Professional Documents
Culture Documents
NIM : 135020300111061
Kelas : CA
BAB II
Berikut akan dijelaskan tiga kategori dalam:laporan keuangan wajib, antara lain :
1. Laporan Keuangan
Laporan ini sering kali digunakan untuk memublikasikan produk, jasa, dan pencapain
perusahaan kepada pemegang saham dan pihak lain. dokumen wajib yang serupa dengan laporan
tahunan adalah Form 10-K, yang harus diserahkan perusahaan publik kepada SEC. Ketika
menganalisis informasi kuartalan, perlu dipahami dua faktor berikut:
penyesuain akhir tahun (year-end adjustment). Perusahaan sering kali membuat penyesuain
(misalnya, penghapusan persedian) pada kuartal terakhir.
2. Pengumuman Laba.
Perusahaan sering kali mempublikasikan ringkasan informsi penting lebih dulu melalui
pengumuman laba (earnings announcement). Pengumuman laba memberikan ringkasan
informasi penting mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan baik untuk periode
kuartalan maupun tahunan. Informasi rinci pada laporan keuangan dapat dianalisis untuk
memberikan gambaran mengenai kinerja dan prospek perusahaan masa datang yang tidak dapat
diperoleh dari ringkasan informasi saat pengumuman laba.
Berikut akan dijelaskan pihak-pihak yang mempengaruhi laporan keuangan antara lain :
Bulletin EITF (EITF Bulletin). Buletin ini dipublikasikan oleh tim satuan kerja FSAB.
Praktik Industri (industry practices). Praktik industri dapat digunakan sebagai acuan untuk
mengevaluasi tingkat konservatisme atau agresivitas dari kebijakan akutansi suatu
perusahaan,
Penetapan Standar Akutansi. Penetapan standar akutansi di amrka serikat berbeda dengan
banyak negarra lain merupakan tanggung jawab dari pihak swasta bersama dengan profesi
akutansi.
Peran Securities and Exchange Commission (SEC). badan pengawas pasar modal AS, SEC,
merupakan badan independen, sepauh berbentuk badan pemerintah yang mengeluarkan undang-
undang pasar modal tahun 1993 dan 1994. SEC dapat mengganti, memodifikasi, atau membuat
pelaporan keuangan dan persyaratan pengungkapan baru. Badan ini dapat dipandang sebagai
otoritas tertingggi dalam pelaporan keuangan.
International Accounting Standards. Standar Akuntansi Internasional (International
Accounting Standards-IAS) merupakan standar yang dikeluarkan oleh International Accounting
Standards Boards (IASB), yang merupakan badan perwakilan dari akuntan dan pihak terkait lain
dari berbagai negara.
2. Manajer
Pihak yang paling bertanggung jawab atas laporan keuangan yang wajar dan akurat
adalah manajer. Penilaian manajer dilakukan karena standar akuntansi sering kali
memungkinkan manajer untuk memilih di antara alternatif metode akuntansi dan juga karena
estimasi diperlukan untuk dapat menghitung angka akuntansi.Penilaian pada akuntansi keuangan
dapat melibatkan kebebasan mannajerial (managerial discretion). Namun dalam praktiknya,
banyak manajer yang menyalahgunakan kebebasan itu untuk melakukan manajemen laba dalam
mempercantik laporan keuangan. Manajemen laba (earnings management) ini dapat mengurangi
tingkat keprcayaan atas proses pelaporan. Biasanya manajer akan menolak standar yang : (1)
mengurangi laba yang dilaporkan ; (2) meningkatkan fluktuasi laba; atau (3) mengungkapkan
informasi kompetetif mengenai segmen, produk, atau rencana tertentu.
SEC memainkan peranan aktif dalam memonitor pelaksanaan standar akuntansi. Semua
perusahaan publik harus menyerahkan laporan keuangan yang telah di audit (laporan 10-K dan
10-Q) untuk SEC.
2. Auditor
Inti dari laporan auditor adalah pendapat atau opini audit. Auditor dapat memberikan (1)
pendapat wajar tanpa pengecualian, (2) pendapat dengan satu atau beberapa pengecualian, (3)
menolak memberikan pendapat.
