Professional Documents
Culture Documents
html
Pengertian
Pengertian manajemen banyak disampaikan oleh para ahli, namun dalam materi ini hanya akan
disampaikan beberapa pendapat ahli manajemen :
1. H. Koontz & O,Donnel dalam bukunya Principles of Management mengemukan sebagai berikut
: manajemen berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan
orang-orang lain (Management involves getting things done thought and with people).
2. Mary Parker Folllett mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain.
4. James A.F. Stoner dalam bukunya Management (1982) mengemukakan manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang
telah ditetapkan
Berdasarkan beberapa pengertian manajemen di atas, dapat dikatakan bahwa manajemen memiliki
beberapa ciri antara lain :
Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya tersebut secara efisien dan efektif
Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut (manajer)
Penerapan manajemen berdasarkan ilmu dan juga seni atau keahlian yang harus dimiliki oleh
manajer
Untuk mengkaji lebih jauh tentang manajemen, perlu disampaikan beberapa pandangan tentang
manajemen :
Manajemen dipandang sebagai suatu kerangka kerja yang terdiri dari berbagai bagian yang saling
berhubungan yang diarahkan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
Manajemen sebagai rangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manajemen sebagai suatu proses dapat dipelajari dari
fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh manajer.
Manajemen hanya dapat diterapkan dalam kehidupan yang nyata, dan dalam menerapkan
manajemen, dibantu oleh berbagai cabang ilmu lainnya, seperti ; komunikasi, sosiologi, ekonomi,
psikologi, matematika, dll.
Manajemen dapat dipelajari dari proses kerjasama yang berkembang antara pimpinan dengan staf
untuk mencapai tujuan organisasi.
Dalam manajemen, manusia merupakan sumber daya yang paling penting. Dari sudut pandang ini
manajemen dapat dilihat dari perilaku manusia yang ada dalam organisasi. Di sini dapat ditelaah
mengenai aspek kepemimpinan serta proses dan mekanisme kepemimpinan. Ditinjau dari
pengambilan keputusan dapat dikatakan Management as a decision making process.
Proses manajemen dalam prakteknya dapat dikaji dari proses pemecahan masalah yang
dilaksanakan oleh semua bagian/ komponen yang ada dalam organisasi. Secara konkrit dalam
organisasi pelayanan kesehatan, seperti yang dilakukan di Rumah Sakit dan Puskesmas yaitu,
identifikasi masalah perumusan masalah dilanjutkan dengan langkah-langkah pemecahan
masalah. Melalui tahapan tersebut diharapkan tercapai hasil kegiatan secara efektif dan efisien.
Manajemen mempunyai bidang pekerjaan atau bidang keahlian tertentu, seperti halnya bidang-bidang
lain, misalnya profesi di bidang kesehatan, di bidang hukum, dll.
Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan ada tiga alasan mendasar, mengapa
manajemen diperlukan, yaitu :
1) Untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi
dan juga tujuan individu yang ada dalam organisasi tersebut.
3) Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan benar, sedangkan efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang
tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi Manajemen
Seperti telah diuraikan di atas, bahwa manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari fungsi-
fungsi manajemen yang dilakukan oleh seorang manajer. Banyak ahli manajemen yang
menyampaikan tentang fungsi manajemen ini, namun pada dasarnya tidak ada perbedaan yang
prinsip, bahkan pendapat satu dengan lainnya saling melengkapi. Para ahli manajemen, antara lain ;
George Terry, L. Gullick, H. Fayol dan Koonzt ODonnel mengemukakan tentang fungsi manajemen
sebagai berikut :
George Terry
L. Gullick
H. Fayol
Koonzt ODonnel
Planning
Planning
Planning
Planning
Organizing
Organizing
Organizing
Organizing
Actuating
Commanding, Coordinating
Staffing,
Directing
Controlling
Reporting
Controlling
Controlling
Budgeting
Dari keempat ahli manajemen tersebut, ternyata banyak kesamaan, dan secara garis besar dapat
dikelompokan menjadi : fungsi perencanaan (Planning), fungsi pengorganisasian (Organizing), fungsi
penggerakan pelaksanaan (staffing, commanding, directing, coordinating), fungsi pengawasan dan
pengendalian (controlling, reporting).
