You are on page 1of 6

A.

Pancasila Pra Kemerdekaan


Sebelum pancasila disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI. Nilai
adat istiadat, kemanusian, persatuan, kebudayaan, religious, kerakyatan, keadilan
telah dimiliki sudah tertanam pada masa zaman batu dan berkembang pesat sebagai
dasar kebangsaan Indonesia pada abad ke VII. Pada abad ini, muncullah kerajaan
Sriwijaya yang dipimpin Wangsa Syailendra. Dalam system pemerintahan kerajaan
Sriwijaya tidak dapat dilepaskan dari nilai ketuhanan, terbukti dengan mendirikan
suatu lembaga pendidikan agama dan kebudayaan Budha.
Di Jawa Tengah muncul kerjaan Kalingga. Pada saat kerjaan dipimpin
Airlangga, system kerajaan ini sudah menerapkan nilai nilai sila IV dan sila ke V.
saat itu raja Airlangga mendirikan bangunan keagamaan dan asrama sebagai sikap
toleransi dalam beragama dan membuat hubungan kerjasama perdagangan dengan
cara bermusyawarah dengan seluruh lapisan masyarakat demi kesejahteraan
pertanian rakyat.
Pada tanggal 28 Mei Maret 1945, BPUPKI yang diketuai oleh dr. KRT
Rajiman Wedyodiningrat mengadakan sidang pleno BPUPKI yang pertama. Sidang
yang dibuka dengan sambutan Saiko Syikikan, Gunseikan, meminta BPUPKI agar
mengadakan penelitian yang cermat terhadap dasar-dasar yang akan digunakan
sebagai landasan negara Indonesia. Pada masa sidang itu ada beberapa usulan
mengenai konsep dasar negara, Namun Rumusan Dasar Negara (Pancasila) yang
disetujui adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

B. Masa Kemerdekaan (Orde Lama)


Orde lama adalah masa pencarian implementasi pancasila dalam sistem
kenegaraan. Pada masa ini, pancasila berkembang dengan konflik ideologi yaitu
kondisi politik dan keamanan negeri yang diselimuti kekacauan kondisi sosial-
budaya yang berada pada masa transisi terjajah menjadi merdeka. Implementasi
pancasila pada masa orde lama terbagi kedalam 3 periode antara lain periode 1945-
1950, periode 1950-1959, dan periode 1959-1960.
Diawali periode 1945-1950, implementasi pancasila bukan saja menjadi
masalah besar, akan tetapi terdapat upaya menggeser pancasila sebagai dasar negara
dengan paham komunis oleh PKI melalui pemberontakan Madiun 1948.
Pada periode 1950-1959, sistem pemerintahan cenderung liberal sehingga
sila ketiga mulai terguncah dengan adanya pemberontakan RMA,PRRI, dan
Permesta yang ingin melepaskan diri dari NKRI.
Pada periode ketiga yang terjadi pada tahun 1956-1965 adalah periode
demokrasi terpimpin. Demokrasi yang dimaksud dalam periode ini adalah
demokrasi yang berada pada kekuasaan pribadi presiden soekarno yang
menimbulkan penyimpangan penafsiran pancasila dalam konstitusi yang
mengakibatkan antara lain diangkatnya soekarno menjadi presiden seumur hidup,
politik konfrontasi, dan menggabungkan Nasionalis, Agama,dan Komunis yang
ternyata tidak cocok bagi NKRI. Pada periode ini terjadi
kemerosotan moral yang tajam di masyarakat yang tidak lagi berdiri pada sendi
nilai pancasila. Kemudian kondisi ini dimanfaatkan oleh PKI hingga terjadi
peristiwa gerakan G30S/PKI yang menandai pergantian orde.

C. Masa Kemerdekaan (Order Baru)


Pemerintahan Orde Baru lahir secara situasional setelah peristiwa Gerakan
30 September 1956/ PKI. Lahirnya Orde Baru ada beberapa versi antara lain:
a. Berdasarkan versi pemerintahan Orde Baru di tandai oleh keluarnya Supersemar
(Surat Perintah Sebelas Maret 1966).
b. Lahirnya Orde Baru pada tanggal 10 Januari 1966 bersamaan dengan tercetusnya
Tritura. (Tri/Tiga Tuntutan Rakyat) ialah tuntutan dari para mahasiswa yang
mengadakan demonstrasi terhadap pemerintahan Presiden Soekarno.
c. Orde baru lahir pada tanggal 23 Februari 1967 , sejak peristiwa penyerahan
kekuasaan dari presiden Sukarno kepada Jenderal Suharto selaku pengembang
Supersemar.
Orde baru adalah suatu tatanan kehidupan rakyat, bangsa dan yang
diletakkan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 . Untuk
mewujudkan taatanan kehidupan , maka pemerintahan Orde Baru mempunyai
landasan:
a. Landasan idiil Pancasila
b. Landasan konstitusional UUD 1945.

