You are on page 1of 18

PERAMALAN IPR UNTUK TEKANAN RESERVOIR

DI ATAS TEKANAN BUBBLE POINT


PADA RESERVOIR BERTENAGA DORONG GAS TERLARUT

Oleh:
Dody Irawan Z

Pembimbing:
Dr. Pudjo Sukarno
Amega Yasutra, MS

Sari
Selama reservoir memproduksi fluida reservoir maka tekanan reservoir akan mengalami penurunan, demikian pula halnya
tekanan alir di dasar sumur juga akan cenderung menurun. Jika pada mulanya tekanan reservoir lebih besar dari tekanan
bubble point, maka dengan berjalannya waktu produksi, tekanan dasar sumur akan mengalami penurunan dan dapat
mencapai tekanan yang lebih rendah dari tekanan bubble point. Pada keadaan ini, gas yang terlarut dalam minyak akan
terbebaskan sebagai fasa gas dan jika saturasi gas telah melampaui harga saturasi gas kritik, maka gas akan mengalir
bersama minyak. Pada keadaan ini di dalam reservoir mengalir fasa gas dan minyak. Namun jika sebagian dari reservoir
terutama yang jauh dari lubang sumur masih mempunyai tekanan diatas tekanan bubble point, maka pada bagian reservoir
ini masih terjadi aliran minyak satu fasa. Keadaan aliran ini berbeda dengan model pengembangan Kurva IPR tak
berdimensi yang dilakukan oleh Vogel, Sukarno, Wiggins, dan beberapa peneliti yang lain yang memodelkan sumur pada
tekanan reservoir di bawah tekanan bubble point. Untuk menggambarkan kemampuan reservoir memproduksikan fluida
pada kondisi tekanan reservoir diatas tekanan bubble point, maka dikembangkan kurva IPR (Inflow Performance
Relationship) tak berdimensi yang baru. Ada beberapa persamaan IPR yang telah dipublikasikan dan diterima secara
umum penggunaannya seperti Gilbert4, Vogel9, Sukarno10, dll. Begitu juga dengan persamaan peramalan kurva IPR yang
telah dipublikasikan oleh Standing8, Eckmier5, dan Sukarno10. Persamaan-persamaan tersebut dikembangkan berdasarkan
anggapan bahwa tekanan reservoir lebih rendah dari tekanan bubble point.
Makalah ini bertujuan untuk mempelajari adanya pengaruh tekanan reservoir yang berbeda dan menghasilkan usulan
persamaan peramalan IPR tak berdimensi yang sesuai dengan kondisi tersebut. Keadaan ini dimodelkan menggunakan
simulator CMG dengan menggunakan data batuan dan fluida reservoir seperti yang digunakan Vogel9 dalam melakukan
penelitiannya.

Kata kunci : Produktvitas Sumur, kurva IPR dua fasa, peramalan kurva IPR

Abstract
The reservoir pressure and the flowing well bore pressure will decline continuously during the production of reservoir
fluids. In the case of reservoir pressure above the bubble point pressure, when the decreasing well bore pressure has
passed below the bubble point pressure, then the dissolved gas in oil will be liberated as gas phase in the form of bubbles
and flow with oil. This condition occurs when the saturation value of gas has passed its critical value, at this time there are
gas phase and oil phase flow in the reservoir. When the pressure away from the well bore is still higher than the bubble
point pressure, then in the reservoir there would be two section of flow, which are two phase flow in the section that close
to the well bore, and single phase flow in the other section up to the reservoir boundary. This condition were modeled by
Vogel, and other researchers, where most of them assuming that the initial reservoir pressure equal to or less than the
bubble point pressure. Therefore, an IPR curve is needed to depict reservoir ability in producing fluid, in this condition.
There are some IPR equations that have been published and accepted in general, like Gilbert4,Vogel9, Sukarno10, etc.
There are also IPR equation for prediction purposes that has been published by Standing8, Eckmier5, and Sukarno10. These
equations were developed with assumption of below bubble point pressure.
This Paper investigates the influence of different bubble point pressure, the study also expected to give the new IPR curve
forecasting equation referred to the given condition. The study was done by CMG simulator, the study also using the same
rock data and reservoir fluid as those which used by Vogel9 in conducting its research.

Keywords ,Well Productivity, Two phase IPR, future IPR prediction

* Mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan ITB.