Bagan 2
Middle manager
Top manage
Conceptual skill
management skill
Low manager
Technical skill
Dari bagan di atas, terlihat bahwa makin tinggi jabatan seseorang dalam organisasi, akan semakin
dituntut mempunyai keterampilan konseptual dan semakin rendah kedudukan seseorang dalam
organisasi semakin dituntut mempunyai keterampilan secara teknik. Tetapi dalam setiap tingkatan
manajer tersebut harus dimiliki keterampilan dalam melakukan hubungan antara manusia.
Keterampilan konseptual, adalah keterampilan dimana seorang manajer harus mempunyai
pengetahuan tentang keseluruhan (kompleksitas) dari organisasi yang dipimpinnya, antara lain ;
merumuskan visi, misi dan strategi organisasi, serta kebijakan untuk merealisasikannya.
Keterampilan hubungan antar manusia, adalah kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain,
yaitu dengan melakukan komunikasi yang efektif, memotivasi staf sehingga mampu menerapkan
kepemimpinan secara efktif.
Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metoda, teknik atau
peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi.
Rumah sakit dan Puskesmas merupakan sub sistem pelayanan kesehatan yang pada dasarnya
melaksanakan dua jenis pelayanan ; (1) pelayanan kesehatan dan (2) pelayanan administrasi.
Pelayanan kesehatan yang diberikan adalah pelayanan medik, pelayanan penunjang medik,
rehabilitasi medik dan pelayanan keperawatan. Pelayanan yang dilakukan di Rumah sakit meliputi;
gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap, sedangkan di Pukesmas hanya pelayanan; gawat darurat
(kearah pertolongan pertama) dan rawat jalan.
Sejalan dengan reformasi dibidang kesehatan melalui Paradigma Sehat, pelayanan kesehatan di
rumah sakit maupun di Puskesmas lebih difokuskan pada upaya promosi kesehatan (promotif) dan
pencegahan (preventif) dengan tidak mengabaikan upaya kuratif-rehabilitatif. Selain itu, pelayanan
kesehatan di rumah sakit dan puskesmas bukan hanya kepada individu (pasen), tetapi juga keluarga
dan masyarakat, sehingga pelayanan kesehatan yang dilakukan merupakan pelayanan kesehatan
yang paripurna (komprehensif dan holistik).
Dengan bergesernya orientasi pembangunan kesehatan, mendorong rumah sakit dan puskesmas
melakukan perubahan visi, misi dan strategi dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Visi merupakan impian atau cita-cita yang ingin diwujudkan, yang dapat mengantisipasi
perubahan yang sedang dan akan terjadi. Apabila su atu organisasi tidak memiliki visi maka
perubahan lingkungan yang tidak diduga sebelumnya sering dirasakan sebagai suatu musibah.
Sedangkan misi dan strategi dibuat dalam rangka merealisasikan visi yang telah ditetapkan.
Manajemen yang diterapkan di jajaran Departemen Kesehatan, lebih mengacu kepada konsep yang
disampaikan G. Terry, yaitu melalui fungsi-fungsi ; perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakan pelaksanaan (actuating), pengawasan dan pengendalian (controlling).
Fungsi manajemen yang dilakukan di rumah sakit secara garis besar meliputi ;
perencanaan,pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.
1. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting, karena perencanaan
memegang peranan yang sangat strategis dalam keberhasilan upaya pelayanan kesehatan di RS.
Terdapat beberapa jenis perencanaan spesifik yang dilaksanakan di RS, yaitu : (a) perencanaan
pengadaan obat dan logistik, yang disusun berdasarkan pola konsumsi dan pola epidemiologi, (b)
perencanaan tenaga professional kesehatan, dalam menentukan kebutuhan tenaga tersebut misalnya
; tenaga perawat dan bidan, menggunakan beberapa pendekatan, antara lain ; ketergantungan pasen,
beban kerja, dll.
2. Pengorganisasian merupakan upaya untuk menghimpun semua sumber daya yang dimiliki
RS dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuannya. Pengorganisasian dalam
manajemen pelayanan kesehatan di rumah sakit, sama hal dengan di organisasi lainnya.
