You are on page 1of 10

RISET TEKNOLOGI INFORMASI

Oleh ELIYANI

Sebagian besar isi bersumber dari Dwi Priyatno, 2008, Mandiri Belajar SPSS.

ANALISIS DATA BAGIAN II

Pengujian Dua Sampel Berpasangan (Paired Sample T Test)


Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara
dua kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan). Maksudnya di sini adalah
sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan atau kondisi yang berbeda. Data yang
digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Rumus perhitungan sebagai berikut: (Sugiyono, 2007)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eliyani RISET TEKNOLOGI KOMUNIKASI 1


X }- X 2

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Eliyani RISET TEKNOLOGI KOMUNIKASI 2


t= ^+^-- 2 r

Contoh kasus:
Seorang dosen dalam penelitiannya ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata
nilai ujian Statistika antara sebelum d dengan menggunakan sampel sebanyak 10
responden. Data-data yang didapat sebagai berikut:

Tabel 1 Tabu/asi Data (Data Fiktif)


No Sebelum Les Sesudah Modul Multimedia
1 6.34 6.24
2 6.58 6.38
3 5.38 6.45
4 5.60 7.50
5 6.68 6.25
6 7.42 5.27
7 7.20 5.86
8 6.24 5.90
9 5.78 6.47
3D 5.47 6.98
Langkah-langkah pada program SPSS
* Masuk program SPSS.
* Klik variable view pada SPSS data editor.
* Pada kolom Name ketik sebelum, dan kolom Name pada baris kedua ketik
sesudah.
* Pada kolom Label, unotuk kolom pada baris pertama ketik Sebelum Multimedia,
untuk kolom pada baris kedua ketik Sesudah Multimedia.
* Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default).
* Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel sebelum
dan sesudah.
* Ketikkan data sesuai dengan variabelnya.
* Klik Analyze - Compare Means - Paired Sample T Test.
* Klik variabel Sebelum Multimedia kemudian klik variabel Sesudah Multimedia dan
masukkan ke kotak Paired Variables.

99

* Klik OK, maka hasil output yang didapat pada tabel Paired Samples
Statistics dan Paired Samples Test adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Paired Sample T Test

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Std. Error
Deviation Mean
Pair Sebelum 6.2690 10 10 .7132 .6121 .2255 .
Les 1 6.3300 1936
Sesudah Les

Paired Samples Test


Pairl
Sebelum Les

Paired Mean -Sesudah


-6.1000E-02
Std. Deviation 1.2580
Std. Error Mean .3978
95% Confidence Interval Lower -.9609 .8389
of the Difference Upper
t -.153
df 9
Sig. (2-tailed) .882

Keterangan: Tabel di atas telah diubah kedalam bentuk baris (double klik pada output
paired sample t test, kemudian pada menu bar klik Pivot, kemudian klik
Transpose Rows and Columns)

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:


1. Menentukan Hipotesis (ini sangat penting untuk bias
menentukan apa yang ingin diketahui oleh peneliti dari
ahsil penelitiannya. Dalam soal ujian, hipotesis harus
dapat dirumuskan berdasarkan uraian soal)
Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian Statistika
sebelum dijarkan dengan modul berbasis multimedia dengan rata-rata nilai
ujian sesudah diajarkan dengan modul multimedia.
Ha : Ada perbedaan antara rata-rata nilai ulangan Statistika sebelum
diajarkan dengan modul multimedia dengan rata-rata nilai ulangan sesudah
diajarkan dengan modul multimedia.
2. Menentukan tingkat signif ikansi
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%.
Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam
mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya
5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan da-
lam penelitian).
3. Menentukan t hitung
Dari tabel di atas didapat nilai t hitung adalah -0,153.
4. Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat
kebebasan (df) n-1 atau 10-1 = 9. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi =
0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,262 (lihat pada lampiran) atau
dapat dicari di MsExcel dengan cara pada sel kosong ketik =tinv(0.05,9) lalu
enter.
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
Berdasar probabilitas:
Ho diterima jika P value > 0,05
Ho ditolak jika P value < 0,05
6. Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas Nilai -t hitung > -t
tabel (-0,153 > -2,262) dan P value (0,882 > 0,05) maka Ho diterima.

