Professional Documents
Culture Documents
1. Epinefrin (Adrenalin)
Epinefrin merupakan prototipe obat kelompok adrenergik. Dengan mengerti efek
epinefrin, maka mudah bagi kita untuk mengerti efek obat adrenergik yang bekerja di
reseptor lainnya. epinefrin bekerja pada semua reseptor adrenergik: 1,
2, 1 dan 2sedangkan norepinefrin bekerja pada reseptor 1, 2, 1 sehingga efeknya sama
dengan epinefrin dikurangi efek terhadap 2. Selektivitas obat tidak mutlak, dalam dosis besar
selektivitas hilang. Jadi dalam dosis besar agonis 2 tetap dapat menyebabkan perangsangan
reseptor 1 di jantung.4,5
2. Efedrin
Efedrin adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan yang disebut efedra atau ma-
huang. Ma-huang mengandung banyak alkaloid mirip efedrin yang kemudian dapat diolah
menjadi efedrin. Bahan herbal yang mengandung efedrin telah digunakan di Cina selama
2000 tahun, dan sejak puluhan tahun merupakan komponen obat herbal Cina untuk berbagai
klaim misalnya obat pelangsing, obat penyegar atau pelega napas.4,5
Efedrin mulai diperkenalkan di dunia kedokteran modern pada tahun 1924 sebagai
obat simpatomimetik pertama yang dapat dikonsumsi secara oral. Karena efedrin adalah
suatu non-katekolamin maka efedrin memiliki bioavailabilitas yang tinggi dan secara relative
memiliki durasi kerja yang lama selama berjam-jam.5
Efedrin belum secara luas diteliti pada manusia, meskipun sejarah penggunaanya
telah lama. Kemampuannya untuk mengaktivasi reseptor mungkin bermanfaan pada
pengobatan awal asma. Karena efeknya yang mencapai susunan saraf pusat maka efedrin
termasuk suatu perangsang SSP ringan. Pseudoefedrin yang merupakan satu dari empat
turunan efedrin, telah tersedia secara luas sebagai campuran dalam obat-obat dekongestan.
Meskipun demikian penggunaan efedrin sebagai bahan baku methamfetamin meyebabkan
penjualannya telah dibatasi.4,5
5. Deksamethason (Kortikosteroid)
Kortikosteroid mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak; dan
mempengaruhi juga fungsi sistem kardiovaskular, ginjal, otot lurik, sistem saraf dan organ
lain. Korteks adrenal berfungsi homeostatis, artinya penting bagi organisme untuk dapat
mempertahankan diri dalam menghadapi perubahan lingkungan.5
Glukokortikoid memiliki efek yang tersebar luas karena mempengaruhi fungsi dari
sebagian besar sel-sel tubuh. Dampak metabolik yang utama dari sekresi atau pemberian
glukokortikoid adalah disebabkan karena kerja langsung hormon-hormon ini pada sel. Tetapi
dampak pentingnya adalah dalam menghasilkan respon homeostatik pada insulin dan
glucagon. Meskipun banyak efek dari glukokortikoid berkaitan dengan dosis dan efeknya
membesar ketika sejumlah besar glukokortikoid diberikan untuk tujuan terapi.5,6