You are on page 1of 3

Pengertian Profesi Aktuaris

Secara umum, aktuaris adalah seorang ahli yang dapat mengaplikasikan ilmu keuangan dan
teori statistik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual, seperti analisis kejadian
masa depan yang berdampak pada segi finansial, khususnya yang berhubungan dengan besar
pembayaran pada masa depan dan kapan pembayaran dilakukan pada waktu yang tidak pasti.

Dalam pengertian umum, Aktuaris adalah seseorang yang ahli dibidang matematika dan
statistika untuk menaksir risiko dalam industri asuransi dan keuangan. Salah satu pekerjaan
Aktuaris adalah adalah bagaimana menentukan rate premi asuransi.

Aktuaris adalah gelar profesi yang disandang oleh orang-orang yang telah lulus mengikuti
serangkain tes yang diselengarakan oleh PAI (Persatuan Aktuaris Indonesia) dengan
gelar Fellow Society of Actuaries of Indonesia (FSAI) setelah seseorang menempuh 10 mata
ujian yang diujikan. PAI sendiri menggelar ujian dua kali setahun.

Prospek atau Kontribusi Profesi Aktuaris

Aktuaris memainkan peran penting dalam memastikan kesehatan dan solvabilitas bisnis
asuransi melalui pengembangan produk serta analisa keuangan. Dalam industry asuransi saat
ini terdapat kekurangan tenaga aktuaris dalam menjalankan peran tersebut, yaitu tercatat
hanya ada sekitar 330 aktuaris. Jumlah itu jauh dari kebutuhan industri asuransi yaitu sekitar
1.800 aktuaris. Sedangkan pemerintah Indonesia sendiri menargetkan akan ada sekitar 1.000
aktuaris dalam 3-5 tahun ke depan.

Secara umum, Aktuaris bekerja di bidang : konsultasi, perusahaan asuransi jiwa, pensiun, dan
investasi. Aktuaris juga sedang merambah di bidang-bidang lainnya, dimana kemampuan
analitis diperlukan. Aktuaris di Indonesia banyak bekerja di perusahaan asuransi jiwa,
sedangkan sisanya bekerja di dana pensiun, konsultan aktuaria, dan saat ini merambah ke
dunia investasi.

Di Indonesia sendiri ada kewajiban hukum akan kebutuhan tenaga Aktuaris sejalan dengan
PMK No. 53/PMK.010/2012 yang menegaskan bahwa penilaian terhadap liabilitas dalam
bentuk cadangan bagi perusahaan asuransi wajib dilakukan oleh Aktuaris perusahaan efektif
per tanggal 31 Desember 2014.
Berdasarkan peraturan tersebut perusahaan asuransi wajib setidaknya memiliki seorang
tenaga Aktuaris. Di tahun 2013 jumlah Perusahaan Asuransi di Indonesia ada sebanyak 137
perusahaan (93 perusahaan Asuransi Umum dan 44 Perusahaan asuransi jiwa). Saat ini
jumlah tenaga Aktuaris yang memiliki gelar FSAI (Fellow Society of Actuaries of Indonesia)
hanya sebanyak 184 orang saja , ratio sebesar 1 : 1.34 ini sangat tidak memenuhi jumlah
perusahaan yang ada. Hal ini akan membuat profesi Aktuaris sebagai profesi yang paling
diburu baik di industri asuransi maupun di industri lain yang berhubungan.

Pada tahun 2013, CarrerCast, sebuah situs karir, pernah melansir daftar prospek profesi
terbaik hingga terburuk dengan memperhitungkan 5 kriteria, yaitu dalam hal tuntutan fisik,
lingkungan kerja, gaji, stres, dan kemungkinan mendapatkan pekerjaan. Hasil riset yang
dilakukan mendapati profesi aktuaris adalah karir terbaik di tahun 2013, diikuti dengan
insinyur biomedis, pembuat piranti lunak, audiolog, dan perencana keuangan. Dalam
menyusun daftar tersebut, para peneliti menyusun data dari badan statistik tenaga kerja di AS,
studi-studi asosiasi perdagangan, dan sebagainya.
Data ini jelas mendukung pernyataan bahwa profesi aktuaris sangat menjanjikan. Aktuaris,
yang pekerjaannya berkaitan dengan menghitung kemungkinan risiko, umumnya di bidang
asuransi, merupakan karir terbaik, karena menjadi profesi dengan gaji yang menggiurkan,
dipadani dengan jadwal pekerjaan yang fleksibel.

