Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
ASI eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin
setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain,
walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan (Purwanti, 2004: 3).
pemberian ASI merupakan peran penting untuk mencegah infeksi. Selain itu,
tahun 2010 adalah ditarget 15 per 1000 kelahiran hidup, namun kematian bayi
baru lahir dari target tersebut masih cukup tinggi. Sedangkan berdasarkan
hasil survey kesehatan AKB daerah provinsi Jawa Tengah tahun 2007 sebesar
2009).
pemberian ASI eksklusif pada bayi dibawah usia dua bulan hanya mencakup
1
2
(64 %) dari total bayi yang ada. Persentase tersebut menurun seiring dengan
bertambahnya usia bayi, yakni, (46%) pada bayi usia 2-3 bulan dan (14%)
diperoleh tanggal 5 mei 2009). Menurut laporan tahun 2000 World Health
pemberian makanan yang tidak benar. Kurang dari 15 % bayi di seluruh dunia
pendamping ASI tidak sesuai dan tidak aman. Hampir 90 % kematian anak
disebabkan oleh diare dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit
yang sebenarnya dapat dicegah dengan pemberian ASI eksklusif. Dari sekian
banyak usaha preventif untuk mencegah kematian anak balita, tampak bahwa
pemberian ASI adalah cara yang paling tepat untuk dapat menurunkan angka
mei 2009).
eksklusif, cara menyusui bayi yang benar, serta pemasaran yang dilancarkan
secara agresif oleh para produsen susu formula, merupakan faktor penghambat
dapat terganggu.Keadaan ini ternyata disebabkan proses alami dari bayi untuk
menyusu sejak lahir. Selain itu, masih banyak penolong persalinan yang
3
ditimbang, ditandai dan diberi pakaian. Hal ini sangat menggangu proses
Air Susu Ibu (ASI) adalah yang mukzizat merupakan satu jenis
makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi,
Ibu (ASI) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak
diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan
Manfaat yang bisa diperoleh dari pemberian ASI sangat luar biasa. Bagi
bayi, ASI adalah makanan yang paling cocok karena dapat memberikan gizi
yang paling sesuai untuk kebutuhan bayi, melindungi dari berbagai infeksi dan
penyuluhan tentang pengertian dan manfaat ASI eksklusif kepada ibu hamil,
Ibu bersalin dan Ibu Ibu yang mempunyai balita, tetapi target yang
target 80%. Dengan demikian masih banyak Ibu-Ibu yang belum memberikan
ASI eksklusif dengan sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif di RB Pintan
Sari Cabeyan Bendosari pada bulan April 2009. Dalam hal ini dibuktikan dari
hasil penelitian yang menunjukkan bahwa anak yang menyusu ASI sampai 6
bulan jauh lebih sehat dari bayi yang menyusu ASI sampai 4 bulan.
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah adalah hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis.
2. Manfaat Praktis
diharapkan setelah penelitian ini akan ada upaya dari institusi pelayanan
eksklusif sehingga akan lahir generasi baru yang sehat secara mental
dan spiritual.
E. Keaslian Penelitian
responden( 65%) dan yang lain adalah cukup baik yaitu sebesar 7 responden
Stikes Aisyiyah Surakarta dengan judul Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu
Terhadap ASI eksklusif dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif di
Ngoresan Surakarta. Analisa data dengan regresi ganda diperoleh Fhitung lebih
pengetahuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
A. Pengetahuan
1. Pengertian
a. Tahu (know)
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Aplication)
8
9
(sebenarnya).
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
140-142).
2. Sumber pengetahuan
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang
berperilaku baru, didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,
yakni:
10
tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik
lagi.
proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang
positif, maka perilaku tersebut perilaku itu tidak didasari pengetahuan dan
B. Perilaku
terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni
reaksi atau perilaku tertentu. Perilaku adalah tindakan atau perilaku suatu
hidup. Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus
dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung
(Anonim,2008,1,http://qym7882.blogspot.com/2009/04/pengertian-
respons, yakni:
makanan lezat menimbulkan keluarnya air liur, cahaya yang kuat akan
ditimbulkan.
adalah operant respons. Untuk itu untuk membentuk jenis respons atau
perilaku ini perlu diciptakan adanya suatu kondisi tertentu yang disebut
operant conditioning.