3. Penggerakan pelaksanaan, manajemen rumah sakit hampir sama dengan hotel atau
penginapan, hanya pengunjungnya adalah orang sakit (pasen) dan keluarganya, serta pada
umumnya mempunyai beban sosial-psikologis akibat penyakit yang diderita oleh anggota keluarganya
yang sedang dirawat. Kompleksitas fungsi penggerakan pelaksanaan di RS sangat dipengaruhi oleh
dua aspek, yaitu : (1) sifat pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada konsumen penerima jasa
pelayanan kesehatan (customer service), dengan hasil pelayanan kemungkinan ; sembuh dengan
sempurna, sembuh dengan cacat dan meninggal. Apapun hasilnya kualitas pelayanan diarahkan
untuk kepuasan pasen dan keluarganya. (2) Pelaksanaan fungsi actuating ini sangat kompleks,karena
tenaga yang bekerja di RS terdiri dari berbagai jenis profesi.
4. Pengawasan dan pengendalian, merupakan proses untuk mengamati secara terus menerus
(bekesinambungan) pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi
(perbaikan) terhadap penyimpangan yang terjadi. Untuk menjalankan fungsi ini diperlukan adanya
standar kinerja yang jelas. Dari standar tersebut dapat ditentukan indikator kinerja yang akan
dijadikan dasar untuk menilai hasil kerja (kinerja) pegawai. Penilaian kinerja pegawai di RS meliputi
tenaga yang memberikan pelayanan langsung kepada pasen, seperti ; perawat, bidan dan dokter
maupun tenaga administratif. Adanya indikator kinerja, akan memudahkan dalam melakukan koreksi
apabila ada penyimpangan.
Kecenderungan RS ke Depan
Terdapat dua hal yang perlu diantisipasi oleh rumah sakit, yaitu adanya perubahan pola pemerintahan
yang bersifat desentralisasi, dimana setiap daerah mempunyai otonomi untuk mengembangkan
daerahnya termasuk dalam mengelola pelayanan kesehatan dan akan memasuki era globalisasi.
a. Mengembangkan struktur organisasi sesuai dengan tuntutan perubahan dan kebutuhan yang
spesifik
Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan dengan misi sebagai pusat
pengembangan pelayanan kesehatan, yang tugasnya melaksanakan pembinaan, pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di suatu wilayah tertentu. Pelayanan
kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh, meliputi aspek-aspek; promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif. Upaya yang dilakukan untuk menjalankan misi Puskesmas, antara lain :
Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa.
(1) quality of care yaitu peningkatan kemampuan profesional tenaga kesehatan dalam menjalankan
profesinya (dokter,perawat, bidan, dll) yang dilakukan oleh organisasi profesi,
(2) quality of service, yaitu peningkatan kualitas yang terkait dengan pengadaan sarana, dan menjadi
tanggung jawab institusi sarana kesehatan (Puskesmas)
Fungsi Manajemen
Kegiatan
Perencanaan
Micro planning (perencanaan tingkat Puskesmas yang dilakukan setahun sekali, unsur yang
direncanakan meliputi; kebutuhan tenaga, alat dan sarana, serta penunjang lainnya). Sedangkan
perencanaan obat dan alat kesehatan dilakukan setiap bulan, dengan cara mengajukan usulan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Pengorganisasian
Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan struktural Kepala Puskesmas, sedangkan
lainnya bersifat fungsional
Pembagian tugas, yang berdasarkan program pokok Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18 program
pokok, yang melibatkan tenaga perawat dan bidan.
Penggerakan Pelaksanaan
Lokakarya mini Puskesmas, dilakukan tiap bulan dalam rangka koordinasi lintas program dan sektor
Supervisi
Seperti telah disampaikan di atas, bahwa dampak dari adanya perubahan paradigma dalam
pembangunan kesehatan, sangat berpengaruh terhadap semua sarana kesehatan, termasuk
Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan terdepan. Adanya perubahan visi, misi dan
strategi Puskesmas sebagai berikut :
Visi Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat pada tahun 2010, dengan memiliki 3 misi,
yaitu;
(a) mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan yang mantap di tingkat kecamatan,
agar dapat diterapkannya pembangunan berwawasan kesehatan,
(b) mengembangkan dan menerapkan asas kemitraan serta pemberdayaan keluarga dan masyarakat,
sehingga terwujudnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat,
(d) mengembangkan kemandirian Puskesmas sesuai dengan kewenangan yang diberikan Dinas
Kesehatan Kab/ Kota.