Persyaratan Aktuaris
Profesi Aktuaris memang lebih banyak berasal dari jurusan statistik dan matematika, namun
tidak wajib. Mereka yang berasal dari latar belakang pendidikan lain juga bisa mencoba
untuk menjadi Aktuaris. Apapun latar belakang pendidikan memungkinkan, asal calon
aktuaris memiliki penguasaan terhadap kemampuan dasar matematika dan statistik.

Gelar Aktuaris di Indonesia atau Fellow Society of Actuaries of Indonesia (FSAI) diberikan
oleh Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) setelah seorang individu menempuh 10 mata ujian
yang diujikan yaitu :
1. A10 - Matematika Keuangan
2. A20 - Probabilita dan Statistika
3. A30 - Ekonomi
4. A40 - Akuntansi
5. A50 - Metoda Statistika
6. A60 - Matematika Aktuaria
7. A70 - Pemodelan dan Teori Risiko
8. F10 - Investasi dan Manajemen Aset
9. F20 - Manajemen Aktuaria
10. F31-34 - Aspek Aktuaria Dalam Asuransi Jiwa, Dana Pensiun, Asuransi umum atau
Asuransi kesehatan (salah satu)

Profesi Aktuaris di Indonesia

Kebutuhan akan profesi aktuaris di Indonesia semakin meningkat seiring dengan dinamika
yang terjadi baik dalam aspek ekonomi, sosial, maupun regulasi di Indonesia. Misalnya,
antara lain, pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional dan pertumbuhan industri asuransi
jiwa dan asuransi serta imbalan kerja dan dana pensiun membutuhkan keterlibatan aktuaris
untuk pengelolaan resiko programnya.

Saat ini Aktuaris di Indonesia umumnya bekerja pada bidang asuransi jiwa. Contoh pekerjaan
Aktuaris di asuransi jiwa adalah seperti merancang produk-produk asuransi baru, menentukan
tingkat premi dan profitabilitas produk, menghitung tingkat solvabilitas perusahaan, nilai
perusahaan (Appraisal Value dan Embedded Value), cadangan teknis dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan teknis Regulator.
Pekerjaan yang di lakukan aktuaris

fungsi dari aktuaria dan apa saja yang dikerjakan oleh seorang aktuaria atau aktuaris.
Fungsi Aktuaria dalam perusahaan asuransi adalah sebagai berikut:
1. Seorang aktuaria harus memastikan customer / nasabah membayar premi sesuai dengan
risikonya.
2. Seorang aktuaria harus memastikan premi yang terkumpul cukup untuk membayar klaim
yang terjadi dan menutupi biaya operasional perusahaan.
3. Seorang aktuaria harus memastikan premi yang terkumpul harus wajar dan bersaing.
Dari segi pekerjaan untuk menjalankan fungsinya yang dilakukan oleh seorang aktuaria atau
aktuaris di setiap perusahaan industri bidang asuransi, yaitu :

Membuat dan menetapkan sebuah harga Produk asuransi dengan menggunakan:


o Tingkat Mortalita; Morbidita
o Tingkat Investasi
o Skala Penjualan
o Skala Biaya
o Klasifikasi Risiko

Membuat estimasi / Cadangan atas Risiko yang akan/telah dijamin


o Menjaga Kesehatan keuangan
o Memastikan kecukupan kewajiban

Membuat proyeksi dan analisis teknis perkembangan perusahaan


o Membuat analisis kecukupan Pemasukan dan kewajiban
o Meninjau ulang kecukupan tingkat mortalita; morbidita
o Meninjau ulang kecukupan tingkat Investasi
o Meninjau ulang kecukupan dan kewajaran biaya-biaya
o Meninjau ulang risiko yang ada dengan kewajarannya
o Meninjau Ulang harga atas penjualan dengan volume penjualan

You might also like