You are on page 1of 15

ANATOMI SISTEM SARAF

LAPORAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Struktur Perkembangan Hewan 1
yang dibina oleh Ibu Sofia Ery Rahayu, S.Pd., M.Si

oleh kelompok 7:
1. Fahdina Rufiandita (160342606215)
2. Fita Nur Jannah (160342606225)
3. Rika Nur Azizah (160342606265)
4. Sulistya Ika Ramadhani (160343606299)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
APRIL 2017
A. Tujuan
a) Untuk mengetahui sistem saraf pada pisces.
b) Untuk mengetahui sistem saraf pada amphibi.
c) Untuk mengetahui sistem saraf pada reptil.
d) Untuk mengetahui sistem saraf pada aves.
e) Untuk mengetahui sistem saraf pada mamalia.

B. Dasar Teori
Sistem saraf merupakan pengendali utama dan pusat integrasi tubuh. Secara umum, sistem
saraf vertebrata memegang tiga peranan penting, yaitu (1) orientasi terhadap lingkungan luar
yang menerima rangsang, menterjemahkan dan mengadakan respons, (2) regulasi, yaitu
mengatur lingkungan internal tubuh dan kesesuaian kerja seluruh sistem organ, dan (3) sebagai
tempat penyimpan informasi. Dengan kata lain, sistem saraf merupakan suatu sistem dari bentuk
reaksi tubuh dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan pengaturan kegiatan seluruh
organ tubuh.
Sistem saraf tersusun atas tiga unsur dasar, yaitu (1) sel saraf (neuron), (2) sel intertisial,
yang meliputi neuroglia, sel neurilema dan sel satelit, dan (3) jaringan pengikat.
Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan
diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan
konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh
sistem saraf dalam tiga cara utama : Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau
stimulus melalui reseptor, yang terletak di tubuh baik eksternal (reseptor somatic) maupun
internal (reseptor viseral). Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di
sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan menginterpretasi dan
mengintegrasi stimulus, sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi.Output motorik. Input
dari otak dan medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh ,
yang disebut sebagai efektor.

C. Alat dan Bahan


Alat :
- Pinset
- Gunting
- Pisau bedah (scalpel)
- Papan Bedah
Bahan:
- Torso otak ikan
- Torso otak dogfish
- Torso otak katak
- Torso otak buaya
- Torso otak burung merpati
- Torso otak anjing

D. Prosedur
1. Torso otak ikan

Disiapkan torso otak ikan


Diamati bagian-bagian dari otak ikan
Dipelajari sistem saraf pada ikan
Dicatat hasil pengamatan
Di dokumentasikan

2. Torso otak katak

Disiapkan torso otak katak

Diamati bagian-bagian dari otak katak

Dipelajari sistem saraf pada katak

Dicatat hasil pengamatan

Di dokumentasikan
3.
Torso otak buaya
Disiapkan torso otak buaya

Diamati bagian-bagian dari otak buaya

Dipelajari sistem saraf pada buaya

Dicatat hasil pengamatan

Di dokumentasikan

4. Torso otak burung merpati


Disiapkan torso otak burung merpati

Diamati bagian-bagian dari otak burung merpati

Dipelajari sistem saraf pada burung merpati

Dicatat hasil pengamatan

Di dokumentasikan

5. Torso otak anjing


Disiapkan torso otak anjing

Diamati bagian-bagian dari otak anjing

Dipelajari sistem saraf pada anjing

Dicatat hasil pengamatan

Di dokumentasikan
E. Hasil Pengamatan

Gambar Torso Gambar Literatur


Pisces
2 1 3 4

Sumber : Internet

Keterangan :
1. Lobus olfaktori
2. Serebrum
3. Serebelum
4. Medula spinalis

Amphibi
1 2 3
4
Keterangan : Sumber : Internet
1. Lobus olfaktori
2. Serebrum
3. Serebelum
4. Medula spinalis
Reptil
3 1 2 4

Sumber :
Vertebrates Comparative Anatomy

Keterangan :
1. Lobus olfaktori
2. Serebrum
3. Serebelum
4. Medula spinalis

Aves
3 1 2 4
Keterangan : Sumber : Internet
1. Lobus olfaktori
2. Serebrum
3. Serebelum
4. Medula spinalis

Mamalia
1 2 3 4

Sumber :
Vertebrates Comparative Anatomy

Keterangan :
1. Lobus olfaktori
2. Serebrum
3. Serebelum
4. Medula spinalis

F. Analisis dan Pembahasan


Analisis
Pada pisces memiliki 2 lobus olfaktori, juga memiliki lobus optikus, serebrum, serebelum
dan medulla spinalis.
Pada amphibi memiliki lobus olfaktori yang relatif lebih kecil, lobus optikus yang relatif
lebih besar, serebrum, serebelum, dan medulla spinalis.
Pada reptile memiliki lobus olfaktori yang relatif besar, lobus optikus, serebrum, serebelum,
dan medulla spinalis.
Pada aves memiliki lobus optikus yang relatif besar, lobus olfaktori, serebrum yang lebih
besar sehingga lobus olfaktori terdesak, serebelum, dan medulla spinalis.
Pada mamalia memiliki lobus optikus, lobus olfaktori, serebrum, serebelum, dan medulla
spinalis. Pada mamalia juga terdapat guratan yang menunjukkan bahwa pemikiran pada mamalia
lebih kompleks.
Pembahasan
Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat
terdiri atas otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Berdasarkan lokasi
atau topografinya, sistem saraf perifer dibagi menjadi saraf kranial (yang timbul dari otak) dan
saraf spinal (yang timbul dari sumsum tulang belakang). Kedua macam saraf ini mengandung
komponen sensoris (afferen) dan motoris (efferen). Berdasarkan kerjanya, sistem saraf perifer
dibagi menjadi sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf somatik bersifat
volunter (bekerja diabwah kesadaran), terdiri dari neuron-neuron sensoris yang menyampaikan
impuls dari kulit dan reseptor-reseptor perasa khusus dalam kepala, dinding tubuh dan anggota
badan ke sistem saraf pusat, dan neuron-neuron motoris yang menyampaikan impuls dari sistem
saraf pusat ke otot rangka. Sistem saraf otonom bersifat involunter( bekerja di luar kesadaran),
terdiri dari neuron-neuron sensori yang menyampaikan impuls dari organ-organ visera ke sistem
saraf pusat, dan saraf-saraf motoris yang menyampaikan impuls ke sistem saraf pusat ke otot
polos, otot jantung dan kelenjar-kelenjar. Disamping komponen-komponen diata, terdapat pula
kompoen saraf yaitu indra, yang merupakan organ penghubung antara lingkungan luar dan dalam
tubuh.
Otak vertebrata mulai dari ikan sampai manusia dibangun menurut pola dasar yang sama.
Otak mengalami perubahan dari otak yang relatif lurus pada pisces dan amphibi hingga menjadi
otak yang kaya akan lipatan-lipatan yang dalam dan sangat kompleks pada mamalia. Otak dibagi
menjadi beberapa bagian yaitu telensefalon, diensefalon, mesenfalon, metensefalon dan
miensefalon. Telensefalon membentuk cerebrum (otak besar), diensefalaonn berkembang
menjadi talamus dan hipotalamus, mesensefalon menjadi otak tengah, metensefalon menjadi
pons dan cerebellum (otak kecil), dan miensefalon berkembang menjadi medula oblongata. Pada
prinsipnya, semua bagian sistem saraf pusat memiliki dua daerah, yaitu : 1. Bahan kelabu
(substansi grisea) dan bahan putih ( substansi alba). Dalam bahan kelabu terdapat badan-badan
sel saraf (perikarion)m dendrit dan ujung proksimal akson. Bahan putih tersusun atas berkas
berkas serabut-serabut saraf (akson). Yang menimbulkan warna putih adalah adanya selubung
mielin (yang merupakan derivat dari lemak) yang menyelubungi akson. Otak dilindungi oleh
selaput otak (meninges). Selaput otak pisces merupakan meninges primitif yang hanya tersusun
atas selapis jaringan fibrosa. Amphibi dan reptilia memiliki 2 lapis meninges yaitu dura meter
dan pia-arakhoid. Meninges aves dan mamalia terdiri dari 3 lapisan yaitu dura meter, pia-
arakhoid dan pia meter.
1. Pisces
Ikan biasanya memiliki cukup kecil otak relatif terhadap ukuran tubuh dibandingkan
dengan vertebrata lainnya, biasanya satu-lima belas massa otak dari burung berukuran sama
atau mamalia. Namun, ikan beberapa memiliki otak yang relatif besar, terutama mormyrids
dan hiu , yang telah untuk berat badan otak tentang besar sebagai relatif burung dan
marsupial.

Otak Ikan dibagi menjadi beberapa daerah. Di depan adalah lobus penciuman ,
sepasang struktur yang menerima dan memproses sinyal dari lubang hidung melalui dua
saraf penciuman Lobus penciuman yang sangat besar dalam ikan yang berburu terutama
oleh bau, seperti. hagfish, hiu, dan lele. Di balik cuping pencium adalah dua-lobed
telencephalon , setara struktural ke otak dalam vertebrata yang lebih tinggi. Dalam ikan
telencephalon yang bersangkutan kebanyakan dengan penciuman.

Bersama ini membentuk struktur otak depan. Menghubungkan otak depan untuk otak
tengah adalah diencephalon (dalam diagram, struktur ini adalah di bawah lobus optik dan
akibatnya tidak terlihat). Diensephalon melakukan fungsi yang berhubungan dengan hormon
dan homeostasis. Struktur ini mendeteksi cahaya, memelihara circadian irama, dan kontrol
perubahan warna. Para otak tengah atau mesencephalon berisi dua lobus optik .Ini sangat
besar pada spesies yang berburu dengan pengelihatan, seperti rainbow trout dan Cichlids.
The hindbrain atau metencephalon terutama terlibat dalam kolam dan keseimbangan.

Serebelum adalah sebuah struktur lobed tunggal yang biasanya merupakan bagian
terbesar dari otak. Hagfish dan lamprey memiliki cerebellae relatif kecil, sedangkan
mormyrid otak kecil yang besar dan tampaknya mereka terlibat dalam arti listrik. Batang
otak atau myelencephalon adalah otak posterior. Dan juga mengendalikan beberapa otot dan
organ tubuh, pada ikan bertulang setidaknya, batang otak mengatur pernapasan dan
osmoregulasi .

2. Amphibi
Sistem saraf pada Amphibi dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula
spinalis). Pada amphibi, Otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh tengkorak dan
ruas-ruas tulang belakang juga dibungkus oleh 2 lapisan selaput yaitu durameter yang
berbatasan dengan tulang dan pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf.
Di antara dua lapisan tersebut terdapat spatium subdurale, dan terdapat cairan
cerebrospinalis. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut
meningitis. Sistem saraf amphibi terdiri dari otak. Pada amphibi, otak tengah sebagai pusat
penglihatan berkembang lebih baik sehingga amphibi memiliki penglihatan yang baik.
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya
berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian
putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu
berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

1. Otak (ensefalon)

Otak merupakan pusat koordinasi dalam tubuh, yang terletak didalam tulang tengkorak dan
diselubungi oleh jaringan, berupa jaringan meninges. Otak terbagi atas lima bagian dan
serebellum merupakan bagian yang terkecil. Ada 10 saraf kranial. Tiga saraf pertama
membentuk pleksus brakeal. Saraf ke-7, ke-8, dan ke-9 membentuk pleksus iskiadikus.

Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:

a. Lobus olfaktorius
Lobus olfaktorius pada amphibi memiliki trunckus bulbus olfaktorius. Lobus ini
tidak terlalu berkembang. Oleh karenanya berbentuk relative kecil dan merupakan
penonjolan dari bagian yang disebut hemisperium serebri. Kurang berkembangnya
lobus olfaktorius yang berperan sebagai pusat pembau pada amphibi, berhubungan
dengan cara hidupnya yang tidak terlalu banyak membutuhkan peran dari lobus
olfaktorius sebagai pusat pembau.

b. Otak besar (cerebrum)

Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan atau gerakan sadar atau sesuai
dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks
serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang
terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau
merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor
dan sensorik. Serebrum pada amphibi terdiri atas sepasang hemispermiun serebri. Pada
serebrum memungkinkan terjadinya aktivitas-aktivitas yang kompleks, misalnya
pembiakan dan macam-macam gerak.

c. Otak tengah (mesencephalon)

Otak tengah terletak di depan otak kecil. Di depan otak tengah terdapat talamus dan
kelenjar hipofisis. Thalamus amphibi terletak di bagian dorsal otak dan merupakan
jembatan antara serebrum dan mesenshefalon. Sedangkan kelenjar hipofisis terletak pada
bagian ventral otak yang berfungsi mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Oleh
karenanya dikatakan sebagi Master of Glands.

Pada bagian atas (dorsal) otak tengah juga terdapat lobus optikus dan sepasang nervus
optikus yang saling bersilangan. Pertemuan atau persilangan antara dua nervus optikus
disebut sebagai chiasma. Lobus ini merupakan pusat penglihat, karena semua nervus
optikus bermuara pada lobus ini. Lobus ini juga berfungsi mengatur refleks mata seperti
penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Lobus optikus pada
amphibi lebih berkembang daripada lobus olfaktorius. Hal ini karena amphibi, contohnya
katak merupakan hewan Nokturnal.