Dody Irawan Z , 12203051, Sem 2 2007/2008
1
1. Pendahuluan tekanan bubble point, fasa yang mengalir adalah
fasa minyak. Selama operasi produksi, tekanan
Kurva Inflow Performance Relationship (IPR) dasa, gas yang terlarut dalam minyak mulai
merupakan plot antara laju alir fluida reservoir dengan terbebaskan membentuk gelembung-gelembung gas
tekanan dasar sumur, yang menunjukkan produktivitas bebas. Saat saturasi gas di dalam batuan berpori itu
suatu sumur. Untuk keperluan perencanaan produksi dan melampaui harga saturasi gas kritik, maka akan
analisa ekonomi dimasa yang akan datang diperlukan terjadi aliran dua fasa.r sumur terus menurun dan
persamaan peramalan kurva IPR. Sudah banyak pada saat tekanan dasar sumur turun sampai
persamaan peramalan IPR yang dikembangkan oleh para dibawah tekanan bubble point
ahli, seperti peramalan Eckmeir5, Sukarno10, dll. Semua
peramalan tersebut dikembangkan untuk tekanan
reservoir di bawah tekanan bubble point dan pada harga
tekanan bubble point konstan. Sedangkan peramalan
kurva IPR untuk kondisi reservoir yang mempunyai
tekanan reservoir diatas tekanan bubble point belum
dilakukan penelitiannya. Namun Riri1 melakukan
penilitian bahwa untuk solution gas drive, dengan
berjalannya waktu produksi, terjadi perubahan
komposisi minyak sebagai akibat terbebaskannya gas
dari minyak, maka akan terjadi perubahan tekanan
bubble point. Dari penelitian itu Riri1 mengusulkan
persamaan kurva IPR dua fasa dengan memperhatikan
tekanan bubble point yang berubah. Adanya perubahan
tekanan bubble point disebabkan oleh perubahan
komposisi minyak sebagai akibat terbebaskannya gas
dari minyak. Akibat tekanan bubble point yang berubah
tersebut, maka perlu dilakukan peramalan kurva IPR
untuk tekanan reservoir diatas tekanan bubble point,
namun tekanan alir dasar sumur dibawah tekanan bubble Gambar 2. Profil Solution Gas Drive2
point.
Untuk menggambarkan kemampuan produksi suatu
sumur pada reservoir solution gas drive, Vogel9
2. Studi Pustaka mengembangkan kelakuan produksi sumur tersebut
dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Solution gas drive merupakan salah satu mekanisme 1. Reservoir berbentuk lingkaran, terbatas, sumur
pendorong alami untuk mendorong minyak dari terletak di tengah reservoir, dan seluruh tebal
reservoir ke sumur produksi. Menurut Cole(1969)4, reservoir dalam kondisi terbuka.
reservoir dengan energi pendorong solution gas drive 2. Reservoir bersifat homogen dan isotropik
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: dengan saturasi air konstan pada suatu harga
1. Volume konstan, tidak ada perubahan pada saturasi connate water tertentu.
ukuran awal reservoir, dan tidak ada aliran air 3. Pengaruh gravitasi di abaikan.
dalam reservoir. 4. Kompreisbilitas air dan batuan diabaikan.
2. Penurunan tekanan yang terjadi sangat cepat 5. Pada kondisi awal tekanan reservoir berada
dan kontinyu akibat tidak terdapatnya fasa air pada bubble point pressure .
dan gas bebas yang mengisi kekosongan dari 6. Tidak ada pengaruh skin.
reservoir setelah diproduksikan.
3. Pada awal produksi Gas Oil Ratio (GOR) di Berdasarkan hasil penelitiannya, Vogel9 menghasilkan
permukaan rendah kemudian mengalami persamaan kurva IPR tak berdimensi sebagai berikut:
peningkatan yang cepat dan turun kembali.
4. Gas keluar sebagai larutan bersama minyak 2
Qo Pwf P
tetapi tidak membentuk gas cap. = 1 0.2 0.8 wf ..............(1)
5. Faktor perolehan 5 % - 30 %. Qo max Pr Pr

Pada profil produksi solution gas drive Gambar 1, Sukarno10 kemudian melanjutkan studi Vogel dengan
terlihat bahwa saat tekanan dasar sumur di atas menggunakan asumsi yang sama tetapi kali ini
Dody Irawan Z , 12203051, Sem 2 2007/2008
2
mengikutsertakan pengaruh skin dalam pengembangan Sukarno10 mengembangkan persamaan peramalan kurva
kurva IPR-nya. Persamaan IPR tak berdimensi yang IPR untuk sumur yang berproduksi dari reservoir
diusulkan oleh Sukarno10 kemudian dimodifikasi oleh bertenaga dorong gas terlarut, dengan anggapan bahwa
Fadli dkk11 sehingga dihasilkan persamaan sebagai tidak terjadi perubahan jari-jari pengurasan dan faktor
berikut: skin, dalam bentuk perbandingan antara laju produksi
Pwf P
2 maksimum pada dua waktu produksi yang berbeda yang
Qo
= 1 0.0446 1 .0446 wf ....(2) dinyatakan dalam persamaan berikut:
Q o max Pr Pr
Untuk API < 40,
Sedangkan kurva IPR untuk tekanan reservoir diatas Q o max f Prf
tekanan bubble point (satu fasa) merupakan garis lurus = 0.033210 exp 3.429922 (5)

