Professional Documents
Culture Documents
PDU B 2013
NIM:04011381320002
Penyebab Demam
Bakteri salmonella typhii yang masuk ke tubuh melalui makanan ada yang dibunuh di gaster
dengan asam lambung dan sebagian lagi ada yang bisa bertahan dan masuk ke usus
halus,bakteri yang mampu bertahan hidup menginfeksi usus di limfoid plaque peyeri, ada nya
antigen v pada salmonella menyebabkan bakteri tersebut dapat bermultiplikasi(terhindar dari
fagositosis).Salmonella yang telah bermultiplikasi dan menginfeksi menyebabkan terjadinya
peradangan di usu halus (ileum) dan dengan antigen O dari bakteri tersebut mensekresikan
endotoksin,respon tubuh terhadap endotoksin tersebutlah yang menyebabkan terjadinya
demam pada kasus sebagai kompensasi tubuh terhadap radang yang terjadi
Pemeriksaaan penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Untuk memastikan diagnosis Demam Typhoid, perlu dilakukan pemeriksaan agar diagnosis
Demam Typhoid bisa di tegakkan secara jelas:
Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk memastikan diagnosa tersebut diantaranya sebagai
berikut : Pada pemeriksaan darah lengkap terdapat gambaran leukopenia dan limfositosis
relative. Hitung jenis leukosit biasanya normal atau bergeser sedikit ke kiri tergantung
beratnya jenis infeksi. Eosinofili dan basofil menghilang diikuti dengan penurunan limfosit,
secara bertahap eosinofil dan basofil muncul kembali diikuti meningkatnya limfosit dan
monosit setelah minggu kedua. Pada saat ini terjadi limfositosis relative dan eosinofilia dan
pergeseran ke kiri kembali normal. Dapat pula terjadi berbagai gangguan system hematologic
yaitu perdarahan akut, sindroma uremia hemolitik, dan DIC. Terjadi pula gangguan system
pembekuan darah yang sesuai dengan keadaan DIC termasuk trombositopenia,
hipofibrinogenemia. Diagnosis pasti Demam Typhoid dapat di tegakkan bila di temukan
bakteri Salmonella typi dalam biakan dari darah, urin, feses, sum - sum tulang, cairan
duodenum, dan empedu. Berkaitan dengan patogenesis penyakit maka bakteri akan lebih
mudah di temukan dalam darah dan sum - sum tulang pada awal penyakit sedangkan
selanjutnyadi dalam dan feses. Pemeriksaan Serologi untuk diagnosis Demam Typhoid adalah
uji widal yang merupakan suatu metode serologi baku dan rutin di gunakan sejak tahun 1986.
Prinsip Pemeriksaan widal adalah untuk memeriksa reaksi antara antibodi aglutinin dalam
serum penderita yang telahmengalami pengenceran berbeda-beda terhadap antigen somatik
(O) dan flagella (H) yang ditambahkan dalam jumlah yang sama sehingga terjadi aglutinasi
menunjukan titer antibody dalam serum. Penelitian pada anak oleh Choo dkk (1990)
mendapatkan sensitifitas uji widal sebesar 64-74 % dan spesifitas sebesar 76-83 %.
Interpretasi uji widal harus memperhatikan beberapa factor penderita seperti status imunitas,
stadium penyakitdan status gizi yang dapat mempengaruhi pembentukan antibody.
Kelemahan uji widal yaitu rendahnya sensitifitas dan spesifisitas. Selain uji widal terdapat
pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis Demam Typhoid yang baru- baru ini di anggap
lebih akurat yaitu pemeriksaan Tubex TF merupakan tes aglutinasi kompetitif semi kuantitatif
yang sederhana dan cepat (kurang lebih 2 menit) dengan menggunakan partikel yang
berwarna untuk meningkatkan sensitivitas, spesifisitas di tingkatkan dengan menggunakan
antigen O9 yang yang benar- benar spesifik yang hanya di temukan pada salmonella typi. Tes
ini sangat akurat karena hanya mendeteksi IgM dan tidak mendeteksi antibody IgG dalam
waktu beberapa menit. Penelitian oleh Lim dkk (2002) mendapatkan hasil sensitivitas 100 %.
Tes ini dapat menjadi pemeriksaan ideal.
Spesimen yang digunakan dapat berupa darah, cairan tubuh lainnya seperti biopsi.
Mekanisme abnormal :
Rendahnya kadar Hb selalu diikuti dengan penurunan kadar Ht ,yang biasanya
mengambarkan keadaan anemia ( kekurangan eritrosit).Keadaan leukosit rendah disebut
dengan leukopenia .Keadaan tersebut pada kasus ini disebabkan oleh aktivitas Antigen O
dari Salmonella typhii .Dimana antigen O mampu mengeluarkan endotoksin dan
menginduksi perubahan dalam sel sumsum tulang .Serta mengandung komponen
lipopolisakarida yang juga menyebabkan penurunan yang cukup signifikan pada
eritrosit ,leukosit ,trombosit ,hematokrin dan hemoglobin.Selain itu jiga karena adanya
penghancuran sel darah merah pada peredaran darah.
Learning Issue:
Pemeriksaan penunjang
Siti S,Marcellus S,Idrus A,Bambang S,Aru W.2009.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Interna
Publishing.Jakarta