Salah satu mekanisme pengawasan laporan keuangan penting adalah tata kelola dalm
perusahaan. Seorang analisis perlu mempelajari mekanisme tata kelola perusahaaan yang ada.
Tata kelola yang memungkinkan kualitas laba dan akuntansi yang juga tidak baik..
Pengawasan penting atas manajer (dan juga auditor) adalah ancaman tuntunan hukum.
Ancaman tuntunan hukum ini mempengaruhi manajer untuk memilih praktik pelaporan
engungkapan wajib dan sukarela yang lebih bertanggung jawab.
Perantara informasi, atau analisis, memainkan peranan penting dan unik dalam pelaporan
keuangan. Di satu sisi, analisis mencerminkan suatu kelompok pemakai yang terpelajar dan aktif.
Di sisi lain, analisis merupakan sumber informasi alternatif yang penting. Perantara informasi
mencerminkan suatu industri yang terlibat dalam pengumpulan, pemrosesan, interpetasi, dan
pemilihan informasi mengenai prospek keuangan suatu perusahaan. Mereka dianggap melakukan
satu atau lebih dari empat fuungsi berikut :
1. pengumpulan informasi
2. interpretsi infoormasi
3. analisis prospektif
4. rekomendasi.
1. Pertanggungjawaban
Hal ini mencangkup pemahaman prinsip yang mendasari pengukuran aktiva, kewajiban,
ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.
1. Jurnal Berpasangan
Prinsip jurnal berpasangan atau jurnal ganda (double entry) mendasari fungsi pencatatan
akuntansi. Memahami akuntansi jurnal berpasangan membantu analisis laporan keuangan karena
akan membantu rekonstruksi transaksi usaha. Sistem jurnal berpasangan ini menggunakan dua
catatan atas setiap transaksi usaha.
2. Biaya Historis
Sistem akuntansi bertujuan untuk melaporkan informasi yang wajar dan objektif . karena
nilai aktiva yang diperoleh melalui transaksi tawar-menawar yang wajar (arms length) biasanya
wajar dan objektif, biaya historis (historical cost) dari transaksi aktual ini biasanya disajikan
dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, meskipun kadang kita menyesuaikan nilai biaya
historis, kita mengakui bahwa biaya historis merupakan hasil kompromi antara relevansi dan
keandalan.
3. Akuntansi Akrual
Akuntansi modern menerapkan basis akrual sebagai pengganti basis arus kas yang lebih
tradisional. Berdasarkan akuntansi akrual (accrual accounting), pendapatan diakui saat dihasilkan
dan beban saat terjadi, tanpa memperhatikan penerimaan atau pembayaran kas.
4. Pengungkapan Penuh
5. Materialitas
6. Konservatisme
Konservatisme mengurangi tingkat keandalan dan relevansi informasi akuntansi melalui
dua cara. Pertama, konservatisme menyajikan aktiva dan laba terlalu rendah. Kedua,
konservatisme menyebabkan penundaan pengakuan kabar baik pada laporan keuangan, namun
secepatnya mengakui kabar buruk.
Ramalan, laporan. Dan rekomendasi analis bersama dengan sumber informasi alternatif
lain merupakan pesaing utama informasi akuntansi. Apakah keunggulan dari sumber alternatif
ini? Paling tidak ada tiga hal yaitu :
1. Tepat waktu.
Laporan keuangan dibuat paling sering setiap kuartal dan biasanya dipublikasikan tiga
sampai enam pekan setelah akhir kuartal.
2. Frekuensi.
Frekuensi terkait erat dengan tepat waktu. Laporan keuangan dibuat secara berkala,
biasanya tiap kuartal.
1 Konsep Akrual
Untuk melihat hubungan antara akrual dan arus kas penting untuk mengenali beberapa
jenis arus kas. Arus kas operasi mengacu pada kas yang berasal dari aktivitas operasi perusahaan.
Arus kas bebas mencerminkan dampak tambahan investasi dan divestasi terhadap aktiva
operasional.
