Professional Documents
Culture Documents
I DENGAN OMPHALOCELE
DI RUANG HCU NEONATUS RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Disusun Oleh:
Winda Novita Sari J230170004
Bayu Argo Kusumo J230170010
Eka Putranti J230170011
A. Definisi
Omfalokel adalah suatu hernia pada pusat, sehingga sebagian isi
perut keluar dan di bungkus suatu kantong peritoneum (Rustam Mochtar,
2008).
Omphalocele (omfalokel) adalah adanya protrusi (keadaan menonjol
kedepan) pada waktu lahir dibagian usus yang melalui suatu defek besar
pada dinding abdomen di umbilikus dan usus yang menonjol hanya
ditutupi oleh membrane tipis transparan yang terdiri dari amnion dan
peritoneum (W. A. Newman Dorland, 2012).
Omfalokel (eksomfotos) merupakan suatu cacat umbilikus, tempat
usus besar dan organ abdomen lain dapat menonjol keluar. Ia bisa disertai
dengan kelainan kromosom, yang harus disingkirkan. Cacat dapat
bervariasi dan diameter beberapa centimeter sampai keterlibatan dinding
abdomen yang luas. Organ yang menonjol keluar ditutupi oleh lapisan
tipis peritoneum yang mudah terinfeksi (Pincus Eatzel dan Len Roberts,
2012).
B. Etiologi
Penyebab pastinya tidak diketahui. Pada 25-40% bayi yang
menderita omfalokel, kelainan ini disertai oleh kelainan bawaan lainnya,
seperti kelainan:
1) Masalah genetik atau abnormalitas kromosom.
2) Faktor kehamilan seperti penyakit maternal dan infeksi, penggunaan
obat (antibiotic oxytetracycline), merokok, faktor tersebut
dikonstribusikan dengan insufisiensi plasenta dan kelahiran dengan
usia kehamilan rendah (small gestation age) atau bayi premature.
3) Hernia diafragmatika kongenital.
4) Kelainan jantung atau defek jantung.
5) Defisiensi asam folat.
C. Manifestasi Klinis
Menurut A.H. Markum (2010), manifestasi dari omfalokel adalah :
1. Organ visera/internal abdomen keluar.
2. Penonjolan pada isi usus.
3. Teridentifikasi pada prenatal dengan ultrasound
Sedangkan tanda-tanda yang lain :
1. Apabila omfalokel berukuran kecil hanya usus yang keluar atau
menonjol.
2. Apabila omfalokel berukuran besar usus, hati atau limfa yang keluar
atau menonjol.
3. Sering ditemukan pada bayi premature.
D. Patofisiologi
Menurut Suriadi & Yuliani R(2012), patofisiologi dari omphalokel adalah:
1. Embriogenesis. Pada janin usia 5-6 minggu isi abdomen terletak di
luar embrio di rongga selom. Pada usia 10 minggu terjadi
pengembangan lumen abdomen sehingga usus dari extra peritoneum
akan masuk ke rongga perut. Bila proses ini terhambat maka akan
terjadi kantong di pangkal umbilikus yang berisi usus, lambung kadang
Gangguan pembentukan cincin umbilikus Dilakukan apabila tercapainya resusitasi dan status hemodinamik stabil
Ketidaklengkapan penutupan dinding abdomen Mengembalikan organ visera abdomen Menutup Defek
Keluarnya organ visera dari kapasitas abdomen Mengurangi herniasi organ intra abdomen
Masuk ke dalam umbilikus dan terjadi pembesaran Mengoptimalkan fungsi kulit dan fascia
Terjadinya malrotasi dan menurunnya kapasitas abdomen Primary closure (Primer) Stage closure (Bertahap)
Organ berkembang di luar rongga Teknik Skin flap atau Teknik Silo
Hanya terbungkus dinding tipis lapisan peritonium dan amnion Membuka dan mengeksisi kantong
Akan sulit dilakukan operasi primer dan membahayakan bayi saat penutupan
Adanya organ diluar rongga abdomen Adanya luka pasca tindakan operatif
Penguapan dan pancaran panas tubuh Risiko Kontaminasi Diskontiunitas jaringan Nyeri akut
dengan kuman
Dehidrasi Sistem imun menurun Adanya perbaikan Bayi gelisah dan Rewel
Masuknya bakteri ke tubuh lapisan kulit
Kekurangan cairan tubuh Invasi kuman Reflek Sucking Lemah
Menimbulkan Sepsis Kerusakan integritas kulit
Hiportermi Risiko Infeksi Ketidakseimbangan Nutrisi
Hipertermia kurang dari kebutuhan tubuh
G. Pemeriksaan Penunjang
Menurut A.H. Markum (2010), pemeriksaan diagnostik dari omphalokel :
1. Pemeriksaan Fisik, akan tampak kantong yang berisi usus dengan atau
tanpa hati di garis tengah pada bayi yang baru lahir.
2. Pemeriksaan Laboratorium.
a. Darah lengkap rutin,
b. Analisa Gas Darah,
c. Gambaran Darah Tepi,
d. Pemeriksaan Maternal Serum Alfa Fetoprotein (MSAFP).
Diagnosis prenatal defek pada dinding abdomen dapat dideteksi
dengan peningkatan MSAFP. MSAFP dapat juga meninggi pada
spinabifida yang disertai dengan peningkatan asetilkolinesterase dan
pseudokolinesterase.
3. Prenatal, ultrasoundgraph : menunjukkan adanya defek omphalokel
4. Pemeriksaan radiology fetal sonography dapat menggambarkan
kelainan genetik dengan memperlihatkan marker structural dari
kelainan kariotipik. Echocardiography fetus membantu
mengidentifikasi kelainan jantung. Untuk mendukung diagnosis
kelainan genetik diperjelas dengan amniosentesis. Pada omphalocele
tampak kantong yang terisi usus dengan atau tanpa hepar di garis
tengah pada bayi yang baru lahir.
I. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian.
a. Mengkaji Kondisi Abdomen
1) Kaji area sekitar dinding abdomen yang terbuka.
2) Kaji letak defek, umumnya berada di sebelah kanan umbilikus.
3) Perhatikan adanya tanda-tanda infeksi/iritasi.
4) Nyeri abdomen, mungkin terlokalisasi atau menyebar,
akut/ironis sering disebabkan oleh inflamasi, obstruksi.
5) Distensi abdomen, kontur menonjol dari abdomen yang
mungkin disebabkan oleh pelambatan pengosongan lambung,
akumulasi gas/feses, inflamasi/obstruksi.
b. Mengukur temperatur tubuh
1) Demam, manifestasi umum dari penyakit pada anak-anak
dengan gangguan GI, biasanya berhubungan dengan dehidrasi,
infeksi atau inflamasi.
2) Lakukan pengukuran suhu secara kontinu tiap 2 jam.
3) Perhatikan apabila terjadi peningkatan suhu secara mendadak
c. Kaji Sirkulasi
b. Post op
1) Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera fisik (prosedur
pembedahan menutup abdomen).
NOC :
Pain control
Kriteria Hasil :
a) Tingkat nyeri pasien berkurang
b) Ekpresi wajah tidak menunjukan nyeri
NIC :
Pain management
a) Observasi isyarat non verbal dari ketidaknyamanan terutama
saat tridak dapat berkomunikasi secara efektif.
b) Kurangi faktor-faktor pencetus nyeri
Environmental management : Comfort
a) Jaga kebersihan