Professional Documents
Culture Documents
I. MAKSUD :
Maksud percobaan adalah untuk menentukan batas cair tanah. Batas cair suatu tanah
adalah kadar air tanah tersebut pada keadaan batas peralihan antara cair dan keadaan
plastis. Tanah dalam keadaan pada batas cair apabila diperiksa dengan alat Casagrande,
kedua bagian dalam mangkok yang terpisah oleh alur lebar 2 mm, menutup kembali
sepanjang 12,7 mm oleh 25 pukulan dengan kecepatan 2 pukulan perdetik.
II. ALAT :
Contoh tanah yang perlu disediakan untuk pemeriksaan ini sebanyak 100 gram. Contoh
tanah ini harus bebas atau telah dibebaskan dari butir-butir yang lebih besar dari 0.425
mm (yang tertahan oleh saringan no. 40. Untuk contoh tanah yang memang tidak
mengandung butir-butir kasar lebih besar dari 0.425 mm dapat langsung diperiksa batas
cairnya tanpa persiapan lebih dahulu.
Apabila contoh tanah mengandung butir-butir kasar, mula-mula keringkan dalam suhu
udara secukupnya saja, sampai dapat disaring.
IV. PELAKSANAAN :
1. Memeriksa alat Casagrande yang akan digunakan, bahwa alat dalam keadaan dan
dapat bekerja dengan baik, baut-baut tidak longgar sumbu mangkok tidak sangat aus
sehingga mangkok goyang, dan mangkok tidak terlalu aus pada bagian alurnya, juga
memeriksa alat pembarut apakah ukurannya sudah ukuran yang benar.
2. Memeriksa bahwa apabila pegangan diputar mangkok akan teragkat setinggi 1 cm,
menggunakan alat pembarut sebagai pengukur. Bila tidak benar, perbaiki setelannya.
3. Menyaring tanah dengan saringan no.40.memasukkan sebagian tanah kedalam
cawan porselen, kemudian menambahkan air secukupnya dan mengaduknya hingga
air merata
4. Memasukkan adonan tanah ke mangkok Casagrande menggunakan spatel meratakan
dan menekan dengan baik sehingga tidak terperangkap gelembung, meratakan
permukaan tanah hingga sejajar dan rata dengan mangkok Casagrande. Membuat
alur lurus pada garis tengah mengikuti arah dengan sumbu alat pembarut,
menggerakan pemutar, kemudian mencatat jumlah pukulan yang diperlukan.
5. Melakukan pengujian 2 kali untuk jumlah pukulan kurang dari 25 dan 2 kali untuk
Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil SV UGM III
Prosedur Uji Batas Cair Tanah
jumlah pukulan lebih dari 25 untuk masing- masing tanah OMC 23.23% maupun
OMC 23.96 %. Untuk setiap pengujian mangkok dan alat pembarut dicuci dahulu.
6. Menimbang cawan dan memasukkan tanah hasil pengujian dan menimbangnya
kembali
7. Memasukkan tanah tersebut kedalamoven selama 24 jam
8. Mengambil cawan dari oven, kemudian mendinginkannya dalam desikator
9. Menimbang cawan berisi tanah kering, lalu mencatat hasilnya dang menghitungnya.
V. HITUNGAN
Berat air
- Untuk jumlah pukulan 13
Berat air = w2 - w3
= 36.47 26.42
= 10.05
- Untuk jumlah pukulan 20
Berat Air = w2 - w3
= 62.8 52.49
= 10.31
- Untuk jumlah pukulan 40
Berat Air = w2 - w3
= 36.47 33
= 3.47
- Untuk jumlah pukulan 66
Berat Air = w2 - w3
= 36.6 27.72
= 8.88
Kadar Air
= 100%
10.05
= 100%
14.15
= 71.024
Batas Cair
= ( ) 0.121
25
71.024 53.365
=
log 66/13
= 25.027
Berat air
- Untuk jumlah pukulan 3
Berat air = w2 - w3
= 48.18 35.18
= 13
- Untuk jumlah pukulan 19
Berat Air = w2 - w3
= 32.29 23.75
= 8.54
- Untuk jumlah pukulan 32
Berat Air = w2 - w3
= 37.49 28.17
= 9.32
- Untuk jumlah pukulan 100
Berat Air = w2 - w3
= 37.24 30.55
= 6.69
Kadar Air
= %
- Untuk Jumlah Pukulan 3
13
= 100%
16.99
= 76.515
Batas Cair
= ( ) .
Flow Indeks
1 2
=
log 2/1
67.19 55.061
=
log 100/19
= 16.8885
Pada percobaan ini dimaksudkan untuk mencari kadar air tanah tepat pada pukulan 25,
karena sulitnya mengatur kadar air pada waktu celah penutup pada 25 kali pukulan
sepanjang 12.5 mm, maka percobaan dilakukan dengan 4 sampel dengan setiap sampel
yang diberikan kadar air yang berbeda. 4 sampel ini diambil dengan 2 pukulan di bawah
25 dan 2 pukulan di atas 25. Melalui hasil percobaan untuk tanah yang memiliki OMC
23.23 % melalui pukulan 13, 20, 40, 66 diperoleh kadar air 71.024, 24.891, 17.367, 53.
365 sedangkan tanah yang memilki OMC 23.96 melalui pukulan 3, 19, 32, 100 diperoleh
kadar air76.51, 67.19, 59.212, 55.061 dan dari perhitungan diperoleh flow indeks untuk
OMC 23.23% yaitu 25.027 dan tanah yang memiliki OMC 23.96 % diperoleh flow
indeks sebesar 16.885.
Hasil Pengamatan
1 No cawan timbang 1 2 3 4
2 Jumlah pukulan 40 66 13 20
3 Berat cawan kosong w1 gram 13.02 11.08 12.27 11.07
4 Berat cawan + tanah basah w2 gram 36.47 36.6 36.47 62.8
5 Berat cawan + tanah kering w3 gram 33 27.72 26.42 52.49
6 Berat air A = w2 w3 3.47 8.88 10.05 10.31
7 Berat tanah kering B = w3 w1 19.98 16.64 14.15 41.42
8 Kadar air w = A/B x 100% 17.36 53.36 71.02 24.89
9 Kadar air rata-rata 71
17.36 53.36 471.
71.02 24.89
10 Batas cair % Flow index =25.027
Hasil Pengamatan
1 No cawan timbang 1 2 3 4
2 Jumlah pukulan 32 100 3 19
3 Berat cawan kosong w1 gram 12.43 18.4 18.19 11.04
4 Berat cawan + tanah basah w2 gram 37.49 37.24 48.18 32.29
5 Berat cawan + tanah kering w3 gram 28.17 30.55 35.18 23.75
6 Berat air A = w2 w3 9.32 6.69 13 8.54
7 Berat tanah kering B = w3 w1 15.74 12.15 16.99 12.71
8 Kadar air w = A/B x 100% 59.21 55.06 76.52 67.19
9 Kadar air rata-rata 2259.
59.21 1755.
55.06 76.52 67.19
10 Batas cair %
21
Flow index = 16.885
06
FOTO ALAT