Pengorganisasian puskesmas ke depan selain dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas, juga ada
Wakil Kepala Puskesmas dan meliputi unit fungsional dan unit tata usaha. Program pokok Puskesmas
atau program kesehatan dasar yang harus dilaksanakan di Puskesmas meliputi ; (1) promosi
kesehatan,
(6) pengobatan.
Sesuai dengan misi dan strategi di atas, Puskesmas dapat mengembangkan program-program
unggulan berdasarkan kebutuhan, situasi dan kondisi daerah masing-masing. Contohnya, daerah
yang diwilayah kerjanya banyak ditemukan kelompok rawan kesehatan atau kelompok resiko tinggi
(high-risk group) ; seperti ibu hamil Risti, penyakit kronis, lanjut usia, dll. Di wilayah tersebut dapat
dikembangkan perawatan kesehatan masyarakat (community health nursing) sebagai program
unggulan atau program prioritas kesehatan lain.
Kesimpulan
Manajemen memiliki ciri-ciri : adanya tujuan yang ingin dicapai, adanya sumber daya, upaya
penggerakan sumber daya, adanya orang yang menggerakan sumber daya (manajer), adanya
proses; perencanaan pengorganisasian penggerakan pelaksanaan pengarahan dan
pengendalian
Ada 3 alasan penting, mengapa suatu organisasi perlu menerapkan manajemen yaitu: untuk
mencapai tujuan organisasi, untuk menjaga keseimbangan tujuan-tujuan yang ada dalam organisasi,
agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
Secara umum, pendapat para ahli manajemen tentang fungsi manajemen memiliki kesamaan dan
pendapat satu dengan lainnya yang saling melengkapi. Pada dasarnya fungsi manajemen meliputi;
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
Setiap manajer harus memiliki keterampilan; konseptual, manajerial dan keterampilan melakukan
hubungan antar manusia.
Perubahan yang mendasar perlu dilakukan dalam manajemen pelayanan kesehatan, baik di Rumah
Sakit maupun di Puskesmas. Perubahan tersebut mencakup, perubahan visi, misi dan strategi,
mengembangkan struktur organisasi sesuai kebutuhan, melakukan manajemen strategis,
pengembangan SDM (manajemen SDM), melakukan upaya-upaya yang mendorong kemandirian
Semua upaya perubahan tersebut diarahkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan
pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan.
Referensi
3. Azrul Azwar (1988), Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi kedua, PPT Bina Rupa
Aksara.
6. James.AF Stoner (1982), Management , edisi kedua, Prentice/ Hall International, Inc.
Englewood Cliffs, New York
Poskan Komentar
Entri Populer
SPONSOR
Chat
Health online
since 23-02-2011
Followers
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Tentang Saya
Sebagaian orang masih rancu dengan pengertian manajemen, kebanyakan masih menyatakan bahwa
proses pengaturan kegiatan untuk mencapai tujuan ini disebut Administrasi. Manajemen ialah seni
tentang bagaiman menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif serta rasional untuk
mencapai tujuan. Administrasi sendiri ialah ilmu dan seni yang mempelajari kerjasama kelompok
orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan . Bedanya dengan manajemen adalah
Manjemen sebai proses sosial dan organisasi sebagai system sosial ( Marry Parket Follet)
Banyak ahli yang telah membuat batasan tentang manajemen ini, antara lain:
< !--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->The accomplishing of a predetermined objectives through the effort
other people atau : Manajemen adalah pencapaiam tujuam tujuan yang telah ditentukan dengan
menggunakan orang lain. (Robert D.Terry)
< !--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Manajemen adalah the process , by which the excution of given
purpose is put in to to operation and supervised atau : Manajemen adalah proses dimana
pelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi . ( Encyclopasdia of social sciences).