Perbedaan antara akuntansi akrual dan akuntansi kas merupakan masalah tepat waktu dan
pengaitan. Akuntansi akrual mengatasi masalah tepat waktu maupun pengaitan yang selalu
terdapat pada akuntansi kas. Masalah tepat waktu (timing) mengacu pada arus kas yang tidak
selalu terjadi bersamaan dengan aktivitas usaha yang menghasilkan kas tersebut.
Akuntansi akrual memiliki pengaruh khusus terhadap laporan laba rugi melalui
pengakuan pendapatan dan pengaitan beban. Hal ini akan dijelaskan sebagai berikut
Pengakuan pendapatan. Hal ini berarti bahwa perusahaan telah melakukan tugasnya.
Pendapatan direalisasi saat memperoleh kas dari penyerahan barang atau jasa.
Pendapatan dapat direlisasi saat memperoleh aktiva (biasanya piutang) yang dapat siubah
menjadi kas atau setara kas, dari penyerahan barang dan jasa.
Pengaitan beban. Proses pengaitan ini berbeda untuk dua jenis beban. Beban yang berasal
dari produksi suatu produk atau jasa disebut biaya produk (product costs), dan diakui saat
produk atau jasa diserahkan.
Akrual jangka pendek (short-term accruals) mengacu pada perbedaan waktu yang pendek
antara laba dan arus kas. Akrual ini menyebabkan adanya pos modal kerja pada neraca (aktiva
lancar dan kewajiban lancar) serta disebut juga aktual modal kerja (working capital accrual).
Akrual jangka panjang (long-term accrual) disebabkan oleh kapitalisasi. Kapitalisasi aktiva
merupakan proses penangguhan biaya yang terjadi pada periode kini karena manfaatnya
diharapkan terjadi pada periode masa depan.
Berikut akan dibahas kelebihan dan kekurangan konseptual serta empiris akuntansi akrual
terhadap akuntansi kas dalam pengukuran kinerja dan peramalan arus kas masa depan.
1. Relevansi Akuntansi Akrual
Relevansi Konseptual Akuntansi Akrual. Baik akrual jangka pendek maupun jangka
panjang penting bagi relevansi laba dibandingkan dengan arus kas seperti penjelasan berikut :
Relevansi akrual jangka panjang. Untuk melihat penggunaan akrual jangka panjang,
ingat bahwa arus kas bebas dihitung dengan mengurangkan investasi pada aktiva
operasi jangka panjang dari arus kas operasi.
Keunggulan akrual dalam menyajikan informasi relevan atas kinerja dan kondisi
keuangan suatu perusahaan , dan untuk memprediksi arus kas masa depan
Kondisi keuangan. Sistem akuntansi berdasarkan arus kas menghasilkan neraca yang
tidak dapat mencerminkan kondisi keuangan suatu perusahaan.
Prediksi arus kas masa depan. Arus kas ini bukan merupakan alat prediksi arus kas
masa depan yang terbaik. Namun, laba akrual merupakan prediksi arus kas masa
depan yang lebih baik.
Analisis akuntansi merupakan persyaratan penting bagi analisis keuangan yang efektif.
Pada bagian ini, akan dijelaskan pentingnya analisis akuntansi, termasuk mengidentifikasi
sumber distorsi akuntansi dan pembahasan kebutuhan penting untuk melakukan analisis. Juga
dikenalkan dua konsep laba alternatif yang penting dalam analisis. Kemudian akan dibahas
manajemen, motifasi dan strateginya, serta implikasinya terhadap analisis.
1. Distorsi Akuntansi
Distorsi akuntansi merupakan penyimpangan dari informasi yang dilaporkan pada
laporan keuangan terhadap relitas usaha sebenarnya. Distorsi ini timbul dari sifat akuntansi
akrual yang meliputi standar, kesalahan estimasi, keseimbangan antara relevan dan andal, serta
kebebasan dalam aplikasinya.