dibentuk.
diharapkan terbentuk.
a. Bentuk pasif adalah respons internal yaitu yang terjadi didalam diri
manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain,
Misalnya seorang ibu tahu bahwa imunisasi itu dapat mencegah suatu
b. Bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara
dan orang pada kasus kedua sudah ikut keluarga berencana dalam arti
sudah menjadi akseptor KB. Oleh karena perilaku mereka ini sudah
faktor perilaku (behaviour causes) dan faktor di luar perilaku (non behaviour
causes).
sebagai berikut:
2. Perilaku sakit (illness behavior) yakni segala tindakan atau kegiatan yang
3. Perilaku peran sakit (the sick role behavior) yakni segala tindakan atau
C. Asi Eksklusif
cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, bahkan air putih
sekalipun. Selain tambahan cairan, bayi juga tidak diberi makanan padat lain,
seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, tim, dll.
dan akan lebih baik lagi apabila diberikan bayi sampai 6 bulan (Roesli,
2002:1).
diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air
a. Bagi bayi
ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. Selain itu komposisi ASI
bulan bayi harus mulai diberi makanan padat, tetapi ASI dapat
kali lebih banyak dari susu matang (mature) zat kekebalan yang
terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari penyakit
mencret (diare). Bayi ASI eksklusif lebih sehat dan lebih jarang
2002: 7).
a) Faktor genetik
atau bawaan yang duturunkan oleh orang tua. Faktor ini tidak
b) Faktor lingkungan
(asih)
(asah)
a) Stadium pertama
selsel otak akan berhenti pada usia kehamilan 5-6 bulan. Dan
setelah itu tidak akan terbentuk lagi. Apabila Gizi ibu hamil
baik, maka pada akhir stadium pertama akan terbentuk sel otak
b) Stadium kedua
sel otak akan lebih menjadi baik lengkap dan komplek. Pada
(1) Taurin: yaitu suatu bentuk zat putih telur yang hanya
bayi dan membentuk kepribadian bayi yang percaya diri dan dasar
b. Bagi Ibu
kematian ibu.
3) Menjarangkan kehamilan.
4) Mengecilkan rahim
2002: 14).
c. Bagi Keluarga
seperti indonesia.
dimalam hari dan tidak harus mencari warung atau toko yang buka
3) Kalau bepergian dengan ASI eksklusif akan lebih mudah dan tidak
d. Bagi Negara
Negara Indonesia.
e. Bagi Lingkungan
ASI mengandung lebih dari 200 unsur- unsur pokok, antara lain zat
hormon, enzim, zat kekebalan dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat
sacara proporsional dan seimbang satu dengan lainnya, cairan hidup yang
mempunyai keseimbangan biokimia yang yang sangat tepat ini bagai suatu
23
manusia.
Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan
b. ASI masa transisi, yaitu ASI yang dihasilkan mulai dari ke empat
c. ASI matur, yaitu ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai
seterusnya.
terhadap infeksi.
tubuh bayi dan berbagai penyakit infeksi untuk jangka waktu sampai
Mungkin tak ada susu apapun di dunia ini yang kandungannya bisa
menyamai air susu ibu (ASI). Kelengkapan gizi dan nutrisi yang
Salah satu kandungan penting dalam ASI adalah kolostrum. Zat ini
gizi dalam susu formula seringkali tidak stabil karena adanya perubahan
Kelebihan utama ASI lainnya yang tak dimiliki oleh susu lainnya
adalah zat imunologik. ASI mengandung zat anti infeksi yang bersih dan
bebas kontaminasi. Zat imun itu ada pada immunoglobulin, sekretori, dan
laktoferin.
mencegah terjangkitnya penyakit pada bayi. Lalu, zat sekretori yang dapat
antara ibu yang satu dengan ibu yang lainnya. Tapi, apa yang dikonsumsi
oleh sang ibu memang akan memberi pengaruh, baik ke kualitas gizi
menjaga pola makannya. Artinya, jangan sampai kurang dan harus bergizi.
Selain itu, makanan dengan citarasa yang kuat seperti asam atau pedas
Makanan jenis itu akan membuat rasa ASI tidak enak untuk bayi.