< !--[if !supportLists]-->c. <!--[endif]-->Manjemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang
atau lebih untuk mengkoordinasi kegiatan-kegaiatn orang lain guna mencapai hasil (tujuan) yang tidak
dapat dicapai oleh hanya satu orang saja (Evancevich), 1989).
Kesimpulannya ialah Manjemen Kesehatan merupakan penerapan manajemen umum dalam system
pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek atau sasaran manajemen adalah
system pelayanan kesehatan masyarakat.
A.PERENCANAAN
Perencanaan adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan, menyusun dan
menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya.
< !--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Perencanaan harus didasarkan kepda analisa dan pemahaman
system dengan baik.
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Perencanaan pada hakikatnya menyusun konsep dan kegiatan
yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan misi organisasai.
< !--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Perencanaan secara implicit mengemban misi organisasai untuk
mencapai hari depan yang lebih baik.
< !--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Memberikan arah yang jelas pada organisasi karena mengetahui
tujuan dan cara mencapainya.
< !--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Mengetahui jenis dan jumlah staf yang diinginkan dan urain
tugasnya.
< !--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Mengukur hasil kegiatan yang akan dicapai.
< !--[if !supportLists]-->1) <!--[endif]-->Rencana jangka panjang (long term planning) yang berlaku antara
10-25 tahun.
< !--[if !supportLists]-->2) <!--[endif]-->Rencana jangka menengah (Medium range planning) , yang
berlaku antara 5-7 tahun.
< !--[if !supportLists]-->3) <!--[endif]-->Rencana jangka pendek ( short range palnning), umunya berlaku
hanya untuk 1 tahun.
< !--[if !supportLists]-->2) <!--[endif]-->Rencana oprasional (operational planning) , lebih menitik beratkan
pada pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program.
< !--[if !supportLists]-->3) <!--[endif]-->Rencana harian ( Day to day palnning) ialah rencana harian yang
bersifat rutin.
< !--[if !supportLists]-->1) <!--[endif]-->Rencana strategis (strategic planning ), berisikan uraian tentang
kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama.
< !--[if !supportLists]-->2) <!--[endif]-->Rencana taktis (tactical planning) ialah rencana yang berisi uaraian
yang bersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegaiatan , asalakan tujuannya tidak
berubah.
< !--[if !supportLists]-->4) <!--[endif]-->Rencana terintegrasi (integrated palnning) ialah rencana yang
mengandung uraian yang menyeluruh bersifat terpadu, misalnya dengan program lain di luar
kesehatan.
Proses Perencanaan
1. Analisa Situasi
2. Identifikasi masalah
< !--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->Siapa kelompok masyarakat yang paling banyak menderita?
< !--[if !supportLists]-->7. <!--[endif]-->Apa kemungkinan dampak yang muncul, bila masalah kesehatan
tersebut tak tertangani ?
< !--[if !supportLists]-->8. <!--[endif]-->Apa upaya program untuk mengatasi masalah tersebut?
Sumber masalahnya sendiri bisa diperoleh dari berbagai cara, antara lain:
< !--[if !supportLists]-->a) <!--[endif]-->Laporan-laporan kegiatan dari program kesehatan yang ada.
< !--[if !supportLists]-->c) <!--[endif]-->Survai kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh
masukan perencanaan kesehatan.
a) Melalui teknik scoring, yakni memberikan nilai (scor) terhadap masalah terebut dengan mengunkan
ukuran (parameter) antra lain:
< !--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masyarakat tersebut
(severity)
< !--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical
feasibility)
< !--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Sumber daya yang tersedia dapat dipergunakan untuk mengatasi
masalah ( resources availability), termaksud tenaga kesehatan.
< !--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Dengan melalaui diskusi kelompok, oleh sebab itu disebut juga
Nominal Group Tecnique (NGT) .Ada 2 NGT , yakni:
< !--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Delphi Techniquew : yaitu masalah- masalah didiskusikan oleh
sekelompok oarang yang mempunyai keahlian yang sama.
< !--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Delbeq Technique :menetapkan prioritas dengan melakukan diskusi
kelompok dengan orang yang berbeda keahlian.
< !--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->What ; Kegiatan apa yang akan dikerjakan harus jelas.
