawah pada sendi subtalar dan talar transversa
berturut-turut pada sendi glenohumeral dan panggul
nanaaul
lutut terjadi pada arah anterior. Ekstensi suatu ekstremitas atau bagian melebihi batas
normalhiperekstensi (ekstensi berlebih)dapat menyebabkan cedera, seperti "salah urat" (yaitu
hiperekstensi leher selama tabrakan mobil di ujung belakang). Perhatikan pada Gambar 1.5 bahwa
bila kaki diekstensi pada sendi pergelangan kaki, disebut plantar/Z?& (bila berdiri pada jari kaki
Anda). Kecuali untuk ibu jari, dari posisi anatomis, fleksi dan ekstensi adalah gerakan-gerakan pada
bidang sagital.
Abduksi berarti bergerak menjauh dari bidang median pada bidang frontal (misalnya, ketika
menggerakkan ekstremitas atas menjauh dari sisi tubuh). Abduksi jari (jari tangan atau kaki) berarti
memisahkan jari-jarimenggerakkan jari lain menjauh dari jari ketiga (jari tengah) pada posisi
netral atau menggerakkan jari kaki lain menjauh dari jari kedua dalam posisi netral. Jari tangan
ketiga dan jari kaki kedua abduksi ke medial atau lateral menjauh dari posisi netral. Fleksi lateral
kanan dan kiri (membengkok ke samping) adalah bentuk khusus abduksi hanya untuk leher dan
batang tubuh. Wajah dan tubuh atas mengarah ke anterior bersamaan dengan miringnya kepala
dan/atau bahu ke kanan atau kiri, yang menyebabkan garis tengah tubuh itu sendiri membengkok ke
samping. Keadaan tersebut merupakan gerakan campuran yang terjadi di antara banyak vertebra
yang berdekatan.
Adduksi berarti bergerak ke arah bidang median pada bidang frontal (misalnya, bila
menggerakkan ekstremitas atas ke sisi tubuh). Adduksi jari berarti mendekatkan kembali jari-jari
tangan atau kaki yang tersebar atau menggerakkan jari lain ke arah posisi netral jari tangan ketiga
atau jari kaki kedua. Jari tangan ketiga abduksi ke lateral atau medial atau jari kaki kedua adduksi
kembali ke posisi netral. Seperti yang dapat Anda lihat dengan memperhatikan gerak permukaan
kuku ibu jari (ke lateral bukan ke posterior pada posisi anatomis), ibu jari berotasi 90 relatif
terhadap jari-jari lain. Oleh karena itu, ibu jari mengalami fleksi dan ekstensi pada bidang frontal,
dan mengalami abduksi dan adduksi pada bidang sagital.
Sirkumduksi adalah suatu gerakan melingkar yang merupakan kombinasi antara fleksi,
ekstensi, abduksi, dan adduksi yang terjadi sedemikian rupa sehingga ujung distal bagian bergerak
melingkar. Sirkumduksi dapat terjadi di semua sendi pada gerakan-gerakan yang telah disebutkan
yang mungkin terjadi (misalnya, sendi panggul).
Rotasi melibatkan pembalikan atau pemutaran suatu bagian tubuh di sekitar sumbu
longitudinalnya, seperti memutar kepala seseorang ke samping. Rotasi medial (rotasi internal)
membawa permukaan anterior suatu ekstremitas lebih dekat dengan bidang median, sedangkan
rotasi lateral (rotasi eksternal) menyebabkan permukaan anterior menjauh dari bidang median.
Pronasi adalah gerakan rotasional lengan bawah dan tangan yang mengayun radius (tulang
panjang lateral lengan bawah) ke medial di sekitar sumbu longitudinalnya sehingga telapak tangan
menghadap ke posterior dan permukaan dorsumnya ke anterior. Bila sendi siku difleksikan, pronasi
menggerakkan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke inferior (misalnya, menempatkan
telapak tangan rata di atas meja). Bila diterapkan pada kaki, pronasi menunjukkan suatu
kombinasi eversi dan abduksi yang menyebabkan merendahnya tepi medial kaki. (Kaki seseorang
dengan permukaan kaki rata merupakan contoh pro nasi).
Supinasi adalah gerakan rotasional lengan bawah dan tangan yang mengayun radius ke lateral
di sekitar sumbu longitudinalnya sehingga dorsum tangan menghadap ke posterior dan telapak
tangan menghadap ke anterior (yaitu, meng-gerakkannya ke posisi anatomis). Bila sendi siku fleksi,
supinasi menggerakkan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke superior. (Cara mengingat:
Anda dapat memegang sabun di telapak tangan ketika lengan bawah yang difleksikan pada posisi
supinasi tetapi mudah [kemungkinan] menjatuhkannya jika lengan bawah kemudian berbalik
menjadi pronasi!) Bila diterapkan pada kaki, supinasi menunjukkan gerakan-gerakan yang
menyebabkan meningginya tepi medial kaki.