2. Tujuan Analisis
Kebutuhan informasi pemakai berbeda berdasarkan tujuan dan analisis mereka. Pada
analisis ekuitas, informasi akuntansi harus memberikan gambaran yang tidak bias mengenai
posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Informasi ini juga harus memfasilitasi perhitungan
potensi laba perusahaan di masa depan
Meningkatkan Laba (Increasing Income). Salah satu strategi manajemen laba adalah
meningkatkan laba yang dilaporkan pada periode kini untuk membuat perusahaan
dipandang lebih baik.
Mandi Besar (Big Bath). Strategi ini dilakukan melalui penghapusan sebanyak
mungkin pada satu periode. Periode yang dipilih biasanya periode dengan kinerja
yang buruk (sering kali pada masa resesi di mana perusahaan lain juga melaporkan
laba yang buruk) atau peristiwa saat terjadi satu kejadian yang tidak biasa seperti
perubahan manajemen, merger, atau restrukturisasi.
Motivasi melakukan manajemen laba biasanya dilatari oleh hal-hal sebagai berikut :
Intensif lain. Terdapat beberapa alasan manajemen laba lainnya. Laba sering kali
diturunkan untuk menghindari biaya politik dan penelitian yang dilakukan badan
pemerintah misalnya untuk ketaatn undang-undang antimonopoli dan IRS.
Memindahkan beban pada eriode beriku dengan mengadopsi metode akuntansi tertentu.
Membuat biaya yang terjadi hanya satu waktu tertentu seperti penurunan nilai aktiva dan
biaya restrukturisasi pada periode antara.
Laba juga dapat ditentukan dengan secara khusus mengklasifikasikan beban (dan
pendapatan) pada bagian tertentu laporan laba rugi. Bentuk umum dari manajemen laba melalui
klasifikasi adalah memindahkan beban di bawah garis, atau melaporkan beban pada pos luar
biasa dan tidak berulang sehingga tidak dianggap penting oleh analis.
Identifikasi dan penilaian kebijakan akuntansi penting. Tahapan penting dalam evaluasi
kualitas laba adalah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting yang dipilih
perusahaan.
Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi. Penting untuk menilai tingkat fleksibilitas yang
tersedia pada saat pembuatan laporan keuangan.
Tentukan strategi pelporan. Menentukan strategi pelaporan yang diadopsi oleh perusahaan.
Identifikasi dan menilai tanda bahaya. Satu tahap yang berguna dalam evaluasi kualitas
laba adlah melihat tanda bahaya.
Kapitalisasi sewa guna operasi jangka panjang, dengan penyesuaian atas neraca dan
laporan laba rugi.
penyesuaian beban tidak rutin seperti penurunan nilai aktiva dan biaya restrukturisasi.
Analis harus mamahami implikasi pendapat audit terhadap pemakai laporan keuangan
dan harus manghargai keterbatan pendapat serta implikasinya terhadap analisis laporan
keuangan.
2. Prosedur Auditing
Tujuan utama audit laporan keuangan adalah untuk mengidentifikasi kesalahan dan
penyimpangan, yang jika tidak terdeteksi aakan memberikan dampak material pada kewajaran
penyajian dan kesesuaian laporan keuangan dengan GAAP.
Bahasa laporan audit telah direvisi untuk memperkecil jarak antara tanggung jawab ingin
diasumsikan auditor dengan asumsi tanggung jawab auditor menurut kepercayaan masyarakat.
Bahasa yang diinginkan tidak teknis dan lebih eksplisit menyatakan tanggung jawab yang
diaumsikan kantor auditor, prosedur yang dilakukan dan kepastian yang diberikan.
Terdapat beberapa jenis kualifikasi yang dapat dinyatakan oleh auditor, antara lain
sebagai berikut :
Kualifikasi kecuali untuk (except for) mencerminkan pendapat atas laporan keuangan
kecuali untuk suatu akibat yang berasal dari kondisi yang harus diungkapkan. Kualifikasi
dapat berasal dari pembatasan lingkup audit, yang karena kondisi di luar jangkauan
auditor atau karena pembatasan yang dilakukan oleh perusahaan yang diaudit,
menghasilkan kegagalan untuk mendapatkan bukti yang objektif dan dapat diverifikasi.