D. Reformasi
Reformasi bergulir di Indonesia dengan di motori oleh mahasiswa dan
tokohtokoh bangsa ini yang merasa bahwa krisis yang melanda negara ini di awali
dari krisis ekonomi ternyata telah membawa kita pada krisis yang lebih besar
seperti krisis politik, kepemimpinan dan akhirnya pada suksesi atau pergantian
kepemimpinan secara nasional. Semangat dan jiwa reformasi yang digulirkan
menjadi kacau dan tidak tentu arah dan justru malah menodai nilai dan tujuannya
sendiri. Salah satu tujuan reformasi dibidang politik dan hukum adalah
mengembalikan UUD 1945 dan pancasila sebagai falsafah dasar kehidupan
bangsa dan negara. Kita dapat mengetahui dengan seksama bahwa dalam
pelaksanaan UUD 1945 dan pancasila dalam masa orma dan orba terjadi deviasia/
penyimpangan oleh oknum-oknum penyelenggara pemerintah. Sehingga dalam
pelaksanaan berpolitik dan berpemerintahan hanya menjadi senjata dan dalil
pembenaran dari semua tujuan penguasa untuk melanggengkan dan menikmati
kekuasaan sehingga muncul pemerintahan yang lalu seperti otoliter obsolud,
terpimpin dan kolusi untuk korupsi dan nepotisme dalam kekuasaan.
Butuh waktu dan sebuah generasi yang solid untuk dapat menempatkan
kembali roh dan semangat pancasilaisme terutama pada generasi yang sekarang
ini. Lebih lagi jumlah materi dan pedoman tentang pancasila sudah sangat jauh
terkurang baik dimasyarakat umum maupun lembaga lembaga pendidikan yang
sebenarnya mempunyai peranan penting dan vital dalam menanamkan doktrin
ideologi pancasila serta nilai nilai yang terkandung untuk dapat di amalkan
dalam kehidupan sehari hari. Hanya saja satu materi dan doktrinisasi yang harus
dibuat lagi seperti yang dulu yang hanya untuk tujuan dan kapentingan penguasa
negara dengan single mayority atau stabilitas nasional dalam arti semu.

E. Pelaku Sejarah Mengenai Pancasila


Dalam mempersiapkan kemerdekaan dan merumuskan dasar negara
dibentuklah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI). Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul
untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat
dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.
Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan mengadakan
sidang pertama pada tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945. Dalam sidang pertama
tersebut yang dibicarakan khusus mengenai dasar negara untuk Indonesia
merdeka nanti. Pada sidang pertama tersebut 2 (dua) Tokoh membahas dan
mengusulkan dasar negara yaitu Muhammad Yamin dan Ir. Soekarno. Dan
akhirnya Rumusan Pancasila yang disetujui,disahkan dan dipakai sampai saat ini
adalah sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA

Maf'ul, M.A. 2010. Partai Politik Pada masa Orde baru dan Orde Lama. UNM
Press.Makassar

Muchson, A.R. 2009. Pancasila dan UUD 1945 dalam Kehidupan Bangsa dan
Negara Republik Indonesia.|UNY Press.|Yogyakarta

Pandji Setijo.|2005 Pendidikan Pancasila. Gramedia Widiasarana Indonesia.


Yogyakarta

Sumarsono,S.S. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Gramedia Pustaka Utama.


Jakarta

Kesbangpol. 2016. Sejarah Lahirnya Pancasila Sebagai Dasar Negara Kesatuan


Republik Indonesia. Banyumas:BanyumasKab.

Dosen uta45 Jakarta. 2016. Pertemuan Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru,
(Online),(http://dosen.uta45jakarta.ac.id/downlot.php?file=Pertemuan%208%20P
emerintahan%20Orde%20Lama%20dan%20Orde%20Baru.pdf), di akses 2
September 2017.

Samad Riyanto,Bibit. Orasi Ilmiah. Jakarta.2009.

Hisyam, Muhammad, 2003, Krisis masa kini dan orde Baru, Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta

You might also like