You are on page 1of 116

GAMBARAN PERNIKAHAN JARAK JAUH

(LONG DISTANCE MARRIAGE)


(Studi Fenomenologi Suami Yang Ditinggal Istri Bekerja Menjadi Tenaga
Kerja Wanita (TKW) di Kabupaten Kuningan Jawa Barat)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Psikologi

Disusun oleh :
Neneng Nurul Qomariyah
(11710037)

Dosen Pembimbing: Satih Saidiyah, Dipl.Psy., M.Si

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015
HALAMAN MOTTO

Belajar, gapai impian. Bersyukur, berakhir makmur.


(Ibu)

Beramal Ilmiah, Berilmu Amaliah.


(Ayah)

Slow progress is better than no progress!


(AdeAul)

Take time to THINK. It is the source of power


Take time to READ. It is the foundation of wisdom
Take time to QUIET. It is the opportunity to seek God
Take time to DREAM. It is the future made of
Take time to PRAY. It is the greatest power on earth.
(unknown)

iv
Dengan segala keterbatasan dan kerendahan hati, saya persembahkan karya

sederhana ini untuk:

Kedua orang tuaku tercinta, Ibu Adeyati dan Ayah Suhro.


Yang selalu mendoakan dan mendukung ku dalam kondisi apapun. Dorongan,
semangat, dan semua kasih sayangnya tak akan bisa terganti.

Adeku tersayang, Nurul Aulia Dewi.


Yang menjadi teman, sahabat, and the best sister i ever had.

Almamaterku, Psikologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang atas karunia dan

pertolongannya peneliti dapat menyelesaikan karya sederhana ini dengan sebaik-

baiknya. Sholawat serta salam semoga tercurah pada Nabi Agung Muhammad

Saw, kepada keluarga dan sahabatnya yang telah memberikan petunjuk dan jalan

terang kepada umatnnya.

Penelitian ini merupakan pembahasan singkat mengenai Gambaran

Pernikahan Jarak Jauh (Long Distance Marriage) pada Suami yang Ditinggal Istri

Bekerja Menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Kabupaten Kuningan, Jawa

Barat. Peneliti merasa sangat terbantu oleh berbagai pihak dalam memberikan

bimbingan dan dukungan, maka dari itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. H. Kamsi, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah mendukung

terselesaikannya penelitian ini.

2. Bapak Benny Herlena, S.Psi, M.Psi selaku Kepala Program Studi

Psikologi dan Biro Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

memberikan banyak bantuan sehingga penelitian ini bisa diselesaikan

dengan baik.

3. Ibu Sara Palila, S.Psi, M.A selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan banyak arahan terkait proses perkuliahan.

vi
4. Ibu Satih Saidiyah, Dipl.Psy., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah memberikan masukan, kritik, saran, waktu, dan semangatnya

agar dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

5. Ibu Nuristighfari Masri Khaerani, S.Psi, M.Psi selaku Dosen Penguji I

yang telah bersedia memberikan kritik dan saran sehingga penelitian ini

menjadi lebih baik.

6. Ibu Retno Pandan Arum K, S.Psi., M.Si selaku Dosen Penguji II yang

telah bersedia memberikan kritik dan saran sehingga penelitian ini menjadi

lebih baik.

7. Bapak Sukamto, S.Sos selaku Kepala TU Prodi Psikologi yang telah

mempermudah dalam hal administrasi perkuliahan.

8. Seluruh dosen Prodi Psikologi yang telah banyak mengamalkan ilmu yang

dimilikinya dan karyawan di Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora yang

banyak membantu selama perkuliahan.

9. Seluruh informan penelitian yang telah bersedia meluangkan waktu dan

tempatnya untuk diwawancarai secara lebih mendalam.

10. Bapak Suhendi Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Kabupaten Kuningan

yang telah memudahkan peneliti dalam menghimpun data.

11. Bapak Dudi dan Rama Anom yang telah membantu menjelaskan perihal

adat dan budaya Kuningan kepada peneliti.

12. Ibu Ade, Pak Ero, Ateu Vera, Pak Abun, Agus, dan Sandi yang telah

membantu mencari dan mengenalkan peneliti dengan informan.

vii
13. Ngguh, Ade Aul, dan Ateu Vera, yang dengan setia mengantar, menemani,

dan membantu peneliti dalam pengambilan data kepada informan.

14. Teguh Hariyawan yang menjadi pelecut semangat, pelebur lelah. Thanks a

lot

15. Ibu Tresno dan keluarga atas tempat tinggal dan kekeluargaan yang hangat

seperti dirumah sendiri.

16. Temen-temen diskusi segala hal yang setia mendengarkan keluh kesah

peneliti Nurin, Ayu, Ivada, Novita. See you on top

17. Temen-temen satu bimbingan Wiwit, Septi, Ermas, Alfin, Yati, Kiki,

Zahro, Wira, dan Haydar atas diskusi dan semangatnya untuk bisa

menyelesaikan skripsi sama-sama.

18. Temen-temen Psikologi A 2011 LOGIKA atas pertemanan dan

persahabatannya selama ini. Sukses untuk kita semua

19. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan datu persatu atas segala

bantuannya.

Besar harapan peneliti dengan adanya karya sederhana ini dapat

bermanfaat bagi semua dan khususnya bagi pembaca. Terima kasih yang tak

terhingga kepada pihak diatas yang mendukung terselesaikannya skripsi ini.

Semoga Allah SWT memudahkan segala urusannya. Aamiin.

Yogyakarta, September 2015

Peneliti

Neneng Nurul Qomariyah


NIM. 11710037

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................

HALAMAN SURAT KEASLIAN PENELITIAN ......................................... i

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR .......................... iii

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

INTISARI ........................................................................................................ xiv

ABSTRACT .................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 9

E. Keaslian Penelitian .................................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Latar Belakang Budaya ........................................................... 20

1. Letak Geografis Budaya .................................................... 20

2. Adat dan Budaya ............................................................... 20

ix
B. Pernikahan ............................................................................... 23

1. Definisi Pernikahan ........................................................... 23

2. Alasan Pernikahan ............................................................. 26

3. Tujuan Pernikahan ............................................................. 27

4. Manfaat Pernikahan ........................................................... 28

5. Fase-fase dalam Pernikahan .............................................. 29

6. Harmonisasi dalam Keluarga ............................................ 29

C. Pernikahan Jarak Jauh (Long Distance Marriage / LDM) ...... 31

1. Definisi Pernikahan Jarak Jauh (LDM) ............................. 31

2. Alasan Terjadinya Pernikahan Jarak Jauh (LDM) ............. 32

3. Faktor-faktor Penyebab Pernikahan Jarak Jauh (LDM) .... 33

4. Jenis-jenis Pernikahan Jarak Jauh (LDM) ......................... 34

D. Tenaga Kerja ........................................................................... 36

1. Pengertian Tenaga Kerja ................................................... 36

2. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ........................................... 36

3. Tenaga Kerja Wanita (TKW) ............................................ 37

E. Permasalahan dalam Pernikahan Jarak Jauh (LDM) ............... 37

F. Pertanyaan Penelitian .............................................................. 39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Karakter Penelitian .................................................. 40

B. Fokus Penelitian ...................................................................... 41

C. Subjek Penelitian ..................................................................... 41

D. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 42

x
E. Metode Analisis Data .............................................................. 46

F. Keabsahan Data Penelitian ...................................................... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian ............................. 49

1. Orientasi Kancah ............................................................... 49

2. Persiapan Penelitian ........................................................... 50

B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 52

C. Hasil Penelitian ........................................................................ 53

1. Informan 1 ......................................................................... 53

a. Profil ............................................................................ 53

b. Gambaran Pernikahan Jarak Jauh pada Suami ............ 57

c. Faktor-faktor Penyebab Pernikahan Jarak Jauh .......... 72

d. Pemaknaan Suami ....................................................... 75

2. Informan 2 ......................................................................... 78

a. Profil ............................................................................ 78

b. Gambaran Pernikahan Jarak Jauh pada Suami ............ 83

c. Faktor-faktor Penyebab Pernikahan Jarak Jauh .......... 96

d. Pemaknaan Suami ....................................................... 98

3. Informan 3 ......................................................................... 101

a. Profil ............................................................................ 101

b. Gambaran Pernikahan Jarak Jauh pada Suami ............ 103

c. Faktor-faktor Penyebab Pernikahan Jarak Jauh .......... 109

d. Pemaknaan Suami ....................................................... 111

xi
D. Pembahasan ............................................................................. 113

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 121

B. Saran ........................................................................................ 123

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 125

LAMPIRAN

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Guide Wawancara Informan


Lampiran 2. Verbatim Wawancara Informan 1 ( Pak Wahyu)
Lampiran 3. Catatan Observasi Informan 1 (Pak Wahyu)
Lampiran 4. Verbatim Wawancara Informan 2 (Pak Aji)
Lampiran 5. Catatan Observasi Informan 2 (Pak Aji)
Lampiran 6. Verbatim Wawancara Informan 3 (Pak Dede)
Lampiran 7. Catatan Observasi Informan 3 (Pak Dede)
Lampiran 8. Bagan Dinamika Psikologis Informan 1 (Pak Wahyu)
Lampiran 9. Bagan Dinamika Psikologis Informan 2 (Pak Aji)
Lampiran 10. Bagan Dinamika Psikologis Informan 3 (Pak Dede)
Lampiran 11. Dokumentasi
Lampiran 12. Surat Persetujuan Penelitian Informan 1 (Wahyu)
Lampiran 13. Surat Persetujuan Penelitian Informan 2 (Aji)
Lampiran 14. Surat Persetujuan Penelitian Informan 3 (Dede)

xiii

INTISARI

GAMBARAN PERNIKAHAN JARAK JAUH


(LONG DISTANCE MARRIAGE)
(Studi Fenomenologi Suami Yang Ditinggal Istri Bekerja Menjadi Tenaga
Kerja Wanita (TKW) di Kabupaten Kuningan Jawa Barat)

Neneng Nurul Qomariyah


NIM. 11710037
Prodi Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pernikahan jarak jauh


(long distance marriage) pada suami dan untuk mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya pernikahan jarak jauh. Subjek penelitian berjumlah 3
orang suami yang ditinggal istri bekerja menjadi tenaga kerja wanita (TKW).
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi. Hasil dari penelitian ini yaitu ketiga informan sama-
sama tidak menyangka akan tinggal berjauhan dengan istri, ketiga informan
mengaku pertama kali berjauhan dengan istri timbul ada rasa kesepian, selain itu
mereka harus mampu menjalani dua peran sekaligus bagi anak-anaknya yaitu
sebagai ayah dan sebagai ibu. Rasa jenuh pun sering dirasakan oleh ketiga
informan. Kunci utama menjaga pernikahannya tetap bertahan adalah dengan
berkomitmen dan memberi kepercayaan satu sama lain, tidak melakukan hal-hal
negatif yang diluar batas, serta selalu berkomunikasi. Faktor-faktor penyebab
terjadinya pernikahan jarak jauh disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor mikro
dan faktor makro. Faktor mikro lebih dikarenakan adanya kebutuhan ekonomi
yang mendesak dan harus segera dipenuhi yaitu adanya kebutuhan untuk
membangun tempat tinggal sendiri. Adapun faktor makro yang menyebabkan
terjadinya pernikahan jarak jauh menekankan pada keputusan perusahaan yang
menerapkan sistem kontrak kerja.

Kata Kunci: pernikahan jarak jauh, pendapatan ganda, tenaga kerja wanita
(TKW), suami, penelitian kualitatif.

xiv
ABSTRACT

LONG DISTANCE MARRIAGE


(PHENOMENOLOGICAL APPROACHES TO HUSBANDS WHO LEFT
THEIR WIFE WORK INTO WOMEN WORKERS (TKW) IN KUNINGAN,
JAWA BARAT)

Neneng Nurul Qomariyah


NIM. 11710037
Psychology of State Islamic Univerity Sunan Kalijaga Yogyakarta

This study aims to reveal the long distance marriage to husband and to
determine the factors that lead to long distance marriage. The research subjects
were three husbands who left their wife work into women workers (TKW). The
research method used the method of qualitative research with phenomenological
approaches. The conclusion of this study is three informants equally not expected
to live far away with his wife, three informant claimed first apart with a wife there
is a sense of loneliness, other than that they should be able to serve two roles at
the same time for their children is as a father and as a mother. Boredom was often
perceived by the three informants. To maintaining marriage survive is to commit
and give confidence each other, do not do negative things that are beyond the
limits, and always communicate. Factors that cause the occurrence of long
distance marriage is caused by two factors, namely micro factor and macro
factors. Micro factor more due to the economic needs urgent and must be met,
namely the need to build their own shelter. The macro factors that lead to long
distance marriage emphasis on the company's decision to implement the contract
system of employment .

Keywords: long distance marriage, dual earning, women workers, husband,


qualitative research.

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pernikahan merupakan momen penting dan sakral bagi seluruh pasangan

pria dan wanita. Tanpa adanya sebuah pernikahan tentu tidak akan tercipta sebuah

keluarga dan tidak akan mampu melahirkan keturunan-keturunan baru.

Pernikahan menurut Olson dan Defrain (2006) diartikan sebagai komitmen yang

sah antara dua orang untuk saling berbagi keintiman baik secara fisik maupun

emosi, berbagi tugas, dan berbagi sumber penghasilan. Pasangan yang

memutuskan untuk menikah pasti memiliki harapan dan tujuan yang ingin

dicapainya. Selain untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan memperoleh

keturunan, tujuan lainnya yaitu untuk menumbuhkan kesungguhan berusaha

mencari rezeki penghidupan yang halal dan memperbesar rasa tanggungjawab

(Harahap dalam Mardani, 2011). Bekerja untuk mencari rezeki biasanya

dilakukan oleh salah satu pasangan dan umumnya dikerjakan oleh suami sebagai

kepala keluarga yang menafkahi istri dan anak-anaknya. Namun, tidak menutup

kemungkinan bagi istri untuk bekerja membantu pendapatan suami agar

kebutuhan rumah tangganya dapat terpenuhi.

Memilih pekerjaan yang sesuai dengan kondisi ekonomi dan kondisi

keluarga tidaklah mudah. Salah satunya karena alasan sulitnya lapangan pekerjaan

yang tersedia. Belakangan ini semakin banyak pasangan suami istri yang tinggal

terpisah dan harus menjalani pernikahan jarak jauh karena alasan pekerjaan.

1
2

Rhodes (2002) menjelaskan pernikahan jarak jauh atau dengan istilah commuter

marriage adalah pria dan wanita dalam pernikahan yang memiliki dua karir,

dimana masing-masing mempunyai keinginan untuk mempertahankan pernikahan

namun secara sukarela juga memilih untuk tinggal berjauhan dan menjaga karir

masing-masing sehingga pasangan tersebut merasakan komitmen yang kuat.

Survey data sensus di Amerika Serikat pada tahun 1990, lebih dari 28 juta

pasangan yang menikah 54% diantaranya merupakan pekerja dan lebih dari 60%

pekerja adalah perempuan yang sudah menikah. Lebih dari 1 juta pasangan di

Amerika Serikat tinggal terpisah sehingga keintiman suami istri menjadi

berkurang. Karir ganda antara suami dan istri serta banyaknya perempuan yang

berkarir untuk mewujudkan keinginannya menjadikan pernikahan jarak jauh (long

distance marriage) menjadi semakin wajar dan biasa terjadi (Foryth and

Gramling, 1998). Selain karir ganda, keinginan untuk memiliki pendapatan ganda

(dual earning) pun menjadi alasan meningkatnya pernikahan jarak jauh. Tentu

saja menjalani pernikahan macam ini bukanlah hal yang mudah dan tidak sedikit

pasangan yang akhirnya melakukan perbuatan yang negatif seperti perselingkuhan

atau bahkan memilih mengakhiri pernikahannya dengan alasan jenuh dan tidak

bisa lagi menjalani hubungan pernikahan jarak jauh. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Jannah, D.K (tanpa tahun) dalam jurnal yang

berjudul Faktor Penyebab dan Dampak Perselingkuhan dalam Pernikahan

Jarak Jauh yang menyebutkan bahwa secara umum perselingkuhan ini terjadi

karena adanya jarak yang memisahkan suami dan istri. Pernikahan jarak jauh yang

dijalani oleh subjek dalam penelitian ini mengakibatkan beberapa kebutuhan tidak
3

terpenuhi, seperti kebutuhan seksual, kebutuhan untuk diakui dan mendapat

perhatian, serta adanya pandangan permisif terhadap perselingkuhan.

Tak terkecuali di Indonesia, kini semakin banyak pasangan suami istri

yang menjalani pernikahan jarak jauh (long distance marriage). Umumnya

pasangan ini memilih atau terpaksa menjalaninya demi mengejar profesi masing-

masing atau murni karena keterbatasan ekonomi. Masalah pekerjaan atau

pendidikan biasanya menjadi alasan utama pasangan ini untuk menjalani

pernikahan jarak jauh. Istri pun bekerja untuk mendapatkan penghasilan tambahan

dengan tujuan membantu meringankan beban suami demi tercapainya keinginan

bersama. Dalam kondisi tersebut, bekerja diluar negeri menjadi salah satu pilihan

alternatif yang menjanjikan dengan cara mendaftarkan diri menjadi Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) atau lebih tepatnya menjadi tenaga kerja wanita (TKW),

mengingat terbatasnya lapangan pekerjaan di dalam negeri. Menurut data dari

BNP2TKI yang diolah Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan (Pusdatinaker)

menyebutkan bahwa di Indonesia, penempatan TKI berdasarkan jenis kelamin

dari tahun 2011 sampai 2013 didominasi oleh perempuan. Terakhir pada tahun

2013 jumlah perempuan yang bekerja sebagai TKI berjumlah 54,08% dan laki-

laki berjumlah 45,92%. Penempatan tenaga kerja ke luar negeri tahun 2014

periode Januari sampai dengan Juni, jenis kelamin laki-laki sebesar 40,57%, dan

untuk perempuan sebesar 59,43%. Hal ini menunjukkan bahwa TKI perempuan

(TKW) masih sangat mendominasi dalam jumlahnya yang lebih banyak daripada

laki-laki. Sedangkan menurut provinsi yang menempatkan TKI diatas 10.000

orang periode Januari sampai dengan Juni tahun 2014 terdapat di 4 (empat)
4

provinsi tertinggi yaitu provinsi Jawa barat sebesar 25,70%, provinsi Jawa Tengah

sebesar 20,34%, provinsi Jawa Timur sebesar 18,15%, provinsi Nusa Tenggara

Barat sebesar 13,67%, dan provinsi lainnya dibawah 5%. Selain itu, dari tahun

2011-2013 jenis jabatan yang diisi oleh TKI yaitu sebagai housemaid (pembantu

rumah tangga) mengalami peningkatan di tahun 2012 sebesar 54,10% dari tahun

2011, sedangkan tahun 2013 meningkat sebesar 3,74% dari tahun 2012. Jabatan

housemaid (pembantu rumah tangga) adalah jenis jabatan yang tiap tahunnya

mengalami peningkatan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2011 di Jawa Barat, penempatan

tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri didominasi oleh pekerja berjenis

kelamin perempuan yaitu berjumlah 1680 jiwa yang tersebar di berbagai negara,

sedangkan laki-laki berjumlah 1474 jiwa. Lebih mengerucut di Kabupaten

Kuningan menurut data dari Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Kabupaten

Kuningan menyebutkan bahwa pada tahun 2013 terdapat 117 jiwa yang bekerja

sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI), 3 diantaranya berjenis kelamin laki-laki dan

114 jiwa berjenis kelamin perempuan. Pekerjaan didominasi oleh perempuan

dengan jabatan housemaid (pembantu rumah tangga) berjumlah 87 jiwa. Jabatan

lainnya tidak lebih dari 10 jiwa seperti penjaga rumah (housekeeper), operator

alat, industri bangunan, dan supir. Tenaga kerja Indonesia di Kabupaten Kuningan

pada tahun 2013 secara keseluruhan didominasi oleh tenaga kerja wanita (TKW)

yang bekerja sebagai housemaid yang tersebar di beberapa negara.


5

Sebuah pernikahan disebut ideal ketika pasangan tinggal seatap dan tidur

di tempat tidur yang sama. Pasangan suami istri tinggal bersama satu rumah dan

tidak tinggal berjauhan. Jika istri memilih bekerja, pekerjaan tersebut seharusnya

tidak membuat jarak bagi pasangan suami dan istri sehingga tetap mampu

mengurus dan membesarkan anak bersama-sama, serta saling berbagi peran dalam

mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan aktifitas lainnya. Pasangan suami istri

tidak terpisah jarak dengan alasan pekerjaan dan lain sebagainya, namun kini

seiring dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi, pasangan suami

istri memiliki pilihan untuk tinggal berjauhan demi kehidupan yang lebih baik

meskipun dengan sedikit terpaksa dan harus merasakan kesulitan terlebih dahulu.

Hidup berjauhan setelah menikah bagi suami yang ditinggalkan istri

bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) ini memiliki dinamika tersendiri dan

tentunya akan lebih sulit dijalani. Suami harus mampu berperan ganda sebagai

ayah dan ibu bagi anak-anaknya, suami pun harus tetap menjadi kepala keluarga

yang bertanggungjawab memberi penghidupan bagi keluarganya, serta tugas

keseharian lainnya harus dikerjakan sendiri tanpa dibantu oleh istri. Hal tersebut

dibuktikan melalui penelitian Marini, L dan Julinda (tanpa tahun) dalam jurnal

psikologi yang berjudul Gambaran Kepuasan Pernikahan Istri pada Pasangan

Commuter Marriage menyebutkan bahwa wanita lebih mudah dan nyaman

ketika berpisah dibandingkan dengan pria, hal ini dikarenakan wanita dapat

menikmati pekerjaannya secara penuh yang tidak selalu dapat diperoleh ketika

tinggal bersama (Gross, 1980 dalam Hendrik & Hendrik, 1992). Selain itu, bagi

wanita dapat meningkatkan keinginan untuk aktualisasi diri, kemampuan


6

komunikasi, dan fleksibilitas tanpa harus bertemu dan hanya menggunakan media

komunikasi seperti telepon dan email (Winfield, 1985 dalam Hendrik & Hendrik,

1992) sehingga dapat dikatakan bahwa pria lebih sulit berpisah dan tinggal

berjauhan dibandingkan dengan wanita.

Menurut Sahara, E (2013) menjelaskan bahwa untuk menciptakan

keluarga yang harmonis, suami harus mampu berperan sebagai pemimpin rumah

tangga dan pelindung keluarga, mampu menghidupi keluarga dengan rezeki yang

halal, pandai mengatur strategi, pandai memotivasi, serta berkomunikasi yang

baik. Sementara itu, peran istri harus mampu menjadikan rumah sebagai tempat

tinggal yang menyenangkan bagi keluarga, serta siap untuk melahirkan keturunan

dan mendidik anak-anaknya.

Kebiasaan yang terjadi di Kuningan Jawa Barat, banyak penduduknya baik

laki-laki atau perempuan yang pergi merantau ke luar kota Kuningan dengan

harapan mendapatkan pekerjaan sehingga mampu mengubah kondisi

perekonomian keluarga. Tidak hanya ke luar kota saja, negara-negara selain

Indonesia pun menjadi tujuan untuk bekerja sehingga orang yang bersangkutan

harus meninggalkan tanah air terutama meninggalkan keluarganya dan tinggal

terpisah dalam jangka waktu yang lama. Hal ini menjadi jalan keluar yang sering

dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Kuningan karena semata-mata hanya

berorientasi pada besarnya penghasilan yang didapatkan. Kebanyakan masyarakat

Kuningan menganggap jika bekerja di kota-kota besar seperti Jakarta ataupun di

luar negeri sebagai TKI atau TKW, kehidupan ekonominya akan meningkat. Hal

ini ditandai dengan gaya hidup perkotaan yang dibawa para perantau ketika
7

pulang ke kampung halaman misalnya terlihat dari cara berpakaian, gaya bicara,

serta kepemilikan fasilitas penunjang lainnya seperti gadget canggih dan

kendaraan pribadi. Dari tampilan fisik yang berubah memunculkan pandangan di

masyarakat Kuningan bahwa bekerja di perantauan akan cepat membuahkan hasil

tanpa peduli resiko dan kesulitan apa yang akan dirasakan termasuk harus

berpisah dengan keluarga, terutama bagi pasangan yang sudah menikah

kemungkinan untuk menjalani pernikahan jarak jauh semakin besar.

Berdasarkan wawancara pada tanggal 31 Juli 2015 dengan Pak Wahyu

(nama samaran) berusia 41 tahun yang bekerja sebagai mekanik di sebuah bengkel

mengatakan bahwa pak Wahyu rela berjauhan tinggal dengan istrinya agar

tujuannya untuk memiliki tempat tinggal sendiri segera tercapai. Alasan lain pak

Wahyu memilih untuk menjalani pernikahan jarak jauh agar pendapatan yang

diperoleh istrinya bisa digunakan untuk biaya sekolah anak-anaknya. Menurut pak

Wahyu, keberangkatan istri bekerja ke luar negeri tidak mendapat paksaan dari

pihak manapun, murni karena keinginan sendiri untuk kehidupan yang lebih baik.

Yah pertama, kan sudah berumah tangga ya, maunya itu punya tempat
tinggal sendiri, ya itu sih tujuannya punya tempat tinggal sendiri, ya
Alhamdulillah kan sekarang udah ada, tapi belum kelar. Nah terus yang
kedua ya mungkin itu buat bisa menyekolahkan anak, ya gitu sih udah.
Terus kalo sukanya kan Alhamdulillah berkat kerja keras kan ya dapet
tempat tinggal, kalo istri saya ga kesana mah ya ga mungkin. Ya emang
awalnya saya juga ga mendukung ya abis gimana lagi, ntar kalo ditahan-
tahan juga gimana kedepannya, tar banyak omong malah nanti disalahin
juga, cuman ya itu karena kebutuhan karena keinginan istri saya juga ga
ada paksaan ga ada apa.
(Pre-eliminary dengan Pak Wahyu (nama samaran), 28 April 2015)

Berdasarkan pre-eliminary diatas, peneliti tertarik dan ingin melihat secara

lebih mendalam tentang gambaran pernikahan jarak jauh dari sudut pandang
8

suami yang ditinggalkan istri bekerja menjadi tenaga kerja wanita (TKW)

terutama kondisi psikologis suami dan kehidupan keluarganya dalam

mempertahankan pernikahan.