Meminum banyak air putih dan susu bagi ibu menyusui juga sangat
jenis itu sangat berguna untuk menjaga kesehatan sang ibu sendiri (Epung
27 Juni 2009).
Reflek yanng terjadi pada ibu, yaitu prolaktin dan reflek aliran (let down
a. Refleks prolaktin
b. Reflek aliran.
memeras air susu dari alveoli, duktuli, dan sinus menuju puting susu.
c. Reflek menangkap
Jika bibirnya dirangsang atau disentuh, bayi akan membuka mulut dan
d. Reflek menghisap
27
oleh gusi, lidah, serta langit-langit sehingga air susu diperas secara
a. Susuilah bayi segera setelah lahir dan setelah itu setiap kali ingin
c. Berilah kepada bayi air susu jolong (kolostrum) yang keluar pada hari
7. Lama menyusui
Pada hari pertama biasanya ASI belum keluar dan bayi cukup
membiasakan putting susu dihisap oleh bayi. Setelah hari ke 4-5 boleh
disusukan selama 10 menit, bila produksi ASI cukup dan lancar boleh
disusukan selama 15 menit. Jumlah ASI yang terhisap bayi pada 5 menit
pertama 112 ml, kedua 64 ml dan terakhir 16 ml. ASI yang dihisap bayi
28
pertama lebih cepat dan encer dan kemudian akan lebih kental dan menit
dibandingkan dengan ASI pada menit pertama. Jadi lama meyusui setiap
payudara adalah sekitar 10-15 menit untuk bayi usia 1-12 bulan, volume
status gizi ibu dan ibu usia muda produksi asinya lebih banyak dibanding
menyusui.
lain:
diatasi dengan diberi motivasi agar ibu lebih yakin bahwa ia bisa
pada masa bayi lahir sampai berusia 2 tahun. Termasuk cara mengatasi
kesulitan menyusui
tidak langsung mendapat ASI. Ada yang baru pada hari ke-3 ASI
30
benar dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi
minuman apa pun selain ASI kepada bayi baru lahir. Ini juga termasuk
tidak memberikan dot atau empeng kepada bayi yang diberi ASI perah.
c. Relaktasi
lama tak menyusu pada ibu atau bayi sudah diberikan makanan
ASI terlalu dini (di bawah 6 bulan). Contoh, bayi diberi air putih, air
e. Payudara bengkak
terasa penuh sekali. Ini mungkin kurang enak dan mengakibatkan sulit
f. Puting sakit.
detik, .Jika puting lepuh atau retak, atau sakit untuk menyusui, ini
demam) dan payudara yang keras, sakit atau merah adalah petanda
bayi Anda tidak ingin menyusu, peraslah dengan tangan atau gunakan
berkonsultasi ke dokter.
h. Ibu bekerja
32
bayi yang baru lahir biasa turun pada minggu-minggu pertama. Selain
itu jika BB bayi masih dalam taraf normal pada kurva pertumbuhan
BB bayi.
10. Kendala pemberain ASI menurut Derni dan Orin, (2007: 53 -70 ) :
menghisap, ini akan menambah aliran susu dan membuat bayi tetap
menghisap.
b. ASI mampet
Cara mengatasi
2) Jangan cemas
yang baik.
yang cukup
(Anonim,2004,2,http://rumahkusorgaku.multiply.com/journal/item/9)
akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan
bahwa agar ibu berperilaku dengan benar dalam memberikan ASI eksklusif,
psikologis ibu, faktor fisik ibu, dukungan petugas kesehatan, promosi susu
D. Landasan Teori
ASI eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin
setelah persalinan diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan sampai
bayi berumur enam bulan. Dalam ASI terkandung nilai-nilai komponen yang
sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, selain itu juga
E. Kerangka Teori
Faktor Pendukung:
Perubahan perilaku
Fasilitas kesehatan dan sarana
pemberian ASI
kesehatan
Faktor Pendorong:
Sikap dan perilaku petugas kesehatan
F. Kerangka Konsep
Variable terikat
Variable bebas
36
G. Hipotesis
eksklusif..