7. Gambar
Gambar 12. Daerah Penentuan Ho

Ho ditolak Ho ditolak
8. Kesimpulan
Oleh karena nilai -t hitung > -t tabel (-0,153 > -2,262) dan P value (0,882 > 0,05)
maka Ho diterima, artinya Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian
Statistika sebelum dijarkan dengan modul berbasis multimedia dengan rata-
rata nilai ujian sesudah diajarkan dengan modul multimedia. Sebagai catatan:
Jika hasil ada perbedaan, maka kemudian dilihat rata-rata mana yang lebih tinggi
dengan melihat nilai Mean pada Paired Samples Statistic, atau pada t hitung, t hitung
positif berarti rata-rata sebelum diajarkan dengan modul multimedia lebih tinggi
daripada sesudahnya dan sebaliknya t hitung negatif berarti rata-rata sebelum
diajarkan dengan modul multimedia lebih rendah daripada sesudah diajarkan
dengan modul multimedia.

D. Pengujian Varian Satu Jalur (One WayANOVA)

Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata untuk
lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, rata-
rata manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya berskala interval
atau rasio.
Contoh kasus:
Seorang mahasiswa dalam penelitiannya ingin mengetahui apakah ada perbedaan
kecepatan transfer data menggunakan modem A, modem B dan modem C Penelitian
dengan menggunakan sampel sebanyak 20 data dengan jumlah sampel masing-
masing modem yang tidak sama yaitu modem A sebanyak 7 sampel, modem B
sebanyak 7 sampel, dan modem C sebanyak 6. Data-data yang didapat sebagai
berikut:
Langkah-langkah uji dengan program SPSS
* Masuk program SPSS.
* Klik variable view pada SPSS data editor.
* Pada kolom Name ketik KBPS, dan kolom Name pada baris kedua ketik Modem.
* Pada kolom Decimals, ubah nilai menjadi 0 untuk semua variabel.
* Pada kolom Label, untuk kolom pada baris pertama ketik Nilai Ujian, untuk kolom
pada baris kedua ketik Modem.
* Pada kolom Values, untuk kolom pada baris pertama biar-kan kosong (None). Untuk
kolom pada baris kedua klik pada kotak kecil, pada value ketik 1, pada Value Label
ketik Modem A, lalu klik Add. Langkah selanjutnya pada Value ketik 2, pada Value
Label ketik Modem B, lalu klik Add. Selanjutnya pada Value ketik 3, pada Value La-
bel ketik Modem C, lalu klik Add. Kemudian klik OK.

Tabel 3. Tabulasi Data (Data Fikti)


NO KBPS Modem
1 32 Modem A
2 35 Modem A
3 41 Modem A
4 39 Modem A
5 45 Modem A
6 43 Modem A
7 42 Modem A
8 35 Modem B
9 36 Modem B
10 30 Modem B
11 28 Modem B
12 26 Modem B
13 27 Modem B
14 32 Modem B
15 38 Modem C
16 45 Modem C
17 42 Modem C
18 42 Modem C
19 40 Modem C
20 38 Modem C

* Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default).


* Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom
variabel KBPS dan Modem.
* Ketikkan data sesuai dengan variabelnya (pada variabel Modem
ketik dengan angka 1,2 dan 3 (1 menunjukkan Modem A, 2
menunjukkan Modem B, dan 3 menunjukkan Modem C).
* Klik Analyze - Compare Means - One Way ANOVA.
* Klik variabel Nilai Ujian dan masukkan ke kotak Dependent List,
kemudian klik variabel Modem dan masukkan ke kotak Factor,
kemudian klik Options, klik Descriptive and Homogeneity of
variance, lalu klik Continue.
* Klik OK, maka hasil output yang didapat adalah seba-gai
berikut:
Tabel 4. Hasil Uji One WayANOVA

