You are on page 1of 3

Nama : Tri Izah Susanti

Nim : 04021481619019

Menurut Depkes RI, UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang di jalankan di sekolah-
sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama. UKS
merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya
membentuk perilaku hidup, sehat yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang
optimal.

Intervensi yang dapat dilakukan oleh seorang perawat komunitas dengan konsep UKS serta
promosi kesehatannya sendiri yaitu :

1. Pendidikan kesehatan
Dimana pada tahap ini perawat komunitas memberikan bimbingan kepada peserta
didik menggenai seluruh aspek kesehatan pribadi (fisik, mental dan sosial) agar di
harapkan peserta didik dapat terbentuk kepribadian yang baik dan sehat. yang
pada proses ini perawat komunitas dapat memberikan pendidikan kesehatan
kepada peserta didik tentang makanan dan minuman yang sehat, pendidikan
kesehat tentang personal hyegine seperti cara mencuci tangan, cuci tangan
sebelum makan dan kapan saja kita harus mencuci tangan. Pendikan-pendikan
kesehatan yang di berikan perawat kamonitas pada peserta didik di harapkan dapat
menambah pengetahuan peserta didik tentang makanan dan minuman yang sehat,
cara cucci tangan dan waktu cuci tangan, sehingga peserta didik dapat menuju
kesehatan yang optimal secara mandiri.
2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan
(preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilatif). Yang dilakukan
terhadap peserta didik dan lingkungannya. Dalam hal ini intervensi yang
dilakukan oleh perawat berupa pelayanan kesehatan di mulai dari promotif yaitu
melakukan penyuluhan kesehatan serta latihan keterampilan, seperti penyuluhan
tentang makanan dan minuman yang sehat, latihan keterampilan seperti
mengajarkan teknik mencuci tangan yang benar. Kemudian untuk pencegahan
disini pelayanan kesehatan melakukan kegiatan peningkatan daya tubuh, seperti
berolahraga dan menjaga kebersihan diri. Pengobatan pelayanan kesehatan dalam
hal ini untuk memberikan pengobatan sesegera mungkin. Dan pada yahap
pemulihan disini intervensi yang dapat di lakukan oleh perawat seperti
memberikan pembinaan dan pelaksanaan konseling.
3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat
Dalam kasus tersebut dapat diambil kesimpulan bahawa tidak adanya larangan
dari pihak sekolah terhadap penjual-pejual makanan yang berada di luar pagar.
Serta warung yang berada dalam sekolah tidak menarik minat pembeli dari peserta
didik dan minimnya fasilitas yang mendukung personal hygiene sperti kran cucui
tangan. Dalam hal ini perawat komunitas dapat bekerja sama dengan kepala
sekolah tentang bagaimana lingkungan sekolah yang sehat, meliputi fasiltas-
fasilatas yang terdapat di lingkungan sekolah seperti yang kita ketahui dalam
kasus tersebut sekolah hanya memeiliki satu tempat cuci tangan tanpa ada sabun,
memberikan kebijakan melarang pedagang di luar pagar atau memasukan mereka
kedalam kantin sehingga dapat di awasi, kemudian perawat dapat melakukan
pembinaan kepada warung yang berada dalam sekolah menggenai makanan dan
minuman yang sehat, untuk berjualan beraneka ragam namun tidak lepas dari
prinsip sehat.

Promosi Kesehatannya :
Untuk peserta didik
1. Melakukan penyuluhan mengenai makanan dan minuman yang sehat
2. Melakukan penyuluhan tentang PHBS
3. Melakukan penyuluhan menggenai teknik cuci tangan dengan benar

Untuk guru dankepala sekolah

1. Melakukan penyuluhan mengenai makanan dan minum sehat


2. Melakukan penyuluhan PHBS
3. Melakukan penyuluhan teknik cuci tangan dengan benar
4. Melakukan penyuluhan tentang kriteria sekolah sehat

Untuk pedagang makanan

1. Melakukan penyuluhan mengenai makanan dan minuman yang sehat


2. Melakukan penyulhan PHBS
3. Melakukan penyuluhan teknik cuci tangan dengan benar
4. Melakukan penyuluhan tentang bahaya makanan dan minuma yang tidak sehat
5. Melakukan penyuluhan tentang kriteria makanan dan minuman yang sehat.

You might also like