Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
RINGKASAN
Susu merupakan produk hasil produksi ternak perah dari kelenjar ambing
yang memiliki kandungan gizi yang baik apabila dikonsumsi. Friesian Holstein
merupakan bangsa ternak sapi perah peghasil susu. Permintaan susu pada suatu
daerah sebagai bahan baku untuk dibuat suatu olahan makanan akan menuntut
para peternak untuk memproduksi susu yang lebih banyak (meningkat) pada
peternakannya. Peternak akan melakukan beberapa cara atau metode untuk
meningkatkan produksi susu pada sapi perahnya seperti diberi perlakuan
penambahan pakan, memperbaiki kualitas pakan maupun, subtitusi pakan dengan
kandungan yang terbaik maupun diberi beberapa perlakuan secara fisik. Produksi
susu pada sapi umunya mudah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor
yang mempengaruhi produksi susu adalah tingkat frekuensi exercise sapi itu
sendiri. Perlakuan exercise yang diberikan kepada sapi perah bertujuan untuk
memberikan sedikit kebebasan tehadap sapi perah dan mendapatkan sinar
matahari yang cukup. Umunya exercise dilakukan pada padang penggembalaan
yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat produksi
susu sapi perah Friesian Holstein yang diberi perlakuan exercise pada padang
penggembalaan dengan sapi perah Friesian Holstein yang tidak diberi perlakuan
exercise (dalam kandang). Perlakuan pertama yakni sapi perah akan ditaruh pada
kadang sesuai standar yang telah dianjurka dan diberikan sanitasi perkandangan
yang baik setiap harinya serta pemberian pakan yang umum. Perlakuan kedua
yakni menaruh sai perah yang lain pada padang penggembalaan dengan diberikan
vegetasi tanaman yang baik, banyak dan beragam jenis. Perlakuan yang
merupakan parameter variabel kontrol yakni sanitasi kebersihan meliputi sapi
akan dimandikan setiap harinya dengan sumber air dan volume yang sama.
Pemerahan susu dilakukan setiap hari selama waktu satu minggu. Jumlah susu
ditotal dari pemerahan hari pertama higga hari ketujuh (diambil rata-ratanya dari
kedua sapi) dan melakukan tes uji kualitas di laboratorium, kemudian
dibandingkan antara keduanya. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dari degi
kuantitasnya (jumlah (liter)) dan kualitasnya (kekentalan, jumlah mikroba dan
lain-lain).