Descriptives

Nilai Ujian
Modem A Modem B Modem C Total
N 7 7 6 20
Mean 39.57 30.57 40.83 36.80
Std. Deviation 4.61 3.91 2.71 5.98
SB. Error 1.74 1.48 1.11 1.34
95% Confidence Lower 35.30 26.96 37.98 34.00
Interval for Mean upper 43.84 34.19 43.68 39.60
Minimum 32 26 38 26
Maximum 45 36 45 45

Test of Homogeneity of Variances


Nilai Ujian
Levene df1 df2 Sig.
Statistic
.982 2 17 .395
ANOVA

Nilai Ujian
Sum of df Mean F Sig.
Squares
Square
Between 422.938 2 211.469 14.029 .000
Groups Within 256.262 17 19 15.074
Groups Total 679.200
Keterangan: Tabel Descriptives di atas telah diubah ke dalam bentuk baris (double klik
pada output Descriptives, kemudian pada menu bar klik Pivot, kemudian klik
Transpose Rows and Columns)

Sebelum dilakukan uji ANOVA maka dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas)
dengan Levene Test, uji ini digunakan untuk mengetahui apakah varian ketiga kelompok
Modem sama. Data yang memenuhi syarat adalah jika varian sama atau subjek berasal
dari kelompok yang homogen.

Langkah-langkah uji homogenitas sebagai berikut:


1. Menentukan Hipotesis
Ho : Ketiga varian adalah sama (varian kelompok Modem A,
B dan C sama). Ha : Ketiga varian adalah berbeda (varian kelompok
Modem
A, B dan C sama).
2. Kriteria Pengujian (berdasar probabilitas / signifikansi) Ho diterima jika P value >
0,05 Ho ditolak jika P value < 0,05
3. Membandingkan probabilitas
Nilai P value (0,395 > 0,05) maka Ho diterima (lihat output pada test of
homogeneity of variance).
4. Kesimpulan
Oleh karena nilai probabilitas (signifikansi) adalah 0,395 lebih besar dari 0,05
maka Ho diterima, jadi dapat disim-pulkan bahwa ketiga varian sama (varian
kelompok Modem A, B dan C sama). Angka Levene Statistic menunjukkan se-
makin kecil nilainya maka semakin besar homogenitasnya (dfl = jumlah kelompok
data-1 atau 3-1 = 2, sedangkan df2 = jumlah data - jumlah kelompok data atau
20-3 = 17).

Langkah-langkah uji ANOVA sebagai berikut:


1. Menentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian Modem
A, Modem B dan Modem C
Ha : Ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian Modem A,
Modem B dan Modem C

2. Menentukan tingkat signifikansi


Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%.
Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam
mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya
5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan
dalam penelitian).
3 Menentukan F hitung
. Dari tabel di atas didapat nilai F hitung adalah 14,029.
4 Menentukan F tabel
. Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, a = 5%, df
1 (jumlah variabel-1) = 2, dan df 2 (n-3) atau 20-3 = 17, hasil
diperoleh untuk F tabel sebesar 3,592 (lihat pada lampiran)
atau dapat dicari di MsExcel dengan cara pada sel kosong
ketik =finv(0.05,2,17) lalu enter.
5 Kriteria pengujian
. - Ho diterima bila F hitung < F tabel
- Ho ditolak bila F hitung > F tabel
6 Membandingkan F hitung dengan F tabel.
. Nilai F hitung > F tabel (14,029 > 3,592), maka Ho ditolak.

7
7. Gambar
Gambar 13. Daerah Penentuan Ho
Ho ditolak

+ 3,592 14,029

8. Kesimpulan
Karena F hitung > F tabel (14,029 > 3,592), maka Ho ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa
ada perbedaan antara rata-rata nilai ujian Modem A, Modem B dan Modem C. Pada
tabel Descriptives terlihat rata-rata (mean) untuk Modem A adalah 39,57, untuk Modem B
adalah 30,57 dan Modem C adalah 40,83, artinya bahwa rata-rata kecepatan transfer
data Modem C paling tinggi, kemudian Modem A dan Modem B.

You might also like