Oposisi adalah gerakan bantalan jari pertama (ibu jari) mendekati bantalan jari lain. Gerakan
tersebut digunakan untuk mencubit, memasang kancing, dan mengangkat gelas teh melalui
pegangannya. Reposisi menjelaskan gerakan jari pertama dari posisi oposisi kembali ke posisi
anatomisnya.
Protrusi adalah suatu gerakan ke anterior (ke depan) seperti memprotrusikan mandibula
(dagu), bibir, atau lidah. Retrusi adalah suatu gerakan ke posterior (ke arah belakang), seperti saat
meretrusikan mandibula, bibir, atau lidah. Istilah yang sama protraksi dan retraksi paling sering
digunakan untuk gerakan anterior dan posterior bahu.
Elevasi menaikkan atau menggerakkan suatu bagian ke arah superior, seperti elevasi bahu
ketika mengangkat bahu, kelopak mata atas ketika membuka mata, atau lidah ketika mendorongnya
melawan langit-langit. Depresi merendahkan atau menggerakkan suatu bagian ke inferior, seperti
depresi bahu ketika beristirahat, kelopak mata atas ketika menutup mata, atau menarik lidah
menjauh dari langit-langit.
Eversi menggerakkan telapak kaki menjauh dari bidang median (membalikkan telapak kaki ke
lateral). Bila kaki di eversi penuh, kaki juga dalam posisi dorsifleksi. Inversi menggerakkan telapak
kaki ke arah bidang median (menghadapkan telapak kaki ke medial). Bila kaki diinversi penuh, kaki
juga dalam posisi plantarfleksi.
Struktur Istilah
Anatomi adalah suatu ilmu pengetahuan deskriptif dan memerlukan nama untuk banyak struktur dan
proses tubuh. Para mahasiswa yang baru memulai pelajaran anatomi sering merasa kewalahan
dengan banyaknya istilah anatomikomedis baru. Untungnya, terdapat sumber pelajaran untuk
membantu Anda mempelajari istilah tersebut (Mehta dkk. 1996; Stedman's Medical Dictionary,
2005; Willis, 1995). Banyak istilah memberikan informasi mengenai suatu bentuk, ukuran, lokasi,
atau fungsi srruktur atau mengenai kemiripan saru struktur dengan yang lain.
Beberapa otot memiliki nama deskriptif untuk menunjukkan karakteristik utamanyamisalnya,
musculus deltoideus, yang menutupi titik bahu, berbentuk segitiga, seperti lambang untuk delta,
huruf keempat dalam abjad Yunani. Akhiran ozW berarti "seperti"; oleh karena itu, deltoid berarti
seperti delta. Biceps berarti berkepala dua dan triceps berarti berkepala tiga. Beberapa
variasi luas dalam ukuran, bentuk, dan bentuk pelekatan otot. Demikian pula, terdapat variasi yang
luas pada pola percabangan vena, arteri, dan saraf. Variasi vena paling banyak dan variasi saraf
paling sedikir. Variasi individual hams diperrimbangkan pada pemeriksaan fisik, diagnosis, dan
pengobaran.
Sebagian besar deskripsi pada teks ini menggunakan asumsi kisaran variasi yang normal. Namun,
frekuensi variasi sering berbeda di antara kelompok manusia, dan variasi yang dikumpulkan pada
saru populasi mungkin ridak dapat digunakan pada anggota populasi lain. Beberapa variasi, seperri
yang terjadi dalam hal asal dan perjalanan arteria cystica ke kandung kemih, secara Minis pen ting
(lihat Bab 2), dan setiap ahli bedah yang melakukan operasi tanpa pengetahuan pasti mengalami
masalah. Dalam buku ini, variasi yang signifikan secara klinis rampak pada kotak korelasi klinis
(biru).
Terlepas dari perbedaan ras dan jenis kelamin, manusia memperlihatkan variasi generik yang luas,
seperti polidaktili (jari berlebih). Sekitar 3% bayi baru lahir memperlihatkan satu atau lebih anomali
kongenital yang signifikan (Moore dan Persaud, 2003). Defek-defek lain (misalnya, atresia atau
blokade usus) tidak terdeteksi sampai timbul gejala. Menemukan variasi dan anomali kongeniral
pada kadaver sebenarnya merupakan satu dari banyak keuntungan melakukan diseksi pada
sumbernya langsung, karena memungkinkan mahasiswa mengetahui adanya variasi dan menyadari
frekuensinya.
CATATAN PENTING: Variasi anatomis sering terjadi dan mahasiswa harus berharap
menemukannya selama diseksi. Penting untuk mengetahui bagaimana variasi tersebut
dapat mempengaruhi pemeriksaan fisik, diagnosis, dan pengobatan.
Folikel rambut
Lemak
Saraf kutaneus Jaringan subkutan
(fascia superfisial)
Pembuluh limfatik
Pembuluh darah
superfisial
j- Fascia profunda
Otot rangka
Ligamen kulit
(L retinaculum cutis)
Kelenjar keringat
^w