yang dinyatakan sebagi berikut: Qo max p Prp

Qo Pwf Untuk API > 40,


= 1 .......................(3) Q o max f Prf
Q o max Pr = 0.015215 exp 4.152343 (6)
Qo max p Prp
Menurut Riri1, pada reservoir solution gas drive dimana
terjadi perubahan tekanan bubble point yang didasari Karena persamaan peramalan IPR untuk tekanan
oleh perubahan solution gas-oil ratio (Rso) yang terjadi reservoir di atas tekaan bubble point belum tersedia,
selama waktu produksi. Untuk itu Riri1 mengembangkan maka persamaan usulan yang diperoleh dibandingkan
IPR dua fasa dengan memasukkan unsur tekanan bubble dengan ketiga metode peramalan diatas, yaitu metode
point yang selalu berubah. Persamaan kurva IPR tak Standing8, Eckmier5 dan Sukarno10 sebagai pembanding.
berdimensi yang diusulkan Riri1 tanpa memasukkan
pengaruh skin adalah sebagai berikut:
2
Qo Pwf P 3. Pengembangan Model
= 1 0.27 0 .73 wf ...........(4)
Qo max Pr Pr Reservoir dengan solution gas drive dimodelkan
menggunakan simulator CMG berbentuk silinder
Untuk meramalkan produktivitas sumur di masa yang dengan pembagian grid block menggunakan fungsi
akan datang, maka diperlukan pengembangan logaritmik, yaitu grid block makin membesar semakin
persamaan peramalan kurva IPR. Prosedur untuk jauh dari lubang sumur. Ketebalan seragam, homogen
mendapatkan persamaan peramalan kurva IPR yang dan isotropik. Pengaruh tekanan kapiler dan gravitasi di
diperkenalkan pertama kali oleh Standing8 dengan reservoir diabaikan. Di dalam reservoir pada keadaan
memodifikasi persamaan Vogel9, sehingga didapatkan awal terdapat minyak dan connate water dengan tekanan
persamaan peramalan sebagai berikut: reservoir di atas tekanan bubble point

Q o max f m (Prf
) ..........(5) 3.1 Model Reservoir
=
Qo max p m (P )
rp Reservoir radial dengan sumur vertikal terletak ditengah
reservoir menembus seluruh lapisan produktif.
Dimana m(Pr) adalah pseudo pressure function pada Penelitian ini menggunakan model sumur tunggal.
harga tekanan reservoir tertentu. Selain Standing8 Dengan model ini dapat diketahui secara jelas mengenai
terdapat beberapa persamaan peramalan kurva IPR lain, gerakan aliran minyak dan gas menuju sumur produksi.
yaitu persamaan peramalan IPR Eckmier5 dan Model reservoir yang digunakan pada penelitian ini
persamaan peramalan kurva IPR Sukarn10. Persamaan dapat dilihat pada Gambar 2.
peramalan Eckmier5 merupakan gabungan antara
persamaan Vogel9 dan Fetkovich 8, dengan anggapan 3.2 Data Reservoir
bahwa harga n (flow exponent) sama dengan satu, yang
diperoleh persamaan peramalan sebagai berikut: Data reservoir yang digunakan dalam makalah ini adalah
sama dengan data reservoir dari Vogel9. Kondisi
Qo max f Prf
3
reservoir pada keadaan undersarurated (Pr Pb) dan
= .....................(6) bertenaga dorong gas terlarut dimana reservoir bersifat
Qo max p Prp
homogen, isotropik dan sistem reservoir terbatas. Data

Dody Irawan Z , 12203051, Sem 2 2007/2008

3
model dan batuan reservoir dapat dilihat pada Tabel 1, akan terdapat hubungan antara plot PD vs t D pada kertas
di Lampiran A. grafik semi-log yang menghasilkan kemiringan garis
1.151. Untuk aliran minyak(satu fasa),

h (Pr Pwf ) k o
PD = ................... (8)
141 .2Qo o Bo

0 .0002637 ko
tD = .................... (9)
rw oCt
2

Dari data tekanan dan waktu hasil perhitungan simulator


dibuat plot PD vs tD yang hasilnya ditunjukkan pada
Gambar 3.

Pd vs t d
Gambar 2. Model Reservoir 16

14
Kurva permeabilitas relatif dari batuan reservoir dan 12
sifat fisik dari fluida minyak dan gas dapat dilihat pada
10
Lampiran A. Data sifat fisik dari fluda reservoir yang
Pd
8
digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.
6