< !--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Who; Sasarannya harus jelas, siapa ynag akan mengerjakan ,
berapa yang ingin dicapai.
< !--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->How; prosedur kerjanya jelas dan harus sesui dengan satandar
pelayanan kesehatan.
< !--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Why; mengapa kegaiatn itu harus dikerjakan denagn penjelasan
yang jelas.
< !--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Where; kapan dan dimana kegiatan akan dilakukan tertera jelas.
< !--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Jika perlu ditambah which; siapa yang terkait dengan kegiatan
tersebut (Lintas sector maupun lintas program yang terkait).
Dalam menetapkan tujuan dapat menggunkan cara dengan pertanyaan yang perlu dijawab:
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Target program( sejauh mana akan dipecahkan cangkupan)?
SMART!!!
T = Time bound (sumber daya dapat dialokasikan dan kegiatan sesuai denagn tenggat waktu)
Rencana kegiatan adalah uraian tentang kegaiatan-kegaiatn yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Pada umunya kegiatan mencangkup 3 tahap pokok, yakni:
< !--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Kegiatan pada tahap persiapan , yakni kegiatan-kegiatan yang
dilakukan sebelum kegiatan pokok dilaksanakan, misalnya : rapat-rapat koordinasi, perizinan dan
sebagainya.
< !--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Kegiatan pada tahap pelaksnaan yakni kegaiatan pokok program
yang bersangkutan.
< !--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Kegiatan pada tahap penilain yakni kegiatan untuk mengevaluasi
seluruh kegiatan dalam rangka pencapaian program tersebut.
B.PENGORGANISASIAN
Alat yang akan dapat merealisasikan tujuan dan sasaran organisasi dan hal yang paling pokok adalah
pembagian tugas atau merupakan alat untuk memadukan / mensinkronisasikan semua kegiatan yang
beraspek personil, finansial , material, dan tatacara dalam rangka menapai tujuan yang telah
ditetapkan.
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Hubungan koordinasi dalam kegiatn yang akan dilakukan antar
anggota organisasai dulu.
< !--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Tujuan organisasai harus dipahami oleh pelaksana dan tertuang
dalam perencanaan .
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Membagi habis kegaiatan apa yang akan dilakukan dan apa yang
akan dikerjakan.
< !--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Menggolongkan kegiatan pokok dalam satuan kegiatan yang praktis
untuk dikerjakan petugas.
< !--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Menetapkan apa yang kan dikerjkan oleh petugas pelayanan
< !--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->Memilih petugas yang cakap untuk mengerjakan kegiatan yang
direncanakan .
C.PELAKSANAAN (AKTUASI)
Merupakan usaha untuk menciptakan kerjasama di antara pelaksana kegiatan sehingga tujuan
organisasai tercapai secara efektif dan efisien.
< !--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai apa yang menjadi
tanggung jawabnya.
< !--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Menciptakan suasana kerja yang dapat memotivasi dan
meningkatkan prestasi petugas.
Elemen-elemen aktuasi:
< !--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Mengetahui apakah waktu dan sumberdaya lainya telah mencukupi
kebutuhan dan telah digunakan secara benar.
< !--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->Mengetahui staf yang dapat diberikan reward dan punishment.
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Kriteria standar yang diharapkan dari upaya-upaya kesehtan.
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Membandingkan hasil kerja dengan tolak ukur yang tealAh dibuat
dalam perencanaan.
< !--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Ini dilakukan dengan supervis kelapangan untuk mengamati kegiatn
petugas . Hasil yang dicapai lebih akurat (Lebih objektif)
< !--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Laporan lisan , hasil kegiatan disampaikan oleh petugas, biasanya
informasi yang diperoleh terbatas.
< !--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Laporan tertulis, biasanya informasi yang dipoleh terbatas pada hal
yang dianggap penting oleh petugas , namun laporan tertulis ini dapat diamanfaatkan untuk
pengembangan program.
Merupakan suatu sitem untuk melakukn pencatatan tentang pendataan dari kegiatan pelayanan yang
dilakukan juga dapat diamanfaatkan sebagai bahan untuk melakukan kegiatan evaluasai yang menilai
akan tidak atau berhasilnya kegiatan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA