You are on page 1of 6

1.

Definisi DNA
DNA merupakan kependekan dari deoxyribonucleic acid atau dalam
Bahasa Indonesia sering juga disebut ADN yang merupakan kependekan dari
asam deoksiribonukleat. DNA atau ADN ini merupakan materi genetik yang
terdapat dalam tubuh setiap orang yang diwarisi dari orang tua. DNA terdapat
pada inti sel di dalam struktur kromosom dan pada mitokondria.
Fungsinya sebagai cetak biru yang berfungsi sebagai pemberi kode untuk
tiap manusia seperti untuk warna rambut, bentuk mata, bentuk wajah, warna kulit,
dan lainnya. Pengenalan tentang struktur DNA diperkenalkan oleh Francis Crick,
ilmuwan asal Inggris dan James Watson asal Amerika Serikat pada tahun 1953.
Untuk mempermudah kita memahami seperti apa DNA, coba Anda
pikirkan sebuah kalimat. Kalimat tersebut disusun dari beberapa kata. Dan setiap
kata dibentuk dari beberapa abjad. Dapat dikatakan, abjad adalah unsur dasar dari
banyak bahasa. Prinsip yang serupa juga bisa diterapkan pada DNA. Pada tingkat
molekuler, "abjad" utama disediakan oleh DNA. Yang menakjubkan adalah
bahwa "abjad" ini hanya terdiri dari empat huruf yaitu A, C, G, dan T, yang
merupakan lambang basa kimia adenin, sitosin (cytosine), guanin, dan timin.
Senyawa ini membentuk ikatan yang eksklusif, di mana adenin akan selalu
berpasangan dengan timin dan guanin akan selalu berpasangan dengan sitosin.
Bentuk dari DNA adalah seperti spiral ganda yang menyatu dengan rapat.
DNA terdiri dari 4 pasangan basa A, C, G, dan T yang merupakan komponen
kimiawi yang mengandung nitrogen. Urutan basa-basa pada molekul DNA-lah
yang menentukan informasi genetika yang terdapat di dalamnya. Singkatnya,
urutan ini menentukan hampir segala sesuatu tentang Anda, dari warna rambut,
warna kulit, hingga bentuk hidung kita.
Setiap manusia memiliki 23 pasang kromosom yang terdiri dari 22 pasang
kromosom somatik dan 1 pasang kromosom penentu jenis kelamin. Kromosom
XX menentukan seseorang dengan jenis kelamin wanita dan XY untuk seseorang
yang berjenis kelamin laki-laki. Kromosom ini didapat dari orang tua, separuh
dari ibu dan separuh lagi dari ayah.
DNA (deoxsiribonukleidacid) , adalah rangkaian molekul penentu bentuk
dan sifat semua makluk hidup. DNA itu ada yang berupa pilinan ganda ada juga
yang merupakan pilinan tunggal. DNA merupakan asam nukleat yang
mengandung kode genetik yang berguna dalam pembentukan protein-protein yang
dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan makhluk hidup dan virus.
DNA pada jenis makhluk hidup yang berbeda memiliki kode genetik yang
berbeda sehingga jenis protein yang dihasilkannyapun juga berbeda. Oleh karena
itu spesies yang berbeda memiliki wujud yang berbeda pula.
Semua makluk hidup punya DNA. Manusia , kucing , monyet, pohon
tomat, pisang, bayam, dinosaurus, dan sebagainya.semua mempunyai kode
genetik yang menentukan bentuk dan sifat sifat mereka.
Jadi kenapa kita mempunyai bentuk seperti manusia atau bentuk tumbuhan
seperti tumbuhan, atau kenapa kita mirip dengan orang tua kita atau berbeda
dengan otang lain? Semuanya karena DNA yang unik.
Ada orang yang berkulit putih, ada yang sawo matang, ada yang berambut
bule atau berwarna hitam. Semua itu karena kita mempunyai elemen - elemen
pembentuk biologis yang unik, yaitu DNA.

2. Tes DNA
Tes DNA umumnya digunakan untuk 2 tujuan yaitu

(1) tujuan pribadi seperti penentuan perwalian anak atau penentuan orang tua dari
anak
(2) tujuan hukum, yang meliputi masalah forensik seperti identifikasi korban yang
telah hancur, sehingga untuk mengenali identitasnya diperlukan pencocokan
antara DNA korban dengan terduga keluarga korban ataupun untuk pembuktian
kejahatan semisal dalam kasus pemerkosaan atau pembunuhan.

Hampir semua sampel biologis tubuh dapat digunakan untuk sampel tes
DNA, tetapi yang sering digunakan adalah darah, rambut, usapan mulut pada pipi
bagian dalam (buccal swab), dan kuku. Untuk kasus-kasus forensik, sperma,
daging, tulang, kulit, air liur atau sampel biologis apa saja yang ditemukan di
tempat kejadian perkara (TKP) dapat dijadikan sampel tes DNA.
DNA yang biasa digunakan dalam tes ada dua yaitu DNA mitokondria dan
DNA inti sel. Perbedaan kedua DNA ini hanyalah terletak pada lokasi DNA
tersebut berada dalam sel, yang satu dalam inti sel sehingga disebut DNA inti sel,
sedangkan yang satu terdapat di mitokondria dan disebut DNA mitokondria.
Untuk tes DNA, sebenarnya sampel DNA yang paling akurat digunakan dalam tes
adalah DNA inti sel karena inti sel tidak bisa berubah. DNA dalam mitokondria
dapat berubah karena berasal dari garis keturunan ibu yang dapat berubah seiring
dengan perkawinan keturunannya. Sebagai contoh untuk sampel sperma dan
rambut. Yang paling penting diperiksa adalah kepala spermatozoanya karena
didalamnya terdapat DNA inti, sedangkan untuk potongan rambut yang paling
penting diperiksa adalah akar rambutnya. Tetapi karena keunikan dari pola
pewarisan DNA mitokondria menyebabkan DNA mitokondria dapat dijadikan
sebagai marka (penanda) untuk tes DNA dalam upaya mengidentifikasi hubungan
kekerabatan secara maternal.
Biasanya hasil tes DNA dapat dilihat 2 minggu setelah pemberian sample,
tapi paling cepat 3 hari.