4
y = 1. 151Ln(x) - 1. 415
2
4. Initialisasi dan Validasi Model R2 = 1
0

Untuk memastikan bahwa model akan memberikan hasil 10000 100000 1000000
yang benar, perlu dilakukan initialisasi dan validasi. td
Setelah itu barulah dilakukan perhitungan parameter
yang dibutuhkan dengan menggunakan model Gambar 3. Chart pD vs tD
(simulator) tersebut.
Dari plot tersebut dihasilkan harga slope sebesar 1.15
4.1 Initialisasi Model yang harganya cukup mendekati harga 1.151 sehingga
model dapat dikatakan valid untuk penelitian ini.
Initialisasi model dilakukan dengan membandingkan
OOIP hasil similator terhadap volumetrik. Dari hasil
perhitungan dengan menggunakan simulator diperoleh 5. Metode Penelitian
hasil OOIP sebesar 7.914 MMRBBL. Perhitungan
cadangan dengan metoda volumetrik dengan persamaan, Penelitian tentang pengaruh adanya perubahan tekanan
bubble point saat tekanan reservoir berada di atas
Ah (1 S wc ) ........................(7) tekanan bubble point disimulasikan dengan
OOIP = memasukkan harga tekanan bubble point awal dalam
Boi simulator dan sumur diproduksikan dengan laju
produksi konstan. Saat tekanan dasar sumur turun di
Dengan parameter-parameter pada Tabel 1 dan 2, OOIP bawah tekanan bubble point awal dimana respon
dengan persamaan di atas bernilai 7.829 MMRBBL. tekanan belum sampai ke batas reservoir sumur ditutup.
Perbedaan OOIP dari simulator dengan perhitungan Ketika sumur diproduksikan kembali, tekanan bubble
volumetrik cukup kecil yaitu sekitar 1.07 %. point di sekitar sumur yaitu sampai batas respon tekanan
lebih tinggi dari tekanan buble point awal. Kondisi
4.2 Validasi Slope 1.151 tekanan reservoir saat sumur ditutup dan dibuka kembali
dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5 dengan
Pada awal produksi dimana aliran masih satu fasa tekanan bubble point awal 1000 psi.
(tekanan di atas tekanan bubble point) untuk model
silinder homogen dan isotropis, pada periode transien

Teknik Perminyakan-FTTM-ITB, Sem 2 2007/2008

4
Peramalan kurva IPR untuk tekanan reservoir di atas mengalami penurunan. Untuk reservoir yang tidak
tekanan bubble point memerlukan tekanan reservoir dan berbentuk silinder maka periode late transient akan
laju alir maksimum minyak yang diperoleh dari kurva ditemui, pada periode ini belum semua respons tekanan
IPR dimana tekanan reservoir masih diatas tekanan mencapai batas reservoir. Ketika penurunan tekanan
bubble point awal. telah mencapai batas reservoir, maka tekanan pada batas
radial oil reservoir akan berkelakuan seperti penurunan tekanan
Pressure (psi) 1901-10-30 K layer: 1
-10 0 10
File: 300.irf
User: dody irawan z
pada volume konstan ini berarti tekanan reservoir akan
Date: 4/1/2006
Scale: 1:45.429162
mengalami penurunan dengan laju penurunan yang
Y/X: 1.00:1
Axis Units: ft tetap. Kondisi inilah yang di sebut kondisi pseudo
steady-state, oleh sebab itu tekanan pada kondisi ini
1,153
dapat dianggap mewakili tekanan reservoir.
1,127
0

0
NewWell

1,102
Dalam melakukan peramalan diperlukan beberapa harga
1,076
harga tekanan reservoir dan laju alir maksimum minyak
1,050

1,024
pada masa yang akan datang. Untuk mendapatkan data
999
tersebut, mula-mula sumur diproduksikan dengan laju
973
produksi konstan kemudian sumur ditutup sampai
tekanan di reservoir konstan. Tekanan reservoir yang
-10
-10

947

0.00 2.50 5.00 feet


921
konstan tersebut merupakan tekanan reservoir yang akan
0.00 0.50 1.00 meters

896
datang. Selanjutnya sumur diproduksi kembali, untuk
-10 0 10
mendapatkan IPR selanjutnya. Hal ini dilakukan
berulang-ulang sampai tekanan reservoir turun dibawah
Gambar 4. Distribusi Tekanan Saat Sumur Ditutup tekanan bubble point. Metode untuk mendapatkan IPR
terlampir pada Lampiran B.
radial oil
Bubble Point Pressure (psi) 1901-11-30 K layer: 1 Sedangkan laju alir maksimum minyak diperoleh
-10 0 10
File: 300.irf
User: dody irawan z
Date: 4/1/2006
dengan persamaan Riri1. Persamaan IPR usulan
Scale: 1:45.429162
Y/X: 1.00:1
Axis Units: ft
diperoleh dengan membuat plot antara Qomaxf/Qomaxp vs
Prf/Prp. Selanjutnya Persamaan peramalan IPR usulan ini
1,124 dibandingkan dengan persamaan peramalan Standing8,
1,101 Eckmier5, dan Sukarno10.
0
0

