Professional Documents
Culture Documents
A. Definisi Anastesi
Anestesi (pembiusan) berasal dari bahasa Yunani. An-tidak, tanpa dan
prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah Anestesia
digunakan pertama kali oleh Oliver Wendell Holmes pada tahun 1948 yang
B. Anastesi Regional
sementara pada implus saraf sensorik, sehingga inplus nyeri dari satu bagian
Sensasi nyeri yang ditimbulkan organ-organ melalui sistem saraf tadi lalu
terhambat dan tak dapat diregister sebagai sensasi nyeri di otak. Dan sifat
anestesi atau efek mati rasa akan lebih luas dan lama dibanding anestesi lokal.
Pada kasus bedah, bisa membuat mati rasa dari perut ke bawah. Namun, oleh
karena tidak mempengaruhi hingga ke susunan saraf pusat atau otak, maka
pasien yang sudah di anestesi regional masih bisa sadar dan mampu
1
berkomunikasi, walaupun tidak merasakan nyeri di daerah yang sedang
dioperasi.2
C. Klasifikasi
Metode pemberian Anestesi regional dibagi menjadi dua, yaitu secara blok
Blok sentral dibagi menjadi tiga bagian yaitu anestesi Spinal, Epidural dan
Kaudal.
2
a. Anestesi Spinal
jenis obat, dosis obat yang digunakan, efek vasokonstriksi, berat jenis obat,
posisi tubuh, tekanan intra abdomen, lengkung tulang belakang, usia pasien,
subarachnoid.3
pada anak L2, pada bayi L3. Oleh karena itu anastesi spinal dilakukan ruang
3
Indikasi :
2. Bedah panggul
4. Bedah obstetrik-ginekologi
5. Bedah urologi
Absolut
1. Pasien menolak
Relatif
2. Kelainan neurologis
3. Kelainan psikis
4
5. Penyakit jantung
6. Nyeri punggung
Gambar 2. Posisi pada anastesi spinal. A. posisi supine, B. Lateral, C. posisi duduk
gemuk sehingga tidak teraba tonjolan prosesus spinosus. Selain itu perlu di
5
a. Izin dari pasien (Informed consent)
tulang punggung
barisitas (Barik Grafity) yaitu rasio densitas obat spinal anestesi yang
berat dalam gram dari 1ml cairan (gr/ml) pada suhu tertentu. Densitas
1) Hiperbarik
lebih besar dari pada berat jenis cairan serebrospinal, sehingga dapat
0,5% .2
6
2) Hipobarik
3) Isobarik
maka obat akan menjadi isobarik untuk semua pasien jika densitasnya
levobupikain 0,5% .2
7
b) Persiapan alat anestesi spinal
a. Peralatan monitor
d. Jarum spinal
b. Anestesi Epidural
dan tambahan pada anestesia umum ringan karena penyakit tertentu pasien.3
8
Gambar 5. Anastesi Epidural
Chloropakain 2-3% 60
9
poten sebagai akibat aktivitasnya pada reseptor adrenergic alfa dan
ditambahkan pada obat anatesi lokal untuk mengurangi aliran darah pada
lokasi penyuntikan.3
1. Bisa segmental
2. Hipotensi
3. Hipoventilasi
4. Mual muntah
10
a. Teknik Anastesi epidural
setiap sentimeter.
tergantung.
11
c. Anestesi Kaudal
kaudal adalah kepanjangan dari ruang epidural dan obat ditempatkan di ruang
12
biasanya digunakan untuk pengelolaan nyeri post operasi. Teknik khusus
caudal blok. bat yang digunakan caudal blok. Obat yang digunakan pada
atau tanpa epinephrine, 15-20 ml dari lidokain 1,5-2% dengan atau tanpa
fentanyln 50-100 g.
Indikasi :
2. Hemoroid
3. Fistula perianal
Teknik:
1. Posisi pasien terlungkup dengan simfisis diganjal (tungkai dan kepala lebih
2. Dapat menggunakan jarum suntik biasda atau jarum kateter vena ukuran 20-
4. Identifikasi hiatus sakralis dengan menemukan sakralis kiri dan kanan serta
13
kanalis sakralis, ubah posisi jarum menjadi 45-60 derahat dan jarum
Anestesi regional dapat juga dilakukan dengan cara blok perifer. Salah
satu teknik yang dapat digunakan adalah anestesi regional intravena. Anestesi
Melalui cara ini saraf yang dituju langsung saraf bagian proksimal. Sehingga
lengan bawah memblok saraf brakialis. Untuk melakukan anetesi blok perifer
membran mukosa
4. Mulai kerjanya harus singkat mungkin dan bertahan dalam jangka waktu
lama
5. Dapat larut air dan menghasilkan laurtan yang stabil, juga stabil terhadap
pernapasan.2
14
D. Keuntungan Anastesi Regional
1. Alat minim dan relatif sederhana, sehingga biaya relatif lebih murah
15
DAFTAR PUSTAKA
2012.
16