3. Mekanisme
Untuk metode tes DNA di Indonesia, masih memanfaatkan metode
elektroforesis DNA. Dengan intreprestasi hasil dengan cara menganalisa pola
DNA menggunakan marka STR (short tandem repeats). STR adalah lokus DNA
yang tersusun atas pengulangan 2-6 basa. Dalam genom manusia dapat ditemukan
pengulangan basa yang bervariasi jumlah dan jenisnya. Dengan menganalisa STR
ini, maka DNA tersebut dapat diprofilkan dan dibandingkan dengan sample DNA
terduga lainnya.
Beberapa tahapan tes DNA yaitu pertama tahapan preparasi sampel yang
meliputi pengambilan sampel DNA (isolasi) dan pemurnian DNA. Dalam tahap
ini diperlukan kesterilan alat-alat yang digunakan. Untuk sampel darah, dalam
isolasinya dapat digunakan bahan kimia phenolchloroform sedangkan untuk
sampel rambut dapat digunakan bahan kimia Chilex. Selanjutnya DNA
dimurnikan dari kotoran-kotoran seperti protein, sel debris, dan lain lain.
Untuk metode pemurnian biasanya digunakan tehnik sentrifugasi dan metode
filtrasi vakum. Tetapi berbagai ilmuwan telah banyak meninggalkan cara tersebut
dan beralih ke produk-produk pemurnian yang telah dipasarkan seperti produk
butir magnet dari Promega Corporation yang memanfaatkan silica-coated
paramagnetic resin yang memungkinkan metode pemisahan DNA yang lebih
sederhana dan cepat.
Tahapan selanjutnya adalah memasukan sampel DNA yang telah
dimurnikan kedalam mesin PCR (polymerase chain reaction) sebagai tahapan
amplifikasi. Hasil akhir dari tahap amplifikasi ini adalah berupa kopi urutan DNA
lengkap dari DNA sampel. Selanjutnya kopi urutan DNA ini akan
dikarakterisasi dengan elektroforesis untuk melihat pola pitanya. Karena urutan
DNA setiap orang berbeda maka jumlah dan lokasi pita DNA (pola elektroforesis)
setiap individu juga berbeda. Pola pita inilah yang disebut DNA sidik jari (DNA
finger print) yang akan dianalisa pola STR nya. Tahap terakhir adalah DNA
berada dalam tahapan typing, proses ini dimaksudkan untuk memperoleh tipe
DNA. Mesin PCR akan membaca data-data DNA dan menampilkannya dalam
bentuk angka-angka dan gambar-gambar identifikasi DNA. Finishing dari tes
DNA ini adalah mencocokan tipe-tipe DNA.
4. Manfaat Tes DNA
Tes DNA saat ini telah menjadi tren untuk membuktikan kaitan hubungan
darah seseorang. Mengingat banyaknya perselingkuhan serta hubungan seks
bebas, telah menghasilkan banyak anak yang dipertanyakan asal-usul orang
tuanya. Karena itu, banyak pasangan melakukan tes DNA untuk membuktikan
asal-usul anak yang dilahirkan tersebut.
Bahkan di beberapa negeri, sudah banyak klinik tes DNA. Banyak juga yang
menggunakan tes DNA karena curiga terhadap pasangannya. Beberapa orang
menyerahkan barang-barang pribadi milik pasangannya ke klinik untuk diteliti
apakah pasangannya berhubungan dengan orang lain yang bukan pasangannya.
Di kepolisian, tes DNA juga digunakan untuk tes forensik. Tes DNA
merupakan bukti yang paling akurat untuk tes identifikasi seseorang dibanding
sidik jari. Dengan tes DNA, kepolisian bisa memberi bukti autentik mengenai
mayat yang sudah hancur, asalkan bisa diambil sampel jaringan pada tubuh mayat
tersebut.
Selain untuk mendeteksi hubungan keluarga, tes DNA juga berfungsi untuk
mendeteksi suatu penyakit tertentu hingga penyakit yang kompleks. Dengan tes
DNA bisa diketahui penyebab suatu penyakit apalagi yang bersifat penyakit
turunan.
Kemajuan teknologi telah membuat lebih banyak hal baru yang bisa dipelajari.
DNA pada saat ini merupakan tes identifikasi yang paling akurat dan dapat
dipercaya. Informasi tentang tes DNA di atas semoga dapat membantu Anda
mengenal lebih dekat dengan proses tersebut.
Daftar pustaka

http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/240-tes-dna-
akurat-dapat-dipercaya.html
http://imperiumindonesia.blogspot.com/2008/08/apa-itu-dna.html

http://www.voa-islam.net/muslimah/health/2009/08/17/757/seperti-apa-tes-dna/
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080830080829AA873Au

You might also like