NewWell

1,078

1,055

1,032

1,010 6. Studi Sensitivitas


987 Studi sensitivitas perlu dilakukan untuk mengetahui
964
persamaan peramalan kurva IPR usulan berlaku pada
-10

-10

941
rentang sifat fisik batuan dan fluida. Penentuan
0.00 2.50 5.00 feet

0.00 0.50 1.00 meters


919
parameter sensitivitas untuk penelitian ini didasarkan
-10 0 10
896
pada parameter-parameter yang dianggap dapat
mempengaruhi pelepasan gas dari minyak. Sifat fisik
Gambar 5. Distribusi Tekanan Saat Sumur Dibuka batuan dan fluida yang diuji sebagai berikut:

Kurva IPR tersebut diperoleh dengan memplot tekanan 6.1 Sensitivitas API Gravity
dasar sumur terhadap laju alir minyak dengan berbagai
sensitivitas sifat fisik batuan dan fluida. Penentuan Sensitivitas API Gravity mewakili perubahan kelakuan
tekanan alir dasar sumur dilakukan dengan produksi untuk sifat fisik fluida yang berbeda. Semakin
memproduksi sumur dengan laju alir konstan hingga besar API Gravity maka membuat fraksi ringan dalam
mencapai kondisi pseudo-steady state. Ketika reservoir minyak semakin banyak sehingga viskositas ikut turun
diproduksi dengan laju alir konstan, maka di dalam dan laju alir minyak meningkat. Gambar 6 menunjukkan
reservoir tekanan akan turun melalui tiga periode yaitu pengaruh dari perubahan API terhadap kurva IPR. Dari
transient, late transient dan pseudo-steady state. Pada gambar tersebut terlihat bahwa perubahan harga API
periode transient penurunan tekanan berkelakuan seperti minyak sangat kecil pengaruhnya terhadap kurva IPR
penurunan tekanan di reservoir yang tak berbatas untuk rentang API Gravity 30-60.
dikarenakan tekanan di batas luar reservoir belum
Dody Irawan Z , 12203051, Sem 2 2007/2008

5
6.2 Sensitivitas Specific Gravity Gas mudahnya gas keluar dari minyak dengan tingginya
temperatur.
Sensitivitas terhadap Specific Gravity gas menunjukkan
kandungan fasa ringan dalam minyak. Semakin besar 6.4 Sensitivitas Saturasi Gas Kritik
Specific Gravity gas maka kandungan fasa ringan yang
terkandung dalam minyak semakin banyak sehingga Dari hasil run simulator, semakin besar saturasi gas
minyak semakin mudah mengalir. Gambar 7 kritik semakin lama waktu yang diperlukan gas untuk
menunjukkan pengaruh dari perubahan Specific Gravity ikut mengalir bersama minyak. Pengaruh sensitivitas
terhadap kurva IPR. Dari gambar tersebut terlihat bahwa saturasi gas kritik terhadap kurva IPR dapat dilihat pada
dengan meningkatnya Specific Gravity dari 0.7 sampai Gambar 9.
0.9 akan meningkatkatkan sedikit laju alir minyak.
IPR

IPR 2500
3500
2000
3000
1500

Pwf (psi)
2500
Pwf (psi)

2000 1000
1500
500
1000
500 0
0 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
0 2000 4000 6000 8000 10000 Qo (bbl/d)
Qo (bbl/day) T 150 T 200 T 250
A PI 30 A PI 35 A PI 45 A PI 60
Gambar 8. Kurva IPR Sensitivitas Temperatur
Gambar 6. Kurva IPR Sensitivitas API Grafity (Pb=1000 psi, Sgc=0.1, SG=0.9, API=35)
(Pb=1500 psi, Sgc=0.1, T=200 F, SG=0.9)
IPR

IPR 3000
2500
2500
2000 2000
Pwf (psi)

1500 1500
Pwf (psi)

1000 1000
500
500
0
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 Qo (bbl/d)
Qo (bbl/d) Sgc 0. 05 Sgc 0. 1 Sgc 0. 15
SG 0.7 SG 0.8 SG 0. 9
Gambar 9. Kurva IPR Sensitivitas Saturasi Gas Kritik
Gambar 7. Kurva IPR Sensitivitas Specific Grafity (Pb=1000 psi, T=200 F, SG=0.9, API=35)
Gas
(Pb=1000 psi, Sgc=0.1,T=200 F, API=35) 6.5 Sensitivitas Tekanan Bubble Point
6.3 Sensitivitas Temperatur Sensitivitas terhadap tekanan bubble point menunjukkan
bahwa laju alir minyak akan lebih besar bila tekanan
Pengaruh sensitivitas temperatur terhadap kurva IPR buble ponit jauh lebih kecil dari tekanan reservoir. Hal
dapat dilihat pada Gambar 8. Pada gambar tersebut ini disebabkan oleh ikut terproduksikannya gas bersama
menunjukkan laju alir minyak meningkat dengan dengan minyak. Pengaruh sensitivitas tekanan bubble
naiknya temperatur. Hal ini disebabkan oleh semakin point terhadap IPR dapat dilihat pada Gambar 10.

