You are on page 1of 3

Hasil Audit

Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap PT. ETSA,karena didalam buku 1 modul 3 tidak terdapat
keterangan sistem pengiriman barang antara FOB, Shipping Point dan Destination, hasilnya adalah sebagai
berikut :

1. Meskipun terjadi perbedaan antara kuantitas satuan menurut kartu stock dengan kuantitas satuan
menurut pengambilan stock sebanyak 10 pada barang Phillips MCD 139B. Selisih 10 barang
tersebut merupakan barang konsinyasi yang memang seharusnya tidak dilaporkan dalam inventory
PT. ETSA.
1a. Jika perusahaan menerapkan prinsip FOB Shipping Point terhadap barang yang dikirim kepada PT.
Harapan, perusahaan melakukan penyesuaian di kredit sebesar 50.625.000
2. Pada barang Sony Portable Audio CFD-CFD - F17 CP tidak terdapat perbedaan sehingga tidak
diperlukan penyesuaian.
2a. Jika perusahaan menerapkan prinsip FOB Shipping Point terhadap barang yang dikirim kepada PT.
Jati , perusahaan melakukan penyesuaian di kredit sebesar 126.000.000
3. Pada barang Sony Micro HIFI CMT-NEZ33 terdapat perbedaan sebesar 50 yang berasal dari
pemesanan kepada PT. SUNNY, apabila perusahaan menerapkan metode FOB Destination maka
diperlukan koreksi pada kredit sebesar 50 @1.425.000
3a. Pada barang yang sama dengan asumsi bahwa perusahaan menerapkan FOB Shipping Point
(perusahaan telah membayar barang tersebut) maka atas selisih sebesar 50 barang tidak perlu
dilakukan penyesuaian
4. Pada barang Phillips PET 702 terdapat selisih sebesar 10 barang yang berasal dari retur penjualan.
Hal ini akan mengakibatkan penambahan persediaan PT. ETSA yang akan dikoreksi dalam sisi debit
sebesar 24.000.000
5. Pada barang Phillips MCM 149 tidak terdapat perbedaan sehingga tidak diperlukan penyesuaian.
6. Pada barang Sony Micro HIFI CMT-BX3 terdapat perbedaan sebesar 5 dikarenakan barang tersebut
diambil atas perintah Bapak Dedi Juanda, sehingga diperlukan penyesuaian sebesar 15.000.000
7. Pada barang Phillips AZ 1037 Boombox tidak terdapat perbedaan sehingga tidak diperlukan
penyesuaian.
8. Pada barang Phillips DVP 4050 tidak terdapat perbedaan sehingga tidak diperlukan penyesuaian.
JURNAL

Asumsi penerapan semua pengiriman barang dengan FOB Destination.

1. Account Payable 78.735.000


Inventory 71.250.000
VAT In 7.125.000
2. Sales Revenue xxx
VAT Out xxx
AR xxx
Inventory 24.000.000
Cost of Good Sold 24.000.000
3. Promotion Expense 16.500.000
Inventory 15.000.000
VAT Out 1.500.000

Asumsi penerapan semua pengiriman barang dengan FOB Shipping Point.

1. Cash 66.825.000
Sales Revenue 60.750.000
VAT Out 6.750.000
Cost of Good Sold 50.625.000
Inventory 50.625.000
2. Cash 166.320.000
Sales Revenue 151.200.000
VAT Out 15.120.000
Cost of Good Sold 126.000.000
Inventory 126.000.000
3. Inventory 24.000.000
VAT Out 2.880.000
Cost of Good Sold 24.000.000
Cash 2.880.000
4. Promotion Expense 16.500.000
Inventory 15.000.000
VAT Out 1.500.000

KESIMPULAN

Menurut kami, pencatatan persediaan sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku,
hanya saja perusahaan harus lebih teliti dalam melakukan pencatatan terhadap inventory terlebih lagi jika
terdapat pemakaian sendiri atau retur penjualan. Perusahaan juga harus lebih mencermati ketika cut off
antara tahun buku yang lama dan tahun buku yang baru.

You might also like