Auditor memberikan pendapat tidak wajar (adverse opinion) pada kasus di mana laporan
keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan
hal ini memiliki dampak yang material terhadap kewajaran penyajian laporan.
Auditing sebagian besar bersandar pada pendekatan penarikan sample (sampling) atas
data dan informasi yang diaudit. Ukuran sample dibatasi oleh biaya praktik audit. Harus diingat
bahwa terdapat beberap risiko jika kita bersandar pada hasil audit. Risiko ini terkait dengan
beberapa faktor seperti (1) ketidakmampuan dan atau keengganan auditor untuk mendeteksi
kecurangan pada tingkat tinggi dan untuk melakukan uji audit yang diperlukan untuk menangkap
kecurangan ini, (2) ketidakmampuan auditor untuk menilai tingkat memburuknya situasi, (3)
gambaran auditor mengenai sejauh mana tanggung jawab untuk mencari dan mengungkapkan,
dan (4) kualitas audit secara keseluruhan.
Untuk bersandar pada laporan keuangan yang telah diaudit, analisis kita haus
memperhatikan keterbatasan proses audit. Selanjutnya, Harus dipahami apa arti laporan audit.
Akuntan publik menyatakan laporan keuangan yang disusun oleh manajemen telah ditelaah
ulang dan memastikan laporan tersebut sesuai dengan catatan yang diaudit.
Kebutuhan akan estimasi dan interprestasi pada akuntansi akrual telah membuat beberapa
individu mempertanyakan tingkat keandalan seluruh pengukuran akrual. Bagian ini
mempertimbangkan tiga faktor yang biasanya diidentifikasikan sebagai penentu kualitas laba,
yaitu sebagai berikut :
1. Prinsip akuntansi.
Salah satu penentu kualitas laba adalah kebebasan manajemen dalam memilih prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku. Kebebasan ini dapat bersifat agresif(optimis) atau konservatif
2. Aplikasi akuntansi.
Penentu kulitas laba lainnya adalah kebebasan manajemen dalam menerapkan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku.
3. Risiko usaha.
Penentu kualitas laba yang ketiga adalah hubungan antara laba dan risiko usaha. Hal ini
mencangkup dampak siklus dan kekuatan usaha lain terhadap tingkat, stabilitas, sumber, dan
variabilitas laba.
Penentu kualitas Laba yang penting adalah pilihan manjemen atas prinsip akuntansi dan
aplikasinya. Bahasan ini membahas beberapa pilihan akuntansi atas pengeluaran yang penting
untuk membantu kita menilai kualitas laba. Dan karenanya evaluasi pengeluaran ini mengacu
pada analisis kualitas laba pada laporan laba rugi. Dua contoh penting misalnya :
1. Beban Iklan. Sebagian besar pengeluaran untuk iklan memiliki dampak yang melampaui
periode saat ini. Hal ini merupakan penyebab lemahnya hubungan antara pengeluaran
iklan dengan kinerja jangka pendek.
2. Beban penelitian dan pengembangan. Biaya penelitian dan pengembangan atau litbang
(R&D) merupakan pengeluaran dalam laporan keuangan yang paling sulit untuk dianlisis
dan diinterpretasi
Kita dapat menyatakan hal ini dalam suatu preposisi Jika aktiva dinyatakan terlalu
tinggi, maka laba kumulatif dinyatakan terlalu tinggi. Hal ini dapat dibuktikan karena laba tidak
dikenakan beban yang diperlukan untuk menurunkan nilai aktiva menjadi nilai realisasinya.
Analisis kita juga harus mencangkup proposisi yang terkait dengan nilai provisi dan
kewajiban terhadap laba. Secara umum, dinyatakan Jika provisi dan kewajiaban dinyatakan
terlalu rendah, maka laba kumulatif dinyatakan terlalu tinggi. Hal ini dapat dibuktikan karena
laba tidak dikenakan beban yang diperlukan untuk menaikkan nilai provisi dan kewajiban ke
dalam nilai pasarnya