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
variabel bebas hanya sesaat. Artinya peneliti pada saat itu menilai pengetahuan
dan sikap ibu terhadap ASI eksklusif sebagai variabel independen bersamaan
1. Populasi
dengan umur bayi 012 bulan pada bulan JanuariJuni 2009 yaitu
sebanyak 80 orang.
2. Sampel
di wilayah Cabeyan.
wilayah Cabeyan..
30 orang.
3. Teknik Sampling
(jatah). Kemudian jumlah atau quatom itulah yang dijadikan dasar untuk
akan diambil tidak menjadi soal, yang penting jumlah quotum yang sudah
C. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Kurang:bila jawaban
benar < 60%.
1. Tingkat Pengetahuan
dengan menggunakan dua alternatif jawaban, yaitu benar (B) dan salah
(S). Skor untuk pertanyaan favorable adalah 1 untuk jawaban (B) dan 0
jawaban (B) dan 1 untuk jawaban (S). Skala data diukur dengan
76-100%.
40
56-75%..
x
p x 100%
n
Keterangan :
p : prosentase
(Sugiyono, 2007).
F. Instrument penelitian
tersusun dengan baik dan matang, di mana responden (dalam hal angket)
(Notoatmodjo, 2005:116).
2005:124).
Tabel 1
Kisi-kisi Kuesioner
Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dan perilaku pemberian Asi
eksklusif
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
N xy x y
rxy
N x 2 x 2 Ny 2 y 2
keterangan:
y : skor total
95%, maka taraf signifikansinya adalah 0,444. Bila rxy r tabel (0,444)
maka butir soal tersebut valid, bila rxy < r tabel (0,444) maka butir soal
2. Uji reliabilitas
(Notoatmodjo, 2005: 133). Rumus yang digunakan oleh peneliti untuk uji
reliabilitas adalah:
N xy x y
r11
N x 2 x 2 Ny 2 y 2
Keterangan:
kedua.
1. Editing
Editing dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang sudah diisi.
2. Coding
Langkah ini dapat dilakukan hanya memberi kode pada responden untuk
3. Tabulating
distribusi frekuensi.
H. Analisis Data
1. Analisis Univariat
dinarasikan.
2. Analisis Bivariat
penelitian yaitu variabel bebas dengan variabel terikat. Uji statistik yang
I. Etika Penelitian
1. Informed Concent
45
untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati
2. Anonimity
data peneliti tidak mencantumkan nama terang tetapi tetap diberi kode
atau nama inisial. Dalam Karya Tulis Ilimah ini Anonimity berkode huruf
A s/d AU.
3. Confidentiality
Dalam Karya Tulis Ilmiah ini identitas responden berkode (hanya inisial),
J. Keterbatasan penelitian
K. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
46
yang berlaku.
KTI penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Pelaporan
L. Jadwal Penelitian
Tabel 3.2
Jadwal Penelitian
Bulan
No Kegiatan
April 09 Mei 09 Juni 09 Juli 09
1. Pengajuan judul
2. Penyusunan
BAB I
BAB II
BAB III
47
3. Perijinan
4. Pengumpulan data
5. Pengolahan data
BAB IV
BAB V
6. Penulisan Laporan
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian
a. Umur
Diagram 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
di RB Pintan Sari Cabean Bendosari
b. Pendidikan terakhir
Diagram 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir di RB
Pintan Sari Cabean Bendosari
49
c. Pekerjaan
Diagram 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
di RB Pintan Sari Cabean Bendosari
responden tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak
Diagram 4.4
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
ASI Eksklusif di RB Pintan Sari Cabean Bendosari
eksklusif
dikatakan berperilaku kurang baik jika ibu memperoleh nilai < 80%.
51
Diagram 4.5
Distribusi Frekuensi Perilaku Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif
di RB Pintan Sari Cabean Bendosari
eksklusif.
perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif dapat dilihat pada tabulasi
Tabel 4.1
52
Perilaku
Total
Baik Kurang
Pengetahuan n % n % n %
Baik 13 92,9 1 7,1 14 100
Cukup 4 44,4 5 55,6 9 100
Kurang 0 0,0 7 100 7 100
Total 17 56,7 13 43,3 30 100
Sumber : Data primer yang diolah
0,000 dimana taraf signifikansi hitung lebih kecil dari taraf signifikansi
B. Pembahasan
53
pengetahuan tentang ASI eksklusif dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI
maka disimpulkan bahwa sebagian besar responden adalah ibu-ibu yang masih
dalam masa produktif dimana pada masa tersebut daya tangkap ibu terhadap
yang baik terhadap ASI eksklusif, sehingga ibu akan berperilaku baik dalam
tinggi tingkat pendidikan maka semakin banyak pula ilmu yang telah
yang tinggi dan sikap yang baik. Dengan pengetahuan dan sikap yang baik
bekerja atau sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 20 orang (66,67%).
