You are on page 1of 4

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

PADA Tn. S DENGAN MASALAH RISIKO PERILAKU KEKERASAN


DI RUANG HUDOWO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO
PROVINSI JAWA TENGAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa


Pembimbing Akademik: Ns. Diyan Yuli W,S.Kep.M.Kep
Pembimbing Klinik : Ns. Kandar, S.Kep., M.Kes.

Disusun oleh:

HENNY KUMALA SARI


220201126220081

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1
PADA KLIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
PERTEMUAN KE-5

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS :
a. Klien mengatakan jika klien marah karena tidak dibelikan rokok
b. Klien mengatakan memukul pasien lain karena merasa ditantang
c. Klien mengatakan sudah bisa melakukan nafas dalam
DO :
a. Sirkumtansial
b. Klien terlihat menepis tangan pasien lain yang meminta permen
kepada klien
2. Diagnosa keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan : Klien mampu mengontrol risiko perilaku
kekerasan dengan fisik 1 : nafas dalam dan fisik 2 : pukul kasur/bantal
4. Rencana tindakan :
a. Evaluasi jadwal harian
b. Melatih klien mengontrol risiko perilaku kekerasan dengan nafas
dalam dan pukul kasur/bantal
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Tahap Orientasi
a. Salam
Selamat pagi Pak S, masih ingat saya tidak ? Bagaimana kabar Pak S
hari ini ? Bagaimana perasaan hari ini ?.
b. Evaluasi validasi
Apakah bapak masih suka marah-marah ? Mari pak kita
mempraktikan apa yang sudah kita latih kemarin. Bapak masih ingat
cara mengontrol marah dengan nafas dalam ? coba dipraktikan pak.
Bagus sekali pak. Sekarang kita coba cara mengontrol marah dengan
pukul bantal. Bapak masih ingat caranya ? coba dipraktikan pak.
Bagus sekali pak.
c. Kontrak
1) Topik
Baiklah Pak S, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan melatih
cara mengontrol marah dengan nafas dalam dan pukul bantal,
apakah bapak bersedia ?
2) Waktu
Pak S mau berbincang-bincang berapa lama ? Bagaimana kalau
20 menit ?
3) Tempat
Pak S mau berbincang-bincang dimana ? Bagaimana kalau disini
saja ? Baiklah Pak.
2. Tahap Kerja
Begini pak, kalau nanti bapak merasa emosi dan mau marah, bapak
langsung saja melakukan nafas dalam. Coba praktikkan. Bagus sekali
bapak. Sekaang kita coba cara kedua, kalau bapak merasa emosi, marah
dan ingin memukul orang coba bapak ambil bantal dan coba memukul
bantal. Salurkan semua energi yang bapak punya dengan memukul bantal
tersebut, coba dipraktikkan pak. Bagus sekali Pak S.
3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi subjekif dan objektif
Bagaimana perasaan Pak S setelah kita berlatih cara mengontrol
marah dengan nafas dalam dan pukul bantal ? Mari kita masukkan
kedalam jadwal kegiatan harian ya Pak.
b. Rencana Tindak Lanjut
Berapa kali Pak S akan melakukan nafas dalam dan pukul bantal ?
Bagaimana kalau sekali Pak ? Jam berapa Pak ? Bagaimana kalau pagi
hari seperti ini ? Baiklah bapak. Jangan lupa Pak S lakukan nafas
dalam dan pukul bantal agar Bapak saat merasa ingin marah tidak
melukai orang lain.

4. Kontrak : waktu, tempat dan tujuan


a. Tujuan :
Baiklah Pak S, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi
tentang manfaat dari nafas dalam dan pukul bantal ? serta kita akan
berlatih cara mengontrol marah dengan minum obat. Apakah Bapak
bersedia ?
b. Waktu :
Pak S mau jam berapa ? Bagaimana kalau jam 10 ? Berapa lama kita
akan berbincang-bincang ?
c. Tempat :
Pak S ingin kita berbincang-bincang dimana ? Bagaimana kalau di
tempat ini lagi Pak ? Baiklah Pak besok kita akan berbincang-bincang
jam 1o di tempat ini lagi ya Pak, sampai jumpa besok Pak. Saya
permisi, Assalamualaikum wr wb.

You might also like