Selain itu, pada bagian dorsal otak tengah juga terdapat kelenjar epifisis. Kelenjar ini
disebut juga Badan pineal yang berfungsi ketika terjadi pembentukan pigmen pada
permukaan tubuh. Pada bagian ventral, selain terdapat kelenjar hipofisis juga terdapat
kelenjar hypothalamus dan infundibulum. Pada kelenjar hypothalamus terdapat sel-sel
neurosekretori (sel saraf yang menghasilkan secret). Secret dari sel ini berupa neurohormon
yang berfungsi untuk mempercepat penyampaian impuls dari sinapsis yang satu ke sinapsis
yang lain. Sedangkan infundibulum, merupakan tangkai dari hipofisis yang berfungsi
menghubungkan hipofisis dengan hypothalamus.

d. Otak Kecil (Serebelum)

Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi
secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Serebelum pada
amphibi mereduksi, karena aktifitas otot relative berkurang.

e. Sumsum lanjutan (medulla oblongata)

Sumsum lanjutan berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis
menuju ke otak. Sumsum lanjutan juga mempengaruhi refleks fisiologi seperti detak jantung
(pusat pengatur percepatan dan penghambat denyut jantung) , tekanan darah (pusat
pengaturan penyempitan dan pelebaran pembuluh darah), volume dan kecepatan respirasi,
gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum lanjutan juga
mengatur gerak refleks yang lain.

2. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)

Medulla spinalis merupakan lanjutan dari medulla oblongata yang masuk ke dalam
kanalis vertebralis. Pada amphibi, medulla spinalis mengalami pembesaran di bagian servikalis.
Medulla spinalis berfungsi menghantarkan impuls sensori dari saraf perifer ke otak dan
menyampaikan impuls motoris dari otak ke saraf perifer. Selain itu juga merupakan pusat dari
refleks. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih.

3. Reptile
Reptile mempunyai susunan saraf yang serupa dengan susunan saraf pada burung.Otak
pada reptile Juga terdiri atas empat bagian.Kekhususanya hanyalah terdapat tonjolan Otak besar
yang berkembang dengan baik sehiungga pusat saraf pembau jelas kelihatan.Otak besar ini
meluas ke atas sehingga menutupi otak tengah.bagian-bagian otak lainnya kurang berkembang
bila di bandingkan dengan otak pada burung. Pada bagaian dorsal, otak menunjukkan bagian
dorsal, otak menunjukkan dua lobus olfaktori ramping yang terhubung ke hemisfer serebral
besar; di belakang hemisfer tersebut terdapat dua lobus optik berbentuk oval. Berikutnya adalah
serebelum yang berbentuk buah pir, lebih besar darai serebelum amfibi. Medula oblongata
tersebar secara lateral di bawah serebelum, kemudian menyempit ke sum-sum tulang belakang.
Di bagian ventral, di antara bagaian dasar hemisfer serebral, terdapat saluran optik dan saraf
optik, diikuti dengan infundibulum dan hipofisis. Terdapat 12 pasang saraf kranial dan saraf
spinal yang berpasangan ke setiap somit tubuh. Terdapat kuncup pengecap di lidah dan organ
olfaktori pada setiap rongga nasal.mata memiliki kelenjar lakrimal untuk mempertahankan
kornea atau permukaan bola mata tetap lembap ketika keluar darai air. Telinga merupakan
karakteristik tipe vertebrata darat. Setiap telinga memiliki kanal auditori eksternal pendek yang
berda di bawah penutup kulit., dengan membran timpani di ujng bagian dalam, rongga timpani
atau telinga tengah, dan telinga dalam mengandung tiga kanalis semisirkularis dan organ
pendengaran. Dari setiap rongga timpani terdapat rongga eustachius yang mengarah secara
medial, keduanya memiliki lubnag bersama ke atap faring di belakang nares interna.

4. Aves
Burung merupakan hewan aktif yang banyak melakukan pergerakan serta memiiki
keseimbangan yang bagus terutama saat terbang. Beberapa burung juga memiliki ketajaman
penglihatan yang bagus. Karena itu pusat koordinasi gerak dan keseimbangan burung
berkembang baik hal ini dapat terlihat dari adanya lekukan-lekukan pada otak kecil burung yang
menjadikan volume otak kecilnya menjadi lebih besar.