Teknik Perminyakan-FTTM-ITB, Sem 2 2007/2008

6
IPR pada model adalah black oil. Untuk itu data sensitivitas
3500 API 60 tidak digunakan dalam persamaan peramalan
3000 kurva IPR usulan pada Gambar 12.
2500
2000 1
Pwf (psi)

1500 0.9

1000 0.8

Qo max2/Qo max1
500 0.7

0 0.6
0 2000 4000 6000 8000 10000 0.5
Qo (bbl/d)
0.4
Pb 2000 Pb 1500 Pb 1000 y = x1.04
0.3
R2 = 0.99
Gambar 10. Kurva IPR Sensitivitas Tekanan Bubble 0.2
Point 0.2 0.4 0.6 0.8 1
(T=200, psi, Sgc=0.1, SG=0.9, API=35) Pr2/Pr1

Gambar 12. Peramalan IPR Usulan

7. Peramalan Kurva IPR Dengan melakukan power regression dari data model
maka didapatkan persamaan:
Data hasil uji sensitivitas kurva IPR digunakan untuk
membuat persamaan peramalan IPR. Hasil uji 1.04
Q o max f Prf
sensitivitas kurva IPR terhadap faktor perolehan minyak =

................... (10)
pada tiap kasus diperoleh pasangan data tekanan Qo max p Prp
reservoir (Pr) dan laju alir maksimum (Qmaks). Data
tersebut terlampir pada Lampiran C. Tiap pasang data Dengan adanya ekponen sebesar 1.04 pada persamaan
ini kemudian dibandingkan yang satu dengan yang lain. peramalan usulan, menunjukkan bahwa dengan adanya
Hasil plot dapat dilihat pada Gambar 11. tekanan bubble point yang berbeda pada solution gas
drive membuat laju alir pada tekanan reservoir diatas
1 tekanan bubble point tidak sepenuhnya satu fasa.
0.9 Hal ini disebabkan oleh terbebasnya gas hingga
0.8 melewati saturasi gas kritis disekitar lubang sumur.
0.7 Peristiwa ini dapat diamati pada saturasi fluida di sekitar
Qomf/Qomp

0.6 sumur Gambar 13.


0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0.2 0. 4 0. 6 0.8 1
Prf/Prp
BA SE SG 0. 7 SG 0.8 T 150 T 250
Sgc=0. 05 Sgc 0.15 A PI 30 A PI 45 A PI 60

Pr 2 Q o maks 2
Gambar 11. Plot Vs
Pr 1 Q o maks 1

Dari Gambar 11 terlihat bahwa penyebaran data tidak


baik untuk harga API 60. Berdasarkan teori, API Gambar 13. Saturasi Fluida Di Sekitar Sumur
Gravity 60 merupakan range dari sifat fluida resorvoir (Pb=1000 psi, Sgc=0,1, T=100 F, API=45)
jenis retrogade gas. Sedangkan fluida yang digunakan
Dody Irawan Z , 12203051, Sem 2 2007/2008

7
Peramalan kurva IPR usulan ini dibandingkan dengan Peramalan IPR untuk tekanan reservoir di bawah
peramalan metode Standing8, Eckmeir5, dan Sukarno10. tekanan bubble point mengunakan persamaan Eckmeir5
Grafik perbandingan dapat dilihat pada Gambar 14. Dapat dilihat pada Gambar 16 sedangkan persamaan
Sukarno10 pada Gambar 17. Dari gambar tersebut dapat
dilihat bahwa peramalan IPR untuk tekanan reservoir di
1
atas tekanan bubble point yang menggunakan persamaan
peramalan IPR usulan tidak terdapat perbedaan yang
0.8
signifikan dengan IPR hasil simulator. Sedangkan untuk
peramalan IPR untuk tekanan reservoir di bawah
Qomf/Qomp

0.6
tekanan bubble point terdapat sedikit perbedaan. Hal ini
0.4 disebabkan persamaan IPR yang digunakan adalah
persamaan IPR Riri1. Data IPR simulator, peramalan
0.2 IPR Eckmeir5, dan peramalan IPR Sukarno10
Dapat dilihat pada Lampiran D.
0
0.2 0.4 0.6 0.8 1 IPR
4000
Prf/Prp
3500
MODEL STA NDING EIKHMEIR PS -A PI<40 PS -A PI>40
3000
Gambar 14. Perbandingan Peramalan IPR 2500