54
Pada ibu yang tidak bekerja akan memiliki banyak waktu untuk berinteraksi
ASI eksklusif akan semakin besar. Lain halnya dengan ibu yang bekerja,
tentang ASI eksklusif dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif.
dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Hal ini berdasar hasil uji
dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif, dengan taraf signifikansi
hitung sebesar 0,000 dimana taraf signifikansi hitung lebih kecil dari taraf
Hal ini sesuai dengan teori Green (1980, dalam Notoatmodjo, 2003:
(enabling factors), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak
merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
55
penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Hal ini
sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi
proses yang berurutan yakni: awaremsas (kesadaran), interest (di mana orang
baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya), trial (orang mulai mencoba
perilaku yang baru) dan adaption (orang telah berperilaku baru sesuai dengan
lahir, tiap 15 menit sesuai kebutuhan bayi. Adanya pengaruh kurang baik
sakit atau klinik bersalin lebih menitik beratkan upaya persalinan dapat
berlangsung dengan baik, ibu dan anak berada dalam keadaan selamat dan
pertama yang diberikan justru susu buatan atau susu sapi, yang seharusnya
ASI yang diberikan pada masa segera setelah persalinan (prenatal). Ibu
cara menyusui yang baikdan benar , yakni tentang posisi dan cara melekatkan
kota telah membawa pengaruh terhadap banyak para ibu untuk tidak menyusui
bayinya, padahal makanan penganti yang bergizi tinggi jauh dari jangkauan
dan menyusui menyebabkan ibu mudah terpengaruh dan beralih kepada susu
hidupnya akan lebih baik pada ibu-ibu yang berpendidikan rendah. Hal ini
yang luas serta kemampuan untuk menerima informasi lebih tinggi. Pada
penelitian di Pakistan dimana tingkat kematian anak pada ibu ibu yang lama
pendidikannya 5 tahun adalah 50 % lebih rendah daripada ibu ibu yang buta
terlalu dini. Sebagian besar dilakukan oleh ibu yang berpendidikan rendah,
menyusui dianggap tidak sopan dan memerlukan, maka let down reflex
bahwa agar ibu berperilaku dengan benar dalam memberikan ASI eksklusif,
sikap ibu terhadap ASI eksklusif berhubungan dengan perilaku ibu dalam
BAB V
A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka simpulan yang dapat
1. Ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang ASI eksklusif, yaitu sebanyak 14
B. Saran
dan memotivasi ibu untuk memberikan ASI pada bayinya secara eksklusif.
59
saran kepada peneliti lain dalam bidang sejenis yang ingin melanjutkan
dan mengembangkan penelitian ini agar meneliti lebih jauh tentang faktor-
58
faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif di
DAFTAR PUSTAKA
2009).
Anonim,2008,1,http://qym7882.blogspot.com/2009/04/pengertianperilaku.htm)
27 Juni 2009).
Anonim,2007,1,http://fuadbahsin.wordpress.com/2008/12/25/asi-eksklusif/
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul Hubungan
Pengetahuan Ibu Tentang ASI Ekskusif Dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif
Ilmiah ini penulis susun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir di
Kebidanan.
Banyak pihak yang terlibat dalam penyusunan karya tulis ini, oleh karena
Aisyiyah Surakarta.
2. Kamidah, S.Si.T, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi
8. Bapak dan Ibukku terima kasih atas segala doa, kasih sayang, kesabaran serta
segala fasilitas yang telah Bapak dan Ibu berikan kepada putrimu ini.
10. Buat anak-anak senasib dan seperjuangan angkatan 2009, makasih atas
yang berkepentingan. Penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Penulis