Susunan saraf burung serupa dengan susunan saraf manusia dan hewan menyusui
(mammalia). Semua aktivitas saraf diatur oleh oleh susunan saraf pusat yang terdiri atas otak dan
susm-sum tulan belakang. Otak burung terdiri dari beberapa bagian, yakni otak besar, otaak
tengah, otak kecil, dan sum-sum lanjutan. Selain otak kecil, otak besar pada burung tumbuh
dengan baik. Otak besar burung berbeda pula dengan otak besar manusia. Permukaan otak besar
burung tidak berlipat-lipat sehingga jumlah neuron pada burung tidak banyak. Otak tengah
burung berkembang membentuk dua gelembung. Perkembangan ini berhubungan dengan fungsi
penglihatannya. Otak kecil burung mempunyai banyak lipatan yang memperluas permukaannya
sehingga dapat menampung neuron cukup banyak. Perkembangan otak kecil ini berguna untuk
pengaturan keseimbanagan burung waktu terbang.

5. Mamalia
Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi
dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak.
Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah,
setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak
(Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti
prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.

Sistem saraf tersusun oleh berjutajuta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem
saraf tersusun atas sel-sel saraf NEURON. Setiap neuron tersusun atas bagian berikut :
Badan sel mengandung nucleus, Dendrit berfungsi meneruskan impuls saraf ke badan sel,
Akson/neurit ,berfungsi meneruskan impuls dari badan sel ke sel lain
Sel neuron,mempunyai selubung meilin sebagai pelindung /isolator bagian yang tidak
terselubung disebut nodus ranvier,selubung tersebut tersusun oleh sel sel pipih yang disebut sel
Schwann. Sel saraf dibedakan atas 3 macam berdasarkan fungsinya yaitu:
- Sel saraf sensorik (aferen)berfungsi sebagai pengatar rangsang dari reseptor menuju
ke otak /sumsum tulang belakang
- Sel saraf motorik (eferen)berfunngsi sebagai pengatar rasang dari otak sumsum tulang
belakang menujuefektor /otot
- Sel saraf konektor berfungsi untuk meneruskan rangsang dari saraf sensorik ke
saraf motorik. Gerak merupakan salah satu aktifitas tubuh yang dapat digunakan
umtuk menjelaskan penghataran impul oleh saraf .gerakanyang dilakukan dengan
kesadaran disebut gerak biasa atau gerak sadar .
G. Kesimpulan
a. Pada pisces sistem saraf terdiri dari lobus olfaktori, serebrum, serebellum dan
lobus optikus dan juga medula spinalis. Begitupun juga pada amphi, reptile, aves dan
juga mamalia. Akan tetapi, pada mamalia struktur dari sistem saraf lebih kompleks
daripada ke 4 kelas tersebut karena otak pada mamalia terdapat lipatan-lipatan yang
menandakan bahwa pada mamalia memiliki kemampuan untuk berfikir.

b. Otak Ikan dibagi menjadi beberapa daerah. Di depan adalah lobus penciuman ,
sepasang struktur yang menerima dan memproses sinyal dari lubang hidung melalui dua
saraf penciuman Lobus penciuman yang sangat besar dalam ikan yang berburu terutama
oleh bau, seperti. hagfish, hiu, dan lele. Di balik cuping pencium adalah dua-lobed
telencephalon , setara struktural ke otak dalam vertebrata yang lebih tinggi. Dalam ikan
telencephalon yang bersangkutan kebanyakan dengan penciuman.

Sistem saraf pada Amphibi dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula
spinalis). Pada amphibi, Otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh tengkorak dan
ruas-ruas tulang belakang juga dibungkus oleh 2 lapisan selaput yaitu durameter yang
berbatasan dengan tulang dan pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf.

Reptile mempunyai susunan saraf yang serupa dengan susunan saraf pada
burung.Otak pada reptile Juga terdiri atas empat bagian.Kekhususanya hanyalah terdapat
tonjolan Otak besar yang berkembang dengan baik sehiungga pusat saraf pembau jelas
kelihatan.

Pada avees juga memiliki ketajaman penglihatan yang bagus. Karena itu pusat
koordinasi gerak dan keseimbangan burung berkembang baik hal ini dapat terlihat dari
adanya lekukan-lekukan pada otak kecil burung yang menjadikan volume otak kecilnya
menjadi lebih besar.
H. Dafar pustaka
Handayani N., Gofur A., Lestari U., Maslikah I.S., Masjhudi, Rahayu E.S., Tenzer A.,
Wulandari N. 2014. Struktur Perkembangan Hewan (SPH 1): Jurusan Biologi FMIPA
UM. Malang.
Handayani N., Lestari U., Judani T., Tenzer A. 2001. Petunjuk Praktikum Struktur
Hewan. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN UM. Malang
Antony, L.M. Jonqueiras Basic Histology: text and atlas 12 th Edition.
Michel, H.Ross. Histology: A text and atlas 6 th edition.

You might also like