Dari gambar tersebut terlihat bahwa terdapat perbedaan Pwf (psi) 2000

yang nyata antara peramalan kurva IPR di atas tekanan 1500


bubble point dengan peramalan dibawah tekanan bubble 1000
point. Persamaan peramalan model hampir berimpit 500
dengan persamaan peramalan Standing8. Hal ini 0
disebabkan oleh pseudo pressure function yang 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
digunakan pada persamaan Standing8 merupakan fungsi Qo (bbl/d)
dari tekanan reservoir diatas tekanan bubble point. IPR#1 IPR#2 IPR#3 IPR#4 IPR#5 IPR#6 IPR#7 IPR#8
Dengan menggunakan persamaan yang didapatkan dari
model, kita akan mendapatkan harga Qo maks future yang Gambar 16. Peramalan IPR Eikhmeir
akan menjadi input kembali ke persamaan Riri1 untuk
mendapatkan kurva IPR saat tekanan reservoir diatas
IPR
tekanan bubble point pada solution gas drive. Untuk 4000
membuktikan hal tersebut, maka dilakukan percobaan 3500
pada tekanan bubble point 2000 psi. Gambar 15 3000
memperlihatkan hasil percobaan dengan simulator
2500
Pwf (psi)

2000
IPR 1500
4000
1000
3500
500
3000
0
2500
Pwf(psi)

2000 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000


1500 Qo (bbl/d)
1000 IPR#1 IPR#2 IPR#3 IPR#4 IPR#5 IPR#6 IPR#7 IPR#8
500 Gambar 16. Peramalan IPR Sukarno
0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
Qo(bbl/d) 8. Kesimpulan
IPR#1 IPR#2 IPR#3 IPR#4 IPR#5 IPR#6 IPR#7 IPR#8
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat
Gambar 15. IPR Hasil Simulator diambil kesimpulan sebagai berikut:
Teknik Perminyakan-FTTM-ITB, Sem 2 2007/2008

8
1. Dengan berubahnya tekanan bubble point tD = waktu dimensionless
disekitar sumur akan membuat saturasi gas t = waktu, jam
didaerah sekitar sumur berubah, sehingga bila tc = waktu periode pseudosteady- state, jam
saturasi gas bertambah dan melewati saturasi = porositas, fraksi
gas kritik aliran yang terjadi disektar sumur o = viskositas minyak, cp
menjadi 2 fasa. Pr 1 = tekanan reservoir sebagai base, psi
2. Makalah ini mengusulkan persamaan Pr 2 = tekanan reservoir pada waktu tertentu, psi
peramalan IPR di masa depan pada tekanan Pwf = tekanan dasar sumur, psi
reservoir berada diatas tekanan bubble point prf = tekanan reservoir saat ini, psi
yang didapatkan secara empiris menggunakan prp = tekanan reservoir yang akan datang, psi
data simulasi. Persamaan yang diusulkan Qomaksf = Laju alir maksimum di masa depan (bbl/d)
adalah: Qomaksp = Laju alir maksimum saat ini (bbl/d).

1 .04
Q o max f Prf
= 10. Ucapan Terima Kasih
Qo max i Pri Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat
Allah SWT dan segala rahmat serta karunia-Nya
3. Selama Peramalan IPR masa depan dibawah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
tekanan bubble point untuk reservoir solution Kepada keluarga, penulis mengucapkan terima kasih
gas drive dengan tekanan bubble point berubah kepada orang tua dan adik-adik yang selalu memberikan
belum ada, maka dapat menggunakan metode dukungan, doa, dan kasih sayangnya. Dengan segenap
yang telah ada seperti Eckmeir5, dan Sukarno10. ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada
Dr. Pudjo Sukarno dan Amega Yasutra MS, sebagai
pembimbing tugas akhir ini yang telah meluangkan
9. Saran waktu, tenaga, dan pikiran dalam membantu penulis
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang di
1. Perlu dilakukan peramalan IPR di atas tekanan hadapi dalam penyelesaian tugas akhir ini. Terakhir
bubble point yang ikut memperhatikan faktor penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
skin pada solution gas drive reservoir. perusahaan software CMG yang telah mengizinkan
2. Perlu dilakukan peramalan IPR untuk tekanan penulis untuk menggunakan software CMG dalam studi
reservoir di bawah tekanan bubble point Untuk penelitian ini.
mendapatkan peramalan IPR yang tepat.

11. Daftar Pustaka


10. Daftar Simbol
1. Riri, Armelia Suska, Pengembangan IPR 2 Fasa
Bo = faktor volume formasi minyak, rb/stb pada Reservoir dengan Solution Gas Drive Pada
Bg = faktor volume formasi gas, rb/Mscf Kondisi Tekanan Reservoir Di Atas Tekanan
cf = kompresibilitas batuan, 1/psi Bubble Point,Tesis, TM-ITB, 2006.
GOR = Gas Oil Ratio, scf/stb 2. Smith, C.R., G.W., dan Farrar, R.L., Applied
h = ketebalan vertikal, ft Reservoir Engineering Vol.2, OGCI Publications,
k = permeabilitas, mD Tulsa, Oklahoma, 1992.
kr = permeabilitas relatif, fraksi 3. Tarek,Ahmed., Reservoir Engineering Handbook,
m(Prf) = Pseudo pressure function masa depan, psi 2nd edition, Gulf Publishing Company, Houston,
m(Prp) = Pseudo pressure function sekarang, psi Texas,2000.
p = tekanan, psi 4. Tarek,Ahmed., Advance Reservoir Engineering,
pb = tekanan bubble point, psi Gulf Publishing Company, Houston, Texas,2000.
pD = tekanan dimensionless 5. Brown, K.E.: Technology of Artificial Lift
pr = tekanan reservoir, psi Methods, Volume IV, Penn Well Publishing
Rso = solution gas-oil ratio, scf/stb Company, Tulsa, Oklahoma, 1980.
rw = jari-jari sumur, ft 6. McCain, W.D.: The Properties of Petroleum Fluids,
re = jari-jari pengurasan, ft second Edition, Penn Well Publishing Company,
So = saturasi minyak, fraksi Tulsa, Oklahoma, 1990.
Sgc = saturasi gas kritik, fraksi
Sw = saturasi air, fraksi
Dody Irawan Z , 12203051, Sem 2 2007/2008

9
7. Earlougher, R.C., Advances in Well Test Dissertation, The University of Tulsa, Oklahoma,
Analysis, 2nd printing, Society of Petroleum 1986.
Engineering of AIME, New York, Dallas, 1977. 11. Rahman, F., Yahya, M., dan Leonardus, S.:
8. Beggs, Dale.H., Production Optimization, OGCI Modifikasi Persamaan Sukarno untuk Menentukan
Publications, Tulsa, Oklahoma, 1991. IPR Sumur Pada Reservoir dengan Tekanan di
9. Vogel, J.V.: Inflow Performance Relationship bawah Tekanan Saturasi, Tugas Mata Kuliah
Curve for Solution Gas Drive Wells, JPT, Januari Teknik Produksi, Jurusan Teknik Perminyakan,
1968. Institut Teknologi Bandung, 2006.
10. Sukarno, Pudjo :Inflow Performance Relationship
In Two and Three Phase Conditions, PhD

Teknik Perminyakan-FTTM-ITB, Sem 2 2007/2008

10
Lampiran A
Tabel 1. Data Model dan Batuan Reservoir

Tabel 2. Data sifat fisik fluida reservoir

Dody Irawan Z , 12203051, Sem 2 2007/2008


11
Data PVT dan Permeabilitas relatif Base Case

Teknik Perminyakan-FTTM-ITB, Sem 2 2007/2008


12
Lampiran B
Metode Penelitian

Pb = 2000 Psi

radial oil
Well-1 10 Layer (Pb=2000).irf

3,500 1,200

1,000

3,000
Well Bottom-hole Pressure (psi)

800

Oil Rate SC - Daily (bbl/day)


2,500 600

400

2,000

200

1,500 0
1901-4 1901-7 1901-10 1902-1 1902-4
Time (Date)

Well Bottom-hole Pressure


Oil Rate SC - Daily

IPR
4000
3500
3000
2500
Pwf(psi)

2000
1500
1000
500
0
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
Q(bbl/d)
IPR#1 IPR#2 IPR#3 IPR#4

Dody Irawan Z , 12203051, Sem 2 2007/2008


13
Pb = 1500 Psi

radial oil
Well-1 10 layer (Pb=1500).irf

3,500
Lampiran B 1,200

Kurva Relatif Permeability untuk Base Case


1,000
3,000

Well Bottom-hole Pressure (psi)


800

Oil Rate SC (bbl/day)


2,500

600

2,000

400

1,500
200

1,000 0
1901-4 1901-7 1901-10 1902-1 1902-4
Time (Date)

Well Bot tom -hole Pressure


Oil R ate SC

IPR
4000
3500
3000
2500
Pwf(psi)

2000
1500
1000
500
0
0 2000 4000 6000 8000 10000
Q(bbl/d)
IPR#1 IPR#2 IPR#3 IPR#4 IPR#5 IPR#6

Teknik Perminyakan-FTTM-ITB, Sem 2 2007/2008


14
Pb = 1000 Psi

IPR
4000
3500
3000
2500
Pwf(psi)

2000
1500
1000
500
0
0 2000 4000 6000 8000 10000
Q(bbl/d)
IPR#1 IPR#2 IPR#3 IPR#4 IPR#5 IPR#6 IPR#7 IPR#8

Dody Irawan Z , 12203051, Sem 2 2007/2008


15
Lampiran C
Data Tekanan Reservoir dan Laju Alir Minyak Maksimum Pada Sensitivitas Pb, API, SG, T, dan Sgc

Teknik Perminyakan-FTTM-ITB, Sem 2 2007/2008


16
Dody Irawan Z , 12203051, Sem 2 2007/2008
17
Lampiran D
Data IPR simulator, peramalan IPR Eikhmeir9, dan peramalan IPR Sukarno10

IPR Hasil Simulator

Peramalan IPR Eikhmeir

Peramalan IPR Sukarno

Teknik Perminyakan-FTTM-ITB, Sem 2 2007/2008


18

You might also like