Fokus permasalahan pada penelitian ini terletak pada bagaimana suami

menjalani pernikahan jarak jauh serta apa saja faktor yang mempengaruhi dan

dampak yang ditimbulkan dari pernikahan jarak jauh bagi suami dan keluarganya.

Untuk menjaga keharmonisan sebuah keluarga dalam pernikahan yang ideal perlu

terciptanya kedekatan antar anggota keluarga, maka dari itu hal ini dirasa penting

untuk diteliti mengingat semakin banyaknya pasangan yang rela tinggal berjauhan

demi tercapainya sebuah tujuan yang tanpa disadari memberi dampak baik positif

maupun negatif pada pernikahan dan keharmonisan kehidupan keluarganya.

Peneliti membatasi gambaran pernikahan jarak jauh (long distance

marriage) ini dari mulai alasan yang melatarbelakangi menjalani pernikahan jarak

jauh, keadaan selama menjalani pernikahan jarak jauh, kondisi psikologis suami

dan dampak yang dirasakan ketika harus berjauhan dengan istri, hingga pengaruh

budaya terhadap gaya hidup keluarga di Kuningan Jawa Barat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merumuskan beberapa masalah

yang muncul dalam penelitian ini yaitu mengenai:

1. Gambaran pernikahan jarak jauh (long distance marriage) pada suami.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan jarak jauh.

3. Pemaknaan suami dalam menjalani pernikahan jarak jauh.


9

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pernikahan jarak jauh

(long distance marriage) pada suami, untuk mengetahui faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya pernikahan jarak jauh, serta untuk mengetahui

bagaimana suami memaknai pernikahan jarak jauh tersebut.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Untuk menambah wawasan dalam keilmuan psikologi terutama

dalam ranah psikologi sosial dan psikologi keluarga kaitannya dengan

membina dan mempertahankan pernikahan khususnya pernikahan jarak

jauh (long distance marriage).

2. Manfaat Praktis

Sebagai gambaran untuk menciptakan rumah tangga dan keluarga

yang sehat, baik sehat secara fisik maupun sehat secara mental. Tidak

tertuju pada individu saja namun mencakup unit terkecil yaitu keluarga.

Selain itu, memberikan pemahaman bagi pasangan yang menikah untuk

mempertimbangkan dan mengambil keputusan dengan cermat sebelum

memutuskan menjalani pernikahan jarak jauh (long distance marriage).


10

E. Keaslian Penelitian

Review artikel yang dilakukan oleh Rhodes, A.R (2002) yang berjudul

Long Distance Relationships in Dual Career Commuter Couples: A Review of

Counseling Issues dalam The Family Journal: Counseling And Therapy For

Couples And Families, Vol. 10 No. 4, hal 398-404 merupakan pembahasan

tentang pasangan dual career atau dengan kata lain kedua pasangan sama-sama

bekerja dan berkarir yang sebelumnya telah dipublikasi pada tahun 1982 oleh

Grestel and Gross. Artikel ini menjelaskan terkait konseling perkawinan,

karakteristik keluarga dual career, karakteristik keluarga yang tinggal berjauhan,

dan tipe-tipe pengambilan keputusan dalam keluarga. Rhodes menyarankan

adanya sebuah penelitian dengan teknik nonrandom dan snowball sampling.

Penelitian dilakukan bukan sebatas membedakan antara pasangan yang tinggal

berjauhan dengan yang tidak tinggal berjauhan, namun melibatkan anak pasangan

masing-masing. Kesimpulan dari review ini menyebutkan bahwa pasangan dual

career yang tinggal berjauhan semakin berkembang. Hal ini sangat penting bagi

para konselor untuk menyiapkan cara dalam mengarahkan karir dan hubungan

pasangan agar semua pasangan dual career yang tinggal berjauhan tetap produktif

dan sehat secara fisik maupun mental.

Jurnal penelitian yang berjudul Together and Apart: Spatial Tactics of

Women in Seafaring and Commuting Households in Taiwan yang ditulis oleh

Liu,Y. and Chiang, L.N. (2012) National Taiwan University dalam Pacific Asia

Inquiry, Volume 3, Number 1 meneliti tentang kehidupan wanita untuk mencapai

keseimbangan hidupnya namun ditinggal suami berlayar dan menjalani


11

pernikahan jarak jauh. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan

teknik snowball sampling. Penelitian ini melibatkan 10 orang wanita dengan

rentang usia antara 30-59 tahun. 4 orang wanita tinggal berjauhan, 2 orang wanita

memiliki suami yang tinggal berjauhan, dan 4 orang wanita memiliki suami

sebagai awak kapal dan sering berlayar di laut. Wawancara dilakukan oleh

peneliti untuk memperoleh informasi tentang proses pembuatan keputusan untuk

tinggal terpisah dan berjauhan. Selain itu, peneliti menggali informasi tentang cara

pasangan berkomunikasi serta bagaimana menjalani kehidupan rumah tangga

yang tinggal terpisah. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu rumah tangga sebuah

keluarga yang terpisah mampu memberikan berbagai kesempatan bagi para wanita

untuk mengontrol kehidupannya sendiri, dan kekuatan hubungan dalam

pernikahannya itulah yang akan mengubah hasil akhirnya. Selain itu, pasangan

yang membuat keputusan bersama untuk menjalani pernikahan jarak jauh dan

tinggal terpisah akan berdampak lebih baik terhadap pernikahannya kelak.

Jurnal penelitian dalam Journal Of Marriage And The Family yang

berjudul Dual-Career Couples Who Live Apart: Two Types yang ditulis oleh

Gross, H.E (1980) meneliti tentang dua tipe pasangan dual career yang tinggal

berjauhan. Penelitian ini dilakukan pada 43 responden dengan rincian 26

responden berstatus istri dan 17 responden berstatus suami. 28 responden

diantaranya sama-sama menjalani dual career, dengan rincian 15 responden

merupakan pasangan dual career, 11 responden hanya istri yang dual career, dan

2 responden suami dual career. Teori yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teori tentang tipe pasangan dual career yang tinggal berjauhan,
12

yaitu tipe adjusting dan tipe established. Metode yang digunakan oleh peneliti

yaitu dengan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data dengan

wawancara responden. Kesimpulan dari penelitian ini menemukan bahwa

pasangan established atau dengan kata lain pasangan yang sudah lama menikah,

pasangan yang sudah lama berkarir, dan pasangan yang mempunyai tanggung

jawab dalam mengurus anak mempunyai kehidupan yang lebih damai, lebih

terbiasa, dan tidak mengalami stres berkepanjangan dalam menjalani rumah

tangganya dibandingkan dengan pasangan adjusting.

Jurnal penelitian yang ditulis oleh Anderson, E.A dan Spruill, J.W (1993)

yang berjudul The Dual-Career Commuter Family: A Lifestyle on the Move

dalam Marriage & Family Review (The Haworth Press, Inc.) Vol. 19, meneliti

tentang pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh dan tinggal terpisah di kota

yang berbeda. Penelitian ini melihat dari segi peranan dalam keluarga, divisi kerja

pasangan, dan pengambilan keputusan untuk menjalani hubungan jarak jauh.

Teori yang digunakan meliputi karakteristik pernikahan jarak jauh, divisi kerja

pasangan, tingkat stres dalam pasangan yang sama-sama bekerja, dan isu tentang

pengambilan keputusan. Sampel yang diambil berjumlah 39 pasangan dengan

kriteria minimal 3 bulan menjalani pernikahan jarak jauh dan tinggal di tempat

yang terpisah minimal 3 hari dalam seminggu dengan rata-rata usia 35 tahun.

Pengambilan sampel menggunakan teknik non-random snowball pada 82

pasangan, 39 diantaranya merupakan pasangan yang menjalani pernikahan jarak

jauh. Pengukuran dilakukan dengan skala berjumlah 26 item. 22 item diadopsi

dari Regional Time Studies, tahun 1984 dan 4 item dari keseharian yang muncul di
13

keluarga pasangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tugas rumah

tangga tetap menjadi tanggung jawab pasangan tersebut, namun posisi wanita

sebagai istri tetap mempunyai peranan paling penting dalam mengatur rumah

tangga. Selain itu, pasangan yang memutuskan untuk menjalani pernikahan jarak

jauh terlebih karena mempertahankan pekerjaan dan karir yang sudah didapat.

Kesimpulan dari penelitian ini menyebutkan bahwa setiap pasangan harus

mereview dan membagi tugas dalam rumah tanggany, pasangan juga harus

menilai dan mengoreksi stabilitas hubungan supaya pernikahannya tetap awet, dan

dengan adanya proses pengambilan keputusan untuk menjalani pernikahan jarak

jauh berpotensi untuk mengubah gaya hidup pasangan tersebut.

Jurnal penelitian yang berjudul Quality Of Life In Dual-Career Families:

Commuting Versus Single Residence Couples yang ditulis oleh Bunker, B.B.,

Zubek, J.M., Vanderslice, V.J., and Rice, R.W (1992) dalam Journal Of Marriage

And Family, Vol. 54, No. 2, meneliti tentang kualitas hidup pria dan wanita yang

berpasangan baik yang pulang pergi setiap harinya maupun yang tinggal sendiri

dan berjauhan dengan pasangannya. Sampel yang diambil berjumlah 90 pasangan

yang pulang pergi dan 133 pasangan yang tinggal sendiri dengan pengambilan

sampel menggunakan teknik snowball. Pengukuran dilakukan dengan mengitung

2 aspek yaitu kepuasan dan tingkat stres pasangan. Analisis datanya menggunakan

ANOVA dengan membandingkan kualitas hidup kedua jenis pasangan tersebut.

Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

pada kedua jenis pasangan dilihat dari kepuasan dan tingkat stresnya. Pasangan

bekerja yang pulang pergi setiap harinya lebih puas dengan pekerjaan dan waktu
14

yang dimilikinya sendiri, tidak lebih stres dari pasangan yang tinggal sendiri di

rumahnya. Namun pasangan bekerja yang memilih untuk pulang pergi setiap

harinya memiliki masalah dalam pengeluaran. Selain itu ada ketidakpuasan dalam

hidupnya terutama kepada pasangan dan keluarganya. Kesimpulan dari penelitian

ini bahwa gaya hidup pasangan yang pulang pergi setiap harinya mempunyai

pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasangan yang tinggal di

rumahnya sendiri, sedangkan pasangan bekerja yang tinggal sendiri di rumahnya

memungkinkan untuk merasa banyak tekanan, stres, dan tidak puas dengan

hidupnya.

Artikel dalam jurnal yang berjudul Sosio-Economic Factors Affecting The

Rise Of Commuter Marriage ditulis oleh Forsyth, C.J dan Gramling, R (1998)

dalam International Journal of Sociology of the Family 1998, Vol. 28 (Autumn):

No. 2; 93-106 menemukan pembahasan tentang faktor-faktor penyebab

meningkatnya commuter marriage, meliputi faktor mikro dan faktor makro.

Faktor mikro mengacu pada keputusan dari karyawan sebagai tenaga kerja

sedangkan faktor makro mengacu pada keputusan perusahaan. Data penelitian

didapat dari sejumlah pasangan yang menjalani pernikahan jarak jauh (commuter

marriage)

Jurnal penelitian yang berjudul Keterbukaan Komunikasi Interpersonal

Pasangan Suami Istri Yang Berjauhan Tempat Tinggal yang ditulis oleh Eliyani,

E.R (2013) dalam Ejournal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 2 tahun 2013

halaman 85-94 meneliti tentang seberapa besar keterbukaan komunikasi yang

terjadi antara suami istri yang tinggal berjauhan. Penelitian ini dianalisis dengan
15

menggunakan metode penelitian kualitatif dengan membatasi kerangka teori yaitu

komunikasi interpersonal, hubungan interpersonal, dan faktor penyebab pasangan

suami istri tinggal berjauhan. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh

peneliti adalah wawancara, observasi, internet searching, library research, dan

dokumentasi dengan informan penelitian berjumlah tiga orang pasangan suami

istri yang tinggal berjauhan. Hasil penelitian dari ketiga informan tersebut

diketahui bahwa pekerjaan dan tuntutan ekonomi menjadi faktor utama yang

menyebabkan pasangan suami istri tinggal berjauhan. Adapun faktor yang

mempengaruhi keterbukaan komunikasi dipengaruhi oleh kepercayaan pasangan

tersebut, keintiman, berfikir positif, serta saling mendengarkan satu sama lain.

Beberapa masalah yang muncul pada informan penelitian terkait dengan perasaan

dan prasangka negatif terhadap pasangan, saling curiga, dan ketidakpercayaan

terhadap pasangan. Hasil lain yang didapat yaitu cara menjaga keterbukaan

komunikasi dengan meningkatkan intensitas komunikasi dan memahami isi

pembicaraan yang sering dilakukan pasangan. Kesimpulan yang diperoleh dari

penelitian ini menyebutkan bahwa jarak yang jauh tidak menghambat pasangan

dalam membina hubungan rumah tangga. Selain itu, kesimpulan lain yang didapat

bahwa keterbukaan komunikasi lebih banyak dilakukan oleh istri dibandingkan

dengan suami.

Jurnal penelitian yang ditulis oleh Margiani, K dan Ekayati, I.N (2013)

yang berjudul Stres, Dukungan Keluarga, dan Agresivitas Pada Istri yang

Menjalani Pernikahan Jarak Jauh dalam Persona, Jurnal Psikologi Indonesia

Vol. 2 No. 3 hal 191-198 menjelaskan tentang hubungan stres dengan dukungan
16

keluarga terhadap agresivitas istri. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif

dengan incidental sampling berjumlah 53 orang istri yang menjalani pernikahan

jarak jauh. Alat ukur menggunakan variabel agresivitas dengan menggunakan

skala likert. Hasil dari penelitian ini yaitu variabel stres dan dukungan keluarga

berkorelasi sangat signifikan dengan variabel agresivitas. Untuk korelasi antar

variabel, variabel stres tidak berkorelasi dengan agresivitas, tetapi variabel

dukungan keluarga berkorelasi negatif sangat signifikan dengan variabel

agresivitas.

Berdasarkan penelitian yang telah diulas sebelumnya terdapat beberapa

persamaan yang dapat digolongkan berdasarkan tema, teori yang digunakan,

metode penelitian, dan subjek penelitian.

1. Persamaan Tema

Penelitian ini mengangkat tema tentang pernikahan jarak jauh yang

didalamnya menyinggung tentang commuter marriage serta kaitannya

dengan pasangan karir ganda (dual career). Persamaan tema dengan

peneliti sebelumnya terdapat pada 7 dari 8 jurnal yang telah direview

oleh peneliti kecuali pada artikel yang berjudul Sosio-Economic

Factors Affecting The Rise Of Commuter Marriage ditulis oleh

Forsyth, C.J dan Gramling, R. dalam International Journal of

Sociology of the Family 1998, Vol. 28 (Autumn): No. 2; 93-106

menekankan tema umum pada faktor-faktor yang menyebabkan

terjadinya pernikahan jarak jauh (commuter marriage).

2. Persamaan Teori
17

Peneliti menggunakan teori yang sama dengan Journal Of Marriage

And The Family tahun 1980 yang berjudul Dual-Career Couples Who

Live Apart: Two Types yang ditulis oleh Gross, H.E meneliti tentang

dua tipe pasangan dual career yang tinggal berjauhan. Teori yang

digunakan yaitu tipe pasangan dual career meliputi tipe adjusting

couple dan established couple. Selain itu, kesamaan teori tentang

faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan jarak jauh yang

ditulis oleh peneliti terdapat pada artikel yang berjudul Sosio-

Economic Factors Affecting The Rise Of Commuter Marriage ditulis

oleh Forsyth, C.J dan Gramling, R. dalam International Journal of

Sociology of the Family 1998, Vol. 28 (Autumn): No. 2; 93-106.

3. Persamaan Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu kualitatif dengan

pendekatan fenomenologi. Hal ini sejalan dengan metode penelitian

yang digunakan oleh Gross, H.E dalam Journal Of Marriage And The

Family tahun 1980 yang berjudul Dual-Career Couples Who Live

Apart: Two Types dengan teknik pengumpulan data wawancara.

Adapun penelitian yang berjudul Keterbukaan Komunikasi

Interpersonal Pasangan Suami Istri Yang Berjauhan Tempat Tinggal

yang ditulis oleh Eliyani, E.R dalam Ejournal Ilmu Komunikasi

Volume 1 Nomor 2 tahun 2013 halaman 85-94 menggunakan metode

penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi,

wawancara, internet searching, dan dokumentasi.


18

4. Persamaan Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu berfokus pada suami yang menjalani

pernikahan jarak jauh (long distance marriage) berjumlah tiga orang.

Penelitian yang berjudul Keterbukaan Komunikasi Interpersonal

Pasangan Suami Istri Yang Berjauhan Tempat Tinggal yang ditulis

oleh Eliyani, E.R dalam Ejournal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 2

tahun 2013 halaman 85-9 mengambil subjek penelitian berjumlah 3

orang namun pada pasangan suami-istri yang menjalani pernikahan

jarak jauh. Persamaan dengan penelitian ini terletak pada jumlah

subjek yang diteliti.

Perbedaan penelitian ini dari penelitian sebelumnya terletak pada subjek

yang diteliti yaitu dalam penelitian ini informan penelitian hanya suami dari

keluarga tenaga kerja wanita (TKW) yang sedang menjalani pernikahan jarak jauh

(commuter marriage), sedangkan dalam jurnal Together and Apart: Spatial

Tactics of Women in Seafaring and Commuting Households in Taiwan yang

ditulis oleh Liu,Y. and Chiang, L.N. (2012) melibatkan 10 orang wanita yang

sudah menikah dan menjalani pernikahan jarak jauh dengan suaminya. Adapun

dalam empat jurnal yang telah direview oleh peneliti yaitu Journal Of Marriage

And The Family yang berjudul Dual-Career Couples Who Live Apart: Two

Types yang ditulis oleh Gross, H.E (1980), jurnal yang berjudul The Dual-

Career Commuter Family: A Lifestyle on the Move dalam Marriage & Family

Review (The Haworth Press, Inc.) Vol. 19, yang ditulis oleh Anderson, E.A dan

Spruill, J.W (1993), jurnal Quality Of Life In Dual-Career Families: Commuting


19

Versus Single Residence Couples yang ditulis oleh Bunker, B.B., Zubek, J.M.,

Vanderslice, V.J., and Rice, R.W (1992) dalam Journal Of Marriage And Family,

Vol. 54, No. 2, dan jurnal penelitian yang berjudul Keterbukaan Komunikasi

Interpersonal Pasangan Suami Istri Yang Berjauhan Tempat Tinggal yang

ditulis oleh Eliyani, E.R (2013) dalam Ejournal Ilmu Komunikasi Volume 1

Nomor 2 tahun 2013 halaman 85-94, subjek penelitiannya melibatkan pasangan

suami dan istri. Selain itu, penelitian ini melihat gambaran pernikahan jarak jauh

secara keseluruhan dari sudut pandang suami yang ditinggalkan istri bekerja

menjadi tenaga kerja wanita (TKW) termasuk didalamnya membahas dampak

psikologis pada suami yang ditinggalkan.

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya yang telah dibahas diatas,

terdapat beberapa istilah yang digunakan untuk menjelaskan secara lebih rinci

mengenai pernikahan jarak jauh. Peneliti memilih menggunakan istilah Long

Distance Marriage (LDM) karena bahasan pernikahan di dalamnya lebih luas dan

mencakup keseluruhan tipe pernikahan jarak jauh. Akan tetapi, penggunaan istilah

tidak mengubah arti harfiah dari pernikahan jarak jauh itu sendiri sehingga

sedikitnya terdapat kesamaan dengan istilah-istilah lain seperti long distance

relationship, dan commuter marriage. Maka dari itu, penelitian yang berjudul

Gambaran Pernikahan Jarak Jauh (Long Distance Marriage) pada Suami yang

Ditinggal Istri Bekerja Menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang

menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ini belum

pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Hal inilah yang membuat penelitian ini

menjadi pembeda dan bersifat orisinal dari penelitian-penelitian sebelumnya.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan

mengenai gambaran pernikahan jarak jauh (long distance marriage) pada suami

yang ditinggalkan istri bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) antara lain

sebagai berikut:

1. Gambaran pernikahan jarak jauh (long distance marriage) pada ketiga

informan penelitian menunjukkan bahwa pada awalnya ketiga informan

sama-sama tidak menyangka akan tinggal berjauhan dengan istri, namun

karena adanya keinginan untuk memiliki tempat tinggal sendiri, maka

ketiga informan mengizinkan istrinya untuk bekerja di luar negeri sebagai

tenaga kerja wanita (TKW) agar mendapat penghasilan tambahan. Ketiga

informan mengaku pertama kali ditinggalkan ada rasa kesepian yang

dirasakan, selain itu ketiga informan harus mampu menjalani dua peran

sekaligus bagi anak-anaknya yaitu sebagai ayah dan sebagai ibu. Ketiga

informan mengalami kesulitan terutama dalam mengurus anak-anaknya

yang masih kecil, bahkan ketiga informan pun harus mengerjakan

pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, membersihkan rumah dengan

seorang diri. Rasa jenuh yang sering dirasakan ketiga informan ditanggapi

dengan perilaku yang berbeda-beda, pak Wahyu dan pak Dede mengatasi

rasa jenuhnya dengan mencari hiburan dan sesekali bermain dengan anak-

121
122

anaknya. Sedangkan pak Aji lebih menyibukkan dirinya dengan pekerjaan

dan menyalurkan hobinya memelihara burung. Ketiga informan menjaga

pernikahannya tetap berjalan hingga sekarang karena ada komitmen dan

kepercayaan yang selalu dipegang. Saling percaya satu sama lain dan tidak

melakukan hal-hal negatif yang diluar batas, serta selalu berkomunikasi

menjadi kunci utama ketiga informan mempertahankan pernikahannya.

2. Faktor-faktor penyebab terjadinya pernikahan jarak jauh (long distance

marriage) disebabkan oleh dua faktor, yaitu fakto mikro dan faktor makro.

Fakto mikro lebih dikarenakan adanya kebutuhan ekonomi yang mendesak

dan harus segera dipenuhi yaitu adanya kebutuhan untuk membangun

tempat tinggal sendiri. Dalam fenomena ini, ketiga informan sama-sama

memiliki tujuan untuk bisa membangun tempat tinggal sendiri yang

terpisah dari orang tuanya. Selain itu, adanya kemauan dari istri ketiga

informan untuk bekerja tanpa paksaan demi mendapatkan penghasilan

tambahan sehingga keinginannya bisa segera terwujud. Adapun faktor

makro yang menyebabkan terjadinya pernikahan jarak jauh menekankan

pada keputusan perusahaan yang menerapkan sistem kontrak kerja

minimal selama dua tahun, dan selama itu pula istri ketiga informan yang

bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) tidak diperbolehkan pulang

sebelum kontrak kerjanya selesai. Bahkan setelah kontrak kerja habis, istri

ketiga informan melanjutkan lagi bekerja di luar negeri dengan alasan agar

biaya untuk membuat rumah lebih cepat terkumpul sehingga bisa cepat

selesai.
123

3. Pemaknaan dari setiap informan dalam menjalani pernikahan jarak jauh

ada beberapa kesamaan, yaitu sama-sama merasakan kesepian dan

kehilangan di awal-awal keberangkatan istri ke luar negeri serta kesulitan

dalam mengurus anak-anak dan rumah tangganya. Ketiga informan sama-

sama menjalaninya dengan pasrah dan sabar, berharap keberangkatan istri

bekerja sebagai tenaga kerja wanita ke luar negeri membuahkan hasil yang

bisa dibawa pulang. Ketiga informan pun belum bisa memastikan apakah

setelah habis kontrak akan mengizinkan istrinya untuk melanjutkan lagi

bekerja di luar negeri atau tidak, yang jelas selama tujuan utamanya belum

tercapai istri ketiga informan masih akan melanjutkan bekerja di luar

negeri untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

B. Saran

Menindaklanjuti hasil penelitian ini, adapun saran-saran yang diajukan

oleh peneliti, yaitu:

1. Informan dan keluarga

Diharapkan informan dan keluarga mampu membuat keputusan

yang matang dengan berdiskusi satu sama lain sebelum akhirnya

menjalani pernikahan jarak jauh dan mempertimbangkan resiko yang

kemungkinan terjadi. Informan dan keluarga tetap menjaga komunikasi,

baik melalui sms, telepon, atau media lainnya guna menjaga kelekatan

antar keluarga dan keutuhan rumah tangganya. Kepercayaan pun menjadi

modal penting yang harus dipegang oleh informan dan istri sehingga
124

apapun yang dilakukan dan dikerjakan baik oleh informan maupun istri

tidak menyimpan kecurigaan yang dikemudian hari akan berdampak pada

pernikahannya. Selain itu, diharapkan kepada informan untuk mengurangi

aktifitas hiburan yang terkesan negatif di mata keluarga dan masyarakat

seperti kecenderungan perselingkuhan agar menimbulkan permasalahan

baru.

2. Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu memperluas cakupan

informan yang diteliti, tidak terpaku pada keluarga tenaga kerja wanita

(TKW) saja melainkan pada informan yang menjalani pernikahan jarak

jauh yang bekerja di dalam negeri sehingga dapat diketahui perbedaannya.

Selain itu, menggali data tidak dari pihak suami saja, ada baiknya untuk

memperdalam dari sudut pandang istri atau anak-anak yang orang tuanya

menjalani pernikahan jarak jauh. Peneliti selanjutnya diharapkan mampu

meneliti dengan menggunakan metode dan pendekatan lain selain

fenomenologi, serta mampu menjelaskan secara lebih mendalam terkait

faktor-faktor lain yang mempengaruhi pernikahan jarak jauh, juga dampak

yang ditimbulkan baik secara psikologis maupun secara sosial di

lingkungan sekitar. Adapun hal menarik yang muncul dalam penelitian ini

seperti adanya kecenderungan perselingkuhan suami atau istri serta

permasalahan pada anak-anak dari keluarga tenaga kerja wanita (TKW)

untuk bisa diungkap lebih mendalam ke dalam sebuah penelitian baru.


DAFTAR PUSTAKA

Anderson, E.A., Spruill, J.W. (1993). Marriage & Family Review Vol. 19. The
Dual-Career Commuter Family: A Lifestyle on the Move. The Haworth
Press, Inc.

Ansyori, M.H. (2013). Harmonious Family: Upaya Membangun Keluarga


Harmonis; Mahalnya Harga Sebuah Keharmonisan. Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia.

Ardhianita, I., dan Andayani, B. (2004). Jurnal Psikologi Volume 32, No. 2, 101-
111. Kepuasan Pernikahan Ditinjau dari Berpacaran dan Tidak
Berpacaran. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Arumrasmi, N.T., dan Karyono. (tanpa tahun). Masalah-masalah Psikologis dan


Coping Strategis Istri Pada Pasangan Commuter Marriage. Semarang:
Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. (2015).


Sepanjang 2014 BNP2TKI Mencatat Penempatan TKI 429.872 Orang.
Posted on: 16 Januari 2015. Diunduh dari: http://www.bnp2tki.go.id/.
Senin, 31 Agustus 2015.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. (2012). Jawa Barat dalam Angka
Tahun 2012. Published by: Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi
Statistik, BPS Provinsi Jawa Barat.

Benokraitis, N.V. (2011). Marriages & Families; Changes, Choices, And


Constraints, Seventh Edition. USA: Pearson.

Bunker, B.B,. and Zubek, J.M., Vanderslice, V.J., Rice, R.W. (1992). Journal Of
Marriage And Family, Vol. 54, No. 2. Quality Of Life In Dual-Career
Families: Commuting Versus Single Residence Couples. National Council
on Family Relations.

Chaplin, J.P. (2011). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Press.

Creswell, J.W. (2010). Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan


Mixed, Edisi Ketiga, alih bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Demartoto, A. (2009). Kebutuhan Praktis dan Strategis Gender; Menyoal TKW


Indonesia yang Akan Dikirim Ke Luar Negeri. Surakarta: Sebelas Maret
University Press.

125
126

Eliyani, E.R. (2013). Ejournal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 2, halaman 85-
94. Keterbukaan Komunikasi Interpersonal Pasangan Suami Istri Yang
Berjauhan Tempat Tinggal. Fisipol Univrsitas Mulawarman.

Forsyth, C.J., and Gramling, R. (1998). International Journal of Sociology of the


Family 1998, Vol. 28 (Autumn): No. 2; 93-106. Socio-Economic Factors
Affecting The Rise Of Commuter Marriage. International Journals.

Frolin. (2013). Harmonious Family: Upaya Membangun Keluarga Harmonis;


Hakikat Pernikahan Pada Masyarakat Karo. Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.

Ghony, M.D., dan Almanshur, F. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi


Revisi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Girgis, S., George, R.P., Anderson, R.T. (2012). What Is Marriage?. Harvard
Journal of Law & Public Policy Vol. 34 No. 1. USA: Harvard University.

Gross, H.E. (1980). Journal Of Marriage And The Family Vol. 42, No. 3 hal. 567-
576. Dual-Career Couples Who Live Apart: Two Types. National Council
on Family Relations.

Idrus, M. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial; Pendekatan Kualitatif dan


Kuantitatif Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Jannah, D.K. (tanpa tahun). Faktor Penyebab dan Dampak Perselingkuhan dalam
Pernikahan Jarak Jauh. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas
Ahmad Dahlan.

Liu, Y., and Chiang, L.N. (2012). Pacific Asia Inquiry, Volume 3, Number 1.
Together and Apart: Spatial Tactics of Women in Seafaring and
Commuting Households in Taiwan. National Taiwan University.

Mardani. (2011). Hukum Perkawinan Islam di Dunia Islam Modern. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Margiani, K., dan Ekayati, I.N. (2013). Persona, Jurnal Psikologi Indonesia Vol.
2 No. 3 hal 191-198. Stres, Dukungan Keluarga, Dan Agresivitas Pada
Istri yang Menjalani Pernikahan Jarak Jauh. Surabaya: Universitas 17
Agustus 1945.

Marini, L., dan Julinda. (tanpa tahun). Gambaran Kepuasan Pernikahan Istri
Pada Pasangan Commuter Marriage. Fakultas Psikologi Universitas
Sumatera Utara.
127

Melinda, R., dan Prihartanti, N. (2013). Perbedaan Kesejahteraan Subjektif


Ditinjau Dari Kebersamaan Pasangan Suami Istri Dalam Pernikahan.
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Munandar, S.C.U. (1985). Emansipasi dan Peran Ganda Wanita Indonesia; Suatu
Tinjauan Psikologis. Jakarta: UI Press.

Olson, D.H., DeFrain, J. (2006). Marriages & Families; Intimacy, Diversity, And
Strengths, Fifth Edition. New York: McGraw-Hill.

Poerwandari, K. (2011). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku


Manusia. Depok: LPSP3 Psikologi UI

Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan. (2014). Data dan Informasi


Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri. Jakarta: Badan Penelitian,
Pengembangan, dan Informasi Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.

Rhodes, A.R. (2002). The Family Journal: Counseling And Therapy For Couples
And Families, Vol. 10 No. 4 hal 398-404. Long Distance Relationships in
Dual Career Commuter Couples: A Review of Counseling Issues. Ohio
State University.

Sahara, E. (2013). Harmonious Family: Upaya Membangun Keluarga Harmonis;


Keharmonisan Keluarga Indonesia Saat Ini. Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.

Saud, U.S. (2007). Modul Metodologi Penelitian Pendidikan Dasar Program


Magister Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana. Bandung: UPI

Smith, J.A. (2013). Dasar-dasar Psikologi Kualitatif; Pedoman Praktis Metode


Penelitian. Bandung: Nusa Media.

Soepomo. (1967). Hukum Perdata Adat Jawa Barat. Jakarta: Djambatan, PT.
Djaya Pirusa.

Strong, B., DeVault, C., and Cohen, T. F. (2008). The Marriage And Family
Experience: Intimate Relationship in a Changing Society, Tenth Edition.
USA: Thomson Wadsworth.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) cetakan


keempat. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang


Ketenagakerjaan. Diunduh dari http://www.hukumonline.com. Kamis, 8
Januari 2015
128

Undang Undang Republik Indonesia No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.


Diunduh dari http://www.kemenag.go.id. Minggu, 17 Mei 2015.

Wolf, R. (1996). Marriages and Families In a Diverse Society. New York: Harper
Collins College Publisher.
129

Guide Wawancara Informan

1. Profil

a. Data diri informan

1) Identitas diri informan

2) Riwayat pendidikan

3) Latar belakang keluarga informan

b. Kehidupan informan dalam keluarga dan lingkungan sosial

1) Berapa usia informan saat menikah?

2) Berapa usia informan saat pertama kali menjalani commuter

marriage?

3) Berapa jumlah anak informan ketika ditinggal istri bekerja?

4) Apa pekerjaan informan dan istri informan saat ini?

5) Siapa saja anggota keluarga yang tinggal dengan informan saat ini?

6) Bagaimana tanggapan saudara dan tetangga informan melihat

kehidupan keluarga informan saat ini?

2. Bagaimana gambaran pernikahan suami yang menjalani pernikahan

jarak jauh (commuter marriage)?

a. Sudah berapa lama anda menjalani commuter marriage?

b. Apakah sebelumnya pernah terpikirkan untuk menjalani commuter

marriage?

c. Apa alasan anda memilih menjalani commuter marriage?

d. Apakah anda menginginkan kondisi seperti ini?


130

e. Adakah permasalahan yang sering terjadi antara anda dan istri anda?

f. Bagaimana cara anda untuk menyelesaikan permasalahan tersebut?

g. Apa usaha yang dilakukan untuk tetap mempertahankan pernikahan anda?

h. Apa yang anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan biologis anda?

i. Apakah anda merasa kesulitan mengurus anak-anak anda?

j. Apa yang anda lakukan jika merasa jenuh dan bosan dengan kondisi

seperti ini?

k. Sejauh ini apakah anda mengetahui aktifitas yang dilakukan istri sehari-

hari selain bekerja?

l. Bagaimana cara anda untuk tetap mempertahankan pernikahan?

m. Apa cita-cita yang anda inginkan setelah menjalani pernikahan jarak jauh

(commuter marriage)?

n. Bagaimana pendapat anda secara Islam jika pasangan suami-istri tinggal

berjauhan?

3. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan jarak

jauh (commuter marriage)?

a. Faktor internal

1) Bagaimana pendapat anda tentang perempuan yang bekerja?

2) Bagaimana jika istri anda tidak bekerja?

3) Apakah anda mendukung keputusan istri anda untuk bekerja?

4) Apa alasan anda mengizinkan istri untuk bekerja di lokasi yang jauh?

5) Apakah pendapatan anda cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga?


131

b. Faktor eksternal

1) Mengapa istri anda tidak meneruskan pekerjaannya yang dulu?

2) Apakah tidak ada pekerjaan yang pas untuk istri anda di sekitar

tempat tinggal anda?

3) Apakah ada pihak yang meminta istri anda bekerja di lokasi yang

jauh?

4) Apakah anda mengetahui konsekuensi yang diterima dari perusahaan

tempat istri anda bekerja?

5) Apakah tempat istri anda bekerja memberikan keringanan semacam

libur setiap bulan?

4. Bagaimana pemaknaan suami yang menjalani pernikahan jarak jauh

(commuter marriage)?
132

CATATAN WAWANCARA (Autoanamnesa)

Interviewee : WAHYU (nama samaran informan ke-1)


Tanggal Wawancara : 28 April 2015
Waktu Wawancara : Pagi hari pukul : 08.15 08.50 WIB
Lokasi Wawancara : Di Rumah Informan
Wawancara ke- :1
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui awal mula ditinggalkan istri bekerja.
Jenis Wawancara : Tidak Terstruktur

Kode: W1 WAHYU
No Catatan Wawancara Analisis / Koding
1 Assalamualaikum.
2 Mangga neng calik. Ah da moal lami kan neng?
3 Henteu pak, sakedap ieu mah. Tapi mereun
4 sababaraha kali teh pak pendakna, jadi moal
5 ayeuna bae teh pak.
6 Bade sabaraha kali kitu?
7 Tergantung pak.
8 Oh tergantung perintah kitu ti sakola.
9 Muhun pak. Punten nya pak nuhunkeun
10 bantosanna.
11 Teu nanaon sok mangga.
12 Emm, jadi gini ya pak sebelumnya terima
13 kasih udah ngasih kesempatan wawancara,
14 kenalin pak saya Neneng, kuliahnya di Jogja
15 pak, nah sekarang itu lagi penelitian.
16 Di bagian naon neng?
17 Psikologi pak.
18 Ooh, muhun.
19 Nah ini lagi ngerjain buat penelitian akhir
20 jadi minta tolong sama bapak, temanya
21 bersangkutan sama ibu yang kerjanya
22 keluar negeri gitu pak.
23 TKI kitu?
24 Iya pak kaya gitu, tapi punten sebelumnya
25 saya ngomongnya pake bahasa indonesia aja
26 ya pak soalnya kalo pake bahasa sunda takut
27 ada yang ga sengaja kasar nanti malah ga
28 enak pak.
29 Muhun muhun, teu nanaon sami bae.
133

30 Tapi bapak mah ga apa-apa enaknya gimana


31 pake bahasa sunda juga ga apa-apa.
32 Iyaiya, campur lah ya.
33 Jadi yang pertama mau ditanyain itu
34 identitas dulu ya pak. Bapak kan udah ya
35 kemaren pak dengan pak DG, kalo ibu siapa
36 pak?
37 Ibu En.
38 Usianya berapa pak?
39 Usianya teh lahiran taun, istri mah taun 80, Profil informan dan istri.
40 berarti usianya 35 taun lah, abdi taun 74, ya
41 hampir 41 taun.
42 Hmm, kerja keluarnya kemana pak?
43 Ke Singapura. Tempat istri informan
44 Oh ke Singapur, udah berapa lama pak bekerja.
45 kerjanya?
46 Udah 2 tahun.
47 2 tahun itu keberangkatan pertama pak?
48 Udah berangkat ke-2, yang pertama ke Saudi.
49 Ooh, yang pertama ke Saudi kedua ke
50 Singapur pak? Waktu ke Saudi itu taun
51 berapa pak?
52 Taun hmm sekarang taun 2015 ya, berarti
53 2008an ya.
54 Udah lama ya pak?
55 Iya udah lama.
56 Berarti pas abis dari Saudi itu sempet tinggal
57 dulu di Kuningan lama gitu pak?
58 Ngga, paling sebulan.
59 Oh cuma sebulan pak?
60 Iya, terus balik lagi kesana.
61 Ooh, yang ke Saudi itu berapa kali pak
62 kesananya?
63 Ke Saudi berarti 2 kali, eh satu kali. Ya satu kali
64 setengah.
65 Oh berarti taun 2003 ke Saudi, taun 2005
66 pulang? Ke Singapurnya?
67 Sekitar 2008 sih, 2008 ke Saudi.
68 Ooh iya. Berarti ke Singapur mah taun
69 2013?
70 Iya 2013.
71 Ooh iya pak, nah itu maaf ya pak kalo agak
72 pribadi, itu sebenarnya tujuannya apa sih
73 pak yang dicari kesana tuh?
74 Yah pertama, kan sudah berumah tangga ya, Tujuan utama informan
75 maunya itu punya tempat tinggal sendiri, ya itu mengizinkan istri kerja
134

76 sih tujuannya punya tempat tinggal sendiri, ya jadi TKW.


77 Alhamdulillah kan sekarang udah ada, tapi
78 belum kelar. Nah terus yang kedua ya mungkin
79 itu buat bisa menyekolahkan anak, ya gitu sih
80 udah.
81 Oooh iya pak, putranya ada berapa pak?
82 Ada 2. Jumlah anak informan.
83 Oh ada 2. Udah pada besar pak?
84 Ini yang pertama kelas 1 SMP.
85 Oh yang laki-laki itu pak?
86 Iya, yang kedua perempuan kelas 4 SD.
87 Ooh kalo yang besar sekolah kelas berapa
88 pak?
89 Sekolah SMP tapi yah lagi mogok. Ya gitulah Akibat informan kurang
90 maklum, jadi ya ga kekontrol sama ibunya ya mengontrol anaknya.
91 termasuk saya juga lah kan saya pagi berangkat,
92 sore baru pulang ke rumah, jadi ga kekontrol
93 lah mogok jadinya, jadi dari rumah berangkat,
94 ke sekolahnya ga nyampe yah daripada ntar
95 kesananya ga bener, terjerumus sama yang ga
96 bener-bener kan lagi banyak ya sekarang mah
97 narkoba ya pergaulan ga bener aja gitu, ah
98 yaudah keluarin aja.
99 Hmm, kalo diterusin sekolah gitu pak pas
100 keluar ini kelas berapa?
101 Ini baru kelas 1.
102 Oh pas kelas 1. Berarti dari si adenya juga
103 emang ga mau sekolah apa gimana pak?
104 Ya gitu, saya juga kurang tau pokoknya mah
105 gimana, ya sering menjengkelkan lah, dari
106 rumah berangkat ke sekolahnya ga sampe.
107 Hmm, kalo dari pihak sekolahnya ada yang
108 pernah kesini ga pak?
109 Belum. Paling surat panggilan gitu udah hampir
110 berapa kali ya, ada 5 kali.
111 Hmm gitu ya pak, tapi kalo untuk kendala
112 lain kaya misalkan biaya gitu mah ngga ya
113 pak?
114 Hmm, Alhamdulillah itu mah ngga.
115 Hmm brarti belum tau ya pak kenapa
116 mogoknya alesannya tuh?
117 Iya, mogok aja gitu.
118 Kalo boleh tau siapa namanya pak?
119 Namanya Ali.
120 Kalo adenya yang ke2?
121 Adenya Dea. Sebenernya mah keluarnya baru
135

122 kemarin sih baru 3 harian.


123 Oh gituu.
124 Jadi kan saya jengkel, daripda saya jengkel Informan merasa jengkel
125 kalo dari rumah berangkat tapi ke sekolah ngga dengan kelakuan
126 nyampe, kan pergaulannya beda lagi, takut anaknya.
127 kebawa pergaulan yang ga bener. Jadi
128 mendingan diem aja di rumah. entar tahun
129 depan masuk lagi.
130 Sekolahnya dimana, pak?
131 Di SMP 3.
132 Oh, di SMP 3.
133 Trus gini, kan ada panggilan dari sekolah, trus
134 saya kan udah jengkel neng, ya udah gimana sih
135 ya jengkel aja, dari rumah berangkat, saya
136 diminta ambil keputusan, yaudah keluar aja.
137 Trus ada panggilan lagi dari sekolah, disuruh
138 masuk lagi. Udah masuk lagi, saya tanya dianya
139 mau sekolah ngga? Trus dia bilang mending
140 sekolah. Saya bilang yaudah sok sekolah yang Informan tetap
141 bener, udah ga jaman kalo ga sekolah mah, mau menginginkan anaknya
142 apa kalo ngga sekolah mah. Abdi mah untuk sekolah.
143 percanten, da abdi mah kumaha sih nya kan
144 damel janten teu ka kontrol. Terus seueur Perbuatan anak informan
145 masukan sok ngarokok, sering bolos, ai tanpa diluar sekolah.
146 sepengetahuan sendiri mah laporan kitu tah
147 pernah kepergok main ps, enjing keneh tabuh 7.
148 Ibu tau pak? Kalo tau gimana reaksinya?
149 Tau, ya ibunya marah. Soalnya udah beberapa Reaksi istri informan
150 kali, bilangnya kapok, tapi gitu terus. Engke mengetahui anaknya
151 kapayun na teh tambah teu leres. Jadi, ayeuna putus sekolah.
152 mah dibumi wae hoyong terang kumaha karaos
153 na teu sakola, kan teu dipasihan artos, piwarang
154 damel, piwarang ngepel, wios supaya
155 karaoseun. Daripada gaul ga bener.
156 Ai bapak damel dimana?
157 Abdi mah damel di bengkel, servis motor. Pekerjaan informan.
158 Ikut ke orang atau punya bengkel sendiri?
159 Ikut ke orang, tadinya sih punya bengkel
160 sendiri, tapi karena ngontrak tempatnya mahal,
161 jadi wae ga dilanjut.
162 Berarti setiap hari bapak kerja disana?
163 Setiap hari, tapi tiap hari jumat libur. Kalopun Jadwal kerja informan.
164 libur, sok aya padamelan di rompok.
165 Tapi berarti buat keperluan sehari-hari mah
166 ada gitu ya?
167 Alhamdulillah kalo buat kebutuhan sehari-hari
136

168 mah ada.


169 Kalo disini, berarti tinggalnya sama siapa
170 aja, pak?
171 Ini peninggalan orang tua. Keterangan rumah yang
172 Orang tuanya udah ga ada? Bapak bikin ditempati oleh informan.
173 rumahnya dimana?
174 Di Cijoho, dari Juanda ke sebelah timur.
175 Tapi belum selesai ya pak? Kalo udah selesai
176 rumah ininya gimana pak?
177 Kosong. Paling dikontrakin, ini juga masih atas
178 nama orang tua.
179 Hmm, berarti bapak tinggal disini bertiga?
180 Disini iya bertiga. Informan tinggal dengan
181 Hmm, kalo bapak kerja berarti anak-anak anak-anaknya.
182 berdua aja pak?
183 Iya berdua. Paling ya masak nasi udah, kasih
184 uang udah, emm buat lauknya beli sendiri. Cape Ungkapan informan
185 neng mun teu sabar-sabar teuing mah. tentang kondisinya
186 Jadi kesulitannya gitu ya pak, bapak kerja, sekarang.
187 ninggalin anak-anak.
188 Iya tah gitu, kan kalo anak laki-laki ga
189 kekontrol kan tuh sekolahnya jadi gitu, kalo Informan semangat
190 saya ga kerja gimana malah tambah pusing dalam bekerja.
191 bener neng, kalo saya mah ga kerja udah
192 pusing, dirumah aja daripada pusing lah
193 mendingan kerja aja.
194 Bapak penghasilannya perhari apa
195 perbulan?
196 Perhari.
197 Ga tentu ya pa berapanya?
198 Iya ga tentu, tergantung dapet pekerjaannya
199 bagian apa.
200 Hmm, gitu kalo ibu penghasilannya berapa
201 pak per bulannya?
202 Penghasilannya sekitar 5 kalo dirupiahin. Penghasilan istri
203 Itu setiap bulan ngiriminnya apa berapa informan.
204 bulan sekali pak?
205 Ya ga tiap bulan juga sih, ya paling setaun
206 sekali ngirim.
207 Langsung sekian juta gitu pak?
208 Iya langsung. Yah banyak suka dan dukanya
209 neng, bener deh.
210 Hmm, gimana pak suka dukanya?
211 Ya dukanya gini neng kalo kitanya ga punya Suka duka informan saat
212 duit, pusing neng, kalo saya mah kan ke warung tidak punya uang.
213 ga biasa kasbon, saya mah semenjak istri jadi
137

214 TKI perasaan mah belum pernah kasbon ke


215 warung, usahain ada lah, kalo ga ada ya gitu
216 susah lah. Terus kalo sukanya kan
217 Alhamdulillah berkat kerja keras kan ya dapet
218 tempat tinggal, kalo istri saya ga kesana mah ya
219 ga mungkin.
220 Berarti bapak teh rela susah dulu, kesepian
221 dulu gitu ya pak?
222 Iya, mau ga mau ya terima aja dulu.
223 Nah cara bapak ngatasin kesepian itu
224 gimana pak?
225 Ya paling saya sabar dan berdoa aja, sholat lah. Cara informan mengatasi
226 Terus paling yang ya cari hiburan, main jalan- kesepiannya.
227 jalan sama anak-anak aja gitu, sebulan sekali
228 lah jalan-jalan kemana gitu.
229 Hmm iya pak seru ya pak. Nah selain itu
230 suka ada ketakutan kaya di berita gitu ga
231 pak, kaya kasus penyiksaan gitu?
232 Yayaya, ada sih ada cuman kita ya pasrah aja Informan pasrah dengan
233 lah da gimana lagi. pemberitaan mengenai
234 Tapi sampe sekarang ibu baik-baik aja ya TKW.
235 pak ga ada kabar kaya gitu?
236 Alhamdulillah neng ga ada, baik-baik aja
237 lancar.
238 Alhamdulillah pak. Sebelum berangkat dulu
239 itu di keluarga pada setuju semua pak? Atau
240 ada yang nolak apa gimana gitu pak?
241 Ya kalo keluarga sih mendukung, tapi ya emang Reaksi keluarga informan
242 awalnya saya juga ga mendukung ya abis ketika istri bekerja jadi
243 gimana lagi, ntar kalo ditahan-tahan juga TKW.
244 gimana kedepannya, tar banyak omong malah
245 nanti disalahin juga, cuman ya itu karena
246 kebutuhan karena keinginan istri saya juga ga
247 ada paksaan ga ada apa.
248 Hmm gitu, oiya pak berarti pas ibu
249 berangkat tuh anak-anak masih pada kecil
250 ya pak?
251 Yang kecil itu masih 3 tahun.
252 Hmm itu udah sama bapak diasuhnya dari
253 kecil?
254 Iya dari kecil udah sama saya dari pas masih Informan mengasuh
255 ngompol, terus yang anak laki-laki masih SD. anaknya sejak masih
256 Berarti sama bapak mah deket banget ya balita.
257 pak anak-anak?
258 Iya deket banget, kan apa-apanya juga ke saya Informan merasa lebih
259 apalagi yang perempuan. Ya kan kalo anak laki- dekat dengan anak
138

260 laki sama perempuan kan beda ya. Daya perempuannya.


261 pikirnya segalanya beda lah pokoknya, saya
262 ngerasain sih yang laki-laki begini yang
263 perempuan begini, kalo yang perempuan tuh
264 saya merasa punya temen, dia bisa diajak
265 ngobrol, sehari aja ga ada anak-anak misalkan
266 di emanya udah saya mah klabakan sepi
267 dirumah tuh.
268 Hehe iya ya pak ga ada yang ngeramein.
269 Hmm dulu kan ibu sempet pulang dulu ya
270 pak, itu sama anak-anak gimana pak
271 interaksinya deket apa ngga? Kan ditinggal
272 lama tuh pak mungkin kaya orang baru lagi.
273 Ya kalo yang pertama sih kaku, kalo pas pulang Hubungan anak-anak
274 kedua kali mah udah agak biasa, nah yang pas informan terhadap
275 di Singapur, kalo mamahnya ngebel cuek aja ibunya.
276 padahal kan biasanya kalo anak-anak sama
277 ibunya mah ya akrab gitu, ini mah ngga, kaya
278 ga seneng cuek aja gitu.
279 Hmm iya ya pak harusnya mah bisa lebih
280 deket. Emang yang di Singapur itu
281 kontraknya berapa taun pak?
282 2 tahun.
283 Hmm setelah itu mau diperpanjang apa
284 udahan pak?
285 Kurang tau ya belum ada rencana sama kabar.
286 Kalo seumpama diperpanjang lagi, bapak
287 masih ngizinin ga ibu disana?
288 Kalo anak-anak dan saya sih pengennya udah Informan masih
289 aja, tapi keinginan mamahnya sih berangkat mengizinkan istri untuk
290 lagi, pengen punya biaya buat sekolah, sekarang berangkat lagi ke LN.
291 kan sekolah mahal ya neng.
292 Hmm iya ya pak, terus nanti kalo rumah
293 udah jadi ada niatan bikin usaha ga pak?
294 kan biar ibu juga ga jauh lagi kerjanya.
295 Ya itu mah udah dipikirin juga sih pengennya Rencana informan untuk
296 mah ada tempat sendiri untuk usaha tapi kan membuka usaha sendiri.
297 mahal, terus ngontrak juga mahal, ya diusahain
298 pengenlah punya tempat sendiri.
299 Iya ya pak supaya lebih enak. Hmm terus ini
300 mah maaf ya pak sebelumnya kan ibu sama
301 bapak jauhan ya takut ibu ada main atau
302 yang buruk-buruk gitu ga pak?
303 Hmm, kalo saya sih saling percaya terus ya Informan saling percaya
304 pasrah, udah gitu aja tar kalo kita cemburu gitu dengan istri.
305 kan efeknya lain lagi, ya tapi kan saya mah gini,
139

306 ya sesekali ada lah telepon yang nyasar, saya Informan terbuka dengan
307 mah ngomong sama istri, terbuka aja. istri.
308 Berarti komunikasi lancar ya pak?
309 Ya iya lancar, hampir seminggu 2-3 kali Jeda waktu komunikasi
310 nelepon. informan dengan istri.
311 Hmm iya pak terus mohon maaf lagi ya pak,
312 kaya untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
313 biologis teh pak kan jadi terkurangi ya, nah
314 itu gimana pak cara nahannya supaya baik-
315 baik aja?
316 Oh maksudnya hubungan suami istri gitu ya?
317 Ya saya jujur aja ya, paling main.
318 Main gimana pak? Hehe
319 Ya main aja main, ya ngarti lah kitu, tapi ya ga Cara informan memenuhi
320 sampe melebihi batas, yang keduanya ya itu kebutuhan fisik dan
321 hiburan. Terus saya mah selingkuh gitu tuh ga biologis.
322 bisa saya mah, sekarang mah kan yang cantik-
323 cantik juga banyak, kalo kita dompetnya banyak
324 mah gampang, apalagi sekarang mah bisa lewat
325 telepon, ada tarifnya lagi, ya ini mah saya
326 terbuka aja ya, ya itu juga kan kebutuhan kalo
327 ga disalurkan juga ga baik kan, ga sehat, ga
328 normal, pusing ntar rambut pada berubah
329 ubanan. Hehehe
330 Iya ya pak. Hehe berarti tantangannya tuh
331 ada aja ya pak, susah istri jauh, anak juga
332 perlu perhatian dan pengasuhan yang baik
333 ya pak.
334 Iya, tapi Alhamdulillahnya saya mah terbuka Informan terbuka
335 terus sama istri saya apapun, ya jadi istri juga mengenai hal apapun
336 suka memaklum lah. Daripada sembunyi- dengan istri.
337 sembunyi kan ga baik, dosa. Hehe
338 Berarti ibu juga gitu ke bapak terbuka gitu?
339 Hmm, kalo istri saya sih ngga, ya kurang tau ya
340 kalo masalah kaya yang tadinya mah, tapi kalo
341 suka ada yang nelepon ya saya mah cerita ke
342 istri, terbuka aja.
343 Nah itu tanggepan ibu gimana pak kalo
344 bapak lagi cerita ini itu ke ibu? Hehehe
345 Ya mulanya sih marah tapi ya kesananya mah Reaksi istri informan
346 udah ngga, soalnya anak saya juga marah kalo ketika mendengar dan
347 saya lagi teleponan sama cewek teh terus dia mengetahui apa yang
348 suka ngomong ke ibunya. dilakukan informan.
349 Hmm gitu ya pak. Hehe oiya pak pas ibu
350 berangkat ke Singapur itu juga dari
351 sponsor?
140

352 Iya dari sponsor.


353 Itu kita yang cari atau sponsor yang dateng
354 kesini pak?
355 Ya saya sih daftar ke sponsornya, kalo yang ke
356 Singapur mah dicari, waktu itu dateng ke rumah
357 yang di Cijoho, terus pelatihan di PT nya itu
358 hampir 5 bulanan.
359 Hmm iya waktu di Saudi juga sama pak ada
360 pelatihan gitunya?
361 Iya ada tapi beda PT, pas ke Saudi mah saya
362 yang daftar ke Jakarta, kalo yang sekarang
363 dateng ke Kuningan.
364 Hmm nah bapak tau kenalan sponsornya itu
365 darimana pak?
366 Ya kan darisananya cari ke kampung cari siapa
367 orang yang minat.
368 Hmm berarti semua biaya udah ditanggung
369 sponsor ya pak?
370 Iya udah, berangkat sama makan di jalan itu
371 udah dijamin.
372 Terus dari sponsornya tuh beneran
373 digratisin atau kita harus ngembaliin
374 biayanya pak?
375 Kalo sekarang mah kan dari PT nya tuh kaya
376 ada dana bantuan kaya uang jajan selama
377 pelatihan terus setengahnya buat anak-anak,
378 cuman masalah kerjaan selama di Singapur itu
379 ada potongan selama 9 bulan, ga dapet gaji.
380 Oh berarti yang gaji 9 bulan itu buat ganti
381 ke sponsor ya pak?
382 Iya buat ganti kesananya, lumayan gede neng,
383 tapi sekarang mah peraturannya lain lagi,
384 masalah TKI kan bener-bener dilindungi terus
385 disosialisasikan ya, ya emang sebenernya
386 diotong selama 9 bulan itu kegedean sih, ya
387 kalo ditotal hampir 35 jutaan, tapi itu mah
388 peraturan yang dulu, sekarang kan lain, kan
389 dulu mah misalkan istri dateng dari Saudi nah
390 itu di perjalanan tuh dipungut biaya pas di
391 dalem mobil, kemaren aja hampir 1 juta
392 dipungutnya, itu kan pungutan liar ya eh pas
393 dateng ke rumah minta lagi ke suaminya
394 100ribu.
395 Berarti itu mah masuk kantong sopir-sopir
396 yang jasa transportasinya ya pak?
397 Iya, tapi kan segitu mah kegedean pungli lagi.
141

398 Padahal itu dari perusahaannya juga kan


399 pasti udah dibayar ya pak?
400 Iya pasti, kan tugasnya udah mengantar gitu ga
401 ada aturan ngeluarin biaya lagi, dana
402 darisananya udah ada tapi dijalan diminta lagi,
403 ya soalnya mereka tau kan TKI ah pulang
404 banyak duit, nih aja saya sempet ngomong ke
405 istri ko gitu sih ya tapi da gimana lagi udah
406 cenah biar aja gapapa. Nah kalo sekarang mah
407 misalkan di jalan ada yang pungli gitu lagi bisa
408 dipersoalkan, bisa dilaporin.
409 Hmm gitu ya pak. Terus ini pas ibu
410 berangkat itu ada sepengetahuan dari desa
411 apa ngga pak?
412 Ga ada, langsung aja ke sponsornya itu, tapi
413 paling bikin KTP sama kartu keluarga aja udah,
414 ga harus nulis-nulis apa gitu lah yang di desa ga
415 dipermasalahin juga. Tapi kan pihak sponsor
416 juga udah legal gitu lah.
417 Hmm iya ya pak jadi ga ribet. Nah teru spak
418 tujuan lain diluar buat bikin rumah sama
419 biaya sekolah anka-anak, itu apa sih pak
420 yang bikin bener-bener tertarik kesana?
421 Ya itu aja sih ingin punya tempat tinggal, bias
422 mencukupi kebutuhan sehari-hari.
423 Hmm, kalo disini pak di lingkungan rumah
423 bapak yang di Cijoho atau yang disini
425 banyak ngga pak yang kerja keluar negeri?
426 Kalo disini mah ga ada cuma istri aja, kalo di
427 Cijoho kurang tau juga ya, tapi yang pasti ada
428 lah, ga tau ada berapanya mah.
429 Bapak dapet informasi ga sih pak dari
430 orang-orang terdekat bilang kalo kerja di
431 luar negeri itu enak dan sebagainya gitu pak
432 ada gak?
433 Ya emang ada yang bilang mah kerja kesana teh
434 dapet gajinya gede, nah kan jadi kepikiran juga
435 soalnya kalo ga jadi berangkat mah kayanya ga Informan dan istri ingin
436 mungkin sih bia cepet bikin rumah sendiri, bisa tujuan utamanya cepat
437 sih bisa tapi ga tau kapan gitu, ngumpulnya tercapai.
438 lama, abis aja buat makan sehari-hari paling.
439 Hmm, berarti sebelum berangkat kesana ibu
440 tuh ibu rumah tangga ya pak?
441 Hmm, istri sambil menjahit, sebenernya mah sih Pekerjaan istri informan
442 kalo istri ga berangkat juga cukup mah cukup, sebelum menjadi TKW.
443 saya kerja istri menjahit, tapi gimana sih ya
142

444 pengen cepet gitu.


445 Hmm iya ya pak, dulu ibu punya tempat
446 sendiri apa ngikut ke orang pak pas
447 menjahit itu?
448 Ya kadang ngejait dirumah kadang ngikut ke
449 yang punya.
450 Hmm iya pak. Ya mungkin sekarang mah
451 gitu aja dulu ya pak, informasi awal mah
452 udah didapet. Nanti kalo ada yang perlu
453 ditambahi saya kesini lagi boleh pak?
454 Iya mangga neng. Kabarin aja dulu ya.
455 Iya pak nanti dikabarin yang penting mah
456 jangan sampe ganggu pekerjaan bapak.
457 Makasih ya pak atas waktu dan ceritanya.
458 Hehe
459 Iya neng sama-sama mangga bae teu nanaon.
460 Mangga pak mau langsung pamit aja.
461 Assalamualaikum.
462 Iya neng mangga, waalaikumsalam. Punten ieu
463 teu dipasihan nanaon.
464 Iya pak ga apa-apa. Hehe hatur nuhun pak
465 sakali deui.
466 Muhun neng sami-sami.

143

CATATAN WAWANCARA (Autoanamnesa)

Interviewee : WAHYU (nama samaran informan ke-1)


Tanggal Wawancara : 5 Juni 2015
Waktu Wawancara : Pagi hari pukul : 08.00 08.41 WIB
Lokasi Wawancara : Di Rumah Informan
Wawancara ke- :2
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui gambaran pernikahan jarak jauh
(commuter marriage) pada suami dan faktor-faktor yang
menyebabkannya.
Jenis Wawancara : Tidak Terstruktur

Kode: W2 WAHYU
No Catatan Wawancara Analisis / Koding
1 Assalamualaikum. Kumaha damang pak?
2 Alhamdulillah neng, mangga calik.
3 Muhun pak. Langsung bae ya pak, sapertos
4 janji anu kamari, dinten ayeuna bade
5 wawancara deui bapa ngalajengkeun anu
6 kapungkur, tapi sateuacanna ngisi dulu ini
7 pak, surat persetujuan penelitian. Mangga
8 pak, dibaca dulu semuanya.
9 Oh, iya neng.
10 Sebelumnya terima kasih ya pak. Nah ini
11 ada beberapa pertanyaan lanjutan dari yang
12 kemarin, tapi seperti biasa santai aja ya pak.
13 Iya neng, da lagi ga ada kerjaan juga lagi libur.
14 Iya pak, jadi setelah ibu kerja disana itu
15 bapak udah berapa lama menjalani
16 pernikahan jarak jauh?
17 Berarti hampir sekitar 8 tahunan lah, itu tuh pas
18 pertama kali istri saya kesana itu pas usia Usia pernikahan
19 pernikahan 8 tahun. informan saat mulai
20 Ooh gitu pak, kalo pas ibu disana sampe ditinggal sendiri.
21 sekarang udah berapa taun pak?
22 Ya hampir 5 tahun. Lama waktu informan
23 Oh jadi udah sekitar 5 tahunan ya pak saat menjalani commuter
24 menjalani pernikahan jarak jauh teh. marriage.
25 Maksudnya pernikahan jarak jauh teh karena
26 saya disini dan istri disana?
144

27 Iya pak.
28 Oh iya atuh sekitar segituan.
29 Nah sebelum ibu kerja kesana tuh kepikiran
30 ga sih pak bakal menjalani pernikahan jarak
31 jauh kaya gini?
32 Ya ngga kepikiran sih, dikirain teh bakal terus Informan tidak mengira
33 aja disini gitu barengan, ya kepikirannya gini akan menjalani commuter
34 kan dulu disini ada yang ngontrak, terus ada marriage
35 yang dateng kan nawarin kerja disana, awalnya
36 sih istri saya ga niat coba-coba aja gitu.
37 Hmm, berarti awalnya mah ga kepikiran ya
38 pak buat kerja disana terus akhirnya bapak
39 harus menjalani pernikahan jarak jauh?
40 Engga, ga ada pikiran gitu sama sekali.
41 Hmm terus cuma karena untuk memenuhi
42 kebutuhan ekonomi itu ya pak akhirnya
43 bapak ngizinin ibu kesana terus rela
44 akhirnya menjalani pernikahan jarak jauh
45 ya pak?
46 Iya da gimana lagi.
47 Hmm, terus kalo sponsornya ga kesini mah
48 kemungkinan ga bakal kesana ya pak?
49 Hmm, antara iya dan tidak neng.
50 Loh, kenapa pak?
51 Soalnya ya iya nya kan kebetulan ada yang
52 kesini, tidaknya ya karena sebelumnya ga ada
53 niatan kaya gitulah. Ga sengaja2 dateng kesana,
54 ga sengaja2 cari yang mau biayain gituan.
55 Hmm gitu ya pak, nah sebenernya dari
56 bapak sendiri pengen ga sih ada di kondisi
57 kaya gini pak?
58 Ga kepengen sih sebenernya tapi da gimana lagi Informan mengalah
59 ya buat kebutuhan ya saya ngalah aja lah dengan keadaan.
60 bisanya kaya gitu ya itu yang dijalanin.
61 Terus harapan bapak tuh pengennya gimana
62 pak kalo udah menikah?
63 Ya pengennya mah saya kan pekerjaan udah Tujuan utama istri
64 ada, pekerjaan istri juga kan ada ya meskipun informan bekerja sebagai
65 ga terlalu besar penghasilannya, tapi ya itu TKW.
66 karna ada keinginan buat bikin rumah, kalo
67 model saya gini kan pasti lama lah, yaudah
68 mungkin dengan cara itu keinginan kita bisa
69 cepet tercapai gitu.
70 Oh berarti seandainya pekerjaan disini udah
71 bisa mencukupi mah ga perlu kerja kesana
72 ya pak?
145

73 Iya sebenernya sih kalo untuk makan sehari-hari Informan dan keluarga
74 bisa sih ada itu mah, cuman kita kan ya itu kalo ingin tinggal di rumah
75 rumah tangga kan pengen tinggal di tempat milik sendiri.
76 sendiri, bebas, gitu.
77 Hmm, iyaiya nah terus pak permasalahan
78 yang sering banget terjadi antara bapak
79 sama ibu itu apa pak? Kan bapak sama ibu
80 berjauhan ya tinggalnya.
81 Ya paling mengeluh ya seringnya mah, Informan sering
82 ngeluhnya gini kan saya kerja ya, terus habis mengeluh dengan kondisi
83 pulang kerja dirumah juga banyak kerjaan kan yang dijalaninya
84 ya, ngurus anak juga, ya jadi pusing lah bagi sekarang.
85 waktunya susah.
86 Hmm, terus kalo dengan ibu sendiri ada
87 masalah ga pak? Yang tadi bapa bilang kan
88 masalah dirumah ya pak?
89 Ya kalo sama istri saya disana sih sejauh ini Informan masih bisa
90 mah ga ada masalah yang terlalu berat lah ya menyelesaikan
91 masih bisa diselesaikan, cuman ya itu aja kalo masalahnya.
92 nelpon tuh bahasnya anak-anak, kan yang gede Anak informan kurang
93 udah ga sekolah, ya gitulah jadi ga keperhatiin mendapat perhatian dari
94 sama ibunya, soalnya saya kan kerja. ibunya.
95 Nah, sekarang kan yang bapak rasain
96 terutama masalah di anak-anak ya pak, itu
97 sebelum ibu berangkat kesana apa ngga
98 dipikirkan dulu kesitunya pak? Nanti anak-
99 anak gimana?
100 Sering bahasnya pas udah istri saya disana ya
101 baru kerasa lah, sering bahas di telepon itu,
102 apalagi pas tau yang gede udah ga sekolah, istri
103 saya kan pengennya usahain harus tetep sekolah Informan dan istrinya
104 sekolah berlanjut gitu, tapi kan itu anaknya ga mengusahakan agar
105 mau, ya saya takut juga ntar malah ga bener di anaknya tetap
106 sekolahnya kalo dipaksain. Ya ini juga saya lagi melanjutkan sekolah.
107 usaha taun ini mau nyobain masuk sekolah lagi.
108 Hmm, berarti ibu juga sadar ya pak ga ada
109 ibu disitu tuh anak jadi ga keperhatiin?
110 Iya menyadari neng. Tapi da gimana udah iket Informan menyadari
111 kontrak jadi ya lanjut aja, kadang lebaran juga anaknya kurang perhatian
112 ga mesti pulang, kadang bisa tapi kasian cutinya dari ibunya.
113 cuma sebentar paling seminggu udah berangkat
114 lagi kan cape, percuma aja.
115 Hmm, udah berapa kali lebaran gak pulang
116 pak?
117 Hmm, ya selama disana aja, paling pulang itu
118 pas lebaran haji, ya pokonya mah kalo pulang
146

119 itu pas abis kontrak aja, kalo belum mah ga


120 pulang-pulang.
121 Hmm, terus pak kalo di telpon itu kan
122 ngobrolin macem2 ya, nah kalo ada masalah
123 gitu pernah dibahas ga pak?
124 Ya sering, kaya yang anak saya ini pasti saya Keterbukaan informan
125 ceritain ke istri. kepada istri.
126 Nah itu cara bapak nyelesein masalah itu
127 gimana pak? kan secara bapa yang tinggal
128 disini sendiri berarti kan bapa jg yang harus
129 ngatasinnya.
130 Ya kalo saya sih ya ngatasin masalah anak saya Cara informan
131 ini ya waktu mainnya dibatasin, biasanya main mengontrol anaknya.
132 sampe malem, jam 8 belum pulang saya cari,
133 trus kalo abis ngaji ga main dulu langsung saya
134 suruh pulang, terus dirumah ya suruh kerja
135 bantuin kerjaan rumah lah daripada main.
136 Hmmm, nah terus gini ya pak, kan kalo
137 pasangan yang berjauhan tuh suka ada
138 masalah gitu ya pak, ya contohnya aja
139 masalah tentang anak ini ya pak, masalah
140 komunikasi juga, nah itu cara bapa bertahan
141 seperti apa sampe pernikahannya utuh
142 terus?
143 Ya saya memberi kepercayaan aja sama istri Cara informan
144 saya, istri saya juga percaya ke saya, kaya mempertahankan
145 masalah keuangan ya saya buktiin kepake apa pernikahannya dengan
146 aja, biar istri saya percaya gitu, uang ga istri.
147 dihambur-hambur, sayanya juga ga sampe
148 neko-neko, selingkuhan gitu ngga saya mah, ya Dampak informan
149 maksudnya ga sampe yang terlalu parah lah, ditinggalkan istri dan
150 yang ringan-ringan aja. tinggal berjauhan.
151 Nah, yang ringan-ringan tuh kaya gimana
152 pak? Hehe
153 Ya maksudnya ga menjurus ke apa ya ya Dampak yang muncul
154 pokoknya ga menjurus ke yang merusak pada pasangan yang
155 pernikahan gitu, ga ada pacar-pacaran, kalo gitu menjalani commuter
156 kan kita terikat ya, yang penting saya mah ya marriage.
157 gimana neng namanya juga udah nikah ya pasti
158 paham lah diartiin sendiri aja ya intinya saya Informan tetap ingat
159 juga ga terlalu fokus kesitu gitu tetep inget keluarga.
160 keluarga ada istri sama anak.
161 Ooh gitu, berarti bapa membatasi ya? Kira-
162 kira sampe mana itu pak batasannya? Tadi
163 kan katanya ga terlalu fokus ya pak? Hehe
164 Ngobrol-ngobrol gitu pasti ada ya cuman Perilaku informan
147

165 sebatas itu sih terus sama curhat lah kalo saya dengan teman wanitanya.
166 tuh kesepian gini gitu, trus masalah anak juga
167 suka cerita kaang-kadang, ya ngobrol aja gitu
168 lah.
169 Oh iya pak, nah tadi kan bapa bilang ada
170 kesulitan ngurus anak ya pak terutama
171 ngontrol main sama pergaulannya gitu?
172 Ya kalo main mah silakan aja sama siapa aja Informan khawatir
173 boleh, tapi ya itu pergaulannya yang saya dengan pergaulan
174 takutin. anaknya.
175 Emang temen-temennya itu kaya gimana
176 pak sampe bapa takut pergaulannya ga
177 bener?
178 Jadi temen-temennya itu banyak yang Perilaku yang ditakutkan
179 ngerokok, trus ya gitu sama dari rumah informan dilakukan oleh
180 berangkat sampe sekolahnya ga ada mainnya di anaknya.
181 warung PS, kalo dibiarin aja sampe gede kan
182 tambah susah ngaturnya.
183 Iya juga ya pak, terus kalo pas lagi kesel
184 sama anak-anak biasanya bapa ngapain?
185 Marah aja saya mah, kalo sampe mukul yang Reaksi informan terhadap
186 keras gitu mah ngga, kalo udah kesel banget anaknya.
187 mah sesekali mukul ya namanya juga gimana ya
188 neng ai lagi kesel mah.
189 Oh iya pak asal ngga keterlaluan gitu ya.
190 Oiya sejauh ini bapa tau ga aktifitas ibu
191 disana selain bekerja biasanya ngapain aja?
192 Ya ngga tau lah. Kurang tau ngapain aja. Informan kurang
193 Emang ga suka cerita pak kalo nelpon gitu? mengetahui aktivitas lain
194 Jarang sih ya paling main, jalan-jalan, itu juga istrinya.
195 sama majikannya kalo pas belanja atau ada
196 acara tertentu, ya saking sibuknya mungkin
197 terus kan kalo nelpon gitu waktunya mepet
198 dibatasi juga, paling jauh ya main sama temen-
199 temen yang sama kerjaannya, sama
200 tetangganya.
201 Berarti diluar pekerjaan utama ibu disana
202 bapa kurang tau ya ngapain aja sehari-
203 harinya?
204 Iya, udah lah saya mah percaya aja mau gimana
205 juga
206 Hmm, ini mah maaf ya pak kalo ibu ada
207 main-main juga disana gimana pak?
208 Ai masalah itu mah saya kurang tau ya, saya Informan selalu percaya
209 juga ga pernah nanyain kaya gitu ya itu aja terhadap istrinya.
210 kuncinya saling percaya.
148

211 Iya ya pak harus percaya. Nah terus kan


212 bapa pasti punya penilaian sendiri ya pak,
213 menurut bapa perempuan yang bekerja itu
214 gimana sih pak? Apalagi sudah menikah
215 menurut bapak sendiri boleh apa ngga pak?
216 Ya kalo bekerja sih boleh-boleh aja, apalagi kan Pandangan informan
217 namanya rumah tangga sekarang serba susah, tentang perempuan yang
218 dengan istri bekerja ya seengganya sedikit bekerja.
219 membantu pekerjaan suami gitu, udah mah
220 pekerjaan saya kan ga seberapa.
221 Hmm berarti pada dasarnya bapa juga
222 mengijinkan ya?
223 Iya mengizinkan selagi niatnya baik mah untuk Informan mengizinkan
224 memenuhi kebutuhan hidup. Neng juga kan istri bekerja.
225 sekolah kuliah nanti pasti pengen kerja kan?
226 Hehe sekarang kan udah jamannya perempuan
227 banyak yang kerja ga kaya dulu lagi.
228 Perempuan sama laki-laki sama aja sekarang
229 mah.
230 Iya pak. Hehe perempuan ga harus diem wae
231 dirumah ya pak. Hehe terus kalo dulu ibu ga
232 kerja gimana pak? Gapapa ga kerja apa
233 harus kerja?
234 Ya emang dulunya istri saya udah menjahit kan, Pekerjaan istri informan
235 jadi dari semenjak nikah istri saya mah udah dahulu.
236 suka kerja gitu. Ga ada paksaan, saya mah ga Informan tidak
237 pernah maksa istri harus kerja, suka-suka dia aja memaksakan istri untuk
238 kerja ya mangga ngga juga gapapa tapi kan bekerja.
239 kebetulan emang udah punya kerjaan menjahit
240 tea yang penting halal, jalannya baik.
241 Hmm, awal-awal kan ga kepikiran ya pak
242 ibu kerja jauh, terus bapa sama anak-anak
243 ditinggalin, tapi karna alasan ekonomi jadi
244 ya merelakan gitu ya pak?
245 Iya, untuk tambahan penghasilan, terus biar Tujuan utama informan
246 punya rumah sendiri, kalo ga berangkat kesana mengizinkan istri bekerja
247 mah ga mungkin sih bisa bikin rumah, bisa sih ke LN.
248 bisa cuman ya lama ga tau taun kapan jadinya.
249 Apa ada tekanan pak dari keluarga atau
250 orang-orang sekitar gitu pengen cepet punya
251 rumah sendiri teh?
252 Ngga sih, itu keinginan saya dan istri sih, buat Tujuan utama informan.
253 keturunan juga, nanti anak-anak saya udah
254 dewasa kan ditempatin sama anak juga, lebih
255 enak kan punya tempat tinggal sendiri ga
256 numpang-numpang. Intinya buat nyenengin
149

257 anak dan keluarga lah intinya gitu. Kalo


258 penghasilan saya aja mah kan paling cukup
259 untuk makan sehari-hari aja, saya mikirnya
260 mumpung anak-anak masih pada kecil ya
261 mending bikin rumah dari sekarang mumpung
262 kebutuhannya juga belum terlalu banyak.
263 Iya ya pak, kalo udah gede malah tambah
264 banyak kebutuhannya. Oiya terus dulu pas
265 ada sponsor yang kesini tuh, bapa sama ibu
266 memutuskan untuk iya setuju kerja ke luar
267 negeri itu berapa lama pak?
268 Paling semingguan, sambil ngumpulin
269 persyaratan dulu, nanya-nanya dulu sama yang
270 pernah kesana gimana, trus ijin ke orang tua. Orang tua informan
271 Kalo orang tua sih silakan aja, terlalu ngelarang mendukung dan
272 kan juga ga baik. mengizinkan istri bekerja
273 Hmm iya pak, brarti ngejaitnya langsung ke LN.
274 ditinggalin gitu ya pak? Terus yang biasa
275 langganan ke ibu gimana pak?
276 Istri saya kan kerjanya ikut ke orang, yang biasa
277 ke rumah juga sebenernya ada, tapi paling 1
278 atau 2, ga banyak yang ke rumah mah, kalo pagi
279 ikut ke yang lain ngejaitnya, kalo malem gitu
280 nerima ke rumah.
281 Oh iya pak lumayan kebantu ya. Nah
282 sebelum ibu kesana tuh bapa udah tau dong
283 resikonya gimana kalo jauhan sama istri,
284 anak juga jauhan sama ibunya?
285 Ngga kepikiran bakal kaya gini, jadi gimana ya Informan kurang
286 kerasanya tuh pas udah kesini-sini aja gitu memahami resiko yang
287 mungkin berjalan waktu gitu ya soalnya dulu akan terjadi dari
288 mah ga tau lah bakal resikoya kaya gini. Ya commuter marriage.
289 emang sih waktu pertama istri berangkat
290 ngerasain sedih kaya kehilangan gitu paling
291 sebulanan, kesininya udah terbiasa.
292 Hmm gitu, trus nanti rencanya kalo udah
293 habis kontrak mau dilanjut lagi apa ngga
294 pak?
295 Belum tau sih mau gimana, kalo majikannya Pemaknaan informan.
296 mah nyuruh disitu lagi karna udah cocok, tapi
297 ga tau juga nanti dipikir-pikir lagi
298 Hmm emang dari majikannya itu ga suka
299 ada keringanan libur tiap bulan gitu ya pak?
300 Bisa, ada tapi paling cuman 3 hari dirumahnya,
301 tapi kalo misalnya tiap bulan pulang kan sayang
302 ongkosnya trus nanti saya sama anak-anak tuh Perasaan informan dan
150

303 ya ngerasa kaya berat lagi gitu ngelepasnya. anak-anak ketika


304 Iya ya pak kerasa lagi sedihnya ya pak? ditinggal istri.
305 Hmm oiya pak, kalo sama tetangga disini
306 hubungannya gimana pak?
307 Ya baik sih tapi ya pasti ada aja yang
308 ngomongin mah, ah ini diberangkatin kesana Sikap informan terhadap
309 teh hasil ngga, ya saya cuma bilang kalo mau ya omongan negatif orang
310 ngikutin aja apa susahnya, emangnya istri lain.
311 berangkat kesana minta ongkos sama dia kan
312 ngga, suka ada aja yang kaya gitu mah tapi saya
313 ga suka dengerin cuekin aja lah. Hehehe
314 Hehe iya pak omongan kaya gitu mah harus
315 dibuang jauh-jauh hehehe. Pak ini mah
316 minta pendapat bapa aja, kan pasangan
317 suami-istri yang tinggal berjauhan tuh
318 banyak resikonya ya pak, nah menurut bapa
319 gimana?
320 Ya iya sih banyak resikonya cuman ya itu karna Pendapat informan
321 faktor kebutuhan, jadi tetep ada positif tentang keadaan yang
322 negatifnya lah yang penting saling menjaga aja dihadapinya saat ini.
323 jangan sampai nantinya cerai atau gimana gitu
324 kan sekarang mah banyak yang kaya gitu teh,
325 suami ga bisa kasih kepercayaan sama istri,
326 istrinya juga gitu, jadi kuncinya ada di suami Informan saling percaya
327 istri itu harus saling percaya. Cuman dengan istri.
328 kebanyakan yang saya tau mah biasanya cerai
329 gitu teh gara-gara masalah keuangannya,
330 suaminya selingkuh, ya main-main gitu boleh Perilaku informan.
331 lah asal terbatas dan ngga terikat jadi kan tetep
332 keluarga mah utuh, apalagi jaman sekarang mah
333 kan kaya gituan teh bisa beli neng, kalo beli kan
334 bisa bebas yang penting ngasih duit sama
335 orangnya, jadi kan ga terikat janji ini itu harus
336 nikahin segala, kan ngga, ya ga bikin
337 berantakan rumah tangga.
338 Hmmmm gitu ya pak, wah ibu tau ngga bapa
339 kaya gitu? Hehe
340 Yaaa, gimana ya awalnya saya diem-diem aja, Reaksi istri informan.
341 terus pas diceritain, marah lah pertamanya, tapi
342 kesananya ya saya terbuka aja dan istri Keterbukaan perilaku
343 memaklumi karna kan ya itu lah namanya juga informan kepada istri.
344 ditinggal jauh ya, yang penting ga keterlaluan
345 ada batasan itu tadi ga saling mengikat.
346 Bapa pernah berapa kali pak?
347 Pernah aja sih neng ga sering-sering, ya Perilaku informan
348 namanya juga biasa ada istri sekarang ngga ada, dengan perempuan lain.
151

349 pokonya saya mah terbatas lah.


350 Oohhh iya-iya pak. Hehe berarti sering
351 smsan telponan gitu mah ya pak?hehehe
352 Sering sih telponan, iseng aja biar ga jenuh gitu Perilaku informan
353 lah, selingan, hiburan aja. Hehehehe dengan perempuan lain.
354 Hehehe, ada-ada aja bapa mah. Anak-anak
355 juga tau pak?
356 Kalo saya lagi ngobrol sama perempuan ya tau Keterbukaan informan
357 sih mereka, malah saya suka depan mereka kepada istri dan anak-
358 ngobrolnya, anak kedua yang suka marahnya, ai anaknya.
359 anak yang laki-laki mah cuek aja. Hehe terus Reaksi anak informan.
360 nanti yang kecil mah ngobrol ke ibunya kalo
361 pas nelpon si bapa kieu kieu cenah, laporan,
362 sempet ngambek juga tapi da ga lama udah
363 biasa lagi. Hehe
364 Oh gituuu, ai bapa dapet kenalan kaya
365 gitunya teh darimana? Hehe
366 Ya ada lah dari temen biasanya mah nawarin Perilaku informan
367 nih ada barang, atau saya yang cari barang, dengan perempuan lain.
368 harganya segini, gitu
369 Waduh pak sampe disebut barang ya? Hehe
370 Ya gimana kan itu mah nama samaran aja sih
371 biar ga dikira aneh-aneh hahaha
372 Oohhh haha kalo rumahnya yang nanti mau
373 ditempatin udah mulai dibangun pak?
374 Udah berdiri sih pondasinya di Cijoho tapi kan Kondisi rumah baru
375 belum diterusin belum di keramik uangnya informan.
376 belum ada lagi.
377 Ooh gitu, tapi alhamdulillah ya pak udah
378 nyicil dikit-dikit.
379 Iya neng. Hehe
380 Hmm, yaudah pak insyaallah sekarang mah
381 dicukupin dulu segini, nanti boleh ya pak
382 kalo saya tanya-tanya lagi. Maaf juga kalo
383 ada kata-kata yang kurang enak. Hatur
384 nuhun sateuacanna ya pak.
385 Muhun neng, mangga bae, ke pami bade kadieu
386 deui mah sapertos kamari bae sms heula bilih
387 teu aya di bumina.
388 Muhun pak. Haturnuhun. Mangga.
389 Assalamualaikum.
390 Waalaikumsalam.

152

CATATAN WAWANCARA (Autoanamnesa)

Interviewee : WAHYU (nama samaran informan ke-1)


Tanggal Wawancara : 31 Juli 2015
Waktu Wawancara : Sore hari pukul : 16.10 16.45 WIB
Lokasi Wawancara : Di Rumah Informan yang baru
Wawancara ke- :3
Tujuan Wawancara : Untuk memperdalam gambaran pernikahan jarak jauh
(commuter marriage) pada suami.
Jenis Wawancara : Tidak Terstruktur

Kode: W3 WAHYU
No Catatan Wawancara Analisis / Koding
1 Mangga calik neng.
2 Muhun pak, berarti sadayana tos ngalih
3 kadieu pak?
4 Teu acan sih sadaya mah, da diditu ge masih
5 aya barang keneh, jadi kumaha sih sementara Informan dan anak-anak
6 tos aya didieu daripada dikosongkeun mening sudah mulai tinggal di
7 didieu, rompok nu ituna bade di kontrak keun. rumah barunya.
8 Resep pak didieu mah tariis?
9 Muhun, tapi mun wengi teh deuh jarempling, Situasi dan kondisi
10 teu acan seueur rompok masih keneh kebon, rumah baru informan.
11 nya ai keur nembe mah lingkungan na teh kan
12 kebon sadaya, jadi sempet teu betah, komo
13 murangkalih mah teu betaheun didieu teh betah
14 keneh di rompok anu di kulon, teu aya
15 rerencangan didieu mah.
16 Jadi masih bertiga aja ya pak disininya?
17 Muhun masih.
18 Hmm, ai putra bapa yang laki-laki jadi
19 diterusin lagi sekolahnya pak?
20 Muhun jadi diteraskeun ayeuna mah, tapi uih Kelanjutan sekolah anak
21 deui ka kelas hiji deui, pami kapungkur mah laki-laki informan.
22 kan di SMP 3 ayeuna mah di SMP 4 meh caket
23 henteu muter deui teh ka sakolana, tos lah
24 kapungkur teh daripada teu bener mening
25 kaluarkeun wae, nya ayena mah alhamdulillah
26 kersa diteraskeun deui.
27 Ooh iya atuh pak. Ibu gimana kabarnya
153

28 pak? Masih sering ngabarin?


29 Alhamdulillah baik, sering sih komunikasi gitu. Informan sering
30 Hmm, lebih enak dimana pak disana apa berkomunikasi.
31 disini? Kan disini rumah sendiri ya pak?
32 Ya lebih enak disini , iya sih karna rumah Ungkapan informan
33 sendiri. Sok neng ditampi, punten saayana tentang rumah barunya.
34 didieu mah.
35 Muhun pak, hatur nuhun.
36 Kalo yang kecil mah sekolahnya masih disitu di
37 SD Purwawinangun, jadi tiap hari tiap pagi
38 nganterin, mau pindah da tanggung udah kelas
39 5.
40 Ohh iya iya pak. Nah ini ada beberapa yang
41 mau saya tanyain lagi.
42 Iya mangga.
43 Ini tentang kebiasaan sehari-harinya ya pak,
44 kalo dulu pas ada ibu tuh seperti apa, trus
45 pas udah ditinggal ibu itu kaya kebiasaan
46 sehari-hari yang berubah itu gimana? Bisa
47 diceritain ga pak?
48 Sebelum berangkat ya kerasanya sih biasa-biasa Perubahan sikap,
49 aja, masalah keuangan ya alhamdulillah saya perilaku, dan kondisi
50 kerja, istri saya juga kerja, cuman ya ga bisa informan sebelum dan
51 ngumpulin uang lebih, terus kalo sekarang sesudah ditinggalkan
52 perasaan ya sama aja sih, tapi kan sekarang mah istri.
53 bisa ngumpulin buat bikin rumah ini buat
54 tempat tinggal sendiri. Tapi malah saya lebih
55 cape yang sekarang gitu, soalnya kan ngurus
56 anak, kerja, trus ngontrol pergaulan anak, dah
57 segala lah pokonya mah sama sendiri kan lebih
58 cape.
59 Hmm, karna ditanggung sendiri gitu ya pak?
60 Iya, jadi kan saya dobel gitu lah. Peran ganda informan.
61 Ooh iya ya pak, terus itu ada perbedaan ga
62 pak ngurus anak laki-laki sama anak
63 perempuan?
64 Pasti ada, berbeda bener deh, kalo anak Perbedaan mengurus
65 perempuan mah gampang diatur, trus bisa anak laki-laki dan
66 diajak bicara, diajak curhat, kalo sama yang ini perempuan.
67 mah gitu, kalo sama anak yang laki-laki wah
68 beda bener, kalo laki-laki kan sukanya main-
69 main terus, jarang ngobrol, paling ngobrol juga
70 sekali-kali aja. Saya juga disini kalo sendiri,
71 trus anak yang perempuan main, ya udah
72 bengong aja ga punya temen, sepi aja gitu.
73 Oohh hehee iya ya pak, ga ada temen. Si
154

74 neng teh namanya siapa?


75 Dea, kelas 5 sekarang.
76 Hmm iya pak. Nah terus gini pak,
77 seandainya ibu ga jadi kerja keluar negeri
78 gitu, apa ga ada cara lain pak supaya tetep
79 bisa misalnya punya rumah sendiri gitu?
80 Ya sebenernya bisa sih, cuman jangka Alasan informan
81 waktunya teh lama, istri saya kan kerja memutuskan menjalani
82 menjahit, saya di bengkel, bisa sih bisa tapi ya commuter marriage.
83 itu lama, kan saya ngejarnya gini ya neng,
84 mumpung anak masih kecil, kebutuhan belum
85 begitu banyak, yauda langsung memutuskan aja
86 untuk berangkat kesana, ya ga ada jalan lain lah
87 susah, sekarang mah ya apalagi serba mahal.
88 Bisa sih bisa, tapi ya gitu lah, lama kapan taun
89 bisanya juga, ini mah kan paling cuman berapa
90 taun lah, udah 5 tahun bisa bikin rumah, kalo
91 kerja disini mah ga mungkin bisa sih, bener.
92 Hmm, gitu ya pak. Kemungkinannya kecil
93 ya pak kalo kerja disini mah?
94 Iya.
95 Oiya pak, kalo ada informasi yang kurang
96 saya boleh menghubungi lewat telepon ngga?
97 Iya neng mangga aja, tapi paling sore sampe
98 malem, kalo pagi siang kan saya kerja.
99 Iya pak. Neng dea suka telponan sama
100 mamah?
101 Suka.
102 Suka ngobrolin apa aja di teleponnya?
103 Ya paling nanya kabar, gimana sekolahnya, gitu
104 aja. Ya emang saya tuh sebenernya ditinggalin Ungkapan informan
105 istri tuh cape bener deh cape, tapi kan diambil tentang kondisi yang
106 hikmahnya aja, hasilnya juga ada, kadang- dihadapinya saat ini.
107 kadang kan tergantung orangnya juga sih,
108 kadang kan kalo istri berangkat trus suaminya
109 ga bener mah uangnya ga tau kemana, ga jelas
110 kepakenya apa.
111 Iya ya pak. Kalo bengkel bapa teh sebelah
112 mana ya pak?
113 Kalo bengkel sih saya ngikut sama orang sama
114 temen saya.
115 Ooh sebelah mana pak?
116 Dari polsek tuh ada jalan ke kiri, polsek Letak tempat kerja
117 winduhaji, lurus terus. Tapi ada rencana mau informan.
118 buka lagi punya sendiri di depan rumah yang di Informan ingin
119 purwawinangun teh, tapi baru rencana sih. berwirausaha sendiri.
155

120 Iya atuh pak mending punya sendiri ya pak?


121 Iya bebas ai yang sendiri mah, ga kaya ngikut Informan ingin
122 sama temen, ya itu ge masih ada hubungan berwirausaha sendiri.
123 sodara sih tapi jauh.
124 Hmmm gitu ya pak.
125 Terus ya saya teh kadang-kadang mah suka Perilaku informan
126 marah ya karna situasi gitu, kaya waktu terhadap anak laki-
127 kemaren tuh yang anak laki-laki tuh suka lakinya.
128 bandel wah saya marah, tapi ga pernah sih
129 sampe mukul berlebihan mah, saya agak susah
130 sih nyeritainnya gimana.
131 Gimana pak?
132 Ya susah lah pokonya, nanti lah saya ceritanya.
133 Oohhh ya mungkin masih ga enak ya pak
134 kalo dibahas lagi sekarang, ya nanti juga
135 gapapa pak. Hehehe
136 Iya neng.
137 Yaudah pak mungkin sekarang dicukupin
138 dulu segini ya pak, nanti selebihnya saya
139 menghubungi bapa lewat telepon ga apa-apa
140 ya pak?
141 Iya neng mangga, kabarin dulu aja kalo mau
142 nelpon takutnya saya lagi ga dirumah gitu.
143 Iya pak, hatur nuhun sateuacana. Mangga
144 pak mau pamit langsung. Assalamualaikum.
145 Iya mangga-mangga. Waalaikumsalam.

156

LAMPIRAN HASIL OBSERVASI WAHYU

Lokasi Observasi : Rumah Informan Wahyu


Jenis Observasi : Tidak Terstruktur
Kode : OB1/WAHYU

No Hasil Observasi
1 Informan terlihat memiliki tinggi badan sekitar 160 cm, bertubuh sedikit
2 gempal dan berkulit hitam. Informan memiliki berat badan kira-kira 65 kg.
3 Informan memiliki potongan rambut yang sedikit keatas serta susunan gigi
4 yang tidak terlalu rapih. Di dalam rumah informan menggunakan kaos
5 lengan pendek dan celana panjang.
6 Rumah informan berada di desa Purwawinangun kecamatan Kuningan
7 kabupaten Kuningan dekat dengan SMPN 1 Kuningan. Kondisi tempat
8 tinggal informan masuk gang kecil yang hanya bisa dilalui oleh 1 motor
9 saja. Tampak dari luar, rumah informan tidak terlalu besar kira-kira 10 meter
10 x 5 meter bersebelahan dengan warung kelontong, tembok rumah informan
11 di cat putih, kusen pintu dan jendela di cat warna hijau. Ruang tamu
12 informan berisi 4 kursi kayu serta 1 buah meja bulat di pinggirnya.
13 Berlantaikan ubin hitam, bukan keramik. Ketika menginjakkan kaki
14 dirumahnya terasa debu-debu menempel pertanda kurang dibersihkan. Dari
15 ruang tamu ke ruang keluarga hanya dibatasi oleh lemari bufet kecil, serta
16 terdapat 2 kamar tidur milik informan dan anak informan.
17 Pada saat dilakukan wawancara hari selasa, 28 april 2015 pada pukul 08.15
18 wib nampak informan baru saja selesai mengerjakan pekerjaan rumah,
19 terlihat dari tangannya yang basah lalu mengelapnya pada baju yang
20 dikenakannya. Wawancara berjalan lancar karena sebelumnya sudah diberi
21 tahu akan dilakukan wawancara terkait tema peneliti kepada informan.
22 Selama wawancara, informan menjawab semua pertanyaan peneliti dengan
23 baik, sesekali informan meminta peneliti untuk mengulang pertanyaannya
24 karena informan kurang mengerti dengan bahasa yang digunakan oleh
25 peneliti. Wawancara pertama dengan informan berjalan kurang lebih 35
26 menit.
157

LAMPIRAN HASIL OBSERVASI WAHYU

Lokasi Observasi : Rumah Informan Wahyu


Jenis Observasi : Tidak Terstruktur
Kode : OB2/WAHYU

No Hasil Observasi
1 Peneliti datang ke rumah informan pagi hari. Peneliti diminta oleh informan
2 untuk menunggu sejenak karena informan sedang menyelesaikan
3 pekerjaannya mencuci pakaian. Wawancara kedua dilakukan pada tanggal 5
4 Juni 2015. Ketika peneliti menyerahkan surat persetujuan penelitian,
5 informan tampak membacanya dengan serius dan wajah terfokus pada kertas
6 yang dipegangnya. Informan duduk bersebrangan dengan peneliti dan
7 menjawab semua pertanyaan dengan santai sambil bersandar pada kursinya.
8 Sesekali terlihat informan menggaruk kepalanya mengesankan
9 kebingungannya menjawab pertanyaan peneliti terkait cara informan
10 mengatasi kesepiannya. Sesekali juga informan menjawab pertanyaan
11 peneliti dengan tertawa. Di ruangan sebelahnya, terdengar suara anak laki-
12 laki informan yang mengomentari jawaban informan sambil menonton
13 televisi. Akan tetapi, anak laki-laki informan tidak berkenan untuk
14 diwawancarai lebih mendalam. Wawancara kedua berlangsung selama
15 kurang lebih 41 menit.
158

LAMPIRAN HASIL OBSERVASI WAHYU

Lokasi Observasi : Rumah Informan Wahyu


Jenis Observasi : Tidak Terstruktur
Kode : OB3/WAHYU

No Hasil Observasi
1 Peneliti datang ke rumah informan yang baru. Di dalamnya masih sebagian
2 lantai yang menggunakan keramik khususnya baru bagian kamar dan
3 ruangan untuk menonton tv saja. Ruangannya tidak ada sekat yang terlalu
4 banyak sehingga terkesan luas dan ukurannya panjang. Lingkungan di
5 sekitar rumah baru informan belum terlalu banyak rumah. sekitarnya masih
6 ditumbuhi oleh pohon bambu dan tanaman-tanaman kebun lainnya. Suasana
7 rumah baru informan sepi dan tidak sering dilalui banyak orang. Letak
8 rumahnya masuk gang kecil yang hanya bisa dilewati oleh satu motor.
9 Informan tinggal bertiga dengan kedua anaknya. Pada saat peneliti datang,
10 informan menyuruh anak perempuannya untuk membeli minuman kemasan.
11 Setelah diberikan pertanyaan lanjutan oleh peneliti, informan membicarakan
12 hal lain diluar topik penelitian. Di akhir wawancara, informan menanyakan
13 kepada peneliti tentang hasil penelitiannya apakah sama dengan informan
14 lain ataukah berbeda. Wawancara ketiga berjalan sekitar 35 menit.

159

CATATAN WAWANCARA (Autoanamnesa)

Interviewee : AJI (nama samaran informan ke-2)


Tanggal Wawancara : 13 Juli 2015
Waktu Wawancara : Siang hari pukul : 13.30 15.00 WIB
Lokasi Wawancara : Di Rumah Informan
Wawancara ke- :1
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui awal mula ditinggalkan istri bekerja.
Jenis Wawancara : Tidak Terstruktur

Kode: W1 AJI
No Catatan Wawancara Analisis / Koding
1 Assalamualaikum. Sapertos anu tos sempet
2 didugikeun, dinten ayeuna bade nyuhunkeun
3 bantosanna bapa kersa diwawancara
4 perkawis keluarga tkw sareng kehidupan
5 suami sateuacan sareng saentosna ditinggal
6 istri teh pak.
7 Muhun mangga.
8 Sebelumnya mohon maaf ya pak, nyariosna
9 campuran soalna kirang tiasa baa sunda anu
10 lemes, bilih kasar atanapi kumaha.
11 Muhun teu nanaon.
12 Ai pertama mah identitas ya pak, trus awal
13 ditinggalin istri jadi tkw teh pas taun
14 berapa? Bisa diceritain pak?
15 Ke sakedap, da basa si Ani teh 1,5 taun, istri tos Awal mula ditinggal istri
16 angkat kaditu, ayeuna tos kelas 5 SD. Tos aya 6 bekerja jadi TKW.
17 taunan lah, pertama angkat 2 taun, teras anu
18 kadua 3 taun, ayeuna 2 berarti tos hampir 7 taun
19 lah angkat kadituna.
20 Pindah negara henteu pak?
21 Henteu, sami di Arab. Negara tujuan istri
22 Oh muhun pak. informan bekerja.
23 A: euh ieu mah damel rompok ge tos sae di
24 cor kaluhur ageung, tapi tacan beres nya?
25 Ah bujeng-bujeng, da kahoyong na kitu tapi
26 seueur nu kirang teu acan beres.
27 Ooh janten tujuan utamana angkat kaditu
28 teh supados gaduh rompok nyalira pak?
29 Muhun. Da ka Saudi teh sanes ku seueur artos,
160

30 tapi da ku butuh.
31 A: tapi da sae rompok na ge kusen di cor
32 sadaya. Jadi 2 atanapi 3 tingkateun tos bisa
33 tos ngawujud nya. Jadi tos sabaraha taun eta
34 mimiti ditinggalna?
35 Nya mun 7 taun ti kawit 2006 lah, hilap deui da. Awal mula ditinggal istri
36 B: bapa gaduh putrana sabaraha? bekerja jadi TKW.
37 Aya opat, istri sadaya.
38 B: nu pang alitna ayeuna tos kelas 5 anu
39 dikantun 1,5 taun tea?
40 Muhun, pami nu ageung mah ayeuna teh di Jumlah anak informan.
41 Bandung, tos damel da nembe kaluar sakola
42 taun kamari. Anu ka tilu, SMP naek ka kelas 2
43 di SMP Kadugede, pami putra nu kadua bade
44 lebet ka SMK di gunungkeling.
45 Hmm, berarti dirumahna cuman berlima
46 pak sareng anak-anak?
47 Muhun. Ayeuna kantun opatan, da nu ageung Pekerjaan anak sulung
48 na tos di Bandung, damel di butik saphira informan.
49 Bandung.
50 Hmm, muhun. Ada kesulitan ngga pak
51 ngurus anak-anak dari masih kecil gitu
52 sampe udah gede kaya sekarang?
53 Ya pasti ada.
54 Bisa diceritain ngga pa kesulitannya
55 gimana?
56 Nya atuh pan ai keur alit dikantunkeun nya bade Kesulitan informan
57 damel bade naon teh sesah kitu, sedengkeun ai mengurus anak-anak.
58 murangkalihna teh alim kasasaha, ka bapa bae
59 nurutna teh, ka nenek na alim, dugi ka ngala
60 cengkeh ka kebon ge ngiring, diayun ku abdi
61 teh. Dijemput ku nini na oge piwarang uih da
62 alim murangkalihna, nya dugi ka ayeuna oge
63 kitu nurut bae. Ke sonten ge bade angkat ka
64 Bandung, pami jeung bapa ngiring, pami henteu
65 mah moal. Kan ieu teh bade boboran diditu.
66 A: da si bapa mah kapungkur na ti Bandung
67 nya?
68 Ai aslina mah istri teh orang Batak, Medan, Tempat kelahiran istri
69 ngalih ka Bandung na teh pas usia 2 taun, jadi informan.
70 nya kaitungna mah di keur leutik tos di
71 Bandung.
72 Ooh kitu pak. Teras pami menikah bapa
73 taun sabaraha?
74 Ke nu ageung teh tos 18 taun, panginten 94 ta Tahun pernikahan
75 95 kitu lah sekitaran eta. informan dengan istri.
161

76 Hmm muhun. Ibu te udah berapa kali


77 berangkat pak?
78 Berarti 3 kali. Jumlah keberangkatan
79 Tiap taun pulang henteu pak? istri informan keluar
80 Henteu, jadi kumaha habis kontrakna bae. negeri.
81 Terakhir ayeuna kontrak 2 taun teu acan uih. Pemaknaan informan.
82 Duka nambih deui, duka bade uih. Teu acan
83 gaduh rencana.
84 A: tapi ai kiriman mah lancar nya?
85 Alhamdulillah kiriman mah unggal sasih ge
86 lebet bae.
87 Ooh jadi tiap bulan pak nerima uangnya?
88 Ga per 3 bulan gitu pak?
89 Muhun. Nya ari kamari-kamari mah
90 dikumpulkeun heula, soalna nu sakolana masih
91 rada ringan teh, mun ayeuna kan kebutuhan Pengeluaran informan.
92 kanggo sakolana seueur, aya nu di SMP, SMK,
93 janten tiap sasih dikintun na teh.
94 Hmm, muhun. Itu teh biasanya kanggo naon
95 bae pak pengeluaranna?
96 Kangge sakola, ngadamel rompok, nya ai abi Pengeluaran informan.
97 teu aya nu miwarang damel ngorea mah nya sok
98 kanggo sadidinten oge artosna ti dinya.
99 B: ai bapa sadidinten na damel naon?
100 Abi mah kadang nyawah, ngebon, kumaha nu Pekerjaan informan.
101 miwarang, da abi mah kuli sawah kitu lah
102 macul. Hehe ari abi mah mun aya nu miwarang
103 nya damel, mun henteu mah nya nganggur kitu.
104 Hmm kitu nya pak. Teras ibu angkat kaditu
105 teh aya paksaan atau ibunya sendiri yang
106 pengen pak?
107 Ooh eta mah ti ibuna nyalira, abi mah mung Informan mengizinkan
108 ngijinan hungkul kitu, da ari model abdi kan istri bekerja di luar
109 sesah, bade nyarek kitu nya da abdi na ge negeri.
110 damelna kieu, barijeung kan teu acan gaduh
111 rompok nanaon, putra tos opat, nya mangga cek
112 abdi teh bade angkat kaditu mah, diijinan.
113 Hmmm, sateuacan gaduh rompok tinggalna
114 dimana pak?
115 Di orang tua abdi, ai tipayun na mah ngontrak Tempat tinggal informan
116 di Bandung, nya pas tos gaduh putra 2, ngalih dan keluarga.
117 ka Kuningan, di Bandung gaduh putra dua,
118 didieu gaduh deui dua.
119 Hehe muhun pak. Ai sateuacan angkat, ibu
120 gaduh padamelan henteu pak?
121 Henteu, ibu rumah tangga bae kitu. Pekerjaan istri informan
162

122 Ooh muhun. Pas kesana teh ada sponsor sebelum jadi TKW.
123 yang nagajakin pa? Atau nyari sendiri?
124 Tipayun mah muhun aya sponsor, nu kamari
125 oge sih dongkap ka bumi ti Galumpit.
126 Hmm iya pak. Sejauh ini komunikasi sama
127 ibu lancar pak?
128 Lancar, alhamdulillah. Sms sareng telpon kitu. Komunikasi informan
129 Kamari oge nelpon kumaha cenah ka Bandung dengan istri.
130 teh, ai didieuna mah rada hoream, tapi diditu
131 uwana tos siap-siap saurna teh, nya ntos atuh
132 boboran di Bandung.
133 Tapi ibu mah henteu uih pak?
134 Henteu.
135 Ooh muhun nya da kontrak eta tea. Suka
136 ada masalah ngga pa soal komunikasi
137 mungkin atau yang lainnya?
138 Nya ai masalah mah pasti aya bae, soalna kan Permasalahan yang
139 tebih kitunya, dikintun acis tapi da emang sering terjadi antara
140 seepna mah ku murangkalih, kan kadang- informan dan istri.
141 kadang nyangkina nu sanes, tapi nya henteu
142 fatal kitu da abi mah tara ngangge acis kintunan
143 pami teu peryogi kanggo sawah kanu macul
144 mah, kecuali abi keur panen abi teu nyepeng
145 acis, aya artos eta gaduh nu macul nya ngangge
146 heula nu eta kitu. Tapi da henteu nepi ka
147 kukumaha teh nyarios we terus terang, ntos.
148 Ooh jadi cara mengatasinya gitu ya pak?
149 Nyarios terus terang.
150 Nya muhun kitu.
151 Hmm iya pak. Pami anak-anak suka nanyain
152 ibu ngga pak?
153 Henteu da tos terangeun sadaya. Justru anu Sikap anak-anak terhadap
154 pertama teh, kan kieu cek abdi teh beberes di informan dan ibunya.
155 bumi, kunaon kitu? Mamah bade uih? Henteu,
156 itu bade aya rerencangan bapa, tah teras anu
157 nagis teh anu kadua, nu nagis teh eta hungkul
158 anu ayeuna di SMK, da komo nu alit mah, da
159 cenah ani mah teu peduli ka mamah ieuh, ai
160 pedulina ka saha atuh? Ka bapa. Da sadidinten
161 na sareng abi. Duka eta teh kenging timana
162 bahasa peduli na teh. Hehehee
163 Hmm, kayanya mah pami uih teh cuek kitu
164 nya pak?
165 Muhun da jadi rada tebih teh ka mamah na mah. Sikap anak-anak terhadap
166 Da atuh kan ngajajap nya ka sponsor heula di informan dan ibunya.
167 Galumpit, tah mamahna di payun di mobil
163

168 travel, abdi mah di pengker na motor, eh sugan Sikap anak-anak terhadap
169 mah nangis, da henteu. Eta mamah bade angkat, informan dan ibunya.
170 muhun. Tos wae teu nangis teu naon. Mun uih
171 nya biasa sih tapi teu caket siga ka bapa kitu.
172 Hmm muhun, pami bade sakola sok rewel
173 henteu pa?
174 Henteu, da abi mah kanggo bekelna boh acis Perlakuan informan
175 naon wae, pasihkeun teu kedah nangis heula, terhadap anaknya.
176 teu siga nu sanes mah kan kadang-kadang
177 nangis heula ngadat heula nembe dipasihan. Ai
178 abi mah pak ukeun acis, kanggo naon? Kanggo
179 jajan, langsung dipasihan, boh kanggo buku
180 naon naon.
181 Muhun pak. Janten ibu sareng bapa ieu
182 mah.
183 Muhun, ieu ge tadi teh bade fitrah, ngagoreng
184 heula tipung kanggo boboran.
185 B: tapi teu aya kendala di sakolana pak
186 perkawis baca tulis kituna?
187 Alhamdulillah henteu eta mah.
188 Alhamdulillah atuh ya pak tandanya bapa
189 teh berhasil.
190 A: ieu mah alus da, barudak na ge saropan
191 kitu teh. Meunang motor 2, adat anu
192 ditinggalkeun mah kan artos seep teuing
193 kamana. Bobogohan deui, karawin deui.
194 Haha
195 Lah, eta mah motor butut. Muhun da kahoyong Tujuan utama istri
196 istrina kitu, wios lah pak ek nganggeuskeun informan bekerja di luar
197 heula rompok, mangkat deui, nya jig atuh nu negeri.
198 penting mah salamet bae, nya mun uih ge aya
199 oleh-oleh sakedik mah sok dibabagi ka tatanggi.
200 B: sok kangen eta teh ta henteu pak? Hehehe
201 Nya ari tos lami mah henteu, tos biasa deui teh, Perasaan informan ketika
202 tapi mun ayeuna anjeunna dongkap, teras agkat ditinggal istri.
203 deui, tah eta udur deui, sasasih mah, janten
204 lamun kamana kamana pleng wae titingalian teh
205 asa tarebih. Anu dongkap pertama tah, abdi kan
206 melak bonteng di sawah teh, tah kamari ngala
207 bonteng dinten ieu mangkat anjeunna teh, eta
208 mah abdi pas ngala bonteng teh hulang-huleng
209 wae, asa ngimpi, kamari ngala bonteng ayeuna
210 mah tos di nagara mana.
211 Haduuh sampe gitu ya pak, ya mudah-
212 mudahan mah hasil ya pak kesana teh ga
213 siasia.
164

214 Muhun, aamiin.


215 A: tapi da ieu mah angkatna sae, jadi mun
216 cuti teh ke kadinya deui.
217 Ai pertama na mah muhun, damel di dunungan Keadaan di tempat kerja
218 nu eta teh teu kenging artos, janten kaditu istri informan.
219 kadieu ongkos nyalira, anu dua taun pertama
220 teh. Didituna teh sok pasea sareng dunungan na
221 teh, tadina teh bade ditaekkeun gajina, tah tos
222 sabaraha sasih ditaroskeun teh sakitu keneh bae,
223 dibobodo ku ituna, pasea bae, trus uih nyalira,
224 cacandakan geu teu dicandak tos disiapkeun ku
225 dunungan na tapi alimeun di candak. Nu kamari Tempat kerja istri
226 mah alhamdulillah ngartos teh kukumahana, informan sama.
227 bageur ongkoh, jadi tos 2 kali angkat ge
228 neraskeun deui didinya.
229 Oh muhun, mungkin itu teh kepake ya pa
230 tenaganya.
231 B: sok aya perobihan henteu pak pami ibu
232 uih teh? Nya sikap na boh naon na kitu?
233 Tetep wae sami nya teu aya perobihan anu Perubahan perilaku dan
234 kumaha pisan mah henteu, biasa-biasa bae, gaya hidup.
235 ngan lamun dina masalah artos tah rada-rada
236 lumayan, ai tipayun mah ngirit, ayeuna mah
237 sagala di peser, jadi anjeunna mah emutan na
238 mumpung aya, eta model tv bae ge, ai abi mah
239 hoyongna nu biasa, anjeunna hoyongna anu lcd.
240 Berubah gaya hidup gitu ya pak? Terus
241 apalagi pak selain tv?
242 Mesin cuci, da cenah pami cape nyeseuh mah Perubahan perilaku dan
243 meser bae, cek abi teh mahal didieu mah, nya gaya hidup.
244 cenah pami teu meser didieu nya bade meser
245 diditu ke di kirim tiditu.
246 Ooh gitu ya pak saking kasian mereun ke
247 bapa biar ga kecapean.
248 Muhun, manawi kitu.
249 Hmm, muhun atuh pa, ieu ge dicekapkeun
250 dulu ya pak, nanti kalo ada yang mau
251 ditanyain lagi mah saya ke rumah bapa aja.
252 Muhun mangga.
253 Haturnuhun ya pak sateuacanna. Bade
254 langsung pamitan bae. Assalamualaikum.
255 Waalaikumsalam mangga.
165

CATATAN WAWANCARA (Autoanamnesa)

Interviewee : AJI (nama samaran informan ke-2)


Tanggal Wawancara : 2 Agustus 2015
Waktu Wawancara : Malam hari pukul : 18.50 19.43 WIB
Lokasi Wawancara : Di Rumah Informan
Wawancara ke- :2
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui gambaran pernikahan jarak jauh
(commuter marriage) pada suami dan faktor-faktor yang
menyebabkannya.
Jenis Wawancara : Tidak Terstruktur

Kode: W2 AJI
No Catatan Wawancara Analisis / Koding
1 Assalamualaikum.
2 Mangga neng kalebet, calik. Saayana didieu
3 mah.
4 Muhun pak teu nanaon. Hatur nuhun.
5 Kumaha neng?
6 Punten pak ieu sateuacana aya surat
7 persetujuan penelitian anu kedah di tawis.
8 Dibaca dulu pak, kalo ada yang kurang
9 ngerti mangga ditanyain aja.
10 Oh muhun.
11 Iya pak, ini saya langsung aja ngelanjutin
12 yang kemaren ya pak, berarti pas awal ibu
13 kesana tuh pas usia pernikahan bapa berapa
14 taun?
15 Sabaraha nya, da ieu nu alit tos aya pas 16
16 sasih, sataun satengah lah.
17 Neng ani ini teh putra ke 2 pak?
18 Sanes, nu kaopat, anu ageung teh 19 taun, asana Pertama kali informan
19 mah langsung gaduh da tos nikah teh, berarti ditinggal istri bekerja.
20 kira kira 15 taun lah, da angkatna oge nu mimiti
21 2 taun, 3 taun, anu ayeuna 2 taun, nembe ge 7
22 taun.
23 Hmm, muhun. Ai menikah taun berapa pak?
24 Hilap deui, ke jang tingali heula bukuna. Tah Informan menikah.
25 neng taun 1995.
26 Hmm, berarti udah sekitar 19 20 tahunan
166

27 ya pak. Sempet di rumahnya lama ya pak


28 sebelum berangkat teh?
29 Muhun, atuh gaduh putra 4, nu alit sataun Jumlah anak informan.
30 satengah nembe angkat ibuna.
31 Ohh, muhun leres atuh. Terus sebelum ibu
32 berangkat teh pa, ada diskusi dulu ngga
33 sama bapa sm anak-anak?
34 Ngga ada. Cuman kan saya pernah kerja di Pekerjaan informan dulu.
35 pabrik heleran, nah tau tau suruh tanda tangan, Informan mengizinkan
36 emang mau kemana? Mau ke Saudi, yaudah lah tanpa adanya diskusi.
37 ga apa-apa sok aja berangkat.
38 Hmm, itu teh ibu ngejelasin dulu alesannya
39 kenapa pengen kesana, trus kenapa tiba-tiba
40 langsung ngasihin surat ke bapa?
41 Kan sebelumnya udah pernah diajakin ke
42 sponsornya, nah udh darisana langsung suruh Informan mengizinkan
43 tanda tangan, jadi minta persetujuan dari suami istri bekerja di luar
44 isi suratnya teh. negeri.
45 Hmm, berarti anak-anak mah ga diobrolin
46 sama sekali ya pak?
47 Ngga.
48 Hmm, terus gimana pak pas pertama tau ibu
49 mau kesana anak-anak reaksinya gimana?
50 Ya paling nangis, ada satu yang nangis, yang Reaksi anak informan
51 lainnya mah engga. Yang ini yang bungsu, yang ketika ditinggal.
52 kedua ketiga ngga nangis, paling yang pertama
53 itu, sempet mau sakit segala.
54 Hmm gitu, trus kan neng ani mah masih
55 kecil banget ya pak, langsung diurus sama
56 bapa sendiri?
57 Iya atuh, ku abi wae ti aalit ge. Hehehe
58 Hehe bisaan bapa.
59 Ayeuna wae tos kelas 5 bobo teh jeung bapa
60 wae. Hehe
61 Hehe da ke siapa lagi ya pak. Berarti udah 7
62 taun ya pak tinggal berjauhan dengan ibu,
63 bapa pengennya gimana pak setelah ibu
64 darisana teh ingin seperti apa kehidupan
65 selanjutnya?
66 Nya maksadna angkat kaditu teh, abdi kan teu Tujuan informan
67 acan gaduh rompok, ari usaha di lembur kan tos mengizinkan istri kerja di
68 pada terang lah, sadinten seep kanggo emam luar negeri.
69 wae, ari ka nu tebih mah kan tiasa
70 dikumpulkeun jadi bisa dijajantenkeun kitu
71 kanggo rompok, sanes ku pedah seueur artos
72 tapi ku peryogi. Hehe
167

73 Hehe, muhun ya pak.


74 Nya saleresna mah abdi ge isin kitu, nya isin na Perasaan informan
75 kitu istri malah damel ka nu tebih, sedengkeun ditinggal istri bekerja.
76 abdi di lembur, nya mun abdi na gaduh keahlian
77 mah naon boh naon, ayeuna bade dadagangan
78 ka kota ta kamana, murangkalih aralit keneh,
79 janten teu tiasa gerak.
80 Muhun pak teu tiasa ditinggal. Pami ti
81 sodara-sodara, keluarga, tetangga gitu suka
82 ada omongan yang kurang enak ga pak?
83 Nya ai jalmi mah aya bae lah, henteu sae Respon tetangga
84 sadaya, kadang dipayuneun sae, pengkerna mah informan.
85 benten deui, eta ge kan pas pertama bade
86 angkat, da tos ti PT na, aya wae tatanggi anu
87 nyarios mah tapi sanes ka abdi, ka istri abdi,
88 cenah pami kuat mah malarat, nya istri abdi
89 nyarios deui a cenah itu nyarios kitu, ah keun Pemaknaan informan
90 bae eta teh hoyongeun, nu penting mah urang tentang kondisinya
91 ulah goreng ka batur, heug bae batur mah ek sekarang.
92 goreng ka urang, kitu, matak istri ge nurut wae
93 ka abdi, henteu ngambek teu naon. Nya tapi
94 duka ai hate istri abdi na mah kumaha duka.
95 Matak ayeuna angkat nya alhamdulillah sakitu
96 ge tos lumayan janten, bata keneh oge.
97 Hehe muhun pak, palih mana rompokna?
98 Eta di parapatan, nu aya lampuan, ti dieu mah Lokasi rumah baru
99 kantun belok bae da katingal, tapi itu mah padu informan.
100 rangka wungkul teu acan di nanaonan deui. Da
101 bade ditaekkeun ka luhur, beusi tos naek, kirang
102 biayana, batana kirang semen kirang, ah tos ah
103 turun deui, ke bae.
104 Hehe muhun nyicil ya pak sakedik sakedik.
105 Muhun.
106 Hmm, teras selain karna alasan kanggo
107 rompok, aya alesan anu lain henteu pak ibu
108 angkat kaditu teh?
109 Ooh teu aya eta mah.
110 Hmm janten murni karena alasan ekonomi
111 ya pak?
112 Muhun, sareng karna teu acan gaduh rompok, Tujuan.
113 tadina kan sareng pun biang di tonggoh, ai Tempat tinggal informan
114 mertua kan di bandung. dulu.
115 Hmm muhun, ai rumah yang ini punya siapa
116 pak?
117 Abdi ngontrak di dieu, da kosong sajuta dua Tempat tinggal informan
118 ratus sataun didieu. sekarang.
168

119 Oh muhun, nu gaduh na didieu pak?


120 Henteu, nu gaduhna mah di bogor, aslina mah
121 urang dieu mun putrana di bogor sadaya, janten
122 meser bumi diditu, nya ieu daripada kosong ku
123 abdi di kontrak.
124 Hmm muhun, terus pas awal-awal menikah
125 itu kepikiran ngga pak ibu kerjanya di
126 tempat yang jauh gitu?
127 Henteu, teu kapikiran sama sekali. Tadina kan Informan tidak terpikir
128 abdi jualan bakmi di bandung di Capitol, Luxor, akan menjalani hubungan
129 sareng di Kepatihan, jualan bakmi ayam, nya jarak jauh.
130 alhamdulillah kitu tipayun mah, tah pas tos Pekerjaan informan di
131 bangkrut, gaduh putra 2 uih kadieu. Bandung.
132 Ooh, da ibu ge ibu rumah tangga ya pa
133 henteu damel?
134 Muhun. Da tara damel deui pas tos nikah mah, Pekerjaan istri informan.
135 ai kawitna mah damel di BIP jaga butik.
136 Hmm, tapi henteu diteraskeun pak?
137 Kunaon?
138 Nembe ge sabaraha sasih damelna ge, ai pakteh
139 pas nikah langsung kaluar, kaditu na teh henteu
140 nyarios bade nikah langsung we kaluar, teu
141 diteraskeun deui.
142 Ooh kitu nya pak. Terus kan anak udah 4 ya
143 pak, ga ada diskusi juga gimana ntar ngasuh
144 anak gitunya?
145 Henteu, da mereun tos percaya ka abdi. Hehe Sikap saling percaya.
146 Hehe iya pak. Terus bapa pernah nanya ga
147 ke orang atau ngobrol gitu kalo dari segi
148 agama berjauhan dengan istri itu kaya
149 gimana?
150 Nya eta aya kitunya nu nyarios, uh eta dosa Pemaknaan informan
151 cenah maneh pamajikan dipiwarang kerja ka tentang tinggal berjauhan
152 Saudi. Dosa soteh lamun dipiwarang, ari ieu dengan istri.
153 mah kan kahoyong nyalira, abdi mah ngan
154 saukur ngijinan hungkul, soalna naon abdi mah
155 teu tiasa nyaram, teu tiasa nitah, lamun di titah
156 ku abdi kan salah, keur naon gaduh caroge pami
157 kitu mah. Ai kahoyong anjeunna mah mangga
158 bae asal leres.
159 Hmm muhun, ai komunikasi lancar terus
160 pak?
161 Alhamdulillah, wengi kamari ge nelepon, ceuk Komunikasi informan
162 abdi teh hoyong naon ke dikirim, da kan aya dengan istri.
163 orang darma bade angkat deui tiasa nitip kitu,
164 ah da teu hoyong nanaon, soalna sesah didituna.
169

165 Sesah kumaha pak?


166 Sesahna teh jadi majikana rada curigaan,
167 kasieunan kitu lah, nya eta ge ai meser pulsa
168 kitu mah teu nanaon kaluar.
169 Oh jadi dibatasi kitu pak? Tapi aman aman
170 kan pa didituna?
171 Alhamdulillah sih aman teu sapertos anu di
172 berita kitu.
173 Muhun atuh alhamdulillah. Pami ibu teu
174 angkat ka Saudi, henteu aya jalan lain pak
175 anu tiasa dilakukeun?
176 Teu aya tuda nyah kumaha deui, ayeuna mun Informan merasa tidak
177 ngandelkeun tinu abdi, kan teu gaduh keahlian ada jalan lain.
178 janten mun di lembur paling macul, bangunan,
179 ai ka bangunan kan tos target sahari kudu
180 sekian, sedengken kanggo makan, sakola, pan
181 seueur pengeluaran na.
182 Hmm berarti penghasilan ibu teh masuk
183 kemana-mana ya pak? Ke sekolah, sehari-
184 hari, kanggo rompok kitu nya pak?
185 Muhun. Nya kanggo kepentingan nu ageung Pengeluaran informan.
186 oge, abdi kan istilahna mah ngan sakedik
187 kengingna, kangge makan, jajan.
188 Hmm, terus gini ya pak, resikonya teh kalo
189 suami-istri berjauhan teh pak bisa aja suami
190 atau istrinya main-main, kasarnya mah
191 selingkuh. Nah itu bapa gimana?
192 Iya sih kebanyakan kitu, ai abdi mah bujeng- Informan menyibukkan
193 bujeng mikir kanu kitu, ieu ge nembe ibak, diri dengan bekerja.
194 janten ti enjing teh damel, enjing-enjing biasana
195 mah jajap heula sakola, ka gunungkeling kan
196 nuju Mos, kadang tabuh 5 tos angkat, teras
197 damel, naon wae nu aya, tos tabuh 4 teh ngarit,
198 tos uih ngarit dugi ka magrib, biasana mah eta
199 nu nuju mos pak meser ieu itu kanggo mos na,
200 hayu kaluar deui, kadang mah dugi ka jam 9
201 nembe uih. Ai abdi mah ngadorong bae asal
202 kanu leres mah mangga, boh bade tour ta
203 kamana bae mangga asal aya rejekina, soalna
204 lamun henteu ngiring karunya henteu aya
205 pengalaman, kitu.
206 Hmm, muhun pak. Kan ini mah kebanyakan
207 gitu ya pak, seueur kasus anu kitu.
208 Muhun, ai abdi mah mun keur nyalse, ngopenan Informan mengisi waktu
209 manuk, resep, ah daripada hiburan ka istri luang dengan melakukan
210 mending hiburan ka manuk abdi mah. Hehehe hobinya.
170

211 Hehehe, tuda istrina tebih nya pak. Berarti


212 bapa mah gitu ya mengatasi kesepian na teh?
213 Muhun atuh, nya kadang-kadang ngalobrol Cara informan mengatasi
214 didieu da sok seueur nu kadieu teh tatanggi kesepian.
215 rerencangan bade namu cenah aya peryogi, nya
216 ngobrol we kitu, mun keur resep kana nyetim
217 cengkeh dugi ka jam hiji jam dua eta mah
218 hayuh we da teu karaos di dapur teh, kitu abdi
219 mah. Nya eta ge osok aya sakali-sakali mah Masalah yang muncul
220 cenah dikiriman sakieu seep, dikirim sakitu antara informan dan istri.
221 seep, mamahna teh kitu, tos ayeuna mah kieu,
222 bising disangka ku abdi dipake kanu teu bener,
223 teu puguh, sok tah ka putrakeun nu nyepeng
224 acis na, ka nu kadua, nya ayeuna teh tos
225 sabaraha sasih mereun. Tadina mah nya kitu
226 janten abdi teh kakirangan biaya, nelepon
227 kaditu bade dikumahakeun rompokna, soalna
228 ieu beusi tos naek, nya ntos cenah nu penting
229 mah iuh wae heula, tong nu hayang kumaha
230 luhurna engke deui, dikiriman sakitu tos seep
231 deui wae, abdi teh nyarios wae kitu ka
232 putrakeun, wios abdi nu nyandak ka bank na, ke
233 dipasihkeun ka dinda putra anu kadua, meh abdi
234 na rada tenang ongkoh, soalna abdi mah lamun Sikap informan kepada
235 murangkalih hoyong jajan teu kedah nangis anaknya.
236 heula, langsung dipasihan.
237 Hmm muhun pak segini juga udah bisaan
238 bapa membesarkan anak 4 sendirian. Hehe
239 masih bisa mempertahankan pernikahannya
240 juga pdahal udah hampir 7 taun ya pak
241 tinggal berjauhan teh. Itu cara bapa
242 bertahan sampe sejauh ini teh gimana pak?
243 Nya anu penting na mah saling percaya, eta. Cara informan
244 Lamun itu percaya ka abdi, abdi percaya kaditu, mempertahankan
245 insyaallah lurus. Tapi lamun aya salah sahiji pernikahannya.
246 anu teu percayaan, nya istilahna cemburuan
247 curigaan kitu, moal leres kapayun na.
248 Muhun ya pak. Terus sehari-harinya bapa
249 tau aktifitas ibu selain bekerja teh ngapain
250 aja?
251 Henteu, da ai nyariosna mah kieu janten pokona
252 mah mun aya dina juru kotor sakedik kedah
253 langsung dibersihan, disedot make alat, lamun
254 keur calik kadang dicolek kitu na meja teh kotor
255 keneh langsung dibersihan.
256 Hmm kitu, eta teh majikanna ti awal angkat
171

257 kaditu sami ta gentos pak?


258 Tos tilu kali gentosan, ai nu ieu rewel jadi teliti
259 pisan kanu kebersihan kituna, tapi kana gaji
260 mah alhamdulillah lancar, tara nunggak. Ai nu
261 pertama mah bageur tapi kana gaji rada sesah
262 kitu, kana komunikasi kadieu dibatasi, ayeuna
263 oge dibatasi tapi henteu jiga anu pertama pisan.
264 Hmm, iya. Trus ini mah mohon maaf ya pak
265 sebelumnya, kan kalo suami istri berjauhan
266 itu otomatis kebutuhan fisiknya jadi ga
267 terpenuhi ya pak, itu cara ngatasinnya
268 gimana?
269 Justru eta ceuk abdi ge tadi tos disebatkeun, Informan menyibukkan
270 henteu kaemutan kitu lah, soalna kan ku cape dirinya dengan bekerja.
271 ku sibuk damel moal kaemutan kadinya.
272 Ayeuna mun halodo belenyeng ka sawah,
273 molah sawah, ngaboyor.
274 Hmm, berarti tos teu kaemutan sama
275 sekalinya kanu sapertos kitu teh?
276 Muhun. Hehe ceuk abi oge eta paling hiburan Informan hiburan dengan
277 teh kana manuk, kecuali mun abina nganggur hobinya.
278 teu aya kerja duka tah kumaha.
279 Oh kitu, jadi pas sonten kamari abdi kadieu
280 teh nuju ngarit?
281 Muhun ngarit, da sontenna teh teras ka rumah
282 sakit ngalongok rayi dirawat.
283 Hmm, trus suka muncul masalah-masalah ga
284 pak ya baik itu keuangan, komunikasi, atau
285 apapun?
286 Ya masalah keuangan jelas ada, masalah Masalah yang muncul di
287 keluarga kesel gitu ada. Hehe soalna kieu yeuh rumah informan.
288 pabalatak wae pan rompok ge, janten ku abdi
289 teu kacabak, barudak enjing mah sarakola, ai
290 sore da nu ngaos, carape, eta nu sakola ge
291 kadang-kadang uihna tabuh 5, angkatna subuh
292 teu aya nu peperen teu aya nu sasapu.
293 Bagi waktuna sesah ya pak?
294 Muhun, kadang-kadang abdi ge wengi tabuh 9 Informan terbiasa
295 10 masih keneh nyeuseuh. Janten tos biasa melakukan pekerjaan
296 nyeuseuh kukumbah kitu mah, nyangu nyalira. rumah.
297 Asa jangar. Hehehe
298 Super pak super. Hehehe terus ada
299 keseharian yang berubah ga pak sebelum
300 dan sesudah ibu berangkat ke luar negeri
301 teh?
302 Asa biasa-biasa bae ayeuna mah da tos lami sih, Perasaan informan
172

303 ai pertamana mah sok hulang-huleung bae kitu, sebelum dan sesudah
304 titingalian teh asa tebih lah. ditinggal istri bekerja.
305 Jadi udah biasa lagi ya pak?
306 Muhun. Hehe
307 Ada kesulitan ga pak ngurus anak-anak?
308 Kesulitan na mah pas nuju aralit, mun teu damel Kesulitan informan
309 tah murangkalih nuhunkeun jajan, tos eta mah mengurus anak.
310 puyeng. Teras mun eta nalangsana mun keur
311 udur.
312 Tapi kalo anak perempuan mah masih bisa
313 diatur ga pak? Hehe
314 Nya mudah-mudahan, tapi da kanu padamelan
315 mah sami bae siga pameget mereun ai kirang
316 sabar mah.
317 Hehehe muhun pak.
318 Ai teu sabar-sabar teuing mah geus di gebukan Pemaknaan informan
319 mereun, tapi da namina oge murangkalih, abi ge dalam mengurus anak.
320 mereun baheula kitu heula. Hehe hoyongna Harapan informan
321 ameng, ari kahoyong orang tua mah sateuacan terhadap anaknya.
322 ameng teh bebersih heula kukumbah heula.
323 Hehe iya ya pak. Oh itu pak mesin cuci yang
324 dibeliin ibu teh?
325 Muhun, terang-terang tos dikintun bae kadieu.
326 Oh hehe buat pengisi rumah baru ya pak
327 hehe. Ai ibu teh abis kontraknya kapan pak?
328 Kedahna mah ayeuna, tapi da mereun
329 diperpanjang deui. Biasana mah cuti heula, tos
330 2 taun bade cuti atawa bade uih.
331 Oh, berarti masih di majikan yang itu ya
332 pak?
333 Muhun masih, janten anjeunna mah mun uih teh Perasaan informan.
334 horeameun da di jalanna cape trus ai tos dugi ka
335 lembur teh sok males deui angkatna.
336 Muhun ya pak, kerasa lagi sedihnya ya pak?
337 Muhun atuh. Bilih udur deui kan kapungkur Pemaknaan informan.
338 mah pernah hampir sasasih mah aya.
339 Hmmm, muhun. Teras pami soal keuangan
340 itu ngandelkeun sadaya ti ibu sareng
341 padamelan bapa?
342 Muhun. Tapi da kapungkur mah kantos abdi
343 kenging sapertos blt kitu tapi mung 3 kali, nu
344 sanes mah aya mereun 10 kali, duka kamana tah
345 sesana, ai di pusat mah tos aya nami abdi, tapi
346 da teu dugi kadieuna, jaba kudu ku ibuna bae
347 dicandakna teh. Tos dihapus da ayeuna mah
348 abdi ti daftar eta.
173

349 Hmmm, panginten terang ibu angkat ka luar


350 negeri ya pak?
351 Dupina mah kitu, mereun sanes rejeki abdi.
352 Duka dialihkeun kasaha kamana, duka eta mah.
353 Hehe kadang-kadang pan nu karenging sapertos
354 kitu teh masih wargina pengurus.
355 Ooh kitu belok eta mah nya pak? Ya
356 insyaallah masih ada rejeki lain yang lebih
357 gede lah pak. Hehe
358 Muhun, kapungkur mah nimu artos aya mereun
359 500rebu mah ku abdi teh di titipkeun wae di
360 tukang jamu, ai tos dugi ka bumi kalah
361 kaemutan deuh ieu teh teu gaduh artos pak mah
362 dicandak boh naon, ah tapi da etana ge nu batur, Informan berusaha untuk
363 teu halal, bisi kaeman ku murangkalih bisi menafkahi dengan yang
364 henteu barokah. Mun bisa mah hoyong nu halal.
365 bersih kanggo putra teh.
366 Hehe, muhun pak kedah anu halalan
367 toyyiban. Hehe kalo pagi-pagi berangkat
368 sekolah semua teh rumah kosong ya pak?
369 Terus untuk makan sehari-harinya gimana
370 pak? Masak nyalira atanapi meser?
371 Nya muhun kosong da tos aya kesibukan Pekerjaan informan
372 sadaya, abdi nya nyawah macul. Kanggo emam sekarang.
373 mah kadang masak, kadang meser anu tos
374 masak teh, nya ayeuna mah tos rada ideng lah
375 osok marasak.
376 Ooh kitu, duh kasian ya pak ga ada yang
377 ngurusin. Hehe
378 Muhun da kumaha deui atuh.
379 Hmm, berarti kalo rumah baru udah bisa
380 ditempatin mah kemungkinan ga akan kerja
381 jauh lagi ya pak ibu teh?
382 Hmm, duka tah teu acan obrol-obrol deui,
383 soalna rompok na ge can beres padu iuh bae, teu Deskripsi rumah baru
384 acan aya panto jandela kitu, tembokna ge informan.
385 lepaeun keneh da masih bata ayeuna mah. Tapi
386 da alhamdulillah tos iuh, duka sabaraha meter
387 da kadituna 2 kamar, kadieu 3 kamar, nya kitu
388 tadina mah sugan teh moal ageung biayana,
389 bade biasa bae sapertos kieu rompokna, tapi da
390 kahoyong istrina kitu mimitina, janten biaya
391 ageung meser beusi sagala.
392 Jadi itu mah kemauan si ibu ya pak?
393 Muhun, nya abi ge ai hoyong mah hoyong kitu, Informan mengikuti
394 tapi kan emut deui lamun dikitukeun biaya keinginan istri.
174

395 sabaraha, lamun sapertos kieu kan rada ringan,


396 tiasa cepet, nya entos wae da kahoyong na kitu.
397 Ai abi mah sok bae asal leres, kahoyong kitu
398 mangga da anjeunna anu milarian artosna ge,
399 nya sok sok bae.
400 Muhun ya pak tiasa ngadoakeun bae didieu
401 mah ya?
402 Tah kitu leres.
403 Hehe, muhun atuh pak wengi ieu mah
404 dicekapkeun sakieu, bilih bade istirahat, ke
405 pami aya patarosan deui mah gampil
406 ngehubungi bapa via sms atau telepon teu
407 nanaon kan pak?
408 Muhun neng, mangga bae, tapi nya kitu tiasa na
409 paling wengi pan damel ai enjing nepi ka sonten
410 mah.
411 Muhun pak, ke diwartosan deui. Ieu bade
412 langsung pamit bae. Hatur nuhun
413 sateuacanna pak. Mangga, assalamualaikum.
414 Muhun mangga. Waalaikumsalam.
175

LAMPIRAN HASIL OBSERVASI AJI

Lokasi Observasi : Rumah Informan AJI


Jenis Observasi : Tidak Terstruktur
Kode : OB1/AJI

No Hasil Observasi
1 Informan memiliki perawakan yang kurus dan tidak terlalu tinggi, kira-kira
2 memiliki tinggi badan 165 cm. Informan berusia 47 tahun, rambutnya sudah
3 beruban dan memiliki kumis serta jenggot tipis. Pada saat dilakukan
4 wawancara pertama, informan menggunakan polo t-shirt berwarna abu dan
5 celana hitam panjang. Pekerjaannya sebagai buruh tani harian membuat
6 kuku tangan dan kakinya terihat menghitam di ujung jarinya. Urat lengannya
7 terlihat jelas mengesankan informan seorang pekerja keras.
8 Ketika peneliti datang kerumahnya, wajah informan terlihat tegang. Namun
9 setelah dijelaskan kembali maksud kedatangan peneliti, informan mulai
10 santai terlihat dari posisi duduknya yang semula kaku lalu berubah jadi
11 bersandar pada kursi yang ditempatinya.
12 Informan menjawab pertanyaan peneliti dengan jelas dan informan selalu
13 melanjutkan ceritanya tanpa perlu ditanya lebih dalam oleh peneliti.
14 Informan pun sempat menunjukkan KTP miliknya dan juga istrinya ketika
15 sedang menceritakan identitas keluarganya.
16 Lokasi tempat tinggal informan masuk gang kecil dengan jalan sedikit
17 menanjak. Teras depan dan ruangan tengahnya masih menggunakan ubin
18 bukan keramik. Pada saat wawancara pertama, hanya ada anak bungsunya
19 saja yang sedang dirumah. Terlihat juga barang-barang yang tersimpan
20 sembarangan di berbagai sudut ruangan terkesan kurang rapih. Informan
21 meminta maaf kepada peneliti dengan kondisi rumahnya yang berantakan.
22 Wawancara pertama dilakukan pada tanggal 13 Juli 2015 dan berlangsung
23 kurang lebih selama 60 menit.
176

LAMPIRAN HASIL OBSERVASI AJI

Lokasi Observasi : Rumah Informan AJI


Jenis Observasi : Tidak Terstruktur
Kode : OB2/AJI

No Hasil Observasi
1 Peneliti datang ke rumah informan malam hari. Informan terlihat segar,
2 rambutnya basah, dan wangi sabun. Wawancara dilakukan di ruang depan
3 yang berbatasan langsung dengan ruang tv. Depan televisi ada kasur yang
4 digunakan anaknya untuk tidur dan belajar. Ketika sedang diwawancarai,
5 informan menjawab pertanyaan dengan terbuka dan menceritakan
6 seluruhnya sampai pada saat pengalamannya dahulu. Informan bercerita
7 sambil merokok, kemudian menyuruh anak ketiganya membuatkan teh
8 hangat untuk informan dan peneliti. Sedangkan di sebelah informan anak
9 bungsu informan duduk dan menemani, sesekali ikut menambahkan jawaban
10 informan. Informan mendeskripsikan rumah barunya yang masih dalam
11 tahap pembangunan. Selesai wawancara, anak pertama dan kedua informan
12 datang, lalu mencium tangan informan. Informan mengenalkan peneliti
13 kepada anaknya yang baru saja datang. Terlihat anak-anak informan
14 terkesan patuh dan penurut kepada informan.
177

CATATAN WAWANCARA (Autoanamnesa)

Interviewee : DEDE (nama samaran informan ke-3)


Tanggal Wawancara : 20 April 2015
Waktu Wawancara : Siang hari pukul : 14.10 14.48 WIB
Lokasi Wawancara : Di Rumah Informan
Wawancara ke- :1
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui awal mula ditinggalkan istri bekerja.
Jenis Wawancara : Tidak Terstruktur

Kode: W1 DEDE
No Catatan Wawancara Analisis / Koding
1 Assalamualaikum. Punten ya pak, sapertos
2 janji anu kamari, emm pake bahasa
3 indonesia aja ya pak soalnya agak
4 kagok..hehe
5 Muhun neng teu nanaon, kumaha? Bapa mah
6 teu ngarti.
7 Kan gini ya pak, ada tugas akhir dari
8 kampus untuk penelitian tentang ini hmm
9 apa sih ya pokoknya seputar pekerjaan ibu
10 yang kerjanya diluar, nah tapi
11 wawancaranya mau sama bapa, ya pengen
12 tau awal mula kesana gimana, bapa bisa
13 ngizinin kesana gimana, gitu pak kurang
14 lebih. Soal identitas diri sama hal-hal lain
15 yang bersifat rahasia, pasti saya jagain pa
16 kerahasiaannya. Gitu pak gimana?
17 Iya muhun mangga neng, teu nanaon.
18 Iya pak, ini nanya identitas dulu, punten
19 bapa namanya siapa?
20 Nami DD, usiana 36 tahun. Istri WT usia 31 Profil informan.
21 tahun.
22 Oh iya pak, kerjanya kemana pak?
23 Ke Singapura.
24 Udah berapa taun pak disana?
25 Ada kali ya hampir 2 tahun.
26 Ooh itu teh keberangkatan yang pertama
27 pak?
28 Bukan, udah yang kedua. Awalnya kan ke Pekerjaan informan yang
29 Saudi, 2 tahun disana bareng sama bapa. pertama.
178

30 Ooh bapa sempet kerja disana juga?


31 Iya, berangkatnya bareng waktu itu teh ai yang
32 sekarang mah sendiri.
33 Ooh iya pak, itu pas berangkat dari sponsor
34 gitu juga pak?
35 Maksudnya modalnya apa gimana?
36 Iya pak modalnya.
37 Ooh iya itu dari sponsor, tapi kalo berangkat
38 mah ya cuma si ibu aja sendiri tapi ikut dari
39 rombongan satu PT dari PT apa gitu lah lupa.
40 Hmmm, iya berarti yang ke Singapur itu
41 dari taun berapa pak?
42 Ya dari taun 2011 awal.
43 Kalo yang ke Saudi pak?
44 Ke Saudi taun 2007 awal berangkat, pulang Waktu pada saat ke LN.
45 taun 2009 awal.
46 Ooh iya, disananya kerjanya apa pak yang
47 pas di Saudi?
48 Ya pembantu rumah tangga gitu, kalo bapa mah Pekerjaan informan di
49 jadi supir. luar negeri.
50 Tapi tinggalnya satu rumah pak?
51 Ngga atuh, beda. Ya kalo disini mah beda Lokasi kerja.
52 propinsi lah.
53 Hmm iya pak. Yang sekarang di Singapur
54 juga sama ya pak jadi pembantu rumah
55 tangga?
56 Iya sama.
57 Oiya pak, pas pertama tau mau berangkat ke
58 Saudi itu taunya dari siapa pak?
59 Tau dari sponsor.
60 Ada yang ngajakin apa gimana pak?
61 Ada orang sponsornya dateng ke rumah.
62 Ooh berarti disamper ya pak diajakin,
63 itunya ada hubungan sodara atau temen gitu
64 pak?
65 Ngga ada sih, ya orang luar aja tadinya juga ga
66 kenal. Ya kenalnya pas itu udah berangkat
67 kesana.
68 Terus sebelum berangkatnya ada pelatihan
69 gitu pak?
70 Iya ada, paling pelatihan bahasa. Pelatihannya
71 di Jakarta. Ada pelatihan bahasa, medical. Ya
72 waktu ke Saudi mah 2 mingguan, nah kalo ke
73 Singapur hampir 5 bulan.
74 Pinter atuh ya pak bahasa arabna?
75 Nya lumayan sih, tapi da hilap deui ayeuna
179

76 mah. Hehehe
77 Yang ke Saudi sama Singapur itu PT nya
78 sama pak?
79 Beda, tapi da udah resmi semua itu mah, udah
80 diketahui sama desa, dinas kaya gitu.
81 Oiya pak, kalo boleh tau yang di Saudi itu
82 penghasilannya berapa pak?
83 Yang di Saudi, yang ibu 2,5 eh ya tiga juta
84 kurang lah, hampir 3 jutaan.
85 Itu teh udah gaji bersih pak?
86 Iya udah bersih.
87 Ooh iya pak, ai bapa berapa?
88 Ya ada 3,5an. Penghasilan informan
89 Hmm, itu segitu tuh udah cukup buat sebagai supir di LN.
90 kehidupan sehari-harinya pak?
91 Ya kalo laki-laki mah kurang sih segitu mah, Informan merasa
92 kan kalo cewe mah ga ngerokok, ga banyak penghasilannya kurang
93 jajannya, soalnya kalo laki-laki mah kerjaannya mencukupi.
94 kan banyak diluar sih, kan kalo cewe mah
95 dirumah terus, jadi ga begitu boros kalo cewe
96 mah.
97 Hmm, iya sih ya. Bapa teh disana supir apa
98 pak? Angkutan barang atau apa?
99 Ya yang nganterin orang-orang kerja gitu.
100 Rutenya jauh pak kalo bolak-balik gitu?
101 Ya lumayan jauh sih segitu mah.
102 Hmm iya iya. Terus pas berangkat ke Saudi
103 itu udah punya putra pak?
104 Udah satu orang disini.
105 Hmm, tinggalnya sama siapa pak di
106 kuningan nya?
107 Sama neneknya.
108 Berarti pas ditinggalin teh masih kecil pak?
109 Ya udah ada 2,5 taun lah.
110 Hmm, masih kecil ya pak, berarti pas pulang
111 ke Indonesia teh udah usia 5 tahunan ya
112 pak?
113 Iya, 5 tahun kurang sedikit. Kan kontrak di
114 Saudinya 2 tahun.
115 Ohhh, iya pak. Ai sekarang bapak ga ikut
116 kerja kesana lagi?
117 Ngga lah, males, trauma.
118 Trauma kenapa pak?
119 Soalnya dulu majikannya ga bener ngegaji nya. Alasan informan tidak
120 Waktunya gajian, misalkan 2 bulan waktunya melanjutkan kerja di LN.
121 gajian, berarti tiap 4 bulan lewat aja gitu, 4
180

122 bulan harusnya gajian yang dikasih cuma 1


123 bulan. Kadang lagi aturan 3 bulan gaji yang
124 dibayar cuma 2 bulan. Jadi ya ga bener gitu.
125 Oohh, iya pak ai yang sama-sama kerja jadi
126 sopirnya ada berapa orang pak?
127 Ga ada, bapak aja sendiri.
128 Hmm, terus kalo kemungkinan di Singapur
129 laki-laki kerjanya apa pak?
130 Ya paling supir juga, atau kerja bangunan.
131 Hmm, sama ya pak, tapi karena trauma itu
132 jadi ga kerja kesana lagi?
133 Iya, udah males jadina teh.
134 Terus sekarang bapak kerjanya apa pak?
135 Kalo ga nyupir ya ngojeg lah, nyupirin mobil Pekerjaan informan saat
136 travel. ini.
137 Ooh iya pak, tapi yang penting tiap hari itu
138 ada penghasilan gitu ya pak?
139 Iya buat sehari-hari.
140 Hmm, berarti putra sekarang masih 1 pak?
141 Ngga, sekarang mah udah 2. Yang kecil berarti Jumlah anak informan.
142 sekarang udah 2 taun setengah. Yang bungsu
143 laki-laki yang pertama perempuan.
144 Terus gimana pak ada kesulitan ga sama
145 anak-anak?
146 Kalo dulunya iya sih ada kesulitan, tapi kalo
147 sekarang mah udah biasa sih.
148 Anak yang gede udah tau pak kalo ibunya
149 kerja kesana?
150 Iya udah tau, kalo yang kecil belum.
151 Sekarang yang gede kelas berapa pak?
152 Kelas 3 sekarang.
153 Kesulitannya gimana pak? Hehe
154 Kalo lagi sakit yang paling bingung tuh, kalo ga Kesulitan informan
155 lagi sakit mah ya ga bingung-bingung amat sih. dalam mengurus
156 Ya bingungnya kan ngurusin anak kecil mah anaknya.
157 jadi keder lah.
158 Hmm, iya iya pak, tapi ibu lancar
159 komunikasinya sama bapak?
160 Iya lancar, ya hampir tiap hari lah smsan gitu Komunikasi informan
161 mah, kalo nelpon kan mahal, jadi ya paling sms. dengan istri di LN.
162 Hmm iya, oiya pak kalo yang di Singapur itu
163 berapa gajinya?
164 4 juta setengah. Penghasilan istri
165 Oh berarti gedean yang di Singapur ya pak. informan saat ini.
166 Terus kerjanya juga ngga kaya di Saudi. Kan
167 kalo di Saudi mah 24 jam kalo cewe mah, kalo
181

168 di Singapur mah kaya di Indonesia aja gitu,


169 waktunya tidur jam 10 jam 11 ya tidur, kalo di
170 Saudi mah ngga, hampir 24 jam, paling ada
171 waktu istirahat tuh 4-5 jam lah untuk tidurnya.
172 Ooh gitu ya pak. Hmm, dulu pas ibu sebelum
173 berangkat lagi ke Singapur ko bapak bisa
174 ngijinin ibu kerja sendiri kesana, kan kalo ke
175 Saudi mah bareng ya pak, kalo ke Singapur
176 kan sendiri, ko bapak ngizinin ibu,
177 pertimbangannya apa pak?
178 Ya tadinya mah kan karena pengen bikin Alasan informan
179 rumah, nah karna yang di Saudi itu ga berhasil, mengizinkan istri bekerja
180 jadi ya memutuskan buat pergi lagi ke Singapur. jadi TKW.
181 Nah kebetulannya yang lagi diperlukan
182 disitunya ya cewe, kalo laki-laki kurang
183 diperluin, makanya bapa mah ga kesana lagi,
184 trauma juga.
185 Oh berarti alasan utamanya supaya bisa
186 bikin rumah sendiri gitu ya pak?
187 Nah iya gitu.
188 Berarti sekarang tinggalnya sama siapa pak?
189 Sekarang kan udah mulai kumpul-kumpul
190 bahan bangun dikit-dikit, masih tinggal bareng Informan belum punya
191 orang tua. tempat tinggal sendiri.
192 Hmm, kalo alesan lain selain buat bikin
193 rumah ada lagi ga pak sampe-sampe ibu
194 harus kerja kesana?
195 Ya yang utamanya juga buat bayar hutang lah, Alasan kedua informan
196 banyak hutang kesana-kemari nah terus ya itu mengizinkan istri kerja
197 buat bikin rumah, tapi utamainnya sih bayar jadi TKW.
198 hutang dulu.
199 Hmm iya pak. Kalo dulu sebelum berangkat
200 ke Saudi kerjanya apa pak? Ibu kerja juga
201 ngga?
202 Iya kerja di Jakarta, di pabrikan gitu. Pekerjaan istri informan
203 Pabrik apa pak? sebelum jadi TKW.
204 Pabrik naonnya hilap deui, da udah lama.
205 Hmm, bapak juga di Jakarta?
206 Ngga, bapak mah kerja dirumah. Cuman ya gitu
207 kan kurang bisa memenuhi lah.
208 Oohh jadi kesana we gitu ya pak? Suka
209 kesepian ga pak? Hehe
210 Haha, ya namanya juga orang normal Cara informan mengatasi
211 manusiawi kesepian mah, tapi ya banyak kesepiannya.
212 hiburan lah, kadang ga dirasa kaya gituannya,
213 kalo liat-liat mah cuci mata ya gapapa, wajar,
182

214 asal ga kelewat batas aja.


215 Berarti cara ngatasinnya dengan cari
216 hiburan sendiri gitu ya pak?
217 Iya itu salah satu jalannya, yang penting ya itu
218 jangan berlebihan.
219 Oiya pak, kan kalo lihat berita-berita gitu
220 tuh pak suka ada yang sampe dianiaya, suka
221 takut kepikiran kaya gitu ga pak?
222 Hmm, kalo itu mah ngga sih ya, soalnya kan Informan tidak merasa
223 udah ada pengalaman buat soal yang kaya gitu- khawatir dengan
224 gitu mah udah ga takut, jadi biasanya orang pemberitaan di tv tentang
225 yang ada masalah gitu tuh biasanya dari kitanya TKW.
226 sendiri, jadi misalkan ada masalah ya,
227 datengnya dari kita sendiri, kita duluan yang
228 bikin masalahnya, soalnya kan ya sama aja kita
229 orang yang disana juga orang, kalo kitanya ga
230 bikin masalah sama dia, ya kitanya juga bakal
231 baik-baik aja.
232 Oh jadi kebanyakan kasus itu tuh bisa jadi
233 karna ulah kitanya gitu ya pak?
234 Heem. Ya setau bapak mah gitu, ga tau kalo
235 emang majikannya yang suka nyiksa
236 darisananya, tapi ya sejauh ini mah aman selagi
237 kitanya ga macem-macem.
238 Iya-iya pak. Hmm kalo ditotal mah udah
239 hampir 4 tahun ya pak?
240 Iya segituan lah.
241 Kalo yang ke Singapur kontraknya berapa
242 tahun pak?
243 Kontraknya 2 tahun.
244 Hmm, nanti kalo udah 2 tahun mau
245 perpanjang lagi apa gimana pak?
246 Ini rencananya belum pasti mau gimana, Rencana perpanjangan
247 soalnya kan kata si ibu tuh kalo rumah belum kerja.
248 jadi ya Insyaallah diperpanjang, gitu.
249 Hmm, pak kalo kerja di Kuningan aja ga
250 ada yang cocok gitu ya pak? Belum bisa
251 memenuhi kebutuhan juga ya pak?
252 Kalo di kuningan sebenernya bisa aja sih, tapi Informan dan istri ingin
253 kalo ngejar target ya agak susah, ripuh lah tujuan utamanya cepat
254 ngejar target mah ga akan keburu, abis buat tercapai.
255 makan sehari-hari aja, ga ada lebihnya lah.
256 Oiya pak, kalo ibu ngirimin uang kesini
257 berarti segitu ya pak 4,5 an?
258 Ya kalo misalkan itu ya ngga, ngirimnya itu 3
259 bulan sekali.
183

260 Ooh jadi ga tiap bulan ya pak?


261 Ngga, ya kadang 4 bulan sekali, kadang 3 bulan
262 sekali.
263 Kalo kebutuhan anak-anak mah selalu
264 terpenuhi ya pak?
265 Alhamdulillah terpenuhi lah itu mah, harus. Informan selalu berusaha
266 Iya ya pak. Hehe tadi teh anak yang pertama memenuhi kebutuhan
267 perempuan ya pak? Namanya siapa? anak-anak.
268 Namanya Suci kelas 3 SD sekolahnya juga tah
269 di SD 1.
270 Oiya pak, terus kan gini ya berarti tugas
271 bapak jadi nambah ya, tantangannya juga
272 jadi nambah ya, kan kalo ada ibu mah bisa
273 bagi-bagi gitu ya pak tugasnya, nah selain
274 kalo anak lagi sakit kesulitannya apalagi
275 pak?
276 Ngga ada sih ya paling itu aja, bikin pusing
277 soalnya, paling berat teh kerasanya, bingung
278 juga.
279 Tapi sama bapak juga pada deket kan anak-
280 anaknya?
281 Iya deket da.
282 Heem heem. Santai aja pak, jangan tegang
283 da ini mah anggap aja kaya ngobrol
284 biasa..hehe
285 Iya iya neng. Liburna lami?
286 Muhun pak, kan udah semester akhir jadi
287 tinggal nyusun skripsi aja. Pak ai di dayeuh
288 teh banyak yang pergi keluar negeri gituh?
289 Ada banyak yang merantau mah, ke luar negeri
290 ada, ke Jakarta gitu banyak. Tapi ya banyaknya
291 mah masih di Indo ke Jakarta, Bandung. Yang
292 keluar juga ada, tapi masih bisa keitung lah,
293 jarang.
294 Ooh berarti dicari sama sponsornya ya pak?
295 Emang ada informasi ke desa gitu apa
296 gimana pak?
297 Iya, dari temen-temen juga, misalnya ada yg
298 punya kenalan orang sponsor, trus si ini minat,
299 nah orangnya tuh ngasih tau, nanti langsung
300 dateng yang dari sponsornya dari Jakarta.
301 Ooh gitu ya, dulu pas ibu kerja di Jakarta
302 sering pulang pak?
303 Ah jarang, paling setahun sekali pulangnya pas Istri informan giat
304 lebaran. Atau ngga pas ada papait mamanis nah bekerja.
305 baru nyempetin pulang.
184

306 Oiya pak ada ketakutan anak-anak jadi ga


307 deket sama ibunya ga kan ibu jarang pulang
308 ya?
309 Ngga sih, da waktu dulu juga paling 2 minggu Informan merasa anak-
310 awal susah kenal, terus kesananya udah biasa anak akan berhubungan
311 lagi langsung akrab, terutama yang itu yang baik dengan ibunya.
312 kecil sekarang, kalo yang gede mah da udah
313 ngerti, udah tau jadi ya biasa aja.
314 Kalo pulang kesini biasanya berapa lama pa
315 dirumahnya?
316 Maksudna kumaha?
317 Maksudnya kalo pas pulang ke Kuningan itu
318 berapa lami pak di rompokna?
319 Pas tos ti Saudi mah nya hampir sataun. Pami
320 pas di Singapur mah belum pernah pulang atuh
321 kan pertama kesananya.
322 Kan suka ada libur natal gitu jg ga bisa
323 pulang pak?
324 Ga bisa atuh pan udah kontrak.
325 Oh iya ya pak. Berarti full dibiayain sama
326 sponsor ya pak?
327 Iya udah full.
328 Terus nanti bayar lagi ke sponsornya gimana
329 pak sistemnya?
330 Dipotong gaji per 6 bulan. Jadi sebulan teh
331 misalkan gajinya 4 juta setengah ya dipotong
332 500 ribu. Perbulannya 500 sampe 6 bulan.
333 Termasuk untuk pasport segala udah
334 diurusin sponsor ya pak?
335 Iya udah semua. Euh itu teh sponsornya mah
336 untung gede, dari seorang sejuta bae ge udah
337 berapa juta meureun sekali ngeberangkatin teh.
338 Cape kan ngurusinnya juga kadang mah pp itu
339 ke Jakarta bolak-balik nyariin orang, ngurusin
340 surat-surat segala, kadang kalo ada yang
341 ketinggalan balik lagi.
342 Biasanya tiap sponsor itu ke negara yang
343 sama apa beda-beda pak?
344 Ke yang beda-beda, tapi ya tergantung
345 sponsornya sih.
346 Ooh gitu ya pak. Muhun. Pak ini ga
347 ngeganggu kan ya pak?
348 Henteu henteu santai bae teu nanaon.
349 Iya pak, kan ini juga kemungkinan ga sekali
350 wawancara, jadi nanti kalo masih ada
351 informasi yang diperluin lagi mah nanti
185

352 ngehubungin bapak lagi ga apa-apa kan


353 pak?
354 Iya mangga ga apa-apa, kalo ga lagi ada kerjaan
355 mah sok aja.
356 Iya pak. Hehe berarti ada surat keterangan
357 dari desa gitu ya pak?
358 Iya atuh ada, kalo ga da mah ga bisa berangkat.
359 Kecuali kalo ke Malaysia, kan kalo ke Malaysia
360 mah bisa lewat itu lewat Kalimantan juga bisa
361 nyebrang, tapi itu mah ilegal, jadi ga lewat desa,
362 ga perlu tau desa mah, tapi ya ga boleh ai gitu
363 mah.
364 Hehehe, iya atuh pak masa mau tanpa izin
365 mah bisi ada apa-apa. Hehe ribet ga pak
366 ngurusin ini itunya?
367 Ya lumayan ribet lah, harus ngelampirin segala.
368 Berarti tembusannya ke kabupaten juga ga
369 pak?
370 Ngga harus kesana sih, paling sampe kecamatan
371 doang, terus kan udah diurusin sponsor juga.
372 Hmm, pas awal-awal ibu berangkat kesana
373 semua keluarga mendukung ga pak?
374 Ya ada yang ngedukung ada juga yang ngga. Ya Reaksi keluarga informan
375 tapi kalo udah ngeliat duit mah langsung pada ketika istri kerja jadi
376 ngedukung semua. Kalo udah turun duit udah TKW.
377 cair mah gitu. Pertama berangkat mah euh pada
378 ngomong teh gitu gitu lah bikin ga enak.
379 Gimana cenah pak yang ga ngedukung teh
380 alesannya kenapa?
381 Jadi kumaha sih omongan na teh pait, ga enak Tanggapan negatif
382 didenger, jadi ya seolah-olah naon nya, ga keluarga informan ketika
383 bakalan bener berangkat juga, ga bakalan hasil, istri kerja jadi TKW.
384 percuma berangkat ge. Eh tapi kalo udah turun
385 duit mah kaya seneng malah kaya pengen
386 dikasih, sekarang mah udah liat duit nyesel kali
387 dulu pernah ngomong gitu gitu teh. Ya biasalah
388 orang kampung mah gitu sugan?
389 Hehehehe.. iya pak pasti ada aja yang ga
390 suka mah. Selain bapak ada lagi ngga pak
391 tetangga yang pergi ke luar negeri?
392 Ada sih, tapi itu mah suaminya kerja di
393 Bandung. Ah da paling intinya mah sama,
394 ceritanya gitu gitu aja, paling bedanya sedikit ya
395 beberapa lah, intinya mah sama cari uang biar
396 bisa hidup mapan gitu.
397 Kalo kangen ke ibu gimana pak? Hehehe
186

398 telponan ya pak?


399 Hehe, ah da telponan ge ribet, mahal pulsanya, Komunikasi informan.
400 50ribu juga nanggung cuma berapa menit
401 langsung pssss pareum. Justru enaknya yang
402 dari luar negeri kalo nelpon kesini itu gratis,
403 kalo darisini kesana mah boro-boro gratis,
404 smsan ge jahat pulsa, komo deui nelpon.
405 Oiya pak, terus gini ya suka ada ketakutan
406 kan ibu udah lama disana, bisinya teh ada
407 main gitu pak?
408 Selingkuh gitu? Haha
409 Iya pak. Hehe gimana itu pak?
410 Kalo itu mah ya dari dulu juga sebelum Cara informan
411 misalkan ada laki-laki yang nelpon ke istri menghadapi isu
412 nyah, kadang-kadang istrinya itu suka selingkuh.
413 ngomong, emm pak itu ada orang nelpon tapi
414 ngomongnya sayang-sayangan kitu, jadi
415 ngomongna bogoheun lah ka urang, nah jadi
416 langsung ditempas bae kieu, ka bapa ge aya nu
417 bogoheun lah, eh atuh sami nya ai kitu mah,
418 jadi itu mah itung-itung hiburan na lah, jadi
419 yang penting mah jangan sampe terjadi, kan itu
420 jaraknya jauh yang nelpon tuh, ibaratnya mah
421 kalo di Indonesia yang satu di Riau yang satu di
422 Jakarta kan, ya abi ge kitu, abina mah dimana
423 itu na ge dimana, jadi etamah jang hiburan
424 wungkul, ya aman lah, kecuali sama orang
425 deket, misalkan nih dari sini nelepon ke
426 tetangga desa nah itu mah bahaya, kan deket
427 bisa ketemu, nah itu mah kan jauh jadi aman
428 aman aja ga bakalan bisa ketemu. Nah gitu
429 waktu pengalaman di Saudi mah kaya gitu.
430 Jadi ga ada masalah ya pak yah?
431 Iya, aman. Ya saling percaya aja kuncinya udah Informan saling percaya
432 suami istri mah. kepada istri.
433 Berarti dari mulai di Saudi juga
434 komunikasinya mah lancar ya pak ya?
435 Iya, lancar da.
436 Ada niatan buat modal usaha atau apa gitu
437 pak nanti setelah rumah jadi?
438 Iya, pengennya sih gitu, insyaallah pengen Rencana informan
439 usaha sendiri ya kecil-kecilan lah. Paling ya setelah istri pulang dari
440 biasanya dulu kalo pas pulang dari Saudi ada LN.
441 modal sedikit langsung ya jualan lah pernah
442 dulu juga.
443 Dulu sempet jualan apa pak?
187

444 Ya yang gampang aja kaya sayuran gitu, Usaha yang dijual.
445 makanan.
446 Nah yang waktu ibu kerja di Jakarta shift
447 shiftan gitu atuh pak?
448 Heem, kerja shift.
449 Hmm iya iya. Ai putra yang terakhir
450 namanya siapa pak?
451 Pirlo. Nama pemain bola itu mah.
452 Biar ketularan jadi pemain bola ya pak.
453 Hehe berarti sekarang serumah teh
454 tinggalnya berapa orang pak?
455 Ya berarti 4 orang sama ibuna, emana barudak. Informan tinggal
456 Oh abahnya mah udah almarhum pak? serumah dengan anak-
457 Muhun tos teu aya. anak dan ibu informan.
458 Hmmm, yaudah pak mungkin buat sekarang
459 mah dicukupin dulu segini. Nanti kalo masih
460 ada informasi yang kurang mah insyaallah
461 main lagi kesini pak.
462 Muhun neng mangga.
463 Hatur nuhun pisan pak sateuacanna. Bade
464 langsung pamit bae.
465 Muhun neng sami-sami, punten ieu teu
466 dipasihan nanaon.
467 Teu nanaon pak. Mangga pak,
468 Assalamualaikum.
469 Mangga neng mangga, waalaikumsalam.
188

CATATAN WAWANCARA (Autoanamnesa)

Interviewee : DEDE (nama samaran informan ke-3)


Tanggal Wawancara : 10 Juli 2015
Waktu Wawancara : Sore hari pukul : 16.06 16.25 WIB
Lokasi Wawancara : Di Rumah Informan
Wawancara ke- :2
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui gambaran pernikahan jarak jauh
(commuter marriage) pada suami dan faktor-faktor yang
menyebabkannya.
Jenis Wawancara : Tidak Terstruktur

Kode: W2 DEDE
No Catatan Wawancara Analisis / Koding
1 Ngalajengkeun anu kamari ya pak,
2 sateuacanna ibu angkat kaditu teh kepikiran
3 ngga pa bakal jadi kaya gini?
4 Ya kan dari awal udah sempet kerja bareng jadi Informan tidak terpikir
5 pas saya berhenti tuh ga ada pikiran istri bakal dengan kondisi yang
6 tinggal lanjutin disana ya ga kepikiran sih bakal sekarang.
7 gini akhirnya mah saya kerja di lembur.
8 Pernah diskusi ngga pa sama ibu gimana
9 tentang ngurus anak?
10 Ya ngga kan masih kecil anak-anaknya juga ya Informan tidak diskusi
11 paling tau-tau nanya kemana ya jawab aja ke dengan anak-anak.
12 Arab da udah pada tau juga sih, kalo awal-awal
13 mah iya nangis tapi cuman sebentar udah gitu Perasaan anak informan.
14 biasa lagi.
15 Hmm gitu ya pak. Terus kan dulu kerja di
16 luar meskipun sama-sama ke luar negeri tapi
17 jauh ya pak, nah itu tinggal terpisah gitu
18 gimana rasanya pak?
19 Ya biasa aja sih da kan udah lama ya ditinggal, Perasaan informan.
20 sedih pas awal-awalnya aja.
21 Hmm, awal ditinggal itu setelah pernikahan
22 berapa taun pak?
23 Nikah kan taun 2003 berangkat ya pas taun Awal mula ditinggal istri
24 2010 lah kan udah ditinggal 5 taunan, trus dulu bekerja.
25 sempet kerja bareng pas taun 2007, saya keluar,
26 istri nerusin lagi.
189

27 Hmm, udah tinggal sendiri berjauhan


28 selama 5 taun ya pak? Gimana rasanya pak?
29 Sepi sih, tapi ya itu karna udah lama jadi biasa Perasaan informan.
30 aja, kan bulan ini kontraknya mau habis, mau
31 pulang katanya, tapi majikannya masih minta
32 istri disana buat nerusin kerja.
33 Oooh bapanya masih ngijinin? Apa ga ada
34 kerjaan lain pak buat ibu selain kerja
35 diluar?
36 Iya ngijinin lah da gimana lagi ya kalo kerja Informan mengizinkan
37 disini susah mau kerja apa gajinya kecil lulusan istri bekerja.
38 Sd malah kalo tadinya orang itu kerja diluar
39 negeri pada ga mau kerja disini soalnya capenya
40 aja tuh, ga ada uangnya.
41 Hmm, trus sebenernya yang dicari apa sih
42 pak? Terus pengennya gimana kalo udah
43 jauh gini?
44 Ya itu intinya lagi kukumpul buat bikin rumah Tujuan utama.
45 aja sih, kalo ada sisanya ada lebihan buat
46 kebutuhan anak-anak, sekolah lah.
47 Hmm gitu ya pak. Oiya pak pernah nanya ga
48 ke ulama atau yang ngerti agama teh kalo
49 pasangan suami istri yang tinggal berjauhan
50 itu kaya gimana?
51 Ya ga sih ga pernah nanya gitu kan terserah kita Pemaknaan informan.
52 aja yang ngejalanin kan kita, tapi kalo orang-
53 orang tetangga ada aja yang ngomong ah ke na
54 moal bener bakal loba masalah, tapi angger wae
55 mun ningali geus aya duit turun mah kakara
56 bageur. Kalo nanya ke ulama gitu mah ngga sih
57 da saya juga ga terlalu mikirin omongan orang.
58 Hmm gitu ya pak, bapa kenapa ko mau sih
59 berjauhan sama istri?
60 Ya kalo ditanya mau ga mau ya jelas ga mau lah Keinginan informan.
61 ga ada yang ngurus rumah anak-anak juga tapi
62 da terpaksa untuk kebutuhan. Ya itu lah
63 alasannya supaya bisa kukumpul buat bikin
64 rumah.
65 Hmm iya pak. Terus suka ada masalah yang
66 muncul ngga pak di keluarga?
67 Ya ngga sih dijaga aja saling percaya, Cara mengatasi
68 komunikasi juga lancar ga ada masalah, permasalahan.
69 kemarin juga 2 hari yang lalu abis nelepon
70 ngobrol langsung sama anak-anak nanya kabar
71 gituan lah.
72 Hmm ya bagus ya pak kalo gitu mah. Terus
190

73 tuh ya kan bapa udah lama menikahnya, nah


74 itu cara bapa mempertahankan
75 pernikahannya gimana pak?
76 Ya kan sering komunikasi juga ya, percaya aja Cara mempertahankan
77 saling kasih kepercayaan. Kan itu kuncinya biar pernikahan.
78 pernikahannya langgeng mah.
79 Iya pak. Hmm, ada perubahan perilaku ngga
80 pa sebelum dan setelah ibu kerja ke luar
81 negeri?
82 Biasa aja sih, ga ada yang berubah paling ya itu Keseharian yang
83 aja untuk urusan kerjaan rumah tangga saya berubah.
84 yang ngerjain.
85 Nyuci gitu pak?
86 Iya saya sendiri, kadang dibantuin sih ibu saya,
87 sama anak-anak juga kalo pas merekanya mau
88 mah, kalo ngga ya sama saya sendiri aja.
89 Hmm, ai kerjaan bapa masih suka nyupir
90 pak?
91 Ya kumaha aya na wae ayeuna mah, kumaha Pekerjaan informan
92 aya nu ngajakna, saya mah padamelan mah sekarang.
93 naon wae.
94 Hmm, ada kebiasaan sehari-hari yang ilang
95 ga pak setelah ibu kerja ke luar negeri?
96 Ya apa ya biasa aja cuma itu lah ngurus anak Keseharian yang
97 sama pekerjaan rumah tangga biasanya waktu berubah.
98 itu mah kan dikerjain barengan sekarang mah
99 sama saya sendiri.
100 Hmm gitu ya. Suka kangen ga pak sama ibu?
101 Anak-anak juga suka nanyain ga pak?
102 Ya masih lah kalo nelpon juga suka nanya terus Perasaan informan.
103 kapan bisa pulangnya, da kan si ibunya juga
104 mereun sami kitu kangen, ya komo saya mah
105 adatna atuh da suami na. Hehe
106 Hehe iya pak. Sekarang tinggalnya masih
107 sama orang tua bapak?
108 Iya masih sama ortu jadi berempat disininya. Tempat tinggal informan.
109 Hmm, belum ada rencana ya pak jadinya ibu
110 nerusin lagi apa ngga?
111 Ya pengennya mah udah lah ngga usah kesana Harapan informan.
112 lagi, kan kepentok usia juga kalo ga salah usia
113 maksimal 35 atau 40 taun gitu.
114 Oh ibu udah usia segitu pak?
115 Belum sih, tapi kan kalo udah lebih dari segitu
116 mah udah ga terlalu baik diterusin kan tenaga
117 udah berkurang jadi takutnya udah ga kepake
118 gitu.
191

119 Ooh iya juga ya pak. Oiya menurut bapa,


120 perempuan yang bekerja itu gimana sih
121 pak?
122 Ya sebenernya sih ga usah kerja ya kalo bisa Tanggapan tentang
123 mah dirumah aja ngurus rumah tangga, anak- perempuan yang bekerja.
124 anak lah, mendingan saya aja yang kerja tapi
125 karena butuh tea supaya cepet sampe keinginan
126 pengen punya rumah sendiri jadi boleh aja sih.
127 Kalo istri ga nerusin kerja disana ga akan bisa
128 kukumpul, saya kan kerja disini secukupnya
129 sehari habis sehari habis lah kasarnya mah.
130 Ooh iya pak. Tapi ga ada paksaan ya pak ibu
131 kesana teh?
132 Ngga sih pengen sendiri kan tinggal nerusin aja Keinginan istri informan.
133 istri mah.
134 Hmm, iya pak jadi ga ada yang bisa dilakuin
135 lagi ya selain itu?
136 Ya iya, pasrah aja saya mah mudah-mudahan Pemaknaan informan.
137 ada hasilnya, tujuan tercapai, sekarang mah
138 susah-susah aja dulu gapapa.
139 Ooh iya pak. Hmm, mungkin cukup dulu ya
140 pak. Makasih buat waktunya pak. Mau
141 pamit aja langsung, mangga pak.
142 Assalamualaikum.
143 Oh, iya sama-sama neng. Mangga.
144 Waalaikumsalam..
192

LAMPIRAN HASIL OBSERVASI DEDE

Lokasi Observasi : Rumah Informan DEDE


Jenis Observasi : Tidak Terstruktur
Kode : OB1/DEDE

No Hasil Observasi
1 Informan memiliki tubuh yang tinggi badan kurus, tinggi sekitar 170 cm dan
2 berat badan sekitar 69 kg. rambutnya terkesan rapih dan dipotong cepak,
3 panjangnya tidak melebihi telinga. Ketika wawancara pertama informan
4 menggunakan polo shirt berwarna putih dan celana semi jeans serta
5 menggunakan sabuk berwarna hitam. Informan menjawab pertanyaan
6 peneliti sambil merokok dan meminum segelas kopi.
7 Rumah informan berada di desa Cikadu dekat dengan balai desa. Letak
8 rumah informan kira-kira 100 meter dari gang kecil melewati empat rumah
9 sebelumnya. Rumah yang ditinggali informan tidak terlalu besar, terdapat
10 halaman rumah di depannya yang bisa digunakan untuk menyimpan dua
11 motor. Rumah yang dicat kuning agak kecoklatan itu ditinggali oleh 4 orang
12 didalamnya, yaitu informan, kedua anak informan, dan ibu kandung
13 informan.
14 Ketika dilakukan wawancara pertama kali tanggal 20 April 2015, peneliti
15 menjelaskan kembali maksud dan tujuan dalam melakukan wawancara
16 sebelum memberikan pertanyaan kepada informan. Pada awalnya informan
17 hanya menjawab dengan jawaban yang singkat, namun pada pertanyaan
18 seterusnya informan bisa menceritakan lebih panjang lagi. Sesekali informan
19 menanyakan hal-hal diluar topik wawancara seperti menanyakan identitas
20 peneliti lebih mendalam. Wawancara pertama dengan informan berjalan
21 kurang lebih 38 menit.
193

LAMPIRAN HASIL OBSERVASI DEDE

Lokasi Observasi : Rumah Informan DEDE


Jenis Observasi : Tidak Terstruktur
Kode : OB2/DEDE

No Hasil Observasi
1 Wawancara kedua dilakukan pada tanggal 10 Juli 2015. Ketika peneliti
2 datang ke rumahnya, informan sedang duduk menonton televisi bersama
3 anak laki-lakinya. Informan terkesan santai dan tidak ada pekerjaan yang
4 sedang dilakukan. Terlihat dari pakaian yang dikenakannya hanya memakai
5 kaos oblong dan celana sebatas lutut. Di rumahnya peneliti bertemu dengan
6 ibu kandung informan.
7 Hubungan informan dengan lingkungan tetangganya terkesan baik. Hal ini
8 terlihat dari sikap tetangga informan yang datang ke rumah informan dan
9 menanyakan kepada informan tentang peneliti, kemudian informan
10 menerangkan kepada tetangganya terkait penelitian. Wawancara dilakukan
11 hanya sekitar 20 menit karena informan diminta oleh tetangganya untuk
12 menemani pergi ke suatu tempat sehingga wawancara kedua lebih cepat
13 dibandingkan sebelumnya.
194

Dinamika Psikologis Informan 1 (Pak Wahyu)

Tujuan utama:
Ingin punya tempat tinggal
Ekonomi keluarga sendiri
melemah Biaya sekolah anak-anak
Wirausaha membuka bengkel

Penghasilan suami tidak


mencukupi kebutuhan
Istri pergi
bekerja menjadi
TKW
Permasalahan yang muncul:
Anak putus sekolah,
kurang perhatian ortu LONG DISTANCE MARRIAGE
Kecenderungan (LDM) 5 tahun
perselingkuhan
Tanggapan negatif
tetangga Faktor penyebab:
Tekanan psikologis
Faktor Mikro: Faktor Makro :
suami
Adanya keinginan Adanya kontrak
untuk memiliki kerja perusahaan
rumah sendiri

Dampak pada suami:


Dampak LDM:
Kesedihan
Kesepian
Usaha mempertahankan
Suami berperan ganda pernikahan:
Kelelahan mengurus Menjaga komitmen
rumah tangga
Selalu berkomunikasi
Lebih bersabar
Saling percaya
Saling terbuka
Tidak curiga dan cemburuan
(berfikir postitif)

Cara mengatasi:
Pasrah dengan keadaan
Selalu berdoa
Menyibukkan diri bekerja
Menghabiskan waktu dengan
anak-anak
Mencari hiburan bermain-main
dengan teman wanitanya
195

Dinamika Psikologis Informan 2 (Pak Aji)

Tujuan utama:
Ingin punya tempat tinggal
Ekonomi keluarga sendiri
melemah Biaya sekolah anak-anak

Penghasilan suami tidak


mencukupi kebutuhan
Istri pergi
bekerja menjadi
TKW
Permasalahan yang muncul:
Masalah keuangan
Tidak bisa membagi LONG DISTANCE MARRIAGE
waktu antara pekerjaan (LDM) 7 tahun
dan mengurus rumah
Bingung jika tidak ada
pekerjaan Faktor penyebab:
Tekanan psikologis
Faktor Mikro: Faktor Makro :
suami dan anak
Adanya keinginan Adanya kontrak
untuk memiliki rumah kerja perusahaan
sendiri

Dampak LDM: Dampak LDM:


Dampak pada suami:
Kesedihan
Kesepian Usaha mempertahankan
Suami berperan ganda pernikahan:
Kelelahan mengurus Menjaga komitmen
rumah tangga Selalu berkomunikasi
Lebih bersabar Saling percaya
Saling terbuka
Tidak curiga dan cemburuan
(berfikir postitif)

Cara mengatasi:
Menyibukkan diri bekerja
Menghabiskan waktu
dengan anak-anak
Silaturahmi
Menyalurkan hobi
memelihara burung
196

Dinamika Psikologis Informan 3 (Pak Dede)

Tujuan utama:
Ingin punya rumah sendiri
Ekonomi keluarga Biaya sekolah anak-anak
melemah
Membayar hutang dan
berwirausaha berjualan sayur

Penghasilan suami tidak


mencukupi kebutuhan
Istri pergi
bekerja menjadi
TKW
Permasalahan yang muncul:
Kecenderungan
perselingkuhan LONG DISTANCE MARRIAGE
Tanggapan negatif (LDM) 5 tahun
tetangga
Tekanan psikologis Faktor penyebab:
suami
Faktor Mikro: Faktor Makro :
Adanya keinginan Adanya kontrak
untuk memiliki rumah kerja perusahaan
sendiri

Dampak pada suami:


Kesedihan Dampak LDM:
Kesepian
Suami berperan ganda Usaha mempertahankan
Kelelahan mengurus pernikahan:
rumah tangga Menjaga komitmen
Lebih bersabar Selalu berkomunikasi
Saling percaya
Saling terbuka
Tidak curiga dan cemburuan
(berfikir postitif)
Cara mengatasi:
Pasrah dengan keadaan
Selalu berdoa
Menyibukkan diri bekerja
Mencari hiburan bermain
dengan anak-anak dan sesekali
dengan teman wanitanya
197

D
DOKUMEN
NTASI

Ket: kondisi rumah baru informaan 1 (Wahyuu)

Ket: kondisi rumah kontrakan


k in
nforman 2